Karya

Ornamen Banjar Lambing dan Ornamen Pura Puseh Desa Dalem Abian semal

  • Posted on Juni 4, 2014 at 10:53 am

 

 

Banjar Lambing Mambal dan Pura Puseh, Desa dan Dalem Abiansemal

Ornamen yang diterapkan pada ukiran bangunan ini adalah keketusan, pepatran dan kekarang. Dilihat dari bentuk ornamennya dibuat kira-kira tahun 1945. Dimana karakter dan makna yang ditampilkan penuh keagungan dan kekuatan magis, sehingga setiap bentuk ornamennya mempunyai jiwa. Untuk lebih jelas dibawah ini ditampilkan beberapa contoh ornamenya, mudah-mudahan berguna bagi siswa, mahasiswa dan masyarakat yang berminat belajar ornamen  Bali.

P25-09-13_17-05 P25-09-13_17-06 P25-09-13_17-07 P25-09-13_17-07[1] P25-09-13_17-08 P25-09-13_17-08[1] P25-09-13_17-09 P25-09-13_17-24 P25-09-13_17-25 P25-09-13_17-25[1] P25-09-13_17-26 P25-09-13_17-26[1] P25-09-13_17-27 P25-09-13_17-27[1] P25-09-13_17-28 P25-09-13_17-30 P25-09-13_17-30[1] P25-09-13_17-31 P25-09-13_17-31[1] P25-09-13_17-31[2] P25-09-13_17-32 P25-09-13_17-32[1] P25-09-13_17-33

Relief Pura Banjar Busana Sibang Gede

  • Posted on Juni 4, 2014 at 10:25 am

RELIEF DI PURA BANJAR BUSANA SIBANG GEDE

24 september 2013

Ornamen yang dipahatkan pada bangunan Pura dan Bale Kulkul adalah ornamen keketusan, kekarangan, pepatran dan relief bercerita. Hal ini merupakan sebagai simbol dari alam semesta, dengan masing-masing karakter yang berbeda. Ornamennya sangat luwes dan dinamis, tapi mengandung makna keagungan. Hal ini disebabkan oleh karakter seniman yang memahatnya. Setiap seniman pasti berbeda-beda karakternya. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat contoh dibawah ini, mudah-mudahan berguna bagi siswa, mahasiswa dan masyararakat yang belajar ornamen Bali.

P24-09-13_17-12 P24-09-13_17-12[1] P24-09-13_17-12[2] P24-09-13_17-13 P24-09-13_17-13[1] P24-09-13_17-13[2] P24-09-13_17-14 P24-09-13_17-15 P24-09-13_17-15[1] P24-09-13_17-16 P24-09-13_17-16[1] P24-09-13_17-16[2] P24-09-13_17-17 P24-09-13_17-17[1] P24-09-13_17-17[2] P24-09-13_17-18 P24-09-13_17-18[1] P24-09-13_17-18[2] P24-09-13_17-19 P24-09-13_17-19[1] P24-09-13_17-19[2] P24-09-13_17-20 P24-09-13_17-20[1] P24-09-13_17-20[2] P24-09-13_17-22 P24-09-13_17-22[1] P24-09-13_17-23 P24-09-13_17-23[1] P24-09-13_17-23[2] P24-09-13_17-24 P24-09-13_17-24[1] P24-09-13_17-25 P24-09-13_17-25[1] P24-09-13_17-27 P24-09-13_17-27[2] P24-09-13_17-27[1]

SENIMAN I GUSTI BAGUS SUARSANA

  • Posted on November 1, 2013 at 11:12 am

SENIMAN I GUSTI BAGUS SUARSANA.,BA

(TOKOH SENIMAN KERAWITAN GONG KEBYAR DAN PELUKIS WAYANG GAYA SINGARAJA BULELENG)

Oleh :  I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, SSN. M.Si. NIP.196880516 199802 1

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN   PS KRIYA SENI

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR  2012

Menggambar wayang merupakan ide kreatif dari masing-masing seniman/yang suka menggambar wayang Bali. Hal ini dapat kita jumpai berbagai macam gaya yang ditampilkan dalam menciptakan gambar wayang Bali. Jika kita perhatikan masing-masing seniman dalam menuangkan idenya dengan model yang sama, namun tetap hasilnya berbeda dari masing-masing senimannya. Hal ini disebabkan oleh setiap seniman mempunyai karakter, goresan, cara pandang dan kenyamanan dalam menciptakan sebuah karya seni. Untuk itu dalam kesempatan ini akan ditampilkan salah satu seniman yang mempunyai karakter wayang yang mendekati tatah wayang kulit Bali, namanya I Gusti Bagus Suarsana, yang mana beliau berlatar belakang seorang seniman karawitan gong kebyar dari Buleleng/Singaraja. Pada kesempatan ini akan ditampilkan beberapa hasil karya beliau dengan bentuk seketsa dan gambar wayang yang telah diwarna. Hal ini bertujuan supaya bagi yang ingin belajar menggambar wayang Bali. Bisa sebagai inspirasi dalam menuangkan ide-ide kreatif dalam berkarya seni.

bandicam 2013-11-01 22-56-36-266

P20-02-12_20-26P20-02-12_20-21

P20-02-12_20-25[1]P20-02-12_20-21[1]

P20-02-12_20-26[2]P20-02-12_20-22

P20-02-12_20-27[1]P20-02-12_20-22[1]

P20-02-12_20-25P20-02-12_20-22[2]

P20-02-12_20-27P20-02-12_20-23P20-02-12_20-22[3]

P20-02-12_20-25[2]P20-02-12_20-23[1]

P20-02-12_20-26[1]P20-02-12_20-24

Seniman Gung Wayan Tjidera (1936-2007)

  • Posted on November 1, 2013 at 10:45 am

 

Seniman Gung Wayan Tjidera

(Tokoh Seniman Lukis wayang Gaya Kerambitan Tabanan)

Oleh :  I Gusti Ngurah Agung Jaya CK, SSN. M.Si. NIP.196880516 199802 1 001

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN PS KRIYA SENI

INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR  2013

Nama : Drs. Gung Wayan Tjidera., M.Si.  tempat lahir Penarukan, Kec Kerambitan, Kab Tabanan. Prop Bali. Tgl 6 Oktober 1936.  Beliau adalah seorang seniman yang mengabdi pada seni rupa khususnya seni lukis wayang modern. Hal ini dapat dilihat dari pengalaman beliau untuk selalu berkarya. Pada masa hidupnya pak gung tjidera banyak menghasilkan karya seni lukis wayang yang mengarah pada proses modern. Karya lukisan pak Gung Tjidera banyak  dipajang di museum dan gallery yang ada di Bali. Pada kesempatan ini, karya- karya Bapak Gung Wayan Tjidera akan ditampilkan dalam belajar menggambar wayang. Mudah-mudahanbagi mahasiswa yang menempuh belajar menggambar wayang I, dapat inspirsi untuk belajar menggambar wayang sesuai dengan karakter masing-masing. Beberapa hasil karya Bapak Gung Wayan Tjidera.

 

bandicam 2013-11-01 09-24-32-959                        

1.Foto seniman Drs Gung Wayang Tjidera. M.Si.

bandicam 2013-11-01 09-24-43-123 

2.  Lukisan wayang  Gung Tjidera tahun 1974,  tentang kesetiaan binatang pada  majikannya (Seorang Resi yang dipenjara)

bandicam 2013-11-01 09-24-50-723 

3. Tokoh Rama dan Laksamana karya tahun 2001.

bandicam 2013-11-01 09-24-57-288 

4. Tokoh Dewa, karya  tahun 2001.

bandicam 2013-11-01 09-25-01-544 

5.  Hanoman duta, karya  tahun 2001.

bandicam 2013-11-01 09-25-06-931 

6.  Pandawa keracunan ditelaga dan diselamatkan oleh Dewa Bayu karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-12-407 

7.  Rama dan Laksamana lagi berteduh dikawal Sugriwa, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-17-563 

8.  Rama dan Hanoman membuat jembatan sitibande, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-23-074

9. Rama dan Laksamana, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-27-411

10. Drupadi dipermalukan di persidangan Astinapura, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-32-169

11. Sayembara Dewi Drupadi, karya  tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-36-639

12. Krisna menampilkan wujud Aslinya, karya  tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-40-488

13. Krisna, Duryodana dan Arjuna, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-44-478

14. Jatayu duta, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-48-693

15. Kidang Mas Buat Dewi Sitha, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-25-52-897

16. Begawatgitha, karya tahun 1995.

bandicam 2013-11-01 09-25-56-526

17. kelahiran Pandawa, karya tahun 2004.

bandicam 2013-11-01 09-26-00-533

18. Berata menyembah sandal sebagai simbol Rama bersamanya, karya tahun2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-04-486

19. Hanoman duta, karya tahun 2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-09-056

20. Kekuatan Kumbakarna,karya tahun 2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-13-332

21. Pandawa 12 tahun di hutan, karya tahun 2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-18-964

22. Pandawa dihutan, karya tahun2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-23-180

23. Lahirnya Pandawa, karya tahun 2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-26-997

24. Hanoman duta, karya tahun 2005.

bandicam 2013-11-01 09-26-31-222

25. Dewa Ruci, karya tahun 1999.

bandicam 2013-11-01 09-26-35-425

27. Sutasoma, karya tahun 1982.

bandicam 2013-11-01 09-26-39-386

28. Gung Jaya CK berfose di depan lukisan Gung Wayan Tjidera.  Karyanya di sebelah kanan bawah saya, berwana merah

 

ORNAMEN KEKARANGAN

  • Posted on November 1, 2013 at 9:17 am

ORNAMEN KEKARANGAN

Matakuliah: Ornamen I

Oleh: I Gusti Ngurah Agung jaya CK.,SSn.,M.Si

Institut Seni Indonesia (ISI-Denpasar),

Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD),

Jurusan Kriya Seni

2013

Ornamen Kekarangan adalah sebuah hasil karya seni yang ide/konsep dasarnya diambil dari muka binatang yang hidupnya diari, didarat dan diudara dan muka manusia dan muka dewa-dewi. Bentuk muka ini kemudian distilir/dideformasi/dirubah dalam bentuk kekarangan. Bentuk kekarangan ini bertujuan menghias bagian-bagian pojok/sudut dan bagian tengah dari bangunan rumah pribadi, rumah adat dan bangunan suci. Makna yang terkandung pada ornament kekarangan adalah simbol-simbol kekuatan alam yang hidup didunia ini. Sehingga bangunan yang dihias dengan bentuk kekarangan menjadi kuat/kokoh dan dijauhkan dari kekuat-kekuatan gaib yang kiranya mengganggu kehidupan manusia, Hal ini dipercaya mampu menetralisir sifat-sifat negative di rubah menjadi sifat-sifat positif. Untuk lebih jelas dibawah ini akan ditampilkan kekarangan yang menghiasi bangunan rumah pribadi, rumah adat dan bangunan suci.

Contoh gambar tempat/letak  ornamen kekarangan diterapkan.

bandicam 2013-10-14 08-03-07-146

1. Ornamen Karang Gajah, ide/konsep dari binatang gajah yang mempunyai kekuatan besar di dunia, kemudain diambil bentuk kepalanya dan distilir/dirubah menjadi bentuk karang gajah yang ditempatkan pada dasar bangunan di bagian sudut dan ditengah, sebagai lambang kekuatan/kekokohan sebuah bangunan.Sebagai pelengkap dihias dengan ornamen keketusan dan pepatran.

KARANG GAJAH KARYA IBNPARTA ANGANTAKA P11-10-10_07-35Karang gajah 2IMGA0028IMGA0024IMG00284IMG00181IMG00047KARANG GAJAH   MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_09-01

2. Ornamen Karang Tapel, adalah ide/konsep diambil dari bentuk muka/ tapeng, sebagai penutup muka, dimana bentuk muka distilir/digubah menjadi bentuk karang tapel dan dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran, ditempatkan pada sudut dan tengah bangunan bagian pinggang bangunan.

P17-04-11_08-50 P05-01-13_12-05 KARANG TAPEL SIDEKARYA PURA PUSEH LUKLUK21-04-13_09-09 KARANG TAPEL PURI CARANGSARI PETANG P13-07-10_18-47[2] KARANG TAPEL PURA DALEM GEDE PELIATAN GIANYAR22-10-11_08-16[1] KARANG TAPEL MAMBAL BADUNG22-10-11_08-53

3. Ornamen Karang Goak, adalah ide/konsep diambil dari muka burung yang kemudian distilir menjadi karang goak yang dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran. Ditempatkan pada sudut dan tengah bangunan pada bagian atas bangunan dekat leher bangunan.

KARANG GOAK BANJAR SIGARAN SEDANG P11-10-10_09-28 karang goak 11 MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998 karang goak  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998  17-04-11_08-53 KARANG GAJAH  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_08-59 IMGA0042 16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-43[1] - Copy IMGA0085

4. Ornamen Karang Daun, adalah ide/konsep dari seikat daun berbagai macam ukuran, kemudian distilir menjadi bentuk karang daun, yang dikombinasikan dengan keketusan, pepatran dan kekarangan.

IMG00178 IMGA0096 IMGA0112 KARANG DAUN MAMBAL BADUNG22-10-11_08-56[1] KARANG DAUN PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-21  P17-04-11_08-58[3]

5. Ornamen Karang Bentulu, adalah ide/konsep dari mahluk raksasa yang mempunyai mata satu dan besar, kemudian distilir menjadi bentuk karang bentulu dan dikombinasikan dengan keketusan, pepatran.

16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-42 - Copy 16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-44 IMGA0039 KARANG BENTULU KAMPUS UNUD SUDIRMAN DPS P15-07-10_08-27 karang bentulu MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   3 karang goak  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998  17-04-11_08-53[1] KARANG GOAK PADMASANA BANJAR SIGARAN SEDANG P02-11-10_17-28

6. Ornamen karang dedari adalah ide/konsepnya di ambil dari kisah mahluk kayangan yang cantik, yang turun dari kayangan. muka dedari kemudian distilir menjadi bentuk ornamen dedari, dengan dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran.

IMGA0081 IMGA0127 KARANG DEDARI KARYA IBNPARTA ANGANTAKA P11-10-10_07-33 KARANG DEDARI PURA PUSEH BAHA, MENGWI P15-04-13_13-53 - Copy KARANG DEDARI SELAKARANG P11-10-10_10-23

7, ornamen Karang Rangda, adalah ide/konsep diambil dari cerita calonarang yang mempunyai kekuatan magis, simbol dari saktinya Ciwa yaitu Dwi Durga, kemudian distilir menjadi ornamen karang rangda, dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran.

IMG00183 IMGA0045 IMGA0111 IMGA0144 IMGA0933 KARANG RANGDA  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_08-55 KARANG RANGDA MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_08-56[1] KARANG RANGDA MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_09-00[2] KARANG RANGDA PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-19

8. Ornamen Karang Sai, adalah ide/konsep dari binatang kelelawar yang kecil dan muka yang seram dengan gigi yang tajam, keluar pada malam hari, kemudian distilir menjadi ornamen karang sai, dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran.

IMG00332 IMGA0107 IMGA0216 KARANG SAI  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998  17-04-11_08-56[4] KARANG SAI  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998  17-04-11_08-57[1] KARANG SAI  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998  17-04-11_08-57[2] KARANG SAI PURA DALEM GEDE PELIATAN GIANYAR22-10-11_08-55[2] KARANG SAI PURA PUSEH ANGANTAKA P28-07-10_17-30[1]

9. Ornamen Karang Singa, adalah ide/konsep diambil dari raja hutan/singa, kemudian distilir dan dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran menjadi ornamen karang singa.

16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-43[1] - Copy IMG00409 IMGA0161 IMGA0173 KARANG SINGA PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-16 SINGA KARYA IBNPARTA ANGANTAKA P14-07-10_15-07[1]

10. Ornamen karang Garuda, adalah ide/konsep diambil dari cerita sang jarat karu yang mempunyai putra seekor burung garuda, kemudian distilir dan dikombinasikan dengan keketusan dan kekarangan, menjadi ornamen karang garuda.

IMGA0177 IMGA0226 IMGA0915 KARANG GARUDA PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-22[1]

11. Ornamen Karang Barong, adalah  ide/konsep diambil dari cerita calonarang simbol kekuatan Ciwa untuk mengimbangi kekuatan Durga, kemudian distilir dan dikombinasikan dengan keketusan dan pepatran.

IMG00188 IMGA0119 KARANG BARONG DALEM GEDE PELIATAN GIANYAR 22-10-11_08-23 KARANG BARONG KARYA IBPUTU SURYAWANP22-07-10_11-48[2] KARANG BARONG PURA DALEM GEDE PELIATAN GIANYAR22-10-11_08-17

12. Ornamen Karang Boma, adalah ide/konsep diambil dari cerita Bomantara, tentang kelahiran boma sebagai pelindung hutan belantara. Adapun ciri dari karang boma adalah gabungan dari muka raksasa dengan ornamen keketusan dan pepatran.

01 KARANG BOMA DESA ABIANBASE BADUNG IMG00414 IMGA0202 KARANG BOMA  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_08-58[4] KARANG BOMA  MHSW SENI MURNI ANGKATAN 1998   17-04-11_09-00[1]

13. Ornamen Karang Batu, adalah ide/konsep diambil dari dasar dari bumi adalah batu dengan berbagai bentuk, kemudian di stilir menjadi karang batu yang dilengkapi oleh keketusan dan pepatran.

KARANG BATU PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-21[1] KARANG BATU PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_10-14 IMG00313 16mei2013 pura puseh batubulan gianyar P16-05-13_11-32 16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-35

14.Ornamen Karang Naga adalah ide/konsep dari cerita sang jarat karu yang mempunyai anak tiri berupa 100 seekor ular/naga yang diasuhnya, bersama anaknya seekor burung garuda, naga ini distilir menjadi ornamen karang naga yang tempatnya diatas sebagai simbol kemakmuran sandang, pangan dan papan.

IMGA0020 IMGA0115 IMGA0149 IMGA0175 KARANG NAGA KARYA IBNPARTA ANGANTAKA P08-09-10_11-36[1]

15. Ornamen Karang Empas/Kura-Kura Raksasa, adalah ide/konsep diambil dari cerita pemutaran mandara giri, simbol bumi dan tempat bumi berpijak/ dasarnya adalah seekor Kura-kura raksasa, yang di ikat oleh dua naga yaitu naga basuki simbol kesejahteraan sandang dan papan dan naga atantaboga simbol pangan. Bila empas bergerak maka akan terjadi gempa bumi, dengan di ikat oleh dua naga maka di harapkan bumi jarang terjadi gempa. karang empas dalam bangunan suci di Bali di letakkan pada bagian bawah/dasar  padmasana.

KARANG EMPAS KARYA IBPUTU SURYAWAN P22-07-10_11-47[1] KARANG EMPAS KARYA IBPUTU SURYAWAN P22-07-10_11-48[1]

16. Ornamen Karang Angsa, adalah ide/konsep dari binatang angsa yang disimbolkan sebagai bintang yang bijaksana, angsa ini kemudian distilir menjadi karang angsa yang ditempatkan pada bangunan padmasana bagian tengah padmasana bagian belakang padmasana.

IMGA0178 KARANG GARUDA SEDANG MVC-011S

17.Ornamen Karang Celeng/Babi adalah Ide/konsep di ambil dari cerita mencari ujung dan pangkal dari lingga Ciwa, yang pada intinya tidak pernah ketemu, atinya kekuasaan Tuhan tidak manusiapun yang mampu menyelaminya. Dewa Wisnu berubah menjadi seekor celeng/babi kemudian distilir menjadi karang celeng/babi.

16mei2013 pura puseh  batubulan gianyar P16-05-13_11-41 - Copy 16mei2013 pura puseh batubulan gianyar P16-05-13_11-28 16mei2013 pura puseh batubulan gianyar P16-05-13_11-29

18. Ornamen Karang Wilmana, adalah ide/konsep diambil dari wahana dari dewa Sambu, bentuknya raksasa yang bersayap, kemudian distilir menjadi karang wilmana.

IMGA0957 KARANG GARUDA PURA PUSEH ANGANTAKA P04-07-10_11-03[2]

Di harapkan kepada yang berminat belajar ornamen kekarangan, silahkan tuangkan kreativitas dalam ornamen kekarangan. tujuannya untuk melahirkan bentuk-bentuk baru ornamen kekarangan. selamat mencoba…..

 

Top