Tulisan

DHARMA DALAM KEPEMIMPINAN

Posted by Arsa Wijaya on Maret 07, 2012
Tulisan / 52 Comments

Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri. Dalam hidup manusia perlu berinteraksi dengan sesama manusia dan lingkungan. Manusia dilahirkan dengan dianugerahi kemampuan berpikir, memilah dan memilih mana yang baik dan buruk. Dengan kelebihan itulah seharusnya manusia memiliki jiwa pemimpin. Dengan berjiwa pemimpin manusia akan dapat mengelola diri, kelompok, dan lingkungan dengan baik. Khususnya dalam penanggulangan masalah yang relatif pelik dan sulit. Disinilah diperlukan seorang pemimpin yang berpedoman pada ajaran Dharma agar bisa mengatasi masalah dengan baik.

Dalam memimpinan sering kali seorang pemimpin itu tidak bisa melaksanakan tugasnya dengan baik. Dan sering kali juga mereka tidak bisa memenuhi kewajibannya sebagai seorang pemimpin dan hanya mengutamakan haknya saja. Sehingga anggota atau orang atau rakyat yang dipimpinnya menjadi menderita. Pelajaran Dharma mestinya sudah diajarkan sejak dini agar ketika dewasa bisa memimpin dengan baik. Memimpin di mulai dari tingkat keluarga. Jika kita bisa memimpin dengan baik di dalam keluarga maka kita sudah bisa mengaplikasikan pelajaran Dharma dalam kehidupn berumah tangga dan kita juga harus bisa mengaplikasikannya dalam kehidupan bermasyarakat. Seorang pemimpin yang tidak mengamalkan ajaran Dharma pasti hanya akan bisa menyengsarakan orang yang dipimpinnya saja. Maka dari itu perlu adanya pelajaran Dharma bagi seorang pemimpin.

Dalam tugas menyanyikan kekawin, saya memilih satu kekawin dari Kekawin Ramayana yang berbunyi:

Prihen temen dharma dumaranang sarat

saraga Sang sadhu sireka tutana

tan artha tan kama pidonya tan yasa

ya sakti sang sajjana dharma raksaka

Terjemahan bebasnya :

Usahakan dharma dalam kehidupan di dunia ini.

Mereka yang bijaksana hendaknya dijadikan panutan

bukanlah harta, nafsu atau kemasyuran

keberhasilan sang bijaksana adalah karena paham benar hakekat dharma.

Ulasannya :

Dalam Catur Purusa Artha disebutkan tujuan hidup adalah Dharma, Artha, Kama, Moksha.

Dharma adalah sarana untuk mencapai Artha, Kama dan Moksa.

Dalam memimpin pastilah membutuhkan sarana seperti harta, usaha keras/kama dan tujuan. Tapi hendaknya tetap dalam jalur Dharma. Dharma dalam hal ini diartikan sebagai Agama.

Sebagai pemimpin hendaklah jangan congkak, sombong dan berbangga diri, janganlah mementingkan diri sendiri. Seorang pemimpin harus peka pada suara hati rakyat. Memperjuangkan kepentingan rakyat. Mengutamakan kesejahteraan rakyat yang dipimpinnya.

Dia mestilah selalu belajar, terus meningkatkan diri seiring dengan persaingan yang semakin tajam. Mau menerima pendapat dan kritikan dari sang bijaksana/profesional, dan menjadikan masukan para bijaksana ini sebagai kebijakan negara.

Keberhasilan seorang bijaksana/seorang Profesional adalah karena mereka paham benar akan Dharmanya. Dharma dalam hal ini berarti kewajiban/bidangnya.

Dalam budaya bali, ada sebuah nilai yang disebut “puputan”, artinya sampai selesai/mati. Untuk masa saat ini semangat ini bisa diarahkan untuk mengoptimalkan potensi diri (taksu) sampai pada titik maksimum yang mampu dieksplorasi. Sehingga setiap insan bisa memberikan kontribusi yang bermakna bagi kehidupan di dunia ini.

Dalam ajaran Agama Hindu kita mengenal istilah Catur Purusa Artha. Catur Purusa Artha adalah empat tujuan hidup yang utama. Bagian-bagian Catur Purusa Artha adalah Dharma, Artha, Kama, dan Moksa. Dharma berasal dari kata “dr” dan  akar kata “dhr” yang artinya menjinjing, memangku, memelihara dan mengatur. Dalam arti luas Dharma berarti hukum, kodrat, kewajiban, agama dan kebahagiaan. Artha berarti tujuan, harta benda (kekayaan). Harta benda sangat diperlukan dalam kehidupan baik dalam melaksanakan ajaran agama maupun kehidupan sehari-hari. Kama adalah keinginan yang dapat membiarkan kepuasan, kebahagiaan, kenikmatan yang di dapat melalui indra. Kata Kama artinya keinginan, kasih sayang, cinta kasih, kesenangan dan kenikmatan. Moksa berarti bebas dari kehidupan duniawi, bebas dari karma phala, dan bebas dari kelahiran. Moksa adalah ketenangan spiritual yang abadi (sukha tanpa wali dukha).

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. Kepemimpinan adalah seni untuk mempengaruhi dan menggerakkan orang–orang sedemikian rupa untuk memperoleh kepatuhan, kepercayaan, respek, dan kerjasama secara royal untuk menyelesaikan tugas. Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya.

SERVE adalah singkatan dari lima kunci dalam memimpin:

S – See the Future (Melihat Masa Depan)

E – Engage and Develop Others (Libatkan dan Kembangkan Orang Lain)

R – Reinvent Continuously (Temukan Kembali Terus Menerus)

V – Value Results and Relationship (Hargai Hasil dan Hubungan)

E – Embody The Values (Mewujudkan Nilai)

Dalam Pancasila, pemimpin harus bersikap sebagai pengasuh yang mendorong, menuntun, dan membimbing asuhannya. Dengan kata lain, beberapa asas utama dari kepemimpinan Pancasila adalah :

Ing Ngarsa Sung Tuladha : Pemimpin harus mampu dengan sifat dan perbuatannya menjadikan dirinya pola panutan dan ikutan bagi orang–orang yang dipimpinnya.

Ing Madya Mangun Karsa : Pemimpin harus mampu membangkitkan semangat berswakarsa dan berkreasi pada orang–orang yang dibimbingnya.

Tut Wuri Handayani : Pemimpin harus mampu mendorong orang–orang yang diasuhnya berani berjalan di depan dan sanggup bertanggung jawab.

Dalam memimpin seseorang harus mengetahui ajaran Dharma dan bisa menerapkannya. Jika sudah melaksanakan ajaran Dharma maka akan cepat mencapai Artha, Kama dan Moksa. Modal awal dari semua itu adalah bersumber pada Dharma. Seorang pemimpin itu pastilah membutuhkan Artha, Kama, dan Moksa dalam menjalankan kewajibannya. Sebagai pemimpin harus tetap berada pada jalur/ajaran Dharma agar dapat memimpin dengan baik. Pemimpin tidak boleh sombong, angkuh, berbangga diri dan jangan mementingkan kepentingan sendiri, haruslah mengutamakan kepentingan orang banyak. Pemimpin mestinya belajar meningkatkan kualitasnya sebagai seorang pemimpin. Menerima pendapat orang lain atau mendengarkan kritik dari orang lain merupakan suatu evaluasi bagi seorang pemimpin itu sendiri. Optimalkanlah bekerja sebagai pemimpin, lakukanlah sesuatu yang dapat memberi makna.

Pemimpin yang baik atau sudah mengamalkan ajaran Dharma pastinya akan bisa mensejahterakan orang yang dipimpinnya dan terutama sekali pemimpin yang baik pasti akan disegani oleh rakyatnya. Maka dari itu jika menjadi seorang pemimpin, jadilah pemimpin yang bisa melakukan hal terbaik untuk rakyatnya dan bersumber pada ajaran agama (Dharma).

TUGAS BAHASA INDONESIA

Posted by Arsa Wijaya on Maret 07, 2012
Tulisan / 55 Comments

Persoalan: Pergaulan Bebas

  1. Kebebasan dalam pergaulan remaja sungguh sangat mengkhawatirkan.
  2. Banyak indikator yang dapat mempengaruhi dan sangat berbahaya untuk para remaja.
  3. Orang tua memiliki peranan yang besar dalam mendidik para remaja.
  4. Membentengi para remaja dengan agama dan keimanan yang kuat.
  5. Pendidikan moral diharapkan menghasilkan remaja yang berkompeten dan menjadi penerus bangsa yang baik.

 

Pergaulan Bebas

 

Kebebasan dalam pergaulan remaja sungguh sangat mengkhawatirkan. Santer terdengar para remaja lebih sering melakukan perbuatan yang menyimpang, misalnya minum-minuman keras, judi, narkoba, seks bebas, dan sebagainya. Hal ini tidak bisa ditoleransi mengingat para remaja merupakan generasi penerus bangsa yang akan melanjutkan estafet memimpin negara ini. Apa jadinya negara ini apabila para remaja dibiarkan terperosok dalam jurang kenistaan.

Banyak indikator yang dapat mempengaruhi dan sangat berbahaya bagi pergaulan para remaja. Misalnya, media TV dan internet. Media TV ini banyak menyajikan tontonan yang merangsang dan mendorong para remaja untuk berbuat amoral. Sulit dicari tontonan yang mendidik untuk para remaja. Selain media TV, internet juga bias berdampak buruk bagi para remaja. Banyaknya terdapat situs-situs porno dalam media internet ini yang dapat merusak moral para remaja.

Orang tua memiliki peranan yang besar dalam mendidik para remaja. Secara otomatis seorang remaja akan membawa nilai hasil bimbingan orang tua. Anak merupakan cerminan dari orang tuanya sehingga jika anaknya berkualitas bisa dipastikan bahwa dia dilahirkan dan dididik oleh oarng tuanya dengan baik. Orang tua adalah sosok yang penting untuk membentuk pribadi para remaja. Posisi mereka lebih dekat dan lebih sering mengadakan kontak langsung dengan para remaja itu (anaknya).

Ada hal utama yang dapat dilakukan agar para remaja dapat terhindar dari gaya pergaulan yang bebas seperti sekarang ini, yaitu dengan membentengi para remaja dengan agama dan keimanan yang kuat. Kemungkinan besar para remaja tidak akan terjerumus untuk melakukan perbuatan tercela karena dalam agama apapun pasti ditekankan nilai-nilai kehidupan yang baik, bermoral, dan bertanggung jawab. Dalam memberikan ajaran agama ini juga tidak sebatas material saja, tetapi contoh konkret yang dapat dilihat secara langsung oleh para remaja. Dalam hal ini, sikap, ucapan dan perbuatan yang sangat berpengaruh.

Pendidikan moral baik dalam keluarga, masyarakat dan instansi pendidikan dapat membantu para remaja mengenal dan menghayati nilai-nilai moral yang seharusnya dijadikan panduan bagi sikap dan perilakunya untuk tidak melakukan pergaulan bebas. Jika semua komponen telah menyadari akan kewajibannya atas tanggung jawab terhadap remaja maka dapat dipastikan nantinya kita dapat menghasilkan remaja yang berkompeten dan mampu menjadi penerus bangsa yang baik.

Sejarah Singkat Terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Dasar Pancasila

Posted by Arsa Wijaya on Maret 07, 2012
Tulisan / 56 Comments

Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam mencapai cita-citanya berjalan berabad-abad, dengan cara bermacam-macam dan bertahap. Karena sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak berabad-abad yang lalu itu panjang sekali, maka perlulah diterapkan tonggak-tonggak sejarah tersebut, yakni peristiwa-peristiwa yang menonjol, terutama dalam hubungannya dengan Pancasila.

Pada zaman kerajaan Sriwijaya dan Majapahit itu dijadikan tonggak sejarah, karena pada waktu itu bangsa Indonesia telah memenuhi syarat-syarat sebagai bangsa yang mempunyai negara. Baik Sriwijaya atau Majapahit merupakan negara yang berdaulat, bersatu serta mempunyai wilayah yang meliputi seluruh Nusantara. Unsur-unsur Pancasila yakni: Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Musyawarah, dan Keadilan Sosial telah terdapat sebagai asas-asas yang menjiwai bangsa Indonesia, yang dihayati serta dilaksanakan pada waktu itu, hanya saja belum dirumuskan secara konkrit.

Pada masa penjajahan Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda, apa yang telah dimiliki oleh bangsa Indonesia pada zaman Sriwijaya dan Majapahit menjadi hilang. Kedaulatan Negara hilang, persatuan dihancurkan, kemakmuran lenyap, dan wilayah di injak-injak penjajah. Penjajahan bangsa Barat yang memusnahkan kemakmuran bangsa Indonesia itu tidak dibiarkan begitu saja oleh segenap bangsa Indonesia. Sejak Imperialis itu menjejakkan kakinya di Indonesia, di mana-mana bangsa Indonesia melawannya dengan semangat patriotik. Apabila diperhatikan, maka sebenarnya perlawanan terhadap penjajahan bangsa Barat itu terjadi di setiap daerah di Indonesia. Akan tetapi perlawanan itu terjadi sendiri-sendiri pada tiap-tiap daerah. Tidak adanya persatuan serta koordinasi perlawanan itu mengakibatkan tidak berhasilnya bangsa Indonesia menghalau kolonialis pada waktu itu.

Bangsa Indonesia mengubah cara-caranya di dalam melawan koloniais Belanda. Kegagalan-kegagalan perlawanan secara fisik yang tidak terkoordinir pada masa lampau mendorong pemimpin-pemimpin Indonesia menggunakan bentuk perlawanan yang lain. Bentuk perlawanan itu adalah dengan menyadarkan bangsa Indonesia akan pentingnya bernegara. Maka lahirlah pada waktu itu bermacam-macam organisasi politik di samping organisasi yang bergerak dalam bidang pendidikan dan sosial yang dipelopori oleh Budi Utomo pada tanggal 20 Mei 1908. Mereka yang tergabung dalam organisai-organisasi itu mulai merintis jalan baru ke arah tercapainya cita-cita perjuangan bangsa. Pada tanggal 28 Oktober 1982 pemuda-pemuda Indonesia mengumandangkan Sumpah Pemuda Indonesia yang berisi pengakuan akan  adanya Bangsa, Tanah Air, dan Bahasa yang satu, yakni Indonesia. Dengan Sumpah Pemuda ini maka tegaslah apa yang di inginkan bangsa Indonesia adalah kemerdekaan.

Pada tanggal 8 Maret 1942 Jepang masuk ke Indonesia, meghalau penjahah Belanda. Pada waktu itu Jepang mengetahui apa yang di inginkan oleh bangsa Indonesia, yakni kemerdekaan. Untuk mendapatkan bantuan rakyat Indonesia, Jepang mempropagandakan bahwa kehadirannya di bumi Indonesia adalah justru untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkraman penjajah Belanda. Untuk meyakinkan propagandanya Jepang memperbolehkan rakyat Indonesia untuk mengibarkan bendera merah putih  serta menyanyikan lagu Indonesia Raya. Tetapi kenyataan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia pada waktu itu adalah bahwa sesungguhnya Jepang pun menjajah Indonesia. Oleh kenyataan itu rakyat Indonesia kecewa dan merasa di tipu oleh Jepang. Maka timbulah perlawanan-perlawanan terhadap Jepang. Perang Pasifik menunjukan tanda-tanda akan berakhir dengan kekalahan Jepang diman-mana. Untuk mendapatkan bantuan rakyat Indonesia, maka Jepang menjanjikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Sebagai tindak lanjut dari janjinya, Jepang mengumumkan akan di bentuknya BPUPKI (Badan Persiapan Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia). Dengan dibentuknya BPUPKI ini bangsa Indonesia dapat secara legal mempersiapkan kemerdekaanya. Pada tanggal 29 Mei 1945, BPUPKI menyelenggarakan sidang pertamanya, Muh. Yamin mendapat giliran pertama untuk mengemukakan pidatonya yang berisi tentang lima asas dasar, yakni:

  1. Peri Kebangsaan
  2. Peri Kemanusiaan
  3. Peri Ketuhanan
  4. Peri Kerakyatan
  5. Kesejahteraan Rakyat

Setelah berpidato Muh. Yamin menyampaikan usul tertulis mengenai rancangan UUD Republik Indonesia. Di dalam rancangan UUD itu tercantum perumusan lima asas dasar Negara yang berbunyi sebagai berikut.

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kebangsaan Persatuan Indonesia
  3. Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan pewakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Soekarno mengemukakan lima dasar Negara yang diusulkan namanya adalah Pancasila. Lima dasar tersebut, yakni:

  1. Kebangsaan Indonesia
  2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
  3. Mufakat atau Demokrasi
  4. Kesejahteraan Sosial
  5. Ketuhanan yang berkebudayaan

Menurut Ir. Soekarno, Pancasila bisa diperas menjadi Trisila yakni “Sosio-Nasionalisme”, “Sosio-Demokrasi”, dan “Ketuhanan”. Kemudian Trisila ini diperas lagi menjadi Ekasila yaitu “Gotong Royong”.

Pada tanggal 22 Juni 1945 sembilan tokoh nasional menyusun sebuah Piagam yang terkenal dengan nama Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat perumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut.

  1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan pewakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Pada tanggal 9 Agustus 1945 dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Ir. Soekarno diangkat sebagai ketua dan Drs. Moh. Hatta sebagai wakil ketuanya. PPKI yang mula-mula bersifat Badan buatan Jepang untuk menerima hadiah kemerdekaan dari Jepang, setelah takluknya Jepang dan Proklamasi Kemerdekaan Negara Republik Indonesia lalu menpunyai sifat Badan Nasional Indonesia.

Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu. Pada saat itu terjadilah kekosongan kekuasaan Indonesia. Situasi kekosongan itu dimanfaatkan oleh pemimpin-pemimpin bangsa untuk mempersiapkan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Penyelenggaraan Proklamasi Kemerdekaan disiapkan oleh PPKI yang kita anggap mewakili bangsa Indnesia seluruhnya dan yang merupakan sebagai pembentuk Negara Republik Indonesia. Naskah Proklamasi Kemerdekaan itu ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia, bertanggal 17 Agustus 1945. Dari kenyataan sejarah itu dapatlah diketahui, bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari Jepang, melainkan sebagai suatu perjuangan dan hasil perjuangan bangsa Indonesia sendiri. Proklamasi kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945 itu telah melahirkan Negara Republik Indonesia.

PPKI mengadakan sidang pada tanggal 18 Agustus 1945, PPKI mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara yang kini terkenal dengan sebutan UUD 1945. UUD 1945 yang telah disahkan itu terdiri dari dua bagian, yakni bagian Pembukaan dan bagian Batang Tubuh UUD yang berisi 37 pasal, 1 Aturan Peralihan terdiri atas 4 pasal, dan 1 Aturan tambahan terdiri dari 2 ayat. Di dalam bagian Pembukaan yang terdiri dari empat alinea itu, di dalam alinea ke empat tercantum perumusan Pancasila yang berbunyi sebagai berikut.

  1. Ketuhanan Yang Maha Esa
  2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
  3. Persatuan Indonesia
  4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawarahan/pewakilan
  5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

Rumusan Dasar Negara Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 inilah yang sah dan benar, karena disamping mempunyai kedudukan konstitusionil, juga disahkan oleh suatu badan yang mewakili seluruh bangsa Indonesia (PPKI) yang berarti disepakati oleh seluruh banga Indonesia. Jiwa Pancasila yang merupakan Jiwa Bangsa Indonesia mempunyai sifat statis dan juga mempunyai sifat yang dinamis, sehingga menimbulkan keinginan, cita-cita sebagai cita-cita luhur bangsa Indonesia. Cita-cita luhur bangsa Indonesia ini, yang dijiwai Pancasila, oleh bangsa Indonesia diperjuangkan untuk menjadi suatu kenyataan.

Menganalisis Isi Novel

Posted by Arsa Wijaya on Maret 07, 2012
Tulisan / 53 Comments

Judul          : Jalan Tak Ada Ujung

Pengarang : Mochtar Lubis

Penerbit     : Balai Pustaka Jakarta

Tema          : Dua orang yang mempunyai sifat yang berbeda

Tokoh 1      : Isa

v  Sifat : cinta damai, benci dengan pertumpah darahan

v  Perasaan : halus

v  Pola pikir : dari penakut menjadi pemberani

v  Keterkaitan dengan kehidupan masa kini : belajar menjalani kehidupan untuk dapat berhasil

Tokoh 2     : Hazil

v  Sifat : revolusioner

v  Perasaan : keras

v  Pola pikir : dari pemberani menjadi penakut

v  Keterkaitan dengan kehidupan masa kini : belajar untuk berani bertanggung jawab

Latar/setting :

  • Tempat : rumah Isa , gedung bioskop
  • Waktu : malam

Nilai Budaya : menanamkan rasa cinta terhadp tanah air

Ringkasan isi novel :

Isa adalah seorang guru pada salah satu Sekolah Dasar di Jakarta. Ia berbakat seni, sehingga mempunyai perasaan yang sangat halus dan cinta damai. Hal itu menyebabkan ia lemah dalam menghadapi pergolakan yang dicetuskan oleh para pemuda pejuang pada masa revolusi. Hubungan dengan istrinya yang bernama Fatimah  juga dingin, karena Isa kurang memperhatikan keperluan istrinya. Isa mempunyai sahabat pemuda dinamis, berani, berjiwa seni dan revolusioner, dan pandai bergaul. Pemuda tersebut bernama Hazil, yang mempunyai jiwa seni juga. Setiap ada waktu luang mereka menggunakan untuk bermain biola.

Hazil dengan mudah untuk mempengaruhi Isa. Persahabatan itu menyebabkan Isa sangat percaya kepada Hazil, sehingga Hazil dapat bertindak leluasa di rumah Isa. Hal itu juga menyebabkan hubungan erat antara Hazil dan Fatimah. Hazil selalu mengisi waktu luangnya untuk bermain biola walaupun Isa tidak ada. Kian hari perhatian Fatimah kian tertarik kepada Hazil. Akhirnya timbulah hubungan batin dan dilanjutkan dengan perbuatan yang melanggar hukum. Hal itu telah diketahui oleh Isa tapi dia tidak berani mengambil tindakan.

Berkat ajakan Hazil, Isa terpaksa menceburkan diri dalam pergerakan rahasia untuk melawan Belanda. Pada suatu malam Hazil dan Rakhmat mendapat tugas melemparkan bom ke sebuah gedung Bioskop yang ramai dikunjungi serdadu NICA. Dalam gerakan itu Isa bertugas menyaksikan dan melaporkan hasil sabotase kepada Hazil dan Rakhmat. Karena takut dituduh sebagai mata-mata, Isa terpaksa memenuhi tugas tersebut dengan hati murung. Tatkala granat pertama meledak, Isa lari tunggang langgang tanpa menyaksikan dan menunggu hasil kerja mereka karena tidak dapat menguasai perasaan takut. Sejak kejadian itu hatinya selalu gelisah.

Pada suatu hari Hazil ditangkap oleh NICA. Karena tidak tahan menderita, ia membuka rahasia dengan mengatakan bahwa Isa yang melempar granat tersebut. Isa pun ditangkap dan ditahan bersama Hazil. Dalam tahanan itulah Hazil menangis meminta ampun kepada Isa, karena telah menghianatinya.

Isa yang semula penakut, betapa hebat siksaan itu ia berani untuk tidak membuka mulut. Sebaliknya Hazil yang dulunya pemberani, kelihatan oleh Isa tengah merintih kesakitan karena perasaannya yang diburu ketakutan yang amat sangat. Pada suatu hari Isa merasa dirinya segar dan senang. Sejak kejadian itu rasa takutnya mulai menghilang dan timbul sifat kejantanannya.

Komentar Video Unholy Confession

Posted by Arsa Wijaya on Desember 20, 2011
Tulisan / 1 Comment

Avenged Sevenfold adalah grup musik yang beraliran heavy metal yang dibentuk di Huntington Beach, California pada tahun 1999. Personilnya terdiri atas M. Shadows (vocal), Synyster Gates (lead guitar), Zacky Vengeance (guitar), Johnny Christ (bass), dan The Rev (drum). Serta dua mantan personilnya Dameon Ash dan Justin Sane yang telah hengkang dari grup ini. Pada 28 Desember 2009, Avenged Sevenfold berduka karena sang drummer, The Rev telah  meninggal dunia. Avenged Sevenfold kini telah kehilangan drummer terbaiknya. Kini personil Avenged Sevenfold hanya terdiri dari empat orang saja. Meskipun demikian, aktivitas band ini tetap berlanjut dengan bantuan mantan drummer Dream Theater, Mike Portnoy untuk menggantikan sementara posisi The Rev.

Avenged Sevenfold memiliki 6 album, yaitu “Sounding The Seventh Trumpet” dengan 13 lagu yang dirilis tahun 2001, “Waking The Fallen” dengan 12 lagu yang dirilis tahun 2003, “City of Evil” dengan 11 lagu yang dirilis tahun 2005, “Avenged Sevenfold” dengan 10 lagu yang dirilis tahun 2007, “Diamond in The Rough” dengan 9 lagu yang dirilis tahun 2008, dan yang terakhir adalah “Nightmare” dengan 10 lagu yang dirilis tahun 2010. “Nightmare” merupakan satu-satunya album yang dirilis tanpa drummer The Rev, namun digantikan oleh additional player yaitu Mike Portnoy.

Unholy Confession merupakan salah satu lagu andalan dari Avenged Sevenfold yang merupakan bagian dari albumnya yang kedua yaitu “Waking The Fallen” yang dirilis tahun 2003. Unholy Confession merupakan lagu yang mengekspresikan tentang sebuah pengakuan. Selain dalam wujud audio, Avenged Sevenfold juga mempunyai video dari lagu Unholy Confession ini. Dalam video Unholy Confession ini, pastinya banyak kekurangan dan kelebihan, maka dari itu saya akan mencoba untuk mengungkapkannya.

Banyak aspek yang mendukung untuk terbentuknya sebuah video yang ideal untuk dipertontonkan, diantaranya adalah teknik pengambilan gambar, lighting (tata lampu), dan sound system. Semua aspek tersebut sangatlah berpengaruh dan menentukan layak atau tidaknya sebuah video itu dipertontokan. Untuk membuat sebuah video yang baik, diperlukan sebuah keseriusan. Video yang baik tentunya dilakukan dengan teknik pengambilan yang baik, lighting (tata lampu) yang baik dan cukup terang serta sound sytem yang baik dan terdengar balance.

Ada beberapa hal yang perlu saya komentari dari video Unholy Confession ini, yaitu dari aspek teknik pengambilan gambar, lighting (tata lampu), dan sound sytem.

Pertama, dalam hal teknik pengambilan gambar, memang sudah cukup baik. Namun ada sedikit kekurangannya, yaitu pengambilan gambarnya terlalu cepat bergeser dan fokus terhadap objek hanya sedikit , sehingga dalam menonontonnya terasa kurang baik. Sebaiknya lebih banyak pengambilan gambarnya fokus terhadap suatu objek dan pergeseran dalam mengambil gambar satu ke gambar lainnya tidak terlalu cepat bergeser.

Berikutnya, dalam hal lighting atau tata lampu sudah sangat baik.Video ini direkam pada waktu siang hari, jadi cahaya yang berada di panggung sudah sangat merata dan para pemain musik sudah kelihatan dengan jelas oleh penonton, sehingga enak untuk dilihat. Selain itu efek lampu warna-warni  juga tetap digunakan untuk mendukung band ini agar pertunjukan ini terlihat menarik dan mendukung dari konsep aliran bandnya yang beraliran heavy metal.

Terakhir, dalam hal sound system juga sudah sangat baik namun ada sedikit kekurangan, yaitu pada intro suara bass lebih dominan dari lead guitar dan guitar, sehingga kedengarannya kurang baik. Seharusnya semua harus saling terdengar (balance), tidak ada yang lebih dominan. Secara keseluruhan pengaturan sound system dalam video Unholy Confession ini sudah sangat baik dan semua instrumen dan vokal sudah terdengar seimbang (balance).