Adapun tabuh yang saya analisa adalah tabuh pisan bangun anyar. Saya
menganalisa tabuh ini di karenakan di desa saya yaitu desa adat sibang gede terdapat tabuh
klasik yang di ciptakan oleh i wayan barata. Sehingga tabuh yang saya analisa adalah tabuh
yang sering di gunakan tabuh pembukaan pada edisi ngayah di seluruh pura desa adat sibang
gede dan di sekitarnya. tabuh pisan bangun anyar dengan instrumen gong kebyar saya
mendapatkan informasi dari kakek saya yang bernama i wayan kantor di saat berbincangan
saya. Di mana saya menanyakan tabuh klasik yang ada di desa saya. Kemudian saya
menanyakan apakah dahulu ada komposer di desa yang mendapatkan satu tabuh yang baru
atau tidak. Ternyata beliau mengatakan tidak Ada dan kurang tahu saya menanyakan hal ter-
sebut kepada kakek saya karena beliau lebih dahulu tahu di bidang kesenian yang ada di
desa saya
Kakek saya mengatakan adanya tabuh klasik. Yaitu ciptaan i wayan barata. Tabuh ini
awalnya pertama kali desa adat sibang gede memakai tabuh pisan bangun anyar ini
Pada pesta kesenian bali tahun 1978 sebagai duta kabupaten badung khususya dan tabuh
6 lelambatan bangun anyar ini di pakai tampil lagi oleh gong kebyar anak-anak desa sibang
Gede pada tahun 2010 antar kecamatan se kabupaten badung dan tabuh ini juga udah di
Kuasai oleh desa adat sinbang gede. Dan tabuh pisan bangun anyar ini pun udah
Di katakan sebagi maskot sibang gede betapa uniknya desa kami membangkit tabuh yang
Sangat lama ini yang berdiri pada tahun 1978 hingga sampai sekarang desa kami terus
Memperjuangkan tabuh pisan bangun anyar ini. Di mana-mana kita misalnya ada
Kegiatan ngayah kita ini pun memakai tabuh pisan bangun anyar ini betapa indahnya
Tabuh-tabuh yang lama kita bisa bangkitkan hingga sampai sekarang ini.
Awalnya atau pengawit tabuh pisan bangun anyar ini di awali dengan
kekebyaran tepatnya di instrumen ugal. Gangsa. Dan kantil. Nada awalnya yang di pukul
yaitu nada ndeng kemudian ada pukulan ngengoncangan dari nada ndung. Nding. Ndung.
Nding. Ndang. Ndong. Nding. Ndong Dan nada terakhirnya adalah nding setelah ngengun-
Cangan itu langsung di turuni kreasi terompongan kurang lebih selama 40 detik.
Kemudian sehabis kreasi terompongan di lanjuti lagi dengan kekebyaran yaitu dengan
Instrumen ugal. Gangsa. Kantil. Dan jublag tepatnya kekebyaran ini di awali dari nada nding.
Ndong. Dan ke ndung. Habis kekebyaran itu adanya pukulan ngotek yang sangat lumayan
Rumit. Itulah bagian pengawit pada tabuh pisan bangun anyar ini.
Kemudian beralih langsung ke bagian pengawak. Di bagian pengawak ini di awali dengan
Instrumen kendang lanang yang memukul nya secara dobel sampai 10 kali. Dan pada
Pemukulan kendang wadon itu. Turunya langsung bersamaan / semua instrumen. Adanya
Ngenguncangan di bagian pengawak ini seperti tabuh 4 pada umumnya.
Dan di bagian pengawak ini seperti instrumen gong nya dalam ketukan 8 baru turunya
Instrumen kempli. Dan 4 ketukan lagi baru turunya instrumen kempur. Dan 4 ketukan
Lagi baru turunya instrumen gong. Seperti itulah pukulan-pukulan /gedigan di bagian
Pengawak ini.
Kemudian di bagian pengecet adanya langsung naiknya tempo dan kemudian adanya
Gegebugan bebaturan dari semua instrumen yaitu dari instrumen kendang. Instrumen
Kendang yaitu pukulanya secara batu-batu seperti tabuh lelambatan pada umumnya dan
Instrumen ugal pukulanya istilah nandan kending dan intrumem trompong juga nandan
Gegendingan dan seperti penyacah juga itu pasti dari bagian nandan gegendingan. Dan juga
kantil seperti biasanya di bagian bebaturan ini. Adanya gegebugan kantil juga ikut nandan
gending secara norot pelan yang di bilang pada biasanya /yang pernah saya dengar. Dan
gegebugkannya yang lain yaitu pada instrumen gangsa . instrumen gangsa ini yang pukulanya
secara ngotek dengan sangsihnya gebubkanya seperti orang bilang nyangsih telu/nelu dan
adapun gegedigan gongnya ini seperti gegilakan. Yang dalam ketukan tempo yaitu dalam
ketukan 8 baru turunya pada instrumen gong. Dan pukulan pada insrumen riong angsel-
ansel pada instrumen kendang. Ugal. Gangsa. Dan kantil. Baru turunya pada instrumen riong
dengan cara otek-otekan seperti riong pada biasanya deperti riong tabuh gegilakan pada
biasanya.
awalan nada menuju pengecet dengan pengawak dan pengisep di akhir dari pengecet
yakni memakai tabuh pisan bangun anyar ini.
Demikian hasil analisa yang saya buat tabuh pisan bangun anyar yang dulu
Sering di bawakan saat pesta kesenian bali pada tahun 1978. Dan sampai sekarang tabuh 6
Lelambatan bangun anyar masih berdiri di desa adat sibang gede ini.