NO NAME GAMBELAN
DI CERAKEN’S
No Name Gambelan adalah barungan gambelan baru yang coba di buat oleh Made Subandi di tahun 2010 dan dibiayai olehnya sendiri. Gambelan ini dibuat dengan tujuan untuk menghadirkan suasana baru dalam karawitan Bali yang nantinya diharapkan bisa digunakan sebagai media ungkap baru yang yang efisien dan simple. Gambelan ini berlaraskan selendro 5 nada dan sekilas gambelan ini menyerupai barungan gambelan angklung dan suaranyapun jika tidak diperhatikan kedengaran seperti suara barungan angklung, akan tetapi ada perbedaan yang kurang bisa disadari bila sesorang yang mendengar tidak peka terhadap nada-nada, memang laras dalam gamelan ini adalah laras selendro, akan tetapi jarak antara satu nada dengan nada yang lainnya agak berjauhan disbandingkan jarak nada dalam barungan gamelan angklung. Ada 12 buah riong dalam gambelan ini, urutan nada pada riong menyerupai riong dalam barungan gong kebyar dan pada setiap tungguh gangsa terdapat 5 bilah, setiap tungguh urutan nadanya berbeda antara satu tungguh dengan tungguh yang lainnya sesuai dengan kebutuhan pemain (polos dan sangsih) yang difikirkan oleh penggagas gambelan ini.
Gambelan ini no name, karena menurut Bapak Made Subandi baginya nama tidaklah penting, yang lebih penting adalah manfaat gambelan tersebut. Apalah artimya sebuah nama yang bagus bila tidak ada manfaatnya. Dari uraian di atas maka munculah sebuah ide untuk membuat suatu barungan gambelan yang di dalamnya terdapat beberapa jenis instrument yang pada umumnya instrument tersebut sudah ada dalam barungan gambelan lain, akan tetapi dalam barungan gamelan ini sangat diperhitungkan akan keefisienan dari masing-masing instrument tersebut.
Instrument no name gambelan :
1. Gangsa Polos
Dalam barungan no name gamelan terdapat 2 tungguh gangsa polos (ngumbang, isep) yang larasnya selendro dengan urutan nada :
-Ndong, ndeng, ndung, ndang, nding
2. Gangsa Sangsih
Dalam barungan no name gamelan terdapat 2 tungguh gangsa sangsih (ngumbang isep) yang larasnya selendro dengan urutan nada :
-ndeng, ndung, ndang, nding, ndong
3. Kantil polos
Dalam barungan no name gamelan terdapat 2 tungguh kantil polos (ngumbang, isep) yang larasnya selendro dengan urutan nada :
-Ndong, ndeng, ndung, ndang, nding
4. Kantil Sangsih
Dalam barungan no name gamelan terdapat 2 tungguh kantil sangsih (ngumbang isep) yang larasnya selendro dengan urutan nada :
-ndeng, ndung, ndang, nding, ndong.
5. Suwir
Dalam barungan no name gamelan terdapat sepasang suwir ( ngumbang, isep) yang berlaras selendro dengan urutan nada :
Ndong, ndeng, ndung, ndang, nding
6. Jegog
Dalam barungan no name gamelan terdapat sepasang jegog ( ngumbang, isep) yang berlaras selendro dengan urutan nada :
Ndong, ndeng, ndung, ndang, nding
7. Riong
Dalam barungan no name gamelan terdapat 1 plawah riong yang berlaras selendro dengan urutan nada :
Ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung, ndang, nding, ndong, ndeng, ndung.
8. 2 buah kendang krumpungan (lanang wadon.)
2 buah kendang angklung (lanang, wadon)
9. 1 kajar trenteng
10. 4 suling cenik dan 4 suling gede
-Dalam barungan gamelan ini suling cenik dan gede menggunakan tekep ndung (bila ditutup semua lubang nadanya sama dengan nada ndung pada gamelan)
11. 1 kecek
12. 1 buah klenang
13. 1 buah klentong
14. 1 buah gong
Salah satu alasan kenapa nada pada gangsa dan kantil antara polos dan sangsihnya urutan nadanya berbeda, dikarenakan pemikiran tentang keefisienan, setelah dipertimbangkan lebih matang ketika seorang pemain gangsa yang sedang bermain polos jarang memukul bilah pada bagian nada yang tertinggi, justru sebaliknya ketiaka seorang pemain gangsa bermain saangsih tentu saja nada yang lebih dominan yang dimainkan adalah nada- nada tinggi, itu sebabnya kenapa gangsa dan kantil disetting seperti itu urutan nada-nadanya.
Sampai sekarang belum ada lagu yang khusus di bawakan dengan barungan gambelan ini, karena pada pementasan- pementasan sebelumnya lagu- lagu yang di bawakan adalah lagu-lagu angklung dan semara pegulingan yang ditransfer ke laras selendro sesuai dengan laras gambelan ini.Tetapi rencananya bulan Oktober tahun ini Made Subandi dan seorang temannya composer dari jepang Yasuko Takei akan membuat komposisi khusus untuk barungan no name gamelan.
Fungsi No Name Gamelan :
-Sebagai media baru untuk merekonstruksi lagu-lagu karawitan yang terdahulu
-Sarana untuk menunjang konsep ngayah dalam agama Hindu
-Sebagai media ungkap baru yang simple dengan hasil yang maksimal