SEDIKIT TENTANG BANJAR LEBAH DESA DATAH KECAMATAN ABANG KABUPATEN KARANGASEM

This post was written by Budi on Juli 2, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

IMG-20140326-00905Inilah banjar saya dilihat dari segi bangunan banjar saya (banjar Lebah) yang terletak di Desa Datah,Kecamatan Abang ,Kabupaten Karangasem sangat jauh untuk dikatakan bagus atau sangat memprihatinkan, dibandingkan dari banjar banjar yang saya temukan di desa-desa lain atau banjar-banjar yang ada di daerah denpasar, banjar-banjar disana sangat bagus dan tampak megah, seperti contahnya banjar Buayang yang ada di desa Culik kecamatan Abang Kabupaten Karangasem memiliki bangunan yang megah dan lengkap dengan pasiitas pasilitasnya, misalnya dilihat dari segi candinya yang memakai batu tabas yang berwarna kekuning-kuningan kemudian dari segi bangunannya yang bertemakan setil bali kemudiann lantai dengan keramik yang bagus dan member kesan bersih,bale kulkul yang menjulang tinggi dan serta halaman yang luas yang dilengkapi pot-pot bunga yang member kesan indah dan nyaman ,sedangkan bangunan yang ada dibanjar saya belum memiliki pasilitas yang memadai seperti contah wc atau toilet belum ada sama sekali,kemmudian dari segi bangunan yang masih sederhana lantai tanpa keramik dan halaman yang kurang luas.

Banjar lebah adalah banjar yang terletak di desa Datah,kecamatan Abang ,kabupaten karangasem, sejarah nama atau artinama kenapa di namakan banjar lebah sebulum nama banjar lebah muncull dulunya banjar saya bernama banjar Tindih tapi di ubah menjadi banjar lebah karena dulu sebelum nama bajar lebah muncul atau masih bernama banjar tindih di banjar saya sering serjadi permasalahan atau keributan yang cukup besar banyak paktor yang menyebabkan contohnya pada saat sangkep masalah kas banjar,perbedaan pendapat dan lain-lain.setelah di rasa nama banjar tindih yang katanya memiliki arti burk yaitu masyarakaatnya akan selalu tertindih atau slalu di tekan maka di ubahlah nama Tindih men jadi Lebah. kemudian untuk sejarah pemilihan nama lebah karena dahulu atau dulu ada seorang tokoh yang bernama’’ Gede Lebah’’ yang terkenal dalam hal kepepeminpinannya dalam organisasi banjar dia sangat terkenal dalam hal memimpin paruman-paruman atau sangkepan yang dilaksanakan di banjar,dia sangat banyak memberikan perubahan perubahan positip untuk banjar,setelah beliau tiada dan kemudian di pilihlah nama Lebah untuk di jadikan sebuah nama banjar yang ada di sana adapun alasan mengapa masyarakat yang ada di banjar lebah memilih kata lebah untuk dijadikan sebuah nama yaitu agar pemimpin pemimpin banjar atau kelliang banjar yang terpilih nanti agar mempu meniru sikap I Gede Lebah dalah hal memimpin .

Untuk organisasi yang pernah terbentuk di banjar saya yaitu dulu ada namanya sekha muda mudi Bale Bungkul banjar Lebah desa Datah yang terbentuk pada tahun 2000 dan di ketuai oleh I Gede Dana yang kini beliau sudah menjabat menjadi ketua DPRD karangasem, disanna ada sangkepat yang dilaksanakan setiap enam bulan sekali yaitu pada saat penampahan galungan yang di adakan di bale bungkul banjar lebah desa Datah Kecamatan Abang Kabupaten Karangasem , pada waktu itu jumlah muda-mudi yang terdaptar atau tercatat aktip mengikuti sangkepan tersebut ada sekitar 62 ( enam puluh dua ) orang,adapun kegiatan yang pernah di lakukan antara lain mengadakan basar untuk penggalian dana yang akan di gunakan untuk mengadakan pertunjukan drama yang di adakan di banjar dan kegiatan makan bersama yang diadakan enam nbulan sekali,kenapa sekha muda mudi mengadakan acara tersebut karena untuk mempererat rasa persaudaraan dan kerukunan bersama .tapi sayang sekha muda mudi bale bungkul banjar lebah hanya mambu bertahan selama lima tahun saja dan bubar pada tahun 2005 atau sudah tidak aktik lagi karna banyak muda mudi yang merantau kedenpasar.dan sekarang hanya ada sangkepan banjar yang diadakan sebulan sekali tepatnya pada saat buda pon,sangkepan tersebut rutin dilaksanakan setiap bulannya dan setiap orang yang ikut membanjar di bannjar lebah dikenakan iuran sepuluh ribu rupiah yang akan di gunakan untuk kas banjar,dan untuk pembangunan banjar ,

Untuk kesenian seperti Ogoh-ogah di banjar saya tidak pernah ada tapi di banjar lain ada yaitu dulu pada tahun 2001 waktu saya masih kecil ada dua ogoh-ogoh oleh banjar wates,dan waktu tahun lalu ada tiga ogoh ogoh dari banjar asah dulu dan asah teben,tapi ogoh-ogoh tersebut bukan karya banjar tersebut tapi katanya mereka membeli yang sudah jadi ,di desa saya jarang ada ogoh-ogoh mungkin karna masyarakat di banjar saya kurang memiliki keahlian dalam membuat ogoh-ogoh dan juga keterbatasan pengrupukan ngesange tanpa ogoh-ogoh.

Untuk gamelan yang ada di banjar saya hanya ada gong kebyar saja,dan sejarah munculnya gong kebyar di banjar saya awalnya dari antusiaan para muda mudi atau sekha truna truni yang ada di banjar saya ingin memiliki sebuah gong jakni gong kebyar kemudian keinginan muda mudi didesa sayayang ingin memiliki gong kebyar akhirnya terhujut pada tahun 2002 sehka muda mudi di banjar saya berhasil membeli satu barungan gong yakni gong kebyargong tersebut dibeli seharga empat puluh juta rupiahyang dananya menggunakan uang kas muda mudi dan sisanya sumbbangan dari para donator,karna pada waktu itu harga gong kebyar cukup murah,tapi gong tersebut belum lengkap karena dua instrument penyahcah tidak ada dan gong lanangnya tidak ada,gong tersebut dibeli di sebuah desa tepatnya di desa subagan yang dulunya gong tersebut adalah milik sebuah sanggar yang ada di desa subagan setelah sah menjadi milik muda mudi balebungkul kemudian gong tersebut di letakkan di sebuah pura tepatnya di pura Ageng banjar lebah desa datah sempat terbentuk sekha gong pada tahun 2002 namun hanya bertahan beberapa bulan saja dan kemudian bubar karna kekurangan jumlah penabuh pada saat itu setelah bubar gong tersebut hanya di diamkan di tengah pura ageng ,dan kemudian pada tahun 2006 terbentuk lagi sekha gong anak-anak namun sama seperti dulu sekhe tersebut hanya mampu bertahan kurang lebih tiga bulan saja dan akirnya gubar juga, kemudian gong tersebut didiamkan saja ,pada tahun 2011 terbentuk lagi sekhe gong yang jumlah nya empat puluh empat orang seke tersebut di ikuti oleh anak-anak remaja ataupun orang tua yang dilatih oleh I komang metu dan iwayan dorakarna belum lama terbentuk sekha gong di banjar saya baru hanya mengetahui beberapa tabuh saja.Hanya itu yang bias saya sampaikan sekian dan terima kasaih

Comments are closed.