Perkembangan Karawitan Bali

This post was written by madesujendra on April 17, 2012
Posted Under: Tulisan

Keberadaan Gamelan

            Sejarah  telah  mencatat  bahwa gamelan  merupakan  salah  satu  warisan  dari  produk  budaya  Hindhu  di masa lalu. Gamelan  adalah  sebuah  orkes  besar yang terdapat di Jawa dan Bali,  terutama terdiri dari alat-alat  pukul yang  terbuat dari perunggu ( Pringgodigdo dkk., 1973: 427 ). Gamelan sebagai  salah satu dari puncak-puncak kebudayaan daerah yang memang menonjol pernah diusulkan oleh Ki Hajar Dewantara dan tokoh lainya sebagai salah satu bentuk kebudayaan Nasional. Ki Hajar Dewantara dan beberapa tokoh lainya memandang bahwa gamelan adalah kesenian yang sebanding dengan art music “ seni musik klasik Eropa” ( Sumarsam, 2003: 14 ).

            Gamelan Jawa maupun gamelan Bali, merupakan karya monumental dari nenek moyang bangsa Indonesia yang memiliki nilai setara dengan bangunan-bangunan candi. Gamelan bisa tumbuh dan berkembang dimasa lalu karena pada masa kerajaan Hindhu, raja memberikan perhatian yang besar terhadap pertumbuhan dan perkembangan nilai-nilai seni dan budaya. Catatan sejarah membuktikan bahwa ketika kerajaan Hindhu menjadi pusat kekuasaan di tanah Jawa, raja mendorong perkembangan sosial, politik, agama, kesusastraan dan seni. Gamelan adalah salah satu sarana seni atau kesenian yang dikembangkan oleh kerajaan Hindhu di masa lalu.

            Gamelan sebagai produk kebudayaan Hindu ratusan tahun silam tidak punah ketika pengaruh kekuasaan kerajaan Hindhu di Jawa pudar. Sampai saat ini gamelan masih tetap eksis, bahkan masyarakat Jawa yang beragama Islam atau beragama lainya saat ini tetap melestarikan seni gamelan, sebagai satu kebudayaan.

Fungsi Gamelan Dalam Masyarakat Hindu

            Kegiatan  ritual umat Hindu di Bali tidak terlepas dari penggunaan gamelan, sebagai bentuk implementasi dari filsafat dan etika. Penggunaan banyaknya perangkat gamelan tergantung dari besar kecilnya pelaksanaan sebuah upacara.

Bunyi Gamelan dan Prosesi Ritual Hindu di Bali

            Umat Hindu dalam pelaksanaan berbagai ritual selalu diiringi bunyi gamelan baik di Bali maupun  diluar Bali. Secara filosofis gamelan merupakan replika dari musik yang ada di alam para Dewa, yang diturunkan melalui Dewi Saraswati yaitu manifestasi dari Hyang Widhi dalam wujud seorang wanita cantik yang memegang alat musik, suara itu diturunkan melalui wujud suara Genta.Bunyi gamelan dalam berbagai macam yadnya mampu membetuk suasana yang sakral, suci dan religius.

Esensi Bunyi Gamelan dalam Upacara Dewa Yajna

            Hakekat bunyi gamelan pada upacara dewa yajna adalah sebagai persembahan untuk menyenangkan hati para dewa atau Ista Dewata. Bunyi gamelan juga sebagai sarana magis untuk mengundang kekuatan spiritual, menetralisir pengaruh negatip dan mampu mengurangi ketegangan atau gejolak emosi.

Esensi Bunyi Gamelan dalam Upacara Manusa Yajna

            Bunyi gamelan dalam upacara Manusa Yajna adalah, untuk menanamkan nilai-nilai seni dari sejak dalam kandungan hingga dewasa. Menanamkan nilai seni sangat penting karena akan membuat perasaan lebih lembut sehingga mampu membuat orang lebih sabar, tenang, damai, memiliki toleransi yang tinggi dan juga sebagai sarana untuk memohon keselamatan, anugrah bagi orang yang diupacarai.

 Esensi Bunyi Gamelan dalam Upacara Rsi Yajna

            Pada saat ritual Rsi Yajna misalnya pada upacara pediksaan, bunyi gamelan berfungsi sebagai sarana untuk menciptakan suasana yang sedemikian rupa, sehingga dalam diri calon diksata tercipta suasana pikiran yang suci untuk dikenang seumur hidupnya. Suasana pikiran yang suci tersebut diharapkan selalu terpatri dalam hati sanubari diksita sehingga dalam kehidupanya terpancar getaran kesucian. Getaran kesucian yang dipancarkan oleh para diksita akan sangat menentukan keberhasilan suatu yajna.

Esensi Bunyi Gamelan dalam Upacara Bhuta Yajna

            Bunyi gamelan pada upacara bhuta yajna adalah, sebagai sarana penunjang untuk nyomya para Bhuta sebagai kekuatan yang dipercaya sebagai roh atau mahluk halus. Bhuta tersebut ada yang bersifat positif disebut dewa dan yang bersifat negatif disebut raksasa. Dewa dan raksasa pada hakekatnya sama karena inilah yang memutar dunia alam semesta ini. Jika kekuatan bhuta lebih menonjol maka kehidupan akan berantakan untuk itu kekuatan dewa harus selalu menguasai sifat para raksasa atau bhuta. Manusia memiliki andil yang besar sebab manusia mempunyai tugas nyomya dan inilah tugas yang paling mulia dari manusia, untuk itu digunakanlah bunyi atau suara gamelan.

Esensi Bunyi Gamelan dalam Upacara Pitra Yajna

            Uacara pitra yajna adalah upacara yang terkait dengan kematian yang di dalamnya terkandung beberapa makna, ditujukan kepada atma atau roh yang telah meninggalkan badan agar sampai di alam yang damai, agar yang ditinggalkan tidak dibelenggu dengan kesedihan. Untuk maksud tersebut dalam ritual pitra yajna menggunakan beberapa sarana yang salah satunya adalah gamelan untuk mengiringi atma dalam perjalananya.

Efek Bunyi Gamelan Terhadap Hubungan Sosial

            Melalui gamelan dapat mempengaruhi kecerdasan spiritual, emosi sosial, kesadaran sosial, keperdulian sosial, persekutuan sosial, sehingga melalui gamelan dipandang mampu mempersatukan umat manusia dengan ikut bergabung dalam latihan gamelan misalnya, sebab dengan latihan megamel bahwa seseorang mau tidak mau harus belajar menendalikan dirinya. Dalam skup yang kecil gamelan dapat menciptakan  solidaritas sosial, tanggung jawab sosial, keperdulian sosial seperti perasaan senasib dan sepenanggungan. Dalam skup yang lebih besar gamelan  menjadi sarana untuk melakukan gerakan kemanusiaan dalam mencari dana kemanusiaan, dana pembangunan fasilitas sosial kemasyarakatan dan yang lainya.

 Bunyi Gamelan Sebagai Media Informasi

            Melalui mendengarkan bunyi gamelan kita dapat mengetahui sedang berlangsungnya proses ritual di sebuah tempat. Banyak orang dari jauh dapat mengetahui ada sebuah ritual mengenai proses dan urutan dari tahapan-tahapan pelaksanaan upacara melalui bunyi gamelan tersebut.

Gamelan Meningkatkan Rasa Kebersamaan, Persatuan dan Kesatuan

            Walaupun bukan sebagai satu-satunya sarana namun dengan adanya bunyi gamelan yang ditabuh dalam lingkungan umat Hindu minimal seluruh umat mendengar dengan caranya sendiri-sendiri, dan ini merupakan suatu wujud kebersamaan dan ini berarti, bunyi gamelan memberi andil dalam proses mewujudkan kebersamaan, perdamaian dan persatuan. Dalam banyak tulisan tentang musik termasuk gamelan dinyatakan bahwa gamelan memiliki nilai universal yang dapat mempersatukan umat manusia. Melalui gamelan orang tetap dapat bersatu dalam segala perbedaan dan perbedaan itu dapat dipertahankan asal tahu menempatkan perbedaan tersebut. Sungguh indah pelajaran yang dapat dipetik dari organisasi gamelan dan bunyi gamelan, karena mampu menjadi sarana iteraksi untuk merukunkan umat.

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 22nd, 2022 @ 3:43 am