Wirama Malini (Untaian Bunga)
Posted Under: Tulisan
Wirama Malini (Untaian Bunga)
Rahina ya sakatamba mawa tang desa ramya,
Lumaku tan sira kalih sampunawit manambah,
Mamawa ta sira langkap astra sdanghara raja,
Anakebi riyayodhya coka moneng manahnya.
Katekanira lumakwi canti sangasta seni,
Padhahi haji ya ginwal manggalaning lumakwa,
Kumeduti tengenan mar bahu sang ramabhadra,
Marahakena alahning catru tatan pacesa.
Artinya :
Besok paginya teranglah dunia ini mempesonakan,
Berangkatlah kedua putra mahkota itu setelah permisi dan menyembah,
Dia membawa gandewa ,senjata pelebur dunia,
Para dayang di keratin ayodhya sedih rindu persaanya.
Setelah tiba saatnya akan berangkat ,para pendeta berdoa,
Gong keraton di tabuh sebagai pertanda dia akan berangkat,
Tersa kedutan di tangan kanan sang rama bagaikan lunglai,
Menandakan kalahnya para musuh itu yang tanpa sisa.
SINOPSIS CERITA
Sang Rama adalah Putra Prabhu Dasarastha dari Sang Permaisuri Dewi Kaucalya. Sang Rama diberikan pelajaran tentang panah memanah oleh Bhagawan Wasista beserta para adik adiknya. Semua pelajaran pemberian sang pendeta sudah dikuasai semua oleh Sang Rama. Sang Wicwamitra mendengar kesaktian sang rama. Karena hal itu dirusaklah Padepokan Mahapendeta oleh para raksasa yang tingkah lakunya brutal untuk memancing Sang Rama keluar. Sri Baginda Prabhu Dasaratha pun di hadap oleh Sang Mahapendeta ,untuk meminta perlindungan kepada Sri Baginda. Guna memusnahkan para raksasa yang membuat bencana ,maka dikrimlah putra beliau Sang Rama untuk menjaga padepokan Sang Mahapendeta. Sang Laksmana yang berjiwa utama mulia ikut merasakan suka duka bersama sang rama ,sehingga sang laksmana ikut pergi menuju padepokan untuk menghadapi para raksasa . Besok pagi teranglah dunia mempesona dan berngkatlah kedua putra mahkota dengan membawa gandewa ,atau disebut senjata pelebur dunia. Berangkatnya kedua putra mahkota yaitu Sang Rama dan Sang Laksmana membuat para dayang di Kraton Ayodya sedih rindu. Setelah tiba saatnya akan berangkat ,Sang Mahapendeta berdoa ,Gong Kerton ditabuh sebagai pertanda Sang Rama akan berangakat . Terasa kedutan ditangan kanan Sang Rama bagaikan lunglai menandakan kalahnya para musuh yang akan dihadapi .
Reader Comments