LITERATUL MUSIK NUSANTARA JUDUL BUKU PENGANTAR KARAWITAN BALI

This post was written by madesujendra on April 17, 2012
Posted Under: Tulisan

Dalam buku ini berbagai jenis gamelan digolongkan menjadi tiga golongan :

A. GAMELAN GOLONGAN TUA

Golongan gamelan tua di Bali mempunyai persamaan dengan relief candi Penataran di Jawa Timur. Gamelan golongan tua tidak banyak mempergunakan kendang, bahkan sama sekali tidak mempergunakan kendang.

1. Slonding

Gamelan sakral yang terdapat di daerah Karangasem, di Tenganan Pegringsingan dan di desa Bongaya. Nama lengkap dari gamelan slonding di Tenganan Pegringsingan ialah Bhatara Bagus Slonding yang berarti leluhur yang maha kuasa. Sejarah gamelanya juga belum diketahui orang.

2. Gender wayang

Musik yang dipakai untuk mengiringi pertunjukan wayang kulit di Bali. Masing –masing instrumen berlaras slendro dan memakai sepuluh keys. Gending –gending yang dipakai ialah : petegak, pemungkah, petangkilan, pengalang ratu, angkat-angkatan, rebong, tetangisan, tunjang , batel dan penyudamalan.

3. Gamelan Caruk

Gamelan ini adalah sejenis gambang terdiri dari dua buah caruk atau gambang yang ukuranya lebih kecil dan sebuah saron, kini sudah jarang ditemui, disajikan khusus untuk upacara ngaben.

4. Gamelan Luwang

Sebuah gamelan sakral yang dipakai untuk mengiringi upacara kematian, yang kini di Bali masih dijumpai di daerah Apuan, Seseh ( Singapadu – Gianyar ), Tangkas ( Klungkung ), Kerobokan ( Badung ), Kesiut ( Tabanan ) dan Gelulung ( Sukawati – Gianyar ).

5. Gamelan Angklung

Gamelan angklung adalah sebuah gamelan yang tergolong dalam periode tua dan dipergunakan untuk mengiringi upacara Pitra yadnya atau pembakaran mayat. Di beberapa daerah, gamelan angklung menggantikan fungsi dari gamelan gong Gede yaitu untuk mengiringi upacara Dewa yadnya atau upacara di pura-pura. Gamelan Angklung merupakan salah satu jenis barungan gamelan yang menggunakan berbagai jenis instrumen, yang pada umumnya dapat dikelompokan kedalam dua jenis yaitu instrumen berbilah dan instrumen berpencon. Adapun instrumen – instrmen tersebut terdiri dari gangsa, calung, curing,  jegogan, reong, kendang kecil, kecek, klenang, suling dan sebuah kempur kecil.

B. GAMELAN GOLONGAN MADYA

Ciri- ciri gamelan golongan madya adalah dengan masuknya instrumen kendang, yang berperan penting sebagai pemurba irama. Gamelan yang tergolong madya adalah :

1. Gamelan Gambuh

Gamelan gambuh juga sebagai sumber dari musik Bali. Gending – gending gambuh lebih bersifat gending – gending yang ditarikan dari pada bersifat instrumental. Gending – gending gambuh dimainkan tak putus – putus, tiap – tiap tari mempunyai gending, melodi dan mode tersendiri sesuai perwatakanya.

2. Gamelan Semar Pegulingan

Semar  Pegulingan  adalah  sebuah  gamelan  yang  erat  hubunganya  dengan  gamelan  pegambuhan,  dimana  hal  tersebut  juga  merupakan  perpaduan  gamelan  pegambuhan  dan  pelegongan.  Semar  pegulingan  merupakan  gambelan  rekreasi  untuk  istana  raja-raja  pada  zaman  dahulu.  Biasanya  dimainkan  pada waktu  raja-raja  akan  beranjak  ke  peraduan.  Gamelan  ini  juga  dipergunakan  untuk  mengiringi  tari  leko  dan  gandrung,  yang  biasanya  dilakukan  oleh  para  abdi eratin.     Semar  Pegulingan  memakai  laras  pelog tujuh nada, yang  terdiri dari  lima nada  pokok dan dua nada pemero.  Repertoire  dari  gamelan  ini  hampir  keseluruhanya  diambil  dari  pegambuhan  kecuali  gending  leko  dan  semua  melodi-melodi  yang  mempergunakan  tujuh  nada  dapat  segera  ditransper  ke  dalam  gamelan  Semar  Pegulingan. Bentuk  dari  gamelan  semar  pegulingan  mencerminkan  juga  gamelan  gong,  tetapi  lebih  kecil  dan  lebih  manis  disebabkan  karena  hilangnya  reong  maupun  gangsa-gangsa  yang  besar. Demikian  juga  dengan  tidak  memakai jenis  ceng-ceng  besar  sedangkan  instrumen  yang  memegang  peranan  dan  penting  dalam  gamelan  semar  pegulingan  adalah  instrumen  terompong.  Terompong  lebih  menitik  beratkan  pada  penggantian  suling  dalam  gambuh,  yang  dituangkan  ke  dalam  nada  yang  lebih  fix.  Gending-gending  yang  dimainkan  dengan  memakai  terompong,  biasanya  tidak  dipergunakan  untuk  mengiringi  tari.  Dalam  hal  ini  semar  pegulingan  sudah  berubah  namanya  menjadi  gamelan  pelegongan.  Instrumen  yang  lain  seperti  gangsa,  jublag  dan  calung  masing-masing  mempunyai  fungsi  sebagai  cecandetan  ataupun  untuk  memangku  lagu.  Semar  pegulingan  juga  memakai  dua buah  kendang, satu buah  kempur,  kajar,  kelenang  dan   suling.  Kendang  merupakan  sebuah  instrumen  yang  amat  penting  untuk  menentukan  dinamika  dari  pada  lagu.

3. Gamelan Legong

Gamelan legong dikembangkan dari gamelan Gambuh dan gamelan Semar Pegulingan. Gamelan ini dipergunakan untuk mengiringi tari Legong Keraton, sebuah tarian yang diduga berasal dari tari Sanghyang dan Gambuh.

4. Gamelan Gong Gede

Gong Gede juga disebut gangsa jongkok, karena memakai gangsa jongkok atau Saron. barungan Gong Gede memakai kurang lebih 40 instrumen yang pada umumnya terdiri dari instrumen percussive. Pada saat ini hanya ada beberapa group Gong Gede yang masih aktif, diantaranya Batur, Sulahan ( Bangli ), Puri Pemecutan ( Denpasar ), Tampaksiring dan dua Gong Gede yang baru dibuat KOKAR dan ISI Denpasar.

5. Gamelan Joged Pingitan

Joged pingitan adalah sebuah tarian pergaulan Bali yang dipertunjukan oleh seorang penari wanita. Tari ini sangat demonstratif dan lincah. Joged pada mulanya dikembangkan di Puri – puri, namun kini hidup di masyarakat dan dipertunjukan waktu musim panen serta kesempatan sosial lainya.

C. GAMELAN GOLONGAN BARU

Gamelan golongan baru mempunyai ciri khas yang terletak pada penggunaan kendang , perbendaharaan kendang lebih elaborate dalam gamelan golongan baru dan sering dalam komposisi, terdapat demonstrsi kendang tunggal.

1. Gong Kebyar

Gamelan Gong Kebyar adalah salah satu gamelan yang banyak mempergunakan jenis instrumen, yang secara umum dapat dikelompokan menjadi dua jenis yaitu instrumen berbilah dan yang berpencon. Perangkat gamelanya juga mempunyai bentuk yang berbeda dengan perangkat gamelan lainya terutama dalam bentuk tungguhan, jumlah, jenis tungguhan dan pelarasanya. Tungguhan yang dipergunakan dalam perangkat gamelan  Gong Kebyar adalah tungguhan jenis gangsa yang terdiri dari tungguhan jenis giying, pemade, kantil, penyacah, jublag, jegogan, kajar, cengceng, kecek, gong, kempul, kenong, kempli, bebende, cengceng kopyak, kendang lanang, kendang wadon, riyong, terompong, rebab dan suling.

2. Gamelan Arja

Sesuai dengan bentuk Arja yang lebih mengutamakan tembang dan melodrama maka, musik yang mengiringi Arja juga sangat lirih sehingga tembang itu sangat jelas dapat didengar oleh penikmatnya. Gamelan Arja juga disebut gamelan Geguntangan.

3. Gamelan Joged Bumbung

Gamelan Joged Bumbung adalah gamelan yang dipergunakan untuk mengiringi tari Joged Bumbung, sebuah tarian sosial di Bali dimana seorang penari wanita berhiaskan sejenis legong menjawat seorang penonton untuk diajak menari. Gamelan Joged Bumbung disebut juga gamelan Gegerantangan, karena terbuat dari bambu memakai laras slendro lima nada.

4. Gamelan Janger

Janger yang merupakan satu tarian sosial Bali, yang ditarikan oleh wanita dan pria sebanyak dua puluh sampai dua puluh empat orang , diiringi dengan gamelan Janger yang memakai instrumen sebagai berikut : gender empat tungguh berlaras slendro, sepasang kendang kekrumpungan, tawa-tawa, kajar, rebana, suling dua sampai empat buah, kelenang dan kecek. Gamelan Janger berlaras sledro dan standar tone-nya diambil dari Gender Wayang.

Comments are closed.