Gamelan Gong Kebyar Desa Banyuatis
Posted Under: Tak Berkategori
Sejarah Gamelan Gong Kebyar di Desa Banyuatis
Gamelan gong kebyar di Desa Banyuatis sudah mulai dibuat sekitar tahun 1950-an. Berawal dari keinginan para masyarakat yang saat itu ingin memiliki gamelan, namun karena keterbatasan dana keinginan tersebut lama tidak tercapai. Pada akhirnya para masyarakat mencapai kesepakatan untuk patungan membeli gamelan. Pada saat itu ada yang menyumbang berupa dana, ada juga yang membeli 1 tungguh gangsa hingga akhirnya setelah terkumpul jadilah 1 barung gamelan gong kebyar. Setelah jadi 1 barung gamelan, disepakati gamelan ini ditaruh di rumah keluarga Manikan Banyuatis yang kebetulan anggota keluarganya ikut juga patungan untuk membuat gamelan ini. Gamelan ini sering digunakan di acara-acara baik di dalam desa maupun luar desa. Setelah sekian lama dan tidak ada yang merawat gamelan ini, gamelan ini tetep ditaruh di rumah keluarga Manikan dan akhirnya dibentuklah sanggar seni oleh salah satu cucu yang patungan membeli barungan gong kebyar ini untuk mewadahi para anak-anak yang ingin belajar megambel dan gambelannya juga sering dipakai tidak dibiarkan begitu saja.
Gamelan gong kebyar di Desa Banyuatis adalah gamelan mepacek style Buleleng. Gamelan ini sama seperti gamelan umumnya yang memiliki 4 pemade, 4 kantilan, 2 giying/ugal, 2 jegogan, 2 penyahcah, 2 jublag, 1 terompong, 1 reong, 1 kempur, 2 gong, 1 kajar, dan 1 kecek. Namun pada instrument penyacah memiliki 9 bilah, instrument jublag memiliki 8 bilah, dan instrument jegog memiliki 6 bilah. Berbeda dengan gamelan gong kebyar Bali Selatan pada umumnya yang instrument penyahcah terdiri dari 7 bilah, instrument jublag dan jegogan terdiri dari 5 bilah.
Perkembangan Gamelan Gong Kebyar di Desa Banyuatis
Setelah di bentuknya sanggar, gamelan gong kebyar ini mulai sering lagi di mainkan. Tidak hanya di pura-pura ataupun di luar desa, gamelan ini sudah melanglang buana hingga ke macanegara. Gamelan ini pernah digunakan di ajan Pesta Kesenian Bali pada tahun 2007 sebagai duta Gong Kebyar Dewasa Kabupaten Buleleng yang mewakili Desa Banyuatis. Dan pada tahun 2008 gamelan ini digunakan lagi pada Pesta Kesenian Bali sebagai duta pendamping Gog Kebyar Anak-Anak yang juga mewakili Desa Banyuatis. Pada tahun 2007 gamelan ini juga dibawa ke Belanda bersama Sanggar Tri Bhuwana Giri Banyuatis untuk mengikuti International Gamelan Festival Amsterdam. Selain itu pada tahun 2011 juga dibawa ke Hongkong untuk mengikuti kegiatan Internasianl Gamelan Festival Asean. Jauh sebelum itu, bersama sanggar yang sama pernah dibawa ke Prancis sekitar tahun 1997.