PERKEMBANGAN TOPENG BALI SEBAGAI SENI PERTUNJUKAN

This post was written by okaaribawa on April 10, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

Kata Topeng mempunyai beberapa pengertian yaitu; Topeng merupakan benda penutup muka , yang dimaksud disini adalah untuk menutupi muka manusia. Di Bali kata topeng berarti tutup atau tapel oleh karena itu tari topeng dikataka sebagai tari yang memakai tapel untuk menutupi mukanya. Ahirya dari kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa topeng di bali berarti suatu drama tari  yang semua penarinya memakai tapel atau topeng dan memakai sejarah atau babad sebagai lakon.

Untuk menyusun suatu sejarah tari topeng di Bali adalah sesuatu hal yang amat sulit. Hal ini di sebabkan karena kurangnya data dan informasi prtunjukan tari topeng yang ada di Bali. Namun demikian kita masih perlu melihat kembali peninggalan-peninggalan kuna seperti, lontar, prasasti, relief dan sumber-sumber lainnya. Di Bali diketemukan sebuah presasti yang menyebutkan adanya pertunjukan tari topeng yaitu prasasti Bebetin yang antara lain berbunyi sebagai berikut: …………………Pande emas, pande besi, pande tembaga pemukul (juru tabuh bunyi-bunyian), pegending(biduan), pabunjing(penari), papadaha(juru gupek), pababangsi(juru rebab), partapuka(topeng/tapel), parbwayang(wayang), ………turun di panglapuan di singhamandala (dibuat oleh pegawai singhamandala) di bulan bekskha (bulan ke-x), hari pasaran wijayamangala. Tahun saka 818 (896 masehi) yaitu pada waktu pemerintahan raja Ugrasena di Bali. Disamping itu ada sebuah lontar tentang petopengan yang di sebut lontar Ularan Prasraya. Pada lontar ini mencritakan tentang pemerintahan Dalem Waturenggong di Gelgel antara tahun 1160 – 1150 pada masa pemerintahannya beliau berniat untuk menaklukkan Belambangan. Maka dari itu dikirimlah sepasukan tentara dibawah pimpinan Ki Patih Ularan dan di temani oleh I Gusti Jelantik pesimpangan. Pada pertempuran itu, Sri Dalem Juru raja Belambangan dapat ditaklukkan. Pada saat itu pula I Gusti Jelantik Simpangan merampas semua barang-barang sebagai bukti bahwa  beliau sudah berhasil menaklukkan belambangan, diantara benda-benda itu dibawalah dua buah gong dan satu buah peti topeng, serta satu kropak wayang gambuh.

Jenis-jenis Drama tari topeng, di Bali ada dua jenis tari topeng yaito topeng pajegan dan topeng panca.

 Kata “ pajegan” adalah suatu istilah didalam bahasa Bali yang berasal darikata “pajeg “  ditambah dengan sufiks “an” menjadi ”pajegan”  yang berarti borongan.Di dalam hubungannya dengan tari topeng maka yang dimaksud adalah seorang penari topeng memborong tapel dalam jumlah yang banyak untuk dipentaskan sendiri dalam artian penari topeng tersebut memborong semua tugas dan peranan dalam didalam pertunjukan derama tari topeng tersebut.

Topeng Panca : Panca adalah sebuah kata dalam bahasa Bali yang berarti lima. Di dalam hubungannya dengan topeng panca berarti sebuah pertunjukan drama tari topeng yang dilakukan oleh lima orang penari atau actor. Topeng ini merupakan pengembangan dari topeng pajegan yang diduga disebabkan karena peningkatan fungsi topeng yang tidaksaja sebagai pelaksana upacara keagamaan namun berpungsi juga sebagai hiburan.

Dilihat dari fungsinya tari-tarian di Bali dapat digolongkan menjadi tiga yaitu tari wali, tari bebali dan tari balih-balihan, melihat dari tiga pungsi tersebut topeng termasuk dalam kata gori kedua yaitu tari bebali topeng dipertunjukan sebagai pengiring upacara baik dipura maupun diluar pura.

Topeng sebagai salah satu bentuk theatere Bali mengambil lakon dari babad-babad Bali, sejarah dan legenda lainnya. Adapun sejarah atau babad yang dipakai tema adalah sejarah jawa dan Bali hanya diambil sebagian-sebagian menurut keperluan dari sebuah pertunjukan topeng. Sejrah Jawa yang sering menjadi tema topeng di Bali biasanya diambil dari kitab Pararton dan Negarakertagama yaitu diambil dari kerajaan Singasari sampai kerajaan Majapahit. Sedangkan sejarah Bali yang di angkat sebagai lakon topeng adalah babad dari zaman purba, Mayadenawa, Bedahulu, samape dalem kresna kepakisan, dalem waturenggong kemudian dari Dalem Bekung (sebagai yang terlihat dalam usana Bali) sampai dengan penjajahan belanda termasuk puputan jagaraga puputan Badung dan Puputan Margarana.

gending-gending yang dipergunakan untuk mengiringi Topeng tersebut adalah: Gilak wiraka suri untuk mengiringi Pengelembar Keras,Tabuh telu werdalumaku untuk topeng tua, Bapang penasarTabuh dua jaran sirig untuk mengiringi topeng Dalem,Kale untuk mengiringi bodres,Omang peraga untuk topeng sidhakarya.

Buku yang berjudul perkembangan topeng Bali sebagai seni pertunjukan merpakan I Made Bandem M.A dan I Nyoman Rembang sangat bagus untuk teman-teman yang ingin mengenal topeng kususnya topeng Bali secara mendalam karena dalam buku ini berisikan tentang pengertian topeng, sjarah topeng, iringan topeng dan menganalisa secara keseluruhan tentang topeng Bali, jadi penerbitan buku ini sangat bermanpaat bagi Dunia pendidikan.

Comments are closed.