Archive for the ‘Karya’ Category

Contoh Sinopsis Dalam Garapan Seni Karawitan

Sabtu, April 14th, 2018

“TANDA TANYA”

“TANDA TANYA” yang berarti penyinggungan ketahuan yang mengajukan pertanyaan. Di samping istilah Tanda Tanya kata ini bisa muncul di akhir pertanyaan. Tanda Tanya identik dengan pertayaan, fenomena ini sering di lakukan dalam kegiatan sehari-hari, dan bisa dikatakan setiap orang tergantung dengan tanda tersebut, jika mereka tidak ketergantungan dengan tanda tersebut maka mereka akan kehilngan,tetapi setiap orang memiliki rasa/persepsi yang berbeda terhadap tanda trsebut, ada yang muak dengan tanda tersebut. Tetapi dengan tidak sengaja jika tidak ada tanda ini mereka akan kehilangan, kita tidak tahu kapan lahirnya? Kapan dia datang? Kapan ada? Kapan dia hilang? Di keseharian kita tidak terlepas dari tanda trsebut, tapi mereka banyak wujud tapi intinya dia ada satu. Komposisi karawitan Tanda Tanya ini merupakan sebuah garapan konser karawitan inovatif yang menggunakan media ungkap gamelan Semar Pegulingan. Dengan adanya fenomena ini penata terinspirasi untuk membuat karya seni karawitan inovatif berjudul “Tanda Tanya” dan dibaluti dengan penglahan ritme, melodi tempo dan dinamika. Dengan adanya karya ini penata ingin mengajak masyarakat bahwa pergunakanlah Tanda Tanya itu sebaik mungkin untuk hal yang positif untuk mencapi tujuan yang pasti.

Karya Tulis Ujian Seh Rupa KOKAR Secara Singkat

Sabtu, Maret 31st, 2018

YouTube Preview Image

Latar Belakang

Di era globalisasi yang penuh dengan kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), sangatlah mendukung bila ada suatu lembaga – lembaga yang akan mempertahankan budaya nenek moyang kita yaitu budaya tradisional kita sendiri khususnya di  pulau Bali ini. Dimana Bali merupakan pulau yang sangat terkenal dengan berbagai keanekaragaman budayanya sendiri yang terdiri dari seni tari, seni karawitan,seni pedalangan dan seni musik.

Adapun latar belakang garapan ini adalah keinginan kami untuk mewujudkan garapan tari kreasi baru ”Bebancihan” yang mengambil tema ”heroik” yang berjudul ”SEH RUPA”, dimana garapan ini mengangkat cerita kisah Mahabratha pada bagian dimana perjalanan panca panda di tengah hutan.

Lembaga pendidikan yang dikenal dengan nama SMKN 3 Sukawati memilik 4 program  kompetensi keahlian  diantaranya yaitu  :

1.Kompetensi keahlian  Seni Tari

2.Kompetensi keahlian Seni Karawaitan

3.Kompetensi keahlian Seni  Pedalangan

4.Kompetensi keahlian Seni Musik Diatonis

Adapun tambahan Kompetensi Keahlian yang dibuka pada tahun ajaran 2012 ini yaitu :

1. Kompetensi  Keahlian Akomodasi Perhotelan

2.Kompetensi Keahlian Kecantikan

3.Kompetensi Keahlian Tata Boga

Keempat Kompetensi Keaahlian tersebut khususnya Seni Tari memiliki visi dan misi tersendiri yang sangat bagus untuk kedepannya, yaitu  untuk mengembangkan, mempertahankan   dan melestarikan kebudayaan  kesenian di Bali.

TUJUAN

            Dalam penggarapan sebuah seni tari tentu di dalamnya memiliki tujuan yang pasti. Dimana tujuan perumusan yang jelas akan memberikan pedoman terhadap langkah – langkah yang ditempuh selama proses penyusunan  karya tulis laporan yang sesuai dengan  karya seni tari tersebut.  Adapun tujuan dari penggarapan tari kreasi “SEH RUPA“ ini dapat di gambarkan sebagai berikut :

1.Dapat menghasilkan sebuah gagasan atau karya tulis tentang garapan seni tari kreasi baru yang mengangkat tema heroic.

2.Untuk mengukur seberapa besar kemampuan para siswa selama mengiuti kegiatan belajar mengajar disekolah, dimana mencoba  membuat sebuah design – design baru yang nantinya diharapkan bisa miliki nilai artistic yang tinggi.

3.Mencoba menuangkan ide-ide baru kami ke dalam garapan  yang kami kemas yang sesuai dengan ide dan kemampuan kami.

Bentuk Garapan

Adapun bentuk garapan tari kreasi  baru “SEH RUPA” yaitu kreasi bebancihan, yang ditarikan oleh 3orang penariputri dan 3 orang penari putra. Garapan ini merupakan garapan tradisi kreasi bebancihan yang didalamnya menggunakan gerakan-gerakan yang masih kental dengan gerakan tradisi yang dibalut dengan gerakan yang dikreasikan ,diinovasikan dan disesuaikan dengan kebutuhan.  Garapan tari ini  tidak terlepas dari pakem-pakem gerak tari tradisi Bali tanpa menghilangkan bentuk-bentuk estetika  tari tradisi dari Flasback, Pepeson,Pengawak, Pengecet, Pesiat, dan Pekaad.

 Struktur Garapan

Garapan tari “SEH RUPA” ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

Flashback

Menggambarkan kehidupan raksasa yang bernama hidimba dan hidimbi di dalam hutan

Pepeson 1

Menggambarkan karakter Bima yang gagah dan karakter hidimbi keras dan lembut

Pengawak

Pertemuan Hidimbi dan Bima yang membuat Bima jatuh cinta karena kecantikan Hidimbi

Pengecet

Menggambarkan raksasa Hidimba dan raksasi Hidimbi

Pesiat

Pertempuran antara Bima dan Hidimba, kemudian terbunuhlah Hidimba

Pekaad

Pernikahan Bima dan Hidimbi yang di berkati oleh Ibu kuntik

 

 

Sejarah Barong Desa Pujungan, Kecamatan Pupuan, Tabanan

Senin, Maret 26th, 2018

Latar Belakang.

Salah satu cerita yang saya dapat dari narasumber yang bernama I Wayan Sugara, pada kesempatan ini saya mengangkat sejarah awal adanya Barong di Desa Pujungan, yang masih dugunakan sampai sekarang. Tapel Barong di desa Pujungan bila di bandingkan dengan tapel Barong lainnya, ternyata tapel yang berada di desa Pujungan memiliki hal yang unik dimana Tapelnya hanya dari kayu dan diberi hiasan cat saja tidak seperti tapel lainnya yang diberi hiasan emas atau perak, berdasarkan hal inilah saya tertarik, sehingga saya pilih sebagai obyek sejarah,sebagaimana termuat dalam judul paper saya ini.

Sebelum saya sampai kepada masalah pokok, kiranya perlu saya jelaskan mengenai tari Telek.

Didalam kamus Bali-Indonesia juga disebutkan bahwa Barong dibutuhkan dua pemain laki-laki.

Dengan demikian jenis kesenian yang dimaksud disini adalah jenis seni tari yang memakai tapel, yang berkarakter halus.

 

Tujuan Penulisan.

Adapun tujuan penulisan dari tugas ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk mengetahui awal terbentuknya tapel Barong di desa Pujungan.
  2. Untuk mengetahui perkembangannya.
  3. Untuk mengetahui fungsi Barong tersebut.

Manfaat Penulisan.

Beberapa manfaat yang bisa diambil dari penulisan paper ini adalah:

  1. Menambah wawasan mahasiswa mengenai sejarah Tapel Barong di desa Pujungan.
  2. Menambah wawasan mahasiswa mengenai sejarah Terbentuknya.
  3. Menambah wawasan mahasiswa mengenai perkembangannya.

Tari Barong.

Tari Barong yang merupakan salah satu jenis tari tradisional, dimana asal usulnya tidak diketahui secara pasti, hal ini disebabkan oleh kurangnya data yang mengungkapkan asal mula terbentuknya barong ini, dan saya mengatahui cerita ini berkat satu narasumber yang bernama I Wayan Sugara dari desa Pujungan, dia menceritakan dari awal kisah ada orang yang bernama Nang Rebab dari desa itu sendiri yang memiiliki anak banyak dan anehnya setiap dia memiliki anak pasti akan meninggal dan tidak diketahui apa sebabnya, kejadian it uterus menimpa Nang Rebab dan sampai dia tidak memiliki anak satupun karena semuanya meninggal, setelah lama kemudian karena Nang Rebab tidak tahan dengan semua kejadian yang terus menimpanya dia pergi ke kuburan kecil (setre alit) dia menunggui pohon yang sangat besar di kuburan tersebut yang disebut pohon jabon dengan kedaaan yang emosi , karena dia emosi dia menebang pohon tersebut satu hari satu malam dengan sendirian karena pohonnya sangat besar, setelah pohon itu tumbang dia mempunyai niat membuat tapel Barong dengan kayu yang sudah tumbang tersebut yang sudah dibentuk balok oleh dirinya sendiri dan dibantu oleh saudaranya yang saya tidak ketahui namanya , tetapu dalam proses pembuatan tapel ini niatnya membuat itu ragu-ragu (lagi dikerjakan lagi tidak) dan dalam beberapa hari tapel itupun selesai dibuat tapi masih bewarna polos, dan dia menaruh tapel itu di sebelah Balai Banjar Masyarakat Desa Pujungan, dan walaupun tapel itu belum di berwarana tapi kata narasumber saya tapel itu sudah sering di pakai (Tedun) dan setelah itu Nang Rebab memiliki niat menaruh tapel itu di Pura Dalem Desa Pujungan dan atas kesepakatan masyarakata desa Pujungan , dan sampai saat initapel tersebut masih di Pura Dalem tersebut tapi sekarang sudah ada dua tapel karena tapel yang dulu itu sudah banyak yang rusak kayunya dan umurnya sudah cukup lama, maka dari itu dibuatkan tapel yang satunya, kejadian ini berkisar pada tahun 1917.

Pekembangan Tari.

Tari Barong ini merupakan tarian tradisional yang cukup terkenal di Bali. Dalam perkembangannya, tarian ini sekarang tidak hanya dipertunjukan untuk masyarakat lokal dalam acara tertentu saja, namun juga ditampilkan dalam berbagai acara kepariwisataan. Selain sebagai bagian daya tarik wisata, hal ini juga merupakan suatu wujud usaha masyarakat Bali dalam melestarikan tradisi dan budaya mereka., meskiipun kita sudah mengetahui bahwa sekarang ini sudah banyak tercipta gerak-gerak  baru, namun tari Barong sendiri yang sudah tercipta cukup lama, hingga sekarang masih ada juga yang menarikannya., sampi sekarang ini masyarakat di desa tersebut masih mempercayai bahwa tari Barong itu sendiri mampu menangkal berbagi wabah penyakit muncul di desa tersebut. Tarian ini ditarikan setiap ada upacara agama di Desa Pujungan sekali dan di tarikan pada saat tertentu.

Fugsi Tarian Barong.

Menurut Keputusan Seminar Seni Tari Sakral dan Provan Bidang Seni Tari memutuskan, bahwa tari-tarian Bali dapat diklasifikasi menjadi tiga golongn, antara lain:

Seni Tari Wali (sakrall, religuis dance) adalah seni tari yang di lakukan di pura-pura dan di tempat yang ada hubungannya dengan upacara agama sebagai pelaksana upacara dan upakara agama yang pada umumnya tidak membawa lakon.

Seni Tari Bebali (ceremonial dance), adalah seni tari yang berfungsi sebagi pengiring upacara dan upakara di pura-pura serta pada umunya membawakan lakon.

Seni Tari Bali-Balihan (secular dance), adalah segala jenis Tari Bali yang mempunyai unsur-unsur dasar dari seni tari yang tidak tergolong tari wai atau bebali dapat dimasukkan ke dalam kelompok tari balih-balihan/tontonan.

Tari Barong ini selain sifatnya yang sakral juga bisa menjadi hiburan bagi masyarakat. Untuk Tari Barong yang ditampilkan sebagai bagian dari upacara di Pura, biasanya dilakukan dengan serius. Karena berhubungan dengan makna spiritual yang ada sehingga dilakukan secara sakral. Sedangkan Tari Barong yang ditampilkan untuk hiburan, biasanya diselingi dengan adegan-adegan yang lucu. Selain itu ada juga penampilan atraktif dari penari seperti pertunjukan ilmu kekebalan yang membuat decak kagum para penonton.

Kostum Barong.

Kostum yang digunakan setiap jenis Tari Barong berbeda-beda, karena setiap jenis barong memiliki perwujudannya sendiri-sendiri. Untuk kostum barong ket, merupakan perpaduan antara singa, harimau, dan lembu. Kostum barong ket ini biasanya digunakan oleh dua orang penari, sama halnya dengan barongsai namun bentuk kostumnya berbeda.

Pada bagian badan dihiasi dengan ornamen dari kulit, potongan kaca atau cermin, dan bulu-bulu yang terbuat dari serat tanaman jenis pandan atau bulu gagak. Sedangkan pada bagian kepala menggunakan topeng yang terbuat dari kayu. Kayu yang digunakan untuk membuat topeng Tari Barong ini merupakan kayu khusus yang biasanya diambil dari tempat angker. Karena itulah kostum Tari Barong dianggap benda yang sakral.