KERAGAMAN SENI TARI NUSANTARA

KERAGAMAN SENI TARI NUSANTARA
Pada umumnya jenis-jenis tari nusantara ditentukan berdasarkan pada perbedaan latar belakang budaya masyarakat dari mana tarian tersebut lahir dan berkembang . pada dasarnya tari nusantara diklasifikasikan menjadi tiga rumpun yaitu rumpun tari wayang , rumpun tari rakyat dan rumpun tari topeng . dalam penjelasan Tari Wayang adalah dimana dalam bentuk penyajianya diambil dari cerita pewayangan . Rumpun tari wayang banyak ditemukan di berbagai daerah di nusantara , khususnya di daerah jawa , daerah sunda dan bali . Tari rakyat adalah tari yang lahir dan berkembang di kalangan masyarakat biasa bukan masyarakat kraton atau istana . hampir diseluruh wilayah tanah air ini memiliki tari rakyat yang dalam bentuk penyajianya memiliki karakteristik yang berbeda antara satu daerah dengan daerah lainya . begitu juga dengan tari topeng yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia . jenis-jenis tari topeng terbanyak yaitu ada di daerah Cirebon jawa barat karena identic dengan tarian topengnya beda disbandingkan dengan daerah lainya . Berdasarkan peranan tari dapat di klasifikasikan menjadi tiga yaitu jenis tari upacara , jenis tari hiburan , dan jenis tari tontonan . Di tanah air peran dan fungsi tari tertua dari tari adalah sebagai sarana upacara .hampir seluruh wilayah yang ada di nusantara memiliki tari yang berfungsi dan berperan sebagai sarana dalam upacara ritual , yaitu upacara khusus yang merupakan persembahan kepada leluhur atau sesuatu yang di kramatkan . Tari yang berfungsi sebagai sarana upacara ritual meminta hujan merupakan mdia komunikasi dengan binatang yang dapat mendatangkan hujan , begitu pula tari yang terdapat dalam tari peperangan maupun persembahan kepang Sang Hyang Dewi Sri pada upacara tanam dan panen padi . Ciri tarian yang memiliki fungsi dan berperan sebagai sarana upacara ritual yaitu , tempat pertunjukanya yang khusus atau tidak tempat sembarangan, tempat ini hanya bisa yang dianggap sakral seperti di pura . waktu atau saat pementasanya biasanya dipilih dan dikaitkan dengan sesuatu yang dianggap sakral seperti saat tengah malam atau saat bulan purnama . penari-penarinya dipilih yaitu penari yang dalam keadaan bersih secara sepiritual dan dianggap suci . dalam pementasan selalu diadakan atau dilengkapi dengan sesaji yang ditentukan dengan jenis upacara ritualnya . pertunjukan ini selalu dikaitkan acara upacara tertentu berburu , peperangan atau meminta hujan. Rias busana dan properti penari memiliki busana khusus .
Contoh Jenis – jenis tari nusantara yang berfungsi dan berperan sebagai sarana upacara ritual diantaranya yaitu ;
a. Tari Tor-tor dari Sumatra utara .
Tari tor-tor ini dipertunjukan pada saat proses upacara kematian masyarakat suku batak . gerakan lengan dan tangan menjadi ragam gerak yang dominan dalam tari ini . bentuk gerak tarianya seperti orang menyembah yang dipadukan dengan gerak ritmis dari kedua kaki yang diiringi dengan lagu pujian .
b. Tari Luambek dari Sumatra Barat
Tari Luambek berasal dari kata lalu yang berarti serang dan Ambek yang berarti tangkis . tarian ini tumbuh dan berkembang disumatra barat . tari luambek dipertunjukan pada upacara pengangkatan penghulu baru yang dikenal dengan istilah Batagak Penghulu . Upacara ini disebut upacara Alek Pauleh . gerak pancake silat merupakan ragam gerak yang dominan dalam tarian ini . Luambek merupakan sebutan untuk penarinya yang dilakukan laki-laki .
c. Tari Dodod dari Banten Selatan
Tari ini berfungsi sebagai sarana upacara ritual tanam dan panen padi. Pelaksaan tari ini dilaksanakan pada setiap tahapan dalam proses penanaman padi, yaitu tahap awal, tahap pertumbuhan, dan tahap akhir atau panen. Ragam gerak yang dilakukan merupakan ragam gerak kepala, lengan, badan, dan kaki yang disertai kata-kata atau doa yang menemukan suasa ritus.
d. Tari Meminta Hujan dari Nusa Tenggara Timur
Tari ini sampai sekarang masih dapat disaksikan pertunjukannya di Nusa Tenggara Timur. Tari iniditarikan oleh laki-laki dan perempuan. Tari ini dipercaya oleh masyarakat setempat dapat mendatangkan hujan, terutama setelah musim kemarau yang berkepanjangan.
e. Tari Rejang dan Tari Baris dari Bali
Tari yang lahir dan berkembang di Pulau Dewata ini, pertunjukannya dilakukan secara berkelompok. Tari rejang ditarikan oleh wanita dan Tari Baris ditarikan oleh laki-laki. Tari ini berfungsi sebagai tari penyambutan para dewa yang diundang turun ke Pura. Tari Baris dipertunjukan setelah Tari Rejang. Kedua tarian ini biasanya dipertunjukan pada upacara piodalan, yaitu upacara penyambutan kehadiran Dewa ke Pura.
Tari-tarian yang berfungsi sebagai sarana hiburan atau pertunjukan biasa yaitu sebagai berikut :
a. Tari Piring dari Sumatra Barat
Tarian ini lahir dan berkembang di Minangkabau, Sumatra Barat. Masyarakat Minangkabau merupakan masyarakat agraris yang selalu bersikap terbuka. Keterbukaan masyarakat Minangkabau tercermin dari pemilihan busana tari dengan warna yang cerah dengan gerak tari yang luas yaitu Tari Piring yang ditampilkan pada aktivitas pertanian dan aktivitas social masyarakat lainnya. Gerak-gerak pada Tari Piring sangat dinamis dan atraktif karena selalu menampilkan gerakan akrobatik dalam memainkan piring.
b. Tari Jaipongan dari Jawa Barat
Tarian ini digolonhkan dalam tari kreasi baru. Artinya gerak-gerak tari yang terdapat didalamnya merupakan pengembangan dari gerak Tari tradisi yaitu Ketuk Tilu tari ini diciptakan oleh Gugum Gumbira dan dalam perkembangannya muncul berbagai nama dan gaya berdasarkan daerah dimana tari tersebut didukung oleh masyarakatnya.
c. Tari Gambyong Pareanom dari Jawa Tengah
Tari Gambyong merupakan tari kreasi baru yang dikembangkan dari tari Tayub. Tari ini biasanya digunakan untuk acara penyambutan tamu-tamu kehormatan atau kenegaraan. Pada awalnya, tarian ini digunakan pada upacara ritual pertanian yang bertujuan untuk kesuburan padi dan perolehan panen yang melimpah. Awalnya tarian ini milik masyarakat sebagai bagian upacara, tetapi dalam perkembangannya pihak kraton mangkunegaran Surakarta menata ulang dan membakukan struktur geraknya.

d. Tari Trunajaya dari Bali
Tarian ini lahir dan berkembang ditengah-tengah penganut agama hindu. Gerakan tarinya mendapatkan pengaruh dari budaya India. Hal ini terlihat dari gerak-gerak agem (sikap badan menari yang memiliki kemiripam dengan Tribhangga. Adapun gerak lainya merupakan imitasi dari alam, seperti gerak ngepik yang menirukan gerak kepik, yaitu serangga kecil berpunggung warna-waeni dan gemerlapan. Gambaran mengenai keindahan dan kejayaan pada kaum muda yang penuh gejolak , penuh semangat , penuh rasa ingin tahu , tercermin dalam gerakanya yang sangat dinamis dan penuh ketegasan . warna pada busana yang dominan berwarna ungu sebagai symbol kewibawaan .
e. Tari Blantek dari Betawi
Tari ini berasal dan berkembang dari daerah betawi yang kebradaan social masyarakatnya berkembang dengan pesat . pada awalnya tarian ini merupakan bagian dari pertunjukan teater rakyat lenong yang ditampilkan pada bagian awal atau pembuka cerita . Lenong sendiri dipentaskan pada upacara Hajat bumi atau upacara setelah panen sebagai tanda sukacita atas keberhasilan panen yang melimpah .
f. Tari Anak Perdamaian dari Irian Jaya .
Masyarakat Irian yang terdiri dari berbagai suku, pada awalnya merupakan masyarakat pemburu . sampai akhirnya mereka sepakat untuk membagi wilayah pemburuan dengan konsekuensi jika ada yang melanggar , akan terjadi perang antar suku . dalam hal ini upacara untuk kesepakatan atau perdamaian dilaksanakan setiap tahun . tari ini merupakan gambaran peristiwa msa lalu , khususnya penyelenggaraan upacara perdamaian tersebut .

Sumber ; Buku Pendidikan Kesenian
Dewi Suryati Budiawati
Yuliawan Kasmahidayat

PERKEMBANGAN DAN JENIS-JENIS MUSIK TRADISIONAL NUSANTARA

images 

Musik Tradisional Nusantara adalah jenis musik daerah atau hasil pemikiran dan budaya daerah yang telah dikenal di seluruh Indonesia serta menjadi ciri bangsa Indonesia di manca Negara seperti contohnya : Angklung , jenis musik yang memiliki karakteristik dan telah dikenal di seluruh wilayah Indonesia dan juga di Negara Asia Eropa . musik tradisional nusantara berkembang berbagai bentuk dan latar belakang sejarah yang sangat beragam . ada tiga kelompok kesenian yang berkembang di masyarakat sampai sekarang yakni seperti : kesenian Nasional , kesenian Tradisional , dan kesenian nontradisional .

Kesenian Nasional adalah jenis kesenian yang secara umum menggunakan bahasa Indonesia , iringanya menggunakan alat-alat musik diatonis serta dapat dipahami oleh semua lapisan masyarakat , salah satu musik tradisional nusantara yang masuk kedalam musik adalah music keroncong .

Kesenian Tradisional adalah jenis kesenian yang tumbuh dan berasal dari suatu daerah tertentu dan berkembang sesuai dengan kondisi daerah tersebut , yang memiliki pakem , bersifat kolektif , tidak dikenal penciptanya dan dilandasi oleh nilai-nilai yang berkembang di daerah tersebut seperti contohnya tembang sunda cianjuran di cianjur , uyeg di sukabumi dan sebagainya .

Kesenian Nontradisional adalah jenis kesenian yang bukan asli daerah setempat yang merupakan campuran antara seni tradisional dengan kesenian dari luar , namun berkembang dengan baik dan bisa diterima pada daerah tertentu oleh masyarakatnya , seperti bentuk music campur sari dijawa tengah dan di jawa timur , jaipongan disunda dan lain sebagainya .

Karakteristik Musik Keroncong .

Musik Keroncong adalah musik khas tradisional Indonesia , yang merupakan warisan berharga dari seniman-seniman terdahulu , jenis musik ini menempati kedudukan tersendiri dalam percaturan musik di tanah air Indonesia . di samping jenis musik hiburan ,music klasik seriosa , dan music jazz . alat yang di gunakan dalam sebuah orkes keroncong , terdiri dari gitar pengiring , melodi gitar , ulele , cello , bass , seruling dan biola . lagu keroncong menggunakan bentuk pola lagu yakni : A-A-B-A , secara musical music keroncong memiliki irama yang mengalir dengan beat yang khas oleh bunyi-bunyi peralatan ukelele dan cello .

Bentuk lagu pada keroncong asli memiliki pola dan ketukan khusus yang tidak boleh dilanggar misalnya ada bentuk stambul l dan stambul 2 .

  • Bentuk musik keroncong yakni : keroncong asli , keroncong stambul dan keroncong langgam .

–          Contoh keroncong asli : keroncong Morisku .

–          Contoh keroncong stambul 2 : Masuk kampong .

–          Contoh langgam : Bengawan solo .

Pahlawan merdeka ciptaan ismail marzuki

Rangkaian Melati ciptaan Arimah .

Keroncong asli .

Lagu keroncong asli memiliki sifat tersendiri yakni unsure melodi dan syairnya sering bersifat improvisasi yang dilakukan pada jenis music keroncong asli ini menyebabkan keroncong asli agak sulit di nikmati dan di pelajari oleh masyarakat awam , sehingga bentuk ini kurang mendapatkan tempat di masyarakat luas dan terbatas pada para penikmat music keroncong asli saja . salah satu lagu dalam bentuk asli adalah” Keroncong Moristku” .

Stambul 2 asli .

Stambul asli 2 cara membawanya sama seperti pada music keroncong asli tetapi lebih halus dan lembut , penuh prasaan , sedih atau mengharukan . jadi untuk membawakan lagu jenis stambul 2 tidak diperkenakan dalam nuansa ceria , gembira dan lincah . contoh lagu stambul 2adalah : Dewa dewi , stambul 2 masuk kampong , keluar kampong yang nama penciptanya tidak dikenal .

Langgam Keroncong .

Langgam keroncong merupakan bentuk alternativ dari jenis music keroncong asli dan stambul 2 . gayanya mengacu pada jenis music hiburan . alat musik yang di gunakan sama seperti alat musik yang digunakan pada keroncong asli . Contoh lagu langgam keroncong diantaranya adalah bengawan solo ciptaan Ismail Marzuki , Rangkaian melati ciptaan Arimah .

Jenis-jenis Musik tradisional nusantara

  • Musik gong luang .

Musik Tradisional ini berasal dari daerah provinsi Bali . seperangkat yang sifatnya sacral yang umumnya dipergunakan untuk mengiringi upacara kematian (ngaben) gong luang terdiri dua kata yakni kata Gong dan Luang . kata gong berarti mengcu pada nama itu sendiri Gong , dan kata Luang berarti ruang atau rong yang mempunyai arti ruang atau bidang untuk menyebutkan nama bidang atau motif ruang-ruang kosong yang akan diberi motif-motif ukiran hiasan dan motif lainya .

  • Musik Gambang Kromong .

Musik Gambang Keronong merupakan musik tradisi terapan yang sudah beradaptasi dengan lingkunganya , karena music ini cikal-bakalnya berasal dari music etnis cina , dan kini sebagaian besar pelakunya seniman betawi dari etnis non cina . adapun fungsi music ini sebagai lagu instrumentalia .

  • Musik Santi Swara dan Laras Madya .

Musik ini adalah salah satu musik tradisional di daerah jawa tengah yang sampai sekarang masih hidup khususnya di daerah pinggiran . musik ini membawakan lagu Slawatan (lagu pujian yang bernafaskan islam) dengan bentuk lagu nada yang bernada selendro dan pelog yang digarap dengan memasukan unsur karawitan , yang lazim dinamakan Santi Swara . laras madya adalah bentuk music yang mempunyai kemiripan dengan santi swara , laras madya bentuknya seperti koor tetembangan yang instrument pengiringnya berupa tembang (pokok), ditambah kendang , kemanak dan bogem .

 

 

 

  • Musik Karang Dodou .

Musik Karang dodou adalah musik tradisional khas daerah tanah siang , wilayah barito utara , Kalimantan tengah , music ini merupakan jenis music ritual yang dapat disaksikan pada saat upacara adat tertentu , misalnya acara memandikan bayi atau memberikan nama anak bayi (upacara noka pati) , mengobati orang sakit keras sehingga rohnya perlu dipelihara atau disimpan , upacara tersebut diberi nama upacara “Nambang Morua” .

  • Musik Tabuh Salimpah

Musik ini merupakan musik tradisional daerah lampung yang hingga saat ini masih hidup dan berkembang di daerah masyarakat pendukungnya . tabuh salimpah ini menggunakan alat musik petik . di dalam penampilanya instrument yang paling menonjol adalah instrument kerenceng dan gambus lunik dan instrument yang lain menjadi pelengkap . fungsi music ini di gunakan sebagai upacara adat , juga sebagai alat komunikasi diantara kaum remaja dalam bentuk lagu yang disebut sesimbatan atau pantun bersahutan , serta dapat sebagai iringan tari .

  • Musik Tradisi Krombi .

Musik krombi ini berasal dari pantai irian jaya , berasal dari Nai krombi , yang artinya memetik atau memainkan , alat musik krombi terbuat dari bambu , di mainkan terpadu dengan alat music tradisional diantaranya piko , nailavos , fu akuika , karapra dan tifa , musik ini berfungsi sebagai hiburan , upacara adat maupun upacara keagamaan .

  • Musik Senandung Jolo .

Musik senandung jolo merupakan salah satu musik tradisional yang ada di provinsi jambi , terutama yang ada di kecamatan muara sabak , kabupaten jabung timur . music ini biasanya diadakan pada saat orang turun ke sawah yang sering disebut sebagai Manunggal Padi . pada saat itu para pemuda pemudi mengungkapkan isi hatinya dengan cara mengucapkan pantun secara bergantian dengan diiringi alat musik kulintang kayu , biola , dua gendang serta gong .

Sumber : Buku Seni Budaya ,

Kordinator : Dra .Ni Nyoman Suci , M.pd

Tim Penyusun : Ni Luh Armini , S.pd ,

Ni Made Suarni , S.pd ,

Ni Made Wardani S.st , S.pd , M.pd ,

Ni Kadek Aryawati S.pd , M.pd ,

I.G.A Sekarini , S.pd ,

Penerbit : UD. Catur Wangsa Mandiri .

PERKEMBANGAN SEKHE GONG WANITA GURNITA SEMARA KUNTI PADANG BAI

10537777_479051512239784_743705478_n

Desa padang bai terletak di kecamatan manggis kabupaten karangasem . desa padang bai memiliki organisasi sekhe yaitu sekhe gong wanita . awal mula sekhe gong wanita desa padang bai berdiri yaitu pada tahun 2002 yang berjumblah sekhe 37 sejak itu dipimpin oleh I Made Parwata . dari pertama terbentuk sekhe gong wanita mereka mebuat nama yaitu sekhe gong GURNITA SEMARA KUNTI dan itu diberi nama langsung oleh I Made Parwata sendiri . setelah nama terbentuk , sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti memulai awal latian dengan mencari pembina laki-laki dari gianyar berjumblah 3 orang .
Awal sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti latihan langsung di rumah pemimpin yaitu I Made Parwata , kebetulan di rumah beliau memiliki gamelan gong kebyar . Pertama pembina melatih sekhe gong wanita, mengajarkan tentang dasar cara memegang panggul dan memukul , menutup gamelan. setelah sekhe gong paham tehnik-tehnik barulah Pembina memberi materi tabuh yaitu di beri gilak yang pendek agar sekhe gong wanita paham dan hafal dulu tentang bunyi gamelan gong kebyar . satu materi tabuh sudah bisa di hafal , lalu berjenjang materi ke selanjutnya yaitu di beri tabuh lelambatan oleh Pembina , hingga sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti memiliki tabuh lelambatan lima dan satu gilak . pementasan tabuh yang di beri oleh Pembina itu di pentaskan oleh sekhe gong pada saat hari raya di pura di desa padang bai dengan ngyah mengisi acara kosong di pura . berjenjang pada tahun awal 2006 pemimpin sekhe gong wanita I Made Parwata diundang oleh camat untuk mengikuti rapat di camat lalu Sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti di tunjuk oleh camat untuk mengikuti seleksi parade gong kebyar wanita di karangasem untuk seleksi tingkat kecamatan dan untuk mewakili kecamatan manggis . Pemimpin pun menyanggupinya bahwa sekhe gong gurnita samara kunti siap untuk mengikuti seleksi bertempat di karangasem , di lapangan candra bhuana . untuk persiapan dalam acara seleksi parade gong kebyar wanita I made parwata mencari Pembina yang lebih terkenal tentunya yang memiliki gelar tamatan seni Ssn . setelah mencari Pembina , akhirnya pemimpin menemukan Pembina laki-laki yaitu asal dari kabupaten kelungkung yang bernama I Komang Sukarya . persiapan latihan untuk seleksi parade gong kebyar wanita mencari satu tabuh lelambatan , satu tabuh kreasi , dua tari , yang akan pentas melawan kecamatan selat . di dalam pelatihan gong kebyar Pembina dari kelungkung ini memperketat pelatihan wanita disarankan memulai latian mulai jam empat sore .satu per satu lancarnya proses latian ,materi yang sudah kelar di beri Pembina diambil waktu oleh sekhe gong wanita selama delapan bulan . waktu acara seleksi parade gong kebyar wanita dekat , tiga hari sebulum pentas sekhe gong wanita melakukan uji coba di banjar dan saat itu berdampingan dengan sekhe gong dewasa banjar kaler , tujuan adanya uji coba gong kebyar ini untuk mengetes mental wanita dalam menbuh . setelah tiga hari uji coba parade gong kebyar pun dimulai menampilkan empat materi , begitu pun kecamatan selat menampilkan empat materi .
Parade gong kebyar wanita gurnita samara kunti berjalan sesuai apa yang diinginkan pembina saat usai bimbingan dalam pembiaan gong wanita tiga bulan sebelum parade di mulai . pemimpin pun bangga walopun hasil seleksi belum dapat di ketahui . menjelang penutupan seleksi parade gong kebyar wanita tingkat kecamatan di karangasem, pengumuman perolehan gong wanita terbaik di umumkan dari hasil perolehan yaitu kecamatan manggis memperoleh nilai terbanyak dan menjadi penyaji terbaik dalam parade gong kebyar wanita ini . pembina merasa bangga atas perolehan nilainya yang memuaskan . setelah hasil terbaik diketahui sekhe gong wanita merasa senang sekali apa yang di lakukan selama delapan bulan tidak sia-sia . sekhe gong wanita mendapat penghargaan penyaji terbaik di karangasem dan melanjutkanya lagi pada tahu 2007 ke tingkat kabupaten ke provinsi dalam PKB pesta kesenian bali di Art Center Denpasar . awal pelatihan untuk parada gong kebyar PKB sekhe gong wanita mendapat materi satu tabuh lelambatan , satu tabuh kreasi , satu tari dan satu sandya gita . pembina dari kelungkung ini pun memperketat pelatihan untuk acara PKB . berjalanya proses latian, materi pun sudah bagus di kuasai oleh sekhe gong wanita gurnita samara kunti PKB pun dekat . sebulum pentas ke PKB pun sekhe gong wanita melakukan uji coba di lapanan padang bai dengan pendamping sekhe gong santi suara banjar sidha karya padang bai . pentasnya sekhe gong wanita di PKB juga berjalan dengan apa yang di harapkan pelatih dan juga pemimpin . masih di pemimpin I Made Parwata dan pembina I Komang Sukarya pada tahun 2010 pun Sekhe Gong Wanita Gurnita Semara Kunti lagi mewalili kabupaten karangasem pentas di Art center Denpasar .pentas yang ke dua di Art center Denpasar Sekhe Gong Wanita Gurnita Semara Kunti mendapat penghargaan sekaligus komen dengan bentuk tulis yang berisikan : kabupaten karangasem penampilanya dikatakan yang paling terbaik dari tahun sebelumnya , namun perlu di tingkatkan lagi dengan berlatih yang lebih banyak untuk dapat mencapai kesuksesan yang lebih tinggi . ada beberapa catatan yang perlu kami sampaikan untuk peningkatan lebih lanjut pada penabuh , terutama di bagian teknik , penjiwan ,dan penyajian . teknik atau cara merupakan hal utama di dalam menabuh . tabuh apapun yang di tampilkan apabila tekniknya belum menguasai ganding yang di sajikan tidak akan berhasil . tetekep ada tiga bentuk yaitu menutup bersama dengan pukulan , menutup setelah di pukul yang seimbang pada pukulan kekenyongan , menutup setelah dipukul tetapi tutupan lebih cepat yang biasa berlaku pada permainan ngotek . penjiwaan adalah bagaimana menjiwai lagu yang ditampilkan seperti adanya keras-lirih , cepat-lambat yang disesuaikan dengan watak tabuh . itu beberapa kata-kata yang terdapat dalam kertas di komen parade gong kebyar wanita gurnita samara kunti . selain dalam acara parade gong kebyar , sekhe gong wanita Gurnita samara kunti dalam ngayah menabuh gamelan tidak hanya ngayah di desa padang bai saja , melainkan di luar padang bai yaitu : pura goa lawah , pura besakih , pura kentel gumi kelungkung , nusa penida , sampai sekarang pun sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti masih aktif dan masi berdiri .umur berdirinya sekhe gong gurnita samara kunti sekarang sudah 12 tahun dan masih tetep latihan seminggu tiga kali dan di bina oleh dua orang anggota dari banjar yang sudah di berikan kepercayaan oleh pemimpin I Made Parwata yang bernama Jero Mangku Garba dan Jero Mangku Wayan Witara yang juga ikut membantu dalam pelatihan parade gong kebyar wanita ataupun ngayah di pura-pura . dalam ajang ngayah di pura manapun menjelang dua minggu mau pentas ngayah sekhe gong wanita latihan, untuk memperingat daya ingat tabuh-tabuh yang sudah di pentaskan diPKB . dalam ngayah menabuh gamelan gong kebyar, semoga Sekhe Gong Gurnita Semara Kunti apa yang di haturkan dalam ngayah menabuh menjadi ketulusan yang abadi dan sekhe gong wanita Gurnita Semara Kunti tetep berkembang dalam melestarikan seni dan budaya bali dalam menabuh gamelan gong kebyar .

sumber : I Dewa Putu Jelantik ,

alamat : Padang bai,

umur : 51 thn

sumber : Jero nyoman Puspa ,

alamat : Padang bai ,

umur 44 thn

BUDAYA SENI DI DESA TENGANAN

                                    images

 

  • MEGERET PANDAN

Megeret pandan adalah merupakan suatu rangkaian upacara persembahan untuk menhormati dewa indra dan para leluhur . megeret pandan atau perang pandan dalam bahasa balinya disebut mekere – kere , tradisi perang pandan ini terletak di desa tenganan ,kabupaten karangasem. dalam prosesi upacara perang pandan tersebut peserta yang boleh ikut perang yaitu di lihat dari bagian inti dan juga bagian pendukung , kalau bagian inti di laksanakan oleh para teruna – teruna dan bisa krama desa tenganan tersebut . kemudian bagian pendukung di luar dari inti upacara baru boleh di meriahkan itu di dukung oleh siapa pun boleh ngayah , bukan berarti dengan terbukanya harus komunikasi untuk orang yang datang . dulunya lelehur orang desa tenganan berasal dari desa peneges gianyar ceritanya ditugaskan mencari kuda raja yang hilang , yang dapat menemukan di berikan hadiah . perang pandan ini orang luar mengenalnya hanya pentas sekali , kalau itu sebenarnya dalam setahun rangkaianya pada sasih purnama kelima. Tradisi upacara perang pandan tidak putus, karena bagi anak takut tapi bagaimana cara mereka mengajak kalau sudah turun sekali setahunya lagi tidak disuruh lagi . sebulum purnama kelima ada juga purnama kapat perang pandan tersebut dilakukan empat kali .tempat pelaksanaan acara perang pandan di adakan yang pertama depan bale agung , di depan petemu kelod , di depan petemu kaje dan depan petemu tengah . pementasan yang empat kali tersebut di ramaikan dua kali . jadi pertemuan yang akan datang tanggalnya tidak akan percis , karena itu semua mengacu pada kalender tenganan. kalender tenganan sebenarnya sama dengan kalender sistim sasih di bali , tpi penempatan dan dasarnya beda kalau sistim sasih di bali yang namanya purnama pasti bulanya penuh , kalau di bali sekarang sasih kepitu , kalau di tenganan sudah pada satu tahunya 12 bulan. Dalam pementasan megeret pandan memakai iringan musik yang dipakai dalam pementasan tradisi perang pandan ini ada 2 yaitu berupa gamelan dan bersorah sorai . perkembangan perang pandan memana tetap begitu saja , tidak ada perubahan dari dulu tetapi perang pandan saat ini sudah mulai makin terbuka dan orang – orang lain boleh ikut dalam pelaksanaan perang pandan ini atau bisa disebut juga ngayah bahkan orang – orang asing atau oaring yang menonton perang pandan ini bisa ikut langsung dengan ketentuan perang harus memakai pakaian adat endek pegerinsingan . perang pandan berfungsi sebagai tari wali tari sacral yang bisa di pentaskan atau di adakan pada saat yang sudah di tentukan , tidak boleh di geser , kemudian di tambah , acara ini merupakan salah satu rangkaian persembahan tari persembahan khususnya kepada dewa indra juga terhadap ida sang hyang widi wasa , secara umum mengapa dewa indra ? karena upacara ini di tenganan ini menganut agama hindu aliran indra sudah di ketahui bahwa dewa indra sebagai dewa kemakmuran juga di kenal sebagai dewa perang , walopun tari perang adung dengan gerak karena dia bersifat perang bagaimana caranya untuk mengenai musuhnya itu , jadi mengenai musuhnya itu dalam arti tidak ada kalah ataupun menang , dijauhkan dari rasa dendam yang penting intinya itu secara jelas untuk melengkapi upacara perang pandan . makna goresan pandan satu durinya cepat patah tidak menyebabkan luka kalau durinya sampai tertanam tidak di obatipun tidak akan infrksi . untuk mempercepat proses pengeringan diobati dengan cuka , kunyit , isen itu mempercepat , malah pada waktu kena goresan pandan tidak terasa , pada waktu diobati memang terasa perih , tapi tidak lama hanya berapa menit saja.

  • KERAJINAN SENI TENUN KAIN GRINGSING

Kain gringsing berasal dari kata gring yang berarti sakit dan sing berarti tidak bila di gabung menjadi tidak sakit . kata gringsing dalam kata tersebut adalah bala atau bahaya . kain gringsing satu – satunya kain tradisional Indonesia yang menggunakan tehnik double ikat dan memerlukan jangka waktu sekian lama . kain gringsing berasal dari desa tenganan , umumnya masyarakat desa tenganan memiliki kain gringsing berusia ratusan tahun dan itu di gunakan dalam upacara khusus. Berdasarkan info kain tenun gringsing bwrawal dari dewa indra sebagai pelindung dan guru dan kehidupan masyarakat desa tenganan Dewa indra kagum dengan keindahan langit di malam hari dan Dewa indra memaparkan keindahan tersebut melalui motif tenunan kepada rakyat pilihanya yaitu rakyat desa tenganan . Dewa indra mengajarkan para wanita untuk menguasai tehnik menenun kain gringsing yang melukiskan keindahan matahari ,bulan dan bintang . kain tenun berwarna gelap alami dipercaya memiliki kekuatan magic bisa menyembuhkan penyakit serta dapat digunakan dalam acara ritual , agama atau adat . proses pembuatan kain gringsing dari awal hingga akhir di kerjakan dengan tangan , benang yang digunakan merupakan hasil dengan pintalan tangan bukan dari mesin . untuk mendapat hasil tenunan sejumblah benang di dorong menggunakan alat dari tulang kelelawar , kain yang sudah jadi akan di ikat mengikuti pola yang sudah di tuntukan .proses pengikatan menggunakan tali raffia , setiap ikatan akan di buka sesuai proses pencelupan warna untuk menghasilkan motif dan pewarnaan yang sesuai . pewarna untuk pencelupan , Pewarna celupan kain gringsing ada yang menggunakan tiga warna yaitu: merah , putih , hitam , pewarna alami yang bahan yang digunakan adalah babakan yaitu kelopak dari pohon buah yang bernama buah kepundung putih yang di campur dengan kulit akar mengkudu , sebagai warna merah adalah minyak buah kemiri yang tua kemudian di campur dengan air serbuk kayu sebagai warna kuning , dan pohon taum untuk warna hitam . adapun motif dari kain gringsing tersebut yaitu *Motif Lumbeng dicirikan sebagai gambar kalajengking dan berfungsi sebagai busana adat yang digunakan dalam upacara agama . *Motif Sanan Empeg yaitu dicirikan dengan 3 bentuk kotak – kotak poleng warna merah dan hitam . *Motif Cecempakaan yaitu motif bunga cempaka untuk upacara keagamaan . *Motif Cemplog dicikan dengan bunga besar diantara bunga yang kecil terlihat ada kekosongan antara bunga yang menjadi cemplog. *Motif Wayang , dan *Motif Batun Tuung. Ada pun motif kuno yang masih di kenal Teteledan , Enjekan Siap , Pepara , Gegonggangan , Sitan Pegat , Dinding Ai , Dinding Sigading dan Tali dandan . motif kuno sekarang di pelajari oleh masyarakat tenganan untuk membat tenunan kain gringsing hingga tetep lestari .

  • SENI LUKIS LONTAR

Seni lukis lontar adalah seni yang menggunakan daun lontar dengan gambar wayang ilustrasi di dalamnya . seni lukis merupakan salah satu karya seni tradisional bali dan termasuk warisan nenek moyang yang mempunyai karakter seni lukis lontar tersendiri .seni lukis lontar bahanya yang digunakan adalah daun . jenis pewayangan dijadikan dalam ilustrasinya dengan naskah atau cerita kidung , kekawin dan lainya caranya dengan menggunakan pisau khusus sebagai alat tulis yang disebut pengrupak . dalam cara pengkajian pembuatan seni lukisan prasi lontar dengan mengkaji , mencermati proses keseluruhan , mulai dari bahan – bahan pengolahan , daun laontar serta dengan pewarnanya .Pengolahan dari bahan membuat lontar , bahan sebagai dasar seni prasi adalah daun lontar . Lontar adalah bentuk matatesis dari kata rontal , kata ron dan tal termasuk bahasa jawa kuno , Ron yang artinya daun dan Tal yang artinya pohon . adapun sebutan daun rontal dipakai untuk menyebut daun dari pohon lontar yang sebelum dipergunakan sebagai alat tulis , tulisan naskah , kidung , kekawin dan gambaran dan itu disebut lontar .pohon rontal berada di suatu desa di kabupaten karangasem ada 2 kecamatan yaitu kecamatan Abang dan kecamatan Kubu dan adapun di desa karangasem memiliki pahon rontal yaitu Desa Datah dan Desa Tianyar . Daun rontal yang baik untuk melukis prasi adalah rontal taluh yaitu dari Ental yang mempunyai serat yang halus , lebih lebar dan panjang . Daun rontal biasanya dijual ketempat pembuatan seni lukis perasi oleh penduduk desa penghasil daun rontal salah satunya desa tenganan pegeringsingan . masih ada lagi cara pembuatan atau pengolahan dalam pembuatan seni prasi lontar tentunya yang ada di desa tenganan kabupaten karangasem …

Sumber : I Komang Sutama .

alamat : Banjar Karanganyar, Desa Nyuh Tebel , Kabupaten Karangasem.

Umur :45 th

 

Identitas Diri

1505165_363289297149340_1809622217_n  Nama saya : I DEWA GEDE SUANDA WIRAT TAMA , biasa di panggil Dewa ,saya lahir pada tanggal 19 februari 1992 , hoby saya bermain gamelan , umur saya sekarang 22thn ,  Bapak saya bernama I Dewa Putu Jelantik  dan bapak saya juga bisa main gamelan , Ibu saya bernama Jero Nyoman Puspa  ,ibu saya PKK juga bisa main gamelan dan sudah 2x pentas di panggung terbuka art center mewakili kabupaten karangasem . Sejak saya kecil saya suka mendengar dan main gamelan, kebetulan  keturunan leluhur saya juga bisa main gamelan . dari saya kelas 6 SD saya sudah bisa belajar main gamelan dibalai banjar gabung bersama sekhe gong banjar dan pada saat itu latihan gong persiapan upacara karya di desa padang bai . Saya adalah anak 1 dari 3 bersaudara , dari adik saya nomer 2 cewek bernama Dewa Ayu Ratna Dewi yang sudah tamat bangku sekolah smp di SMPN 1 manggis kabupaten karangasem pada tahun 2013 dan tidak melanjutkan ke SMA lagi . adik saya nomer 3 cowok bernama I Dewa Gede Adi Meindra Putra  baru berumur 6 tahun yang sekarang masih TK , dan bersekolah di TK baruna kumara padang bai . Bapak saya bekerja menjadi buruh di pantai yang keseharianya menaik turunkan barang milik penumpang penyebrangan  Padang bai – Nusa penida, Ibu saya bekerja menjadi tukang masak , membantu tetangga menjual makanan . saya bertempat tinggal di padang bai ,jalan pelabuhan padang bai , gang luhur 1A ,Kecamatan manggis kabupaten karangasem . saya sekolah tamat SD tahun 2004 dan saya melanjutkan sekolah smp di SMPN 3 manggis dan tamat tahun 2007 , sesudah saya tamat SMP saya sempat berheti tidak melanjutkan sekolah SMA karena kurang biaya , saya sempet berhenti 2 tahun , sempet saya dengar ada bukaan pendidikan sekolah paket C setara SMA , lalu saya ikut daftar menjadi siswa paket C setara SMA pada tahun 2009 dan saya tamat pada tahun 2012 . dan saya sekarang menjalani perkuliahan di(ISI) institut seni Indonesia denpasar jurusan seni karawitan .

Jumblah anggota keluarga saya ada 3 KK dirumah  , kakek saya bernama I Dewa Putu Tunjung nenek saya bernama Dewa Biang Ngurah ,adik kakek bernama I Dewa Nyoman Gria , istri Dewa Biang Rai , anak 2 dan anaknya bernama I Dewa Gede Raka dan Dewa Ayu Murni , bapak saya yang bernama I Dewa putu Jelantik dan ibu Jero Nyoman Puspa , anak ke dua dari kakek I Dewa Mangku Puja istrinya Dewa Ayu Kade  , cucu dari kakek ada 6 yaitu : Saya

  1. I Dewa Gede Suanda Wirat Tama .
  2. Dewa Ayu Ratna Dewi.
  3. I Dewa Gede Adi Meindra Putra.
  4. Dewa Ayu Artini .
  5. Dewa Ayu Adnyani .
  6. I Dewa Gede Rai.

Kakek saya dulunya adalah pengembala sapi dan bekerja sebagai tukang pembuat perahu kayu, kakek saya mempunyai kebun mengembala sapi di suatu ladang  yang tempatnya lumayan jauh dari rumah , tempatnya di dusun mimba , kakek saya semasih bisa ke kebun jam 5 subuh sudah jalan , sampe di kembun mencari makan untuk sapi dan membrinya makan , seusai ngasi makan kakek siap-siap untuk bekerja , usai kerja kakek pulangnya jam 5 sore , sampe di rumah kakek mandi , makan dan beristirahat , karena usia kakek yang sudah tua umur kepala 9 sekarang kakek tidak bisa mengembala sapi dan bekerja , sapi yang pernah di gembala kakek sekarang sudah di gembala dan member makan adalah bapak saya , nenek saya dari dulu bekerja sebagai pedagang , nenek saya menjual pecel di pasar di Desa Padang Bai , sampe saat ini nenek masi tetep jualan kecuali ada hari raya nenek libur , nenek berangkat jualan ke pasar jam stengah 5 dan slesai usai jualan tutup jam 9 nenek pulang .

Kesenangan saya di bidang seni juga berawal pada tahun 2005 dalam acara padang bai festifal bleganjur antar kecamatan bertempat di desa padang bai , saya pun ikut mewakili padang bai , kecamatan manggis dan pada saat itu saya berperan memukul instrument ketuk atau di sebut kajar , memukul kajar tidak gampang bagi saya , sedikit pukulan kajar yang saya pukul tidak pas dengan irama gamelan akan brantakan . pada saat lomba bleganjur di mulai saya pun berhati – hati dan benar-benar mendengarkan lagu , akhirnya saya bisa melewatinya dan tak menyangka akhirnya padang bai menjadi  juara 1 di kandang sendiri , waktu itu pembina bleganjur saya bernama I Komang Sukarya asal kelungkung , lomba pun di hadiri bapak bupati dan wakilnya .tahap demi tahap pun saya pelajari , seusai bisa memainkan instrument kajar , saya pun belajar di instrumen kantilan bersama sekhe gong  di banjar . lama kemudian pas ada acara uji coba gong kebyar PKK padang bai dan ibu saya ikut berperan sebagai pemeran memukul kenyur . saat itu desa padang bai  mewakili kecamatan manggis ajang PKB tahun 2007,  saya menjadi pendamping . setelah saya bisa memainkan kantilan lalu saya belajar memainkan gangsa latihan bersama sekhe banjar  mengiringi  tari – tarian , setelah saya hafal sedikit demi sedikit berjenjang saya di tunjuk oleh ketua sekhe banjar  untuk bisa langsung memainkan ‘’Ugal’’ lalu saya coba dan ternyata saya bisa memimpin dalam membawa iringan tabuh atau tari dan sampai saat ini pun saya masih berperan main Ugal di sekhe banjar . di Padang bai ada 3 banjar dan 3 sekhe gong , Banjar Kaler , Banjar Sida Karya , Banjar Karya Nadi , 3 sekhe tersebut saya juga ikut gabung menjadi anggota sekhe penabuh . di dalam upacara odalan di pura  di padang bai di antara 3 banjar tersebut mendapat giliran ngamong karya atau (piket) sekhe gong pun ngayah megambel . selain di padang bai saya juga ikut sanggar tabuh Dharma Prawerti , yaitu tempatnya di talibeng kecamatan sidemen kabupaten karangasem . selain saya menjadi sekhe gong saya juga ikut organisasi sekhe muda mudi STT di banjar , yang bernama sekhe truna truni Werdi Shanti Buana berslogan Satyam Parama Dhimahi yang artinya : Semoga Ketulusanku Menjadi Kepintaran yang Abadi . anggota organisasi STT sering mengadakan acara gotong royong membersihkan pura setiap banjar dapat ngayah dan membersihkan sampah yang ada di pantai padang bai . Di dalam organisasi STT saya di tunjuk sebagai koordinator seni saya bertugas dimana tiap ada acara odalan ada ilen – ilen saya dan teman-teman menghiasi panggung dan sebagainya .

Kesimpulan dari saya jika kita ingin sukses berawal dari kita memperlihatkan hasil karya kita sendiri dalam berkarya, kita akan tau dari orang – orang di sekeliling kita yang menilai  sebagaimana jauhnya kemampuan kita jika nantinya menjadi seorang pengrawit seni . seni karawitan menurut saya penting dalam berkarakter dengan cara berkarya dengan hati yang tulus niscaya tuhan memberi kita pahala . bagi para seniman muda sekarang agar bisa berkarya dengan hati yang tulus tidak melihat dari segi materi / uang , marilah kita kembang dan lestarikan seni budaya kita sendiri kesenian bali kita tidak punah dan bisa berkembang sepanjang masa .

Sumber : I Dewa Gede Suanda w , Alamat : Padang bai , Umur : 22th