Pada seni petunjukan khususnya di Bali, terdapat berbagai ragam jenis bentuk yang dapat disajikan dalam suatu pementasan. Pada pementasan tersebut, terdapat struktur jalannya pementasan yang akan dapat membawa jalannya pementasan lebih mudah dipahami oleh penonton. Pada seni pertunjukan gamelan di Bali, terdapat beberapa struktur pertunjukan yang menjalin pada pertunjukan tersebut mulai dari tabuh Pategak, hingga… Continue reading Tabuh Pategak Semar Pagulingan “JAGUL”
Tabuh Semar Pagulingan “LENGKER”
Semar pagulingan merupakan suatu barungan gamelan yang dapat dikatakan sebagai salinan dari gamelan Pegambuhan. Gamelan yang dalam lontar Catur Muni-muni disebut dengan gamelan semara aturu ini adalah barungan madya, yang bersuara merdu sehingga banyak dipakai untuk menghibur raja-raja pada zaman dahulu. Karena kemerduan suaranya, gamelan Semar Pagulingan (semar=semara, pagulingan=peraduan) konon biasa dimainkan pada malam hari ketika raja-raja akan ke peraduan (tidur).… Continue reading Tabuh Semar Pagulingan “LENGKER”
Gending Gender Wayang “Tetangisan”
A. Pengertian Gender WayangGender wayang secara umum merupakan sebuah tungguhan berbilah dengan terampa yang terbuat dari kayu, sebagai alas dari resonator yang berbentuk silinder dari bahan bambu atau yang lebih dikenal dengan sebutan bumbung sebagai tempat menggantung bilah. Bentuk tungguhan dari segi bilah gamelan Gender Wayang dalam buku “Ensiklopedi Karawitan Bali” karya Pande Made Sukerta… Continue reading Gending Gender Wayang “Tetangisan”
Gending Gender Wayang “Rebong versi Negara”
A. Gending Rebong versi Negara Gending Rebong merupakan salah satu gending yang terdapat dalam barungan gamelan Gender Wayang. Jika diartikan sebagai suatu pengertian maka gending Rebong ini dapat diambil dari judul yang terdapat pada gending ini yaitu “rebong”. Kata rebong merupakan euforia dari salah satu upacara yang melibatkan banyak orang dan suatu kesakralan dari sebuah… Continue reading Gending Gender Wayang “Rebong versi Negara”
Gending Gender Wayang “KEDASIH”
Gender Wayang merupakan salah satu instrumen yang dapat dikategorikan pada Gamelan Golongan Tua. Gender wayang juga sering difungsikan sebagai pengiring dalam pertunjukan wayang kulit di Bali, namun seiring perkembangan zaman, gamelan gender wayang juga dapat difungsikan sebagai pengiring dalam upacara keagamaan, khususnya umat hindu. Peranan gender wayang pada saat ini digunakan sebagai pengiring dalam jalannya… Continue reading Gending Gender Wayang “KEDASIH”
Gending Gender Wayang “Cecek Magelut”
Gending gender wayang ini ditampilkan untuk menjadikan sebuah referensi bagi penonton maupun penikmat seni. Berbicara tentang Gender Wayang, barungan gamelan ini termasuk kedalam gamelan golongan tua, dikarenakan belum masuknya unsur instrumen berpencon dan kendang. Dilihat dari segi instrumennya gender wayang memiliki pola pukul yang dapat dibilang rumit, namun ada juga gending-gending gender wayang yang menggunakan… Continue reading Gending Gender Wayang “Cecek Magelut”
Komposisi Kontemporer “PHOBIA”
Komposisi Kontemporer Karya I Komang Wahyu Yastawan Putra dengan judul “Phobia” ini dipertunjukan pada saat ujian komposisi karawitan dengan materi Kontemporer yang disajikan menggunakan media tingklik dengan 7 nada. Tingklik dengan 7 (tujuh) nada ini salah satu instrument gamelan yang bilahnya menggunakan bambu dengan resonator yang terbuat dari bambu. Komposisi kontem porer dengan judul phobia… Continue reading Komposisi Kontemporer “PHOBIA”
Halo dunia!
Selamat datang di Blog.isi-dps.ac.id. Ini adalah artikel pertama Anda. Edit atau hapus artikel ini, dan mulailah menulis!