Monthly Archives: April 2014

Identitas Diri

1505165_363289297149340_1809622217_n  Nama saya : I DEWA GEDE SUANDA WIRAT TAMA , biasa di panggil Dewa ,saya lahir pada tanggal 19 februari 1992 , hoby saya bermain gamelan , umur saya sekarang 22thn ,  Bapak saya bernama I Dewa Putu Jelantik  dan bapak saya juga bisa main gamelan , Ibu saya bernama Jero Nyoman Puspa  ,ibu saya PKK juga bisa main gamelan dan sudah 2x pentas di panggung terbuka art center mewakili kabupaten karangasem . Sejak saya kecil saya suka mendengar dan main gamelan, kebetulan  keturunan leluhur saya juga bisa main gamelan . dari saya kelas 6 SD saya sudah bisa belajar main gamelan dibalai banjar gabung bersama sekhe gong banjar dan pada saat itu latihan gong persiapan upacara karya di desa padang bai . Saya adalah anak 1 dari 3 bersaudara , dari adik saya nomer 2 cewek bernama Dewa Ayu Ratna Dewi yang sudah tamat bangku sekolah smp di SMPN 1 manggis kabupaten karangasem pada tahun 2013 dan tidak melanjutkan ke SMA lagi . adik saya nomer 3 cowok bernama I Dewa Gede Adi Meindra Putra  baru berumur 6 tahun yang sekarang masih TK , dan bersekolah di TK baruna kumara padang bai . Bapak saya bekerja menjadi buruh di pantai yang keseharianya menaik turunkan barang milik penumpang penyebrangan  Padang bai – Nusa penida, Ibu saya bekerja menjadi tukang masak , membantu tetangga menjual makanan . saya bertempat tinggal di padang bai ,jalan pelabuhan padang bai , gang luhur 1A ,Kecamatan manggis kabupaten karangasem . saya sekolah tamat SD tahun 2004 dan saya melanjutkan sekolah smp di SMPN 3 manggis dan tamat tahun 2007 , sesudah saya tamat SMP saya sempat berheti tidak melanjutkan sekolah SMA karena kurang biaya , saya sempet berhenti 2 tahun , sempet saya dengar ada bukaan pendidikan sekolah paket C setara SMA , lalu saya ikut daftar menjadi siswa paket C setara SMA pada tahun 2009 dan saya tamat pada tahun 2012 . dan saya sekarang menjalani perkuliahan di(ISI) institut seni Indonesia denpasar jurusan seni karawitan .

Jumblah anggota keluarga saya ada 3 KK dirumah  , kakek saya bernama I Dewa Putu Tunjung nenek saya bernama Dewa Biang Ngurah ,adik kakek bernama I Dewa Nyoman Gria , istri Dewa Biang Rai , anak 2 dan anaknya bernama I Dewa Gede Raka dan Dewa Ayu Murni , bapak saya yang bernama I Dewa putu Jelantik dan ibu Jero Nyoman Puspa , anak ke dua dari kakek I Dewa Mangku Puja istrinya Dewa Ayu Kade  , cucu dari kakek ada 6 yaitu : Saya

  1. I Dewa Gede Suanda Wirat Tama .
  2. Dewa Ayu Ratna Dewi.
  3. I Dewa Gede Adi Meindra Putra.
  4. Dewa Ayu Artini .
  5. Dewa Ayu Adnyani .
  6. I Dewa Gede Rai.

Kakek saya dulunya adalah pengembala sapi dan bekerja sebagai tukang pembuat perahu kayu, kakek saya mempunyai kebun mengembala sapi di suatu ladang  yang tempatnya lumayan jauh dari rumah , tempatnya di dusun mimba , kakek saya semasih bisa ke kebun jam 5 subuh sudah jalan , sampe di kembun mencari makan untuk sapi dan membrinya makan , seusai ngasi makan kakek siap-siap untuk bekerja , usai kerja kakek pulangnya jam 5 sore , sampe di rumah kakek mandi , makan dan beristirahat , karena usia kakek yang sudah tua umur kepala 9 sekarang kakek tidak bisa mengembala sapi dan bekerja , sapi yang pernah di gembala kakek sekarang sudah di gembala dan member makan adalah bapak saya , nenek saya dari dulu bekerja sebagai pedagang , nenek saya menjual pecel di pasar di Desa Padang Bai , sampe saat ini nenek masi tetep jualan kecuali ada hari raya nenek libur , nenek berangkat jualan ke pasar jam stengah 5 dan slesai usai jualan tutup jam 9 nenek pulang .

Kesenangan saya di bidang seni juga berawal pada tahun 2005 dalam acara padang bai festifal bleganjur antar kecamatan bertempat di desa padang bai , saya pun ikut mewakili padang bai , kecamatan manggis dan pada saat itu saya berperan memukul instrument ketuk atau di sebut kajar , memukul kajar tidak gampang bagi saya , sedikit pukulan kajar yang saya pukul tidak pas dengan irama gamelan akan brantakan . pada saat lomba bleganjur di mulai saya pun berhati – hati dan benar-benar mendengarkan lagu , akhirnya saya bisa melewatinya dan tak menyangka akhirnya padang bai menjadi  juara 1 di kandang sendiri , waktu itu pembina bleganjur saya bernama I Komang Sukarya asal kelungkung , lomba pun di hadiri bapak bupati dan wakilnya .tahap demi tahap pun saya pelajari , seusai bisa memainkan instrument kajar , saya pun belajar di instrumen kantilan bersama sekhe gong  di banjar . lama kemudian pas ada acara uji coba gong kebyar PKK padang bai dan ibu saya ikut berperan sebagai pemeran memukul kenyur . saat itu desa padang bai  mewakili kecamatan manggis ajang PKB tahun 2007,  saya menjadi pendamping . setelah saya bisa memainkan kantilan lalu saya belajar memainkan gangsa latihan bersama sekhe banjar  mengiringi  tari – tarian , setelah saya hafal sedikit demi sedikit berjenjang saya di tunjuk oleh ketua sekhe banjar  untuk bisa langsung memainkan ‘’Ugal’’ lalu saya coba dan ternyata saya bisa memimpin dalam membawa iringan tabuh atau tari dan sampai saat ini pun saya masih berperan main Ugal di sekhe banjar . di Padang bai ada 3 banjar dan 3 sekhe gong , Banjar Kaler , Banjar Sida Karya , Banjar Karya Nadi , 3 sekhe tersebut saya juga ikut gabung menjadi anggota sekhe penabuh . di dalam upacara odalan di pura  di padang bai di antara 3 banjar tersebut mendapat giliran ngamong karya atau (piket) sekhe gong pun ngayah megambel . selain di padang bai saya juga ikut sanggar tabuh Dharma Prawerti , yaitu tempatnya di talibeng kecamatan sidemen kabupaten karangasem . selain saya menjadi sekhe gong saya juga ikut organisasi sekhe muda mudi STT di banjar , yang bernama sekhe truna truni Werdi Shanti Buana berslogan Satyam Parama Dhimahi yang artinya : Semoga Ketulusanku Menjadi Kepintaran yang Abadi . anggota organisasi STT sering mengadakan acara gotong royong membersihkan pura setiap banjar dapat ngayah dan membersihkan sampah yang ada di pantai padang bai . Di dalam organisasi STT saya di tunjuk sebagai koordinator seni saya bertugas dimana tiap ada acara odalan ada ilen – ilen saya dan teman-teman menghiasi panggung dan sebagainya .

Kesimpulan dari saya jika kita ingin sukses berawal dari kita memperlihatkan hasil karya kita sendiri dalam berkarya, kita akan tau dari orang – orang di sekeliling kita yang menilai  sebagaimana jauhnya kemampuan kita jika nantinya menjadi seorang pengrawit seni . seni karawitan menurut saya penting dalam berkarakter dengan cara berkarya dengan hati yang tulus niscaya tuhan memberi kita pahala . bagi para seniman muda sekarang agar bisa berkarya dengan hati yang tulus tidak melihat dari segi materi / uang , marilah kita kembang dan lestarikan seni budaya kita sendiri kesenian bali kita tidak punah dan bisa berkembang sepanjang masa .

Sumber : I Dewa Gede Suanda w , Alamat : Padang bai , Umur : 22th

Banjar Kaler

1980632_413232338821702_477644103_n Om Swastyastu.  Banjar Kaler terletak di desa Padang bai , jalan pura silayukti, kecamatan manggis kabupaten karangasem , banjar kaler ini berdekatan dengan pura pesamuan agung dan pura melanting . banjar kaler juga bisa di bilang banjar kaja karena letak posisi banjar kaler di utara berarah ke selatan , awalnya di desa padang bai kecamatan manggis kabupaten karangasem memeliki 1 (satu) banjar yaitu , Banjar kaler saja  , setelah bertambahnya krama atau masyarakat Banjar kaler pada tahun 1965 Banjar kaler membagi kramanya menjadi dua , ke banjar sida karya dan bisa di sebut banjar kelod karena posisi banjar sidha karya letaknya di selatan berarah ke utara . banjar sidha karya terbentuk pada tahun 1965 Dan pada saat itulah banjar kaler dibagi dua . lama kemudian setelah banyaknya krama atau penduduk desa padang bai , pada tahun 1 lagi adanya pembentukan banjar baru yaitu Banjar karya nadhi atau disebut banjar tengah , karena posisi dari banjar karya nadhi letaknya di tengah – tengah rumah .

Pada jaman dulu desa padang bai bernama teluk padang , 1 desa memiliki 1 balai banjar yaitu  banjar kaler . Banjar kaler tidak lah bagus seperti yang sekarang, dulunya memakai bedeg atau ulatan yang terbuat dari bambu , dan memakai alas tanah tidak memakai lantai / belum berkramik . bajar kaler dulu belum memiliki awig – awig atau aturan di dalam prilaku di banjar . krama banjar kaler dulu di kenakan dosaan 10 rupiah ,waktu jamanya kakek saya menjadi anggota banjar kaler . dulu di dalam melaksanakan upacara adat krama laki – laki banjar kaler datang ke balai banjar membuat sarana banten suci jerimpen , dan yang lainya membuat makanan , begitu juga krama banjar yang cewek – cewek dating ke banjar membuat sarana upacara jejaitan . pada jaman dulu krama banjar kaler kira – kira ada 80 orang mungkin di luar anak , makanan pokok masyarakat teluk padang dulu adalah cacah , pekerjaanya adalah seorang nelayan dan masih berpakaian tapis, pakaian yang bahanya dari karung , tradisi yang ada di desa teluk padang sampai sekarang pun tradisi itu masih yaitu di dalam melaksanakan upacara yadnya ngaben yang di lakukan tiap 3/5 tahun sekali krama banjar desa mendapat tugas mengangkat wadah / lembu  alat yang dipakai sarana pengabenan . tradisinya adalah disaat pengangkatan wadah yang sudah berisi tulang  tersebut di arap melewati pantai, krama desa berendam selama 1jam main air sambil benyanyi , bersorak – sorak di pantai . adapun orang presatria dulu tidak di wajibkan untuk ikut mengarap wadah atau lembu tersebut dan di tugaskan membawa alat-alat seperti banten dan kayu bakar . adapun tradisi dalam metuakan dan megibung di banjar krama banjar duduk berkelompok 5 orang 1 hidangan nasi di makan bersama – sama . di teluk padang dulunya memiliki gamelan gong kebyar , sejarahnya pengelingsir atau orang tua dulu bergabung di dalam menabuh di pura setiap acara odalan . sampai saat ini gong kebyar itu masih dan di beri nama gong ilu atau gong lama . pada tahun1962 presiden soekarno dan presiden titi berkunjung di teluk padang sejak itu nama teluk padang di ubah menjadi padang bai dan sampai saat ini menjadi padang bai . dulu padang bai dari jaman belanda padang bai di bawah perbekelan ulakan dengan setatus dusun , padang bai memiliki 4 dusun yaitu dusun luhur , dusun melanting , dusun segara dan dusun mimba . saat ini padang bai bersistem pemerintahan tradisional bali yang di sebut desa pekraman yang terdiri atas 3 banjar yaitu banjar kaler , banjar sidha karya dan banjar karya nadhi . padang bai menjadi salah satu obyek wisata dimana padng bai menjadi kota pelabuhan fery , penyebrangan ke pulau Lombok , nusa penida , gili dan pulau – pulau yang ada di nusa tengara barat . padang bai bai juga menawarkan pada wisatawan dengan kehidupan kota pantai kecil yang indah dan tenang pasirnya yang putih dan airnya yang jernih . sampai saat ini padang bai tetep rame di penuhi wisatawan lebih rame di bulan juli dan agustus . perkembangan di padang bai sekarang adalah banyaknya tamu wisatawan yang menyebrang ke Lombok gili atau Lombok terawangan , bagi orang – orang luar yang parker boat penyrbrangan Lombok gili atau Lombok trawangan dikenakan uang atau sabuan tiap bulan oleh desa padang bai atau pihak banjar .3 banjar yang ada di desa pekraman padang bai di mana di saat odalan pura yang ada di padang bai bergilir untuk mendapat ayahan , khususnya krama banjar kaler sekarang berjumblah kira – kira 300 lebih , anggota banjar kaler juga bertempat lain dusun ada 4 dusun dusun luhur , dusun melanting , dusun segara dan dusun mimba.

Banjar kaler desa pekraman padang bai kecamatan manggis kabupaten karangasem keliang banjar kaler sekarang bernama I Made Sarma beliau yang sudah berperiode 2 kali memimpin di banjar kaler . banjar kaler sekarang sudah memiliki awig – awig atau aturan-aturan di desa pkraman dan di banjar . di dalam beranggota banjar kaler setiap ada kematian atau duka krama banjar datang jam 8 malem ke rumah duka megebagan dan bisa dibilang bergadang , sudah kira – kira jam 10 keliang banjar beserta prajuru banjar kaler mebacak kramanya atau di sebut ngabsen . bila dari krama tidak hadir dalam acara megebagan tersebut akan di kenakan dosaan sebesar seribu rupiah dari jam 8 sampai jam 10 ,bila dari jam 10 sampai jam 3 tidak hadir maka dosaan tersebut menjadi dua ribu . sekarang banjar kaler juga membuat aturan dimana dalam krama banjar kaler ada kematian atau duka anggota banjar yang berbanjaran datang ke balai banjar membawa beras 1 kg dan uang 10 ribu kemudian diserahkan kepada anggota yang punya kematian atau duka tersebut , di dalam berbanjaran banjar kaler juga punya daftar tedun dimana saat ada sangkep krama banjar tidak hadir juga dikenakan dosaan , tedunan acara odalan di pura desa padang bai juga kalau tidak hadir kenakan dosaan . di banjar kaler sekarang fasilitas dalam membuat sarana upacara sekarang sudah lengkap seperti mesin selip kelapa dan bumbu , kompor , dan lain sebagainya . kalau krama dari banjar kaler punya acara di rumahnya perbolehkan untuk meminjam alat-alat tersebut , seusai memakai di harapkan mengembalikanya kembali . di banjar kaler padang bai sekarang memiliki gong kebyar satu barung dan itu pun aturan dari krama banjar kaler padang bai yang kerja di luar bali menjadi hakim yang bernama I Made karna S.H . beliau juga dapat menjadi hakim dalam persidangan bom bali kuta .sekarang beliau sudah tiada lagi ( alm ) . Gong kebyar di banjar kaler sekarang sudah punya sekhe , sekhenya berjumblah 30 orang dan sekhe tersebut bernama sekhe gong banjar kaler . adapun STT sekhe truna truni banjar kaler juga sering tedun membantu dalam acara odalan , sebelum 3 hari odalan STT ngayah seperti bergotong royong , menghias panggung dan lain sebagainya . ketua STT banjar kaler bernama I Wayan Supartama , kebutulan anak dari keliang banjar kaler I Made Sarma . sampai saat ini STT banjar kaler masi berdiri dan masi aktif  terutama untuk ngayah di desa pekraman padang bai . STT banjar kaler tiap 6 bulan ngayah di pura silayukti yang jatuhnya pada hari atau rahina buda keliwon paang dan dipura silayukti STT banjar kaler mendapat uang atau papahan sebesar 5 ratus ribu . STT banjar kaler juga berkreatif  tiap menyambut hari raya galungan membuat penjor hias , anggota STT pun semangat dan dikenakan juga iuran uang sebesar 20 ribu per orang , uang itu digabung untuk di belikan hiasan penjor , STT banjar kaler membuat penjor hias mengabiskan uang sebesar 3,5 juta , STT desa padang bai sangat di kagumi masyarat karena kreatifitasnya di bidang seni sangat bagus , harapanya kedepan bisa lebih maju dan tetap semangat di dalam ngayah ataupun berkarya terutama STT Werdhi Santhi Bhuana , seperti selogan Satyam Parama Dhimahi yang artinya Semoga ketulusanku menjadi ke pintaran yang abadi … Om Santih Santih Santih Om

Sumber : I Made Sarma , alamat : Padang bai , Umur : 62th