Menganalisis Isi Novel

Posted by Arsa Wijaya on Maret 07, 2012
Tulisan

Judul          : Jalan Tak Ada Ujung

Pengarang : Mochtar Lubis

Penerbit     : Balai Pustaka Jakarta

Tema          : Dua orang yang mempunyai sifat yang berbeda

Tokoh 1      : Isa

v  Sifat : cinta damai, benci dengan pertumpah darahan

v  Perasaan : halus

v  Pola pikir : dari penakut menjadi pemberani

v  Keterkaitan dengan kehidupan masa kini : belajar menjalani kehidupan untuk dapat berhasil

Tokoh 2     : Hazil

v  Sifat : revolusioner

v  Perasaan : keras

v  Pola pikir : dari pemberani menjadi penakut

v  Keterkaitan dengan kehidupan masa kini : belajar untuk berani bertanggung jawab

Latar/setting :

  • Tempat : rumah Isa , gedung bioskop
  • Waktu : malam

Nilai Budaya : menanamkan rasa cinta terhadp tanah air

Ringkasan isi novel :

Isa adalah seorang guru pada salah satu Sekolah Dasar di Jakarta. Ia berbakat seni, sehingga mempunyai perasaan yang sangat halus dan cinta damai. Hal itu menyebabkan ia lemah dalam menghadapi pergolakan yang dicetuskan oleh para pemuda pejuang pada masa revolusi. Hubungan dengan istrinya yang bernama Fatimah  juga dingin, karena Isa kurang memperhatikan keperluan istrinya. Isa mempunyai sahabat pemuda dinamis, berani, berjiwa seni dan revolusioner, dan pandai bergaul. Pemuda tersebut bernama Hazil, yang mempunyai jiwa seni juga. Setiap ada waktu luang mereka menggunakan untuk bermain biola.

Hazil dengan mudah untuk mempengaruhi Isa. Persahabatan itu menyebabkan Isa sangat percaya kepada Hazil, sehingga Hazil dapat bertindak leluasa di rumah Isa. Hal itu juga menyebabkan hubungan erat antara Hazil dan Fatimah. Hazil selalu mengisi waktu luangnya untuk bermain biola walaupun Isa tidak ada. Kian hari perhatian Fatimah kian tertarik kepada Hazil. Akhirnya timbulah hubungan batin dan dilanjutkan dengan perbuatan yang melanggar hukum. Hal itu telah diketahui oleh Isa tapi dia tidak berani mengambil tindakan.

Berkat ajakan Hazil, Isa terpaksa menceburkan diri dalam pergerakan rahasia untuk melawan Belanda. Pada suatu malam Hazil dan Rakhmat mendapat tugas melemparkan bom ke sebuah gedung Bioskop yang ramai dikunjungi serdadu NICA. Dalam gerakan itu Isa bertugas menyaksikan dan melaporkan hasil sabotase kepada Hazil dan Rakhmat. Karena takut dituduh sebagai mata-mata, Isa terpaksa memenuhi tugas tersebut dengan hati murung. Tatkala granat pertama meledak, Isa lari tunggang langgang tanpa menyaksikan dan menunggu hasil kerja mereka karena tidak dapat menguasai perasaan takut. Sejak kejadian itu hatinya selalu gelisah.

Pada suatu hari Hazil ditangkap oleh NICA. Karena tidak tahan menderita, ia membuka rahasia dengan mengatakan bahwa Isa yang melempar granat tersebut. Isa pun ditangkap dan ditahan bersama Hazil. Dalam tahanan itulah Hazil menangis meminta ampun kepada Isa, karena telah menghianatinya.

Isa yang semula penakut, betapa hebat siksaan itu ia berani untuk tidak membuka mulut. Sebaliknya Hazil yang dulunya pemberani, kelihatan oleh Isa tengah merintih kesakitan karena perasaannya yang diburu ketakutan yang amat sangat. Pada suatu hari Isa merasa dirinya segar dan senang. Sejak kejadian itu rasa takutnya mulai menghilang dan timbul sifat kejantanannya.

53 Comments to Menganalisis Isi Novel