Banjar Nyuh Kuning

nyuh kuning

            Nyuh Kuning adalah suatu banjar adat yang sekaligus desa pekraman yang merupakan bagian dari desa adat Mas, kecamatan Ubud, kabupaten Gianyar. Banjar Nyuh Kuning terletak berdekatan dengan salah satu objek wisata yang terkenal di Bali yaitu Monkey Forest. Daerah banjar ini dulunya merupakan sawah yang sangat luas, tapi karena kemajuan zaman saat ini sawah di daerah nyuh kuning sudah sangat sedikit karena banyaknya pembangunan hotel dan villa di daerah persawahan tersebut.Oleh karena itu banyak sekali petani-petani sekarang beralih profesi menjadi tukang kebun atau menjadi satpam di salah satu hotel atau villa yang ada di nyuh kuning.

            Nama Nyuh Kuning sendiri menurut orang tua zaman dulu merupakan tempat bersembunyi pada saat penjajahan Belanda yg berasal dari kata Nyeh yang artinya takut dan Keuningan yang artinya ketahuan. Nyeh Keuningan yang lama kelamaan menjadi Nyuh Kuning berarti takut ketahuan atau tempat dimana masyarakat dulu bersembunyi dan takut ketahuan oleh penjajah. Pendapat lain juga pernah dikatakan oleh rang tua zaman dulu bahwa nama Nyuh Kuning diambil karena di daerah ini banyak tumbuh pohon nyuh (kelapa) yang berwarna kuning.

            Nyuh Kuning juga merupakan sebuah desa pekraman yang memiliki Pura Kahyangan Tiga dan setra atau kuburan sendiri. Biasanya di Bali dalam satu desa adat yang terdiri dari beberapa banjar hanya memiliki satu Pura Kahyangan Tiga dan satu kuburan yang digunakan bersama. Tapi Nyuh Kuning memiliki itu sendiri terlepas dari desa adat Mas.

            Banjar Nyuh kuning pernah mendapat penghargaan sebagai daerah terbersih ke-4 pada tahun 2006 dan peringkat ke-2 pada tahun 2012. Saat ini banjar Nyuh Kuning juga sedang dlam proses memecahkan rekor dengan menanam 5000 pohon bunga jepun (kamboja) di seluruh daerah banjar Nyuh Kuning.

            Di daerah nyuh kuning juga terdapat sebuah yayasan kesehatan yang bernama Bumi Sehat yang dipelopori oleh ibu Robin Liem, seorang relawan dari Amerika yang telah lama tinggal di Nyuh Kuning. Yayasan ini bergerak di bidang kesehatan ibu dan anak. Bagi keluarga kurang mampu khususnya yang bertempat tinggal di Nyuh Kuning dapat menjalani proses persalinan secara gratis disana. Selain itu yayasan Bumi Sehat juga bergerak di bidang sosial seperti membantu para korban bencana alam seperti saat bencana alam tsunami di Aceh dan saat gunung Merapi meletus.

Pusat banjar Nyuh Kuning terletak di jaba Pura Desa yang disana terdapat sebuah pohon beringin besar dan sebuah lapangan sepak bola yang luas. Para pemuda Nyuh Kuning biasanya bermain sepak bola disana. Pemuda Nyuh Kuning juga memiliki sebuah Tim sepak bola yang bernama Widya Sentana, sesuai dengan  nama Sekaa Teruna Teruni  kami yaitu STT Widya Sentana. Tim ini juga merupakan tim sepak bola yang memiliki banyak prestasi. Diantaranya menjadi juara 1 saat kompetisi di Blahbatuh, menjadi juara 2 saat kompetisi di Gianyar, dan masih banyak lagi yang lainnya. Selain tim sepak bola, STT Widya Sentana juga memiliki sebuah sekaa Baleganjur. Dan yang uniknya STT Widya Sentana memiliki satu piala bergilir lomba tarik tambang yang biasanya dilaksanakan pada saat perayaan hari kemerdekaan 17Agustus. Perlombaan tarik tambang merupakan salahsatu perlombaan yang sangat bergengsi di banjar nyuh kuning. Selain Lomba tarik tambang, masih banyak lagi perlombaan yang dilaksanakan seperti lomba panjat pinang, lari karung, makan kerupuk, dan sebagainya.

            Selain memiliki Sekaa Teruna Teruni, banjar Nyuh Kuning juga memiliki sekaa gong yang bernama Widya Suara. Sekaa gong tersebut terbagi menjadi dua yaitu sekaa gong dewasa dan sekaa gong anak-anak. Banjar Nyuh Kuning juga memiliki sekaa gong wanita yang biasa disebut sekaa gong ibu-ibu pkk. Sekaa gong dewasa Nyuh Kuning dan sekaa gong pkknya pernah mengikuti parade gong kebyar dalam rangka piodalan di Pura Desa Mas, dan menjadi salah satu sekaa yang berpenampilan terbaik se-desa Mas. Biasanya saat odalan ke-4 sekaa ini termasuk sekaa baleganjur Widya Sentana.

            Tidak hanya memiliki sekaa gong, ibu-ibu pkk Nyuh Kuning juga aktif dalam kegiatan senam dan belajar menari. Bahkan pkk Nyuh Kuning pernah mendapat juara 1 dan 2 saat mengikuti lomba senam di Gianyar. Pkk nyuh kuning juga aktif saat ngayah di pura saat piodalan, seperti ngayah menari dan ngyah konsumsi. Dan sebelum piodalan biasanya pkk Nyuh Kuning melakukan acara mepeed (membawa banten yang tinggi dan berbaris rapi dari ujung banjar sampai pura dengan diiringi gamelan baleganjur).

            Lansia banjar Nyuh Kuning juga tidak kalah aktif. Lansia banjar nyuh kuning juga memiliki banyak kegiatan seperti senam lansia, meditasi, belajar menari, dan belajar mekidung. Setiap sore para lansia biasanya melakukan kegiatan tersebut. Saat piodalan di pura para lansia juga aktif ngayah. Para lansia biasanya terbagi tugas. Ada yang mekidung dan ada juga yang menari.

            Demikian sedikit penjelasan dan beberapa kegiatan yang aktif dilakukan di banjar Nyuh Kuning.

Reindra Dwipayana

fotoNama saya I MadeReindra Dwipayana. Nama panggilan saya Ade Reindra. Saya lahir pada hari Rabu tanggal 8 Pebruari tahun 1995. Jadi saat ini saya berumur 19 tahun. Saya berjenis kelamin laki-laki. Saya beralamat di banjar Nyuh Kuning, desa Mas, kecamatan Ubud, kabupaten Gianyar.

Saya adalah anak ke-2 dari 3 bersaudara dari pasangan I Wayan Berata dan Ni Ketut Seni Nurnaningsih. Ayah saya I Wayan berata lahir tanggal 31 Desember tahun 1964. Pekerjaan beliau saat ini adalah wiraswasta. Sedangkan ibu saya Ni Ketut Seni lahir tanggal 14 September tahun 1970. Ibu saya juga bekerja sebagai wiraswasta.

Saya memiliki 2 saudara laki-laki. Kakak saya bernama I Wayan Doddy Pratama yg bisa di panggil Doddy. Ia lahir tanggal 19 Nopember tahun 1990. Jadi ia 5 tahun lebih tua daripada saya. Kakak saya telah menikah 1 tahun yg lalu dan sudah memiliki seorang anak laki-laki yang baru berumur 6 bulan.Kini ia sudah bekerja sebagai tour guide. Sedangkan adik saya bernama I Komang Galang Triwikrama Putra. Ia lahir tanggal 6 September tahun 2003. Jadi ia 8 tahun lebih muda daripada saya. Saat ini ia masih sekolah kelas 4 sekolah dasar.

Pada tahun 2001 saat umur saya baru 6 tahun saya di sekolahkan di sebuah Taman Kanak-Kanak yang bertempat di banjar Mekarsari desa Padang Tegal yg bernama TK Kumara Sari. Disanasaya mulai belajar mengenal banyak teman bermain. Saya TK selama 1tahun.

Setelah TK saya melanjutkan sekolah ke sekolah dasar yaitu di SD Negeri 7 Mas pada pertengahan tahun 2002. Sekolah ini tempatnya tidak jauhdari rumah saya, jadi biasanya saya berangkat sekolah dengan berjalan kaki bersama teman-teman.Pada saat SD saya memiliki beberapa prestasi. Saat pertengahan kelas 1SD saya di pilih untuk mewakili sekolah untuk mengikuti olimpiade matematika se-Bali dan syukur saat itu saya mendapat juara 1. Saya juga pernah beberapa kali diikutkan dalam beberapa lomba cerdas cermat saat masih kelas 3 dan kelas 4 SD dan pernah juga mendapat juara 3 dan juara 2. Padawaktu SD saya juga senang bermain sepak bola. Saat kelas 5 SD saya dan teman” mengikuti kompetisi se-desa Mas dan mendapat juara 1. SD kami pun di pilih untuk mewakili desa untuk berkompetisi di kecamatan. Saat itu kami juga mendapat juara 2. Saat SD saya cenderung lebih menekuni dunia olahraga daripada seni. Saya mulai belajar megambel sudah dari kelas 3 SD tetapi tidak terlalu serius. Tetapi hal yg paling tidak bias terlupakan adalah saat saya dipilih untuk mewakili sekolah dalam pemilihan siswa teladan se-kecamatan Ubud. Saat itu saya sangat senang karena bisa mendapat juara 3 dari seluruh siswa laki-laki yang mewakili sekolah dasar se-kecamatan Ubud. Itu adalah suatu kebanggaan untuk saya, keluarga, dan sekolah. Kebanggaan saya pun bertambah saat saya tamat dari sekolah SD Negeri 7 Mas dengan nilai terbaik.

Setelah 6 tahun bersekolah di SD Negeri 7 Mas, saya melanjutkan pendidikan ke SMP Negeri 1 Ubud. Perli perjuangan yang sangat keras untuk bisa masuk di sekolah ini, karena SMP Negeri 1 Ubud merupakan salah satu SMP terfavorit di Gianyar. Langkah pertama yang saya lakukan adalah dengan mengikuti tes MIPA. Tes ini hanya meloloskan 20 orang dari ratusan orang yang mengikuti tes ini. Saya bersyukur karena saat itu saya mendapat peringkat ke-18, sedikit lagi sudah hampir tidak lolos. Tapi dengan hasil itu saya berhasil masuk ke SMP Negeri 1 Ubud. Dan saat penerimaan siswa baru dilakukan tes lagi untuk pemilihan kelas, karena kelas-kelas disana dibagi sesuai dengan kemampuan siswa. Kelas A merupakan kelas unggulan yang lebih unggul di bidang matematika dan sains, kelas B merupakan kelas bahasa, kelas Cdan D merupakan kelas kesenian, dan kelas E dan F merupakan kelas olahraga. Dan saat pengumuman hasil tes ternyata saya mendapat kelas A yaitu kelas unggulan di bidang matematika dan sains. Selama di kelas A pelajaran-pelajaran tentang matematika dan sains memang lebih diutamakan. Oleh karena itu untuk menyegarkan otak dengan mengikuti extrakurikuler sepak bola karena sepak bola merupakan hobi yang sangat saya gemari saat itu. Tapi setelah 1 tahun mengikuti extrakurikuler sepak bola, saya tertarik dengan extrakurikuler menabuh karena sering melihat teman-teman yang lain berlatih menabuh di sekolah. Akhirnya saya memutuskan untuk pindah ke extrakurikuler menabuh. Setelah saya menjalani extrea tabuh dan seringnya saya diajak ngayah, saya semakin tertarik dengan seni khususnya seni tabuh. Sampai pada saat perpisahan kelas 3 saya dan teman-teman membuat suatu garapan tabuh kreasi sebagai persembahan terakhir kami bersekolah di SMP Negeri 1 Ubud.

Karena ketertarikan saya terhadap seni tabuh, saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan ke SMK Negeri 3 Sukawati (KOKAR BALI) dengan mengambil jurusan karawitan. Awal pertama saya bersekolah disana saya merasa tidak percaya diri karena saya lihat banyak teman-teman yang sudah pintar menabuh. Tapi semua itu saya jadikan motivasi agar belajar lebih giat lagi. Akhirnya pada pertengahan kelas 1 sekolah kami ditunjuk untuk mewakili kabupaten Gianyar dalam parade Gong Kebyar Dewasa di Pesta Kesenian Bali. Tapi saat itu yang dipilih adalah anak-anak kelas 3. Karena kekurangan penabuh, tiba-tiba saya ditelpon oleh salah satu teman saya untuk ikut dalam acara tersebut. Saya merasa sangat senang karena dapat dilibatkan dalam acara itu walaupun hanya main suling, tapi itu pengalaman yang tidak bisa dilupakan. Diawali dari mengikuti parade Gong Kebyar tersebut, saat sudah kelas 2 saya juga dipilih bersama 9 orang teman lainnya untuk mewakili sekolah dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS). Suatu kebanggaan untuk saya karena diantara seluruh siswa karawitan kelas 2 saya termasuk 10 siswa yang berkompetensi. Tapi setelah 1 minggu latihan saya mengalami musibah kecelakaan saat perjalanan pulang dari ngayah di Petang. Tangan dan kaki saya mengalami luka yang lumayan parah hingga saya tidak mampu berjalan selama kurang lebih 1 minggu. Karena itulah saya tidak jadi mengikuti LKS. Saya sangat kecewa terhadap diri saya saat itu. Tapi saya selalu mendukung teman-teman yang lain sampai akhirnya sekolah kami mendapat juara 1. Setelah kelas 3 saya bersama teman-teman sekelas mulai bersiap untuk mengikuti ujian UKK (Ujian Kompetensi Keahlian). Setelah berembug dengan teman-teman, akhirnya kami memutuskan untuk membuat garapan dengan menggabungkan 2 barung gamelan yaitu Gong Luang dan Selonding. Saat penggarapan kami mengalami berbagai masalah karena sifat keegoisan masing-masing teman dan kurang kompaknya kami dalam menggarap suatu garapan bersama ini. Tapi akhirnya kami pun bisa menyelesaikan garapan kami dengan tepat waktu dan hasilnya juga lumayan memuaskan. Garapan kami berjudul “Pada Rasa”. Kami mengambil judul “Pada Rasa” karena kami mengambil konsep dari pertama kami mulai bersekolah di KOKAR hingga kelas 3 kami merasakan banyak rasa yang berbeda dan kami satukan di akhir kami bersekolah menjadi suatu garapan Ujian Kompetensi Keahlian sebagai hasil akhir kami belajar di SMK Negeri 3 Sukawati (KOKAR BALI).

Setelah saya tamat dari KOKAR, saya ingin melanjutkan pendidikan lagi di ISI Yogyakarta dengan mengambil jurusan Etnomusikologi. Tapi karena keluarga saya kurang mampu, saya mencoba bicara dengan orang tua tentang keinginan saya untuk melanjutkan pendidikan di Yogyakarta. Ternyata orang tua saya mendukung keinginan saya tersebut. Akhirnya saya pun berangkat ke Yogyakarta bersama 2 orang teman saya yang ingin kuliah disana juga. Tapi mungkin takdir saya untuk tidak jauh dari keluarga, sampai disana saya tidak bisa mendaftar karena kerusakan di pusatdikti. Oleh karena itu saya memutuskan untuk pulang dan melanjutkan kuliah di Institut Seni Indonesia Denpasar sampai saat ini saya sudah memulai di semester 2.

Halo dunia!

Selamat Datang di Blog Institut Seni Indonesia Denpasar. Ini adalah post pertama anda. Edit atau hapus, kemudian mulailah blogging!