Nyepi Isaka dan Nyepi adat di Bali

PERAYAAN HARI RAYA NYEPI ISAKA.

Di Indonesia yang terdiri dari berbagai agama,suku,ras,adat istiadat,kebudayaan namun tetap satu seperti yang tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika.Dan seperti kita sudah ketahui di masing-masing agama sudah barang tentunya mempunyai adat istiadat kebudayaan yang berbeda pula dan juga raya itupun juga berbeda,baik itu di dalam pelaksanaanya seperti harinya,perayaannya yang sesuai dengan adat dan budayanya masing-masing,yang juga seperti dalam contoh perayaan besar umat Hindu yang ada di daerah Bali adalah hari raya Nyepi yang akan kita bahas.

Nyepi adalah berasal dari kata;sepi,sunyi,senyap yang dalam pengertiannya di sini adalah tidak di perbolehkannya di adakan kegiatan atau aktifitas di dalamnya,baik itu kegiatan umum maupun pribadi.

Nyepi adalah merupakan pergantian tahun isaka yang khusus untuk umat Hindu yang ada di Bali yang sebagai pedoman kalender Isaka di Bali.Di dalam pelaksanaanya hari raya umat Hindu yang ada di Bali juga sangat berbeda dengan adat istiadat,budaya yang terdiri dari berbagai agama yang ada di Indonesia.

Hari raya besar umat Hindu di Bali yang dalam pelaksanaanya yaitu di laksanakan sesudah hari tilem kesange tersebut.Di dalam hari raya ini semua kegiatan ataupun aktifitas yang ada di Bali di tiadakan,baik itu di instansi pemerintah,lembaga-lembaga yang ada di pulau dewata yang di beri julukan pulau seribu pura ini.

Masyarakat Hindu di Bali di mana sebelum perayaan Nyepi di lakasanakan tiga hari sebelumnya umat Hindu melakukan penyucian pratima atau benda-benda yang di anggap sakral ke pantai-pantai,ke danau-danau,ke sumgai-sungai yang mereka percayai sangat suci keberadaannya.tujuannya di sini adalah untuk menyucikan benda-benda terebut agar bersih secara niskala yang artinya pelinggih-pelinggih tersebut tidak kotor dalam artian suci.

Masyarakat Hindu di Bali juga mengenal istilah;TAPA BRATA PENYEPIAN,yang di artinya itu adalah Empat macam yang tidak boleh di lakukan oleh umat Hindu di Bali,yang di antaranya;

1.Amati geni yang artinya setiap umat Hindu yang ada di Bali di dalam melaksanakan hari raya tersebut tidak di perbolehkan menyalakan api walaupun itu membuat makanan untuk mereka makan.

2.Amati lelungan yang artinya disini setiap umat Hindu yang ada di Bali tidak di perbolehkan bepergian ke mana-mana atau tinggal di rumah bersama-sama keluarga masing-masing.

3.Amati lelanguan artinya setiap umat Hindu yang ada di Balitidak di perbolehkan makan yang artinya juga berpuasa sampai pelaksanaan nyepi sudah selesai.

4.Amati karya yaitu setiap umatHindu yang ada di Bali tidak di perbolehkan beraktifitas atau melakukan kegiatan sekecil apapun pada waktu kegiatan atau pelaksanaan nyepi berlangsung.

Perayaan hari raya besar umat Hindu di Bali yaitu hari raya Nyepi ini sudah di akui nasional dan juga di akui aleh dunia internasional,yaitu terbukti pelaksanaanya dengan di tiadakannya kegiatan para wisatawan domestic maupun wisatawan manca Negara yang ada di Bali,yaitu kegiatan biro perjalanan seperti tour di Bali dan juga di tutupnya bandara Ngurah Rai yang ada di Tuban Bali.

PELAKASANAAN HARI RAYA NYEPI DESA ADAT.

Pelaksanaan hari raya nyepi di bali ada dua macamnya,yaitu hari raya besar umat Hindu Nyepi adalah merupakan pergantian tahau Isaka yang sebagai pedoman kalender Bali dan hari raya nyepi di masing-masing desa adat di bali.

Hari raya nyepi di masing-masing desa adat dalam pelaksanaan berbeda dengan pelaksanaanya dari masing-masing desa adat tersebut.Biasanya nyepi ini di lakukan setelah ada upacara tergolong agung atau upacara/piodalan yang ada di desa adat tersebut.

Jatuhnya hari nyepi ini ada yang merayakan sebelum hari piodalan yang ada di desa masing-masing dan ada juga di laksanakan setelah upacara/piodalan desa adat.

Nyepi adat ini juga hampir sama di dalam pelaksanaanya dengan nyepi pergantian tahun Isaka yang ada di Bali,yaitu mempergunakan yang di sebut istilah catur brata penyepian.Seperti yang ada di desa Datah,desa Kesimpar,desa Ababi yang ada di kecamatan Abang kabupaten Karangasem.Nyepi di dalam pelaksanaanya di sini di masing-masing desa adat adat juga berbeda.Dalam pelaksanaan teknisnya ada nyepi berbarengan antara laki-laki dan perempuan namun ada juga di dalam pelaksanaan teknisnya nyepi laki-laki dan nyepi perempuan,yang dalam istilah Balinya yaitu ada Nyepi Muani dan ada Nyepi Luh.

Pelaksanaan nyepi adat ini di laksanakan sangat berbeda dengan satu desa denga desa yang lainnya.seperti desa yang di jelaskan disini,yaitu desa Datah nyepi dilaksanan sesudah upacara piodalan di pura Prajapati yang jatuh pada sasih tilem kaulu selesai piodalan di laksanakan kegiatan nyepi langsung di laksanakan.Nyepi yang dilaksanakan desa Kesimpar nyepi di laksanakan sesudah pidalan purnama kasa setelah itu di laksanakan nogtog saat itu juga nyepi langsung di berlakukan,Nyepi yang di laksanakan desa adat Ababi yaitu di laksanakan di awali dengan melaksanakan upacara mecaru di pura Dalem yang jatuh pada tilem sasih kaulu,sebelumnya juga di adakan upacara yang di sebut denganngaturang daging pasar setelah itu di laksanakan nyepi Muani yang mulai dari jam 06;00 sampai jam 16;00.Nyepi perempuan atau dalam istilah Bali Nyepi Luh yang di laksanakan tilem sasih kepitu,tetapi sebelumnya juga diadakan upacara yang di sebut juga ngaturang daging pasar setelah itu langsung besoknya dilaksanakan nyepi dari jam 06;00 sampai dengan jam 16;00.

Demikianlah bahwa hari raya nyepi di Bali tidak saja pelaksanaanya nyepi pergantian tahun Isaka umat Hindu di Bali,tetapi ada juga hari raya nyepi desa adat yang ada di Bali.Seperti di dalam pelaksanaanya juga sangat berbeda dengan desa adat yang satunya dengan desa adat yang lain,yang ternyata Bali adalah daerah yang sangat kaya dengan adat istiadat,keseniandan juga kebudayaan. Nyepi Muani adalah di dalam merayakannya adalah semua warga desa adat tersebut yang laki-laki di larang melakukan aktifitasnya di dalam nyepi berlangsung,semua kegiatan rutin laki-laki sudah di persiapkan sebelumnya atau pihak perempuan membantu aktifitas laki-laki dengan kegiatan yang bisa di ambil oleh para perempuan-perempuan tersebut,tetapi bila nyepi perempuan berlangsung atau dalam istilah nyepi luh para laki-laki menggantikan semua aktifitas perempuan yang ada dalam lingkungan keluarga tersebut,begitulah system yang mereka gunakan di dalam pelakasanaan nyepi dasa adat yang merayakan nyepi adat nyepi luh dan nyepi muani.

April 30, 2013 · Posted in Tak Berkategori  
    

Comments

Comments are closed.