SEJARAH ADANYA GAMELAN GONG KEBYAR DI BANJAR BENGKEL
Posted Under: Tulisan
Kehidupan Seni Budaya di Bali pada mulanya hanya di abdikan demi keagungan agama dan dinikmati oleh masyarakat Bali sendiri terutama Seni Karawitan. Seni Karawitan ini diwujudkan dengan berbagai jenis gamelan salah satunya adalah Gamelan Gong Kebyar. Gamelan Gong Kebyar yaitu perangkat hgamelan yang dipakai untuk mengiringi Tari Kebyar dan merupakan musik ciptaan baru. Gamelan Gong Kebyar memiliki kelebihan tersendiri dimana sebuah ensambel besar (barungan baru). Sesuai dengan nama yang diberikan kepada gamelan ini, kebyar, mempunyai makna cepat, tiba-tiba dan keras, sehingga gamelan ini menghasilkan musik yang keras dan dinamis. Secara penyusunan instrumental dan tehnik permainan, Gamelan Gong Kebyar merupakan perpaduan antara Gender Wayang, Gambang, Gong Gede dan, Palegongan. Rasa-rasa musikal maupun pola pukulan instrumen Gong Kebyar ada kalanya terasa Gender Wayang yang lincah, Gong Gede yang kokoh atau Palegongan yang melodis. Pola gagineman Gender Wayang, pola Gagambangan, dan Kaklenyongan Gong Gede, yang muncul dalam berbagai Tabuh Gong Kebyar, baik Lelambatan maupun kreasi.
Instrumen yang cukup banyak dan bervariasi merupakan salah satu kelebihan dari Gong Kebyar bila dibandingkan dengan instrumen lainnya. Gamelan Gong Kebyar adalah barungan gamelan yang berlaras pelog lima nada. Ditinjau dari segi teknik permainannya, Gong Kebyar mempunyai teknik permainan yang lincah , dinamis, dan relatif lebih mudah. Di Bali Gamelan Gong Kebyar digunakan sebagai media untuk mengungkapkan kreativitas dan rasa indah yang dimiliki dalam bentuk kreasi, iringan tari, Sendratari, Drama Gong, Arja dan seni pertunjukan lainnya. Disamping itu Gong Kebyar juga dipergunakan untuk mengiringi upacara adat Agama Hindu di Bali.
Disebelah barat Banjar Bengkel ada sebuah Griya yang bernama Griya Punia Wati. Griya tersebut mempunyai satu barungan Gamelan Gong Kebyar yang hanya digunakan pada saat upacara keagamaan di Merajan Griya Punia Wati tersebut.Gamelan ini ada pada kisaran tahun 1960. Pada saat itu barungan Gamelan Gong Kebyar Griya Punia Wati masih berupa patokan kayu sederhana atau balok dan resonatornya masih berupa bambu yang sudah lapuk dimakan usia. Nama-nama instrumennya yaitu 4 buah Gangsa, 4 buah Kantilan, 2 buah Ugal pengumbang dan pengisep, 2 buah Jublag, 2 buah jegoggan, 1 buah Riyong, 1 buah Terompong, 1 buah Gecek, 1 buah Kajar, 1 buah Kempli, 1 buah Klemong, 1 pasang Gong lanang dan wadon, 1 buah Kempur, 1 buah Bende dan 1 pasang Kendang Jeduggan lanang wadon. Pada tahun 1978 ada sebuah sesolahan atau balih-balihan yang sebagian besar penabuh dan penarinya berasal dari Banjar Bengkel. Karena seringnya warga Banjar Bengkel ikut terlibat di dalam kegiatan ke agamaan atau balih-balihan di Griya Punia Wati tersebut, maka pada akhirnya Gamelan Gong Kebyar itu dipinjamkan oleh pihak griya untuk upacara keagamaan di mrajan Banjar Bengkel dan di Pura Dangka Banjar Bengkel.
Sebelum itu di Banjar Bengkel belum mempunyai Gamelan Gong Kebyar, melainkan mempunyai satu barungan Paelgongan, angklung, dan geguntangan. Gamelan Gong Kebyar ini juga pernah dipinjam oleh Desa Pakraman Renon untuk kegiatan upacara di Desa tersebut. Karena seringnya Gamelan Gong Kebyar ini di pergunakan untuk acara piodalan dan balih-balihan di Banjar Bengkel, maka pada tahun 1980 terbentuk sekaa yang bernama Sekaa Gong Padma Gita Banjar Bengkel hingga sekarang. Karena seringnya dipergunakan Gamelan Gong Kebyar tersebut oleh Banjar Bengkel hingga terbentuknya sekaa di Banjar bengkel, sehingga Gamelan Gong Kebyar tersebut diberikan dan dijadikan hak milik dari Banjar Bengkel. Seiring dengan perkembangannya waktu kurang lebih tahun 1983 warga dari Banjar Bengkel ingin membenahi Gamelan Gong Kebyar tersebut agar menjadi lebih baik. Pada saat itu warga berbondong-bondong dan bergotong royong membawa grobak besar untuk mengambil kayu ke daerah Crancam.
Kayu yang diambil ke daerah Cerancam itu bernama kayu nangka atau kayu yang berasal dari pohon nangka. Kayu tersebut akan di angkut dan dibawa ke Jero di Jl. Veteran tepatnya di Banjar Blaluan Sadmerta untuk di ukir dan dibuatkan pelawahnya. Saking semangatnya akan memperbaiki Gamelan Gong Kebyar itu warga Banjar Bengkel bergebu-gebu dan bersemangat walaupun rentang jarak yang jauh untuk berjalan. Setelah berselang 1 tahun kemudian, gamelan gong kebyar pun dibawa kembali dan ditempatkan di Banjar Bengkel. Hingga sekarang Gamelan Gong Kebyar belum pernah mengalami perubahan atau belum pernah diperbaiki lagi. Gamelan Gong Kebyar ini selain dipergunakan sebagai sarana upacara agama saat ini Gamelan Gong Kebyar ini sudah dipakai mengikuti beberapa lomba, salah satunya mengikuti lomba Gong Kebyar anak-anak yang diselenggarakan antar banjar di Desa Sumerta Kelod.
Jadi Gamelan Gong Kebyar yang ada di Banjar Bengkel pada awalnya merupakan gamelan yang dimiliki oleh Griya Punia Wati yang selanjutnya menjadi milik Banjar Bengkel. Lalu gamelan tersebut diperbaiki ke Jero Belaluan Sadmerta. Dan gamelan ini sering digunakan untuk upacara keagamaan di Merajan Banjar Bengkel dan Pura Dangka. Hingga saat ini Gamelan tersebut dipergunakan oleh Seka Gong Padma Gita Banjar Bengkel.