Mengenal Beberapa Jenis Sikap dan Pukulan Dalam Gong Kebyar
Posted Under: Tak Berkategori
Trompong
Tugasnya :
Memulai gending.
Mengendalikan melodi gending.
Membuat variasi dan memperjelas gending.
Jenis Pukulan :
Ngeluluk : ( dalam perangrang ).
Neliti : Memukul pokok gendingnya saja.
Nyele : Pukulan yang menjelaskan lagu yang dimainkan.
Ngembat atau ngangkep : Memukul dua buah nada besar dan kecil secara bersama – sama dengan jarak empat nada.
Ngempyung atau ngero : memukul dua buah nada secara bersamaan yaitu nada ndang dan ndeng sehingga kedengarannya adalah nada ndang
Nyintud : memukul dua buah nada secara bersamaan yaitu nada nding kecil dan ndung kecil sehingga nantinya kedengaran nada nding.
Nyilih Asih : pukulan berganti – ganti antara tangan kanan dan tangan kiri
Nyekati : Pukulan yang banyak melepas dari pukulan pokoknya dan bertemu pada bagian akhir satu pada. Sama dengan memukul dan ditutup dengan panggul yang biasa terdapat pada perangrang.
Ngumad : Memukul dengan membelakangi pukulan pokok gending.
Nguluin : Memukul dengan mendahului pukulan pokok gending.
Nerumpuk : memukul satu nada secara beruntun.
Ngoret : Memukul tiga buah nada yang ditarik dari besar ke kecil.
Ninggarpada Asana : sikap duduk penabuh.
Amanggang Jatah : Sikap memegang panggul pada penabuh.
Kendang :
Kendang Tunggal
Jenis Pukulan :
Gupekan Bapang.
Gupekan Ngecet, yang terbagi atas dua jenis, yaitu :
Gandrangan untuk ngipuk monyer.
Sepek untuk ngipuk kalem.
Sifat tandang dari kendang tunggal ini disebut Jagrawiraga yang berarti bertanggung jawab sambil membuat variasi – variasi.
Kendang Matimpal
Jenis Pukulan :
Gupekan pada atau sama dan seimbang.
Milpil : Jalinan antara pukulan tangan kiri wadon dan lanang.
Bebaturan
Batu – batu : Pukulan pada kendang wadon dan kendang lanang, hanya nyandet pukulan tangan kiri wadon.
Gegulet : Pukulan ini terdapat pada gending gegilak.
Tuntun Marga : Ini terdapat pada muka kendang lanang bagian kiri, sedangkan pada muka kanan kendang lanang disebut tibacara artinya jatuh pukulannya teratur.
Cadang Runtuh : Yaitu pukulan yang terdapat pada muka kendang wadon sebelah kanan yang artinya mengimbangi pukulan dari kendang lanang.
Ngulun : Pukulan yang beruntun yang terdapat pada kendang lanang.
Tugas atau fungsi kendang yaitu :
Sebagai pemurba ( penguasa ) irama.
Penghubung bagian – bagian ( ruas – ruas ) gending.
Membuat angsel – angsel.
Mengendalikan irama gending.
Giying
Jenis Pukulan
Ngoret : Memukul tiga buah nada yang ditarik dari nada besar ke kecil.
Ngerot : Kebalikan ngoret.
Netdet : Memukul dan menutup satu nada secara beruntun.
Ngecek : Memukul dan menutup satu nada saja.
Neliti : Memukul pokok – pokok gendingnya saja.
Sikap menabuhnya disebut Wiraga
Fungsi Giying :
Memulai gending.
Menyambung / menghubungkan ruas – ruas gending.
Pemade / Kantil
Jenis Pukulan
Ngubit
Norot
Nyekati
Gegulet : Terjalin tiga atau empat nada.
Beburu : Terjalin kejar – kejaran.
Nelutur
Oncang – oncangan ( seperti pukulan Gambang ).
Ngoret
Ngerot
Asu Anuntun Saji yaitu pukulan yang terjalin dan mendahului pukulan pokok lagu.
Kekenyongan
Ngantung
Milpil
Netdet
Nyogcag yaitu memukul nada antara satu nada dengan nada yang lainnya.
Cara memegang panggulnya disebut Nawa Natya yang artinya ( orang ) mempersilahkan,
Fungsi Pemade / Kantil sama dengan Riyong yaitu :
Memberi angsel – angsel.
Membuat jalinan motif – motif tertentu.
Mengisi rongga – rongga – rongga antara pukulan penyahcah dengan pukulan jublag,
Riyong
Jenis Pukulan
Norot
Oncang – oncangan
Ngubit
Gegulet
Beburu
Nelutur
Asu Anuntun Saji
Mamanjing : Memukul tepi riyong atau pukulan pada waktu membuat angsel – angsel.
Cara memegang panggul riyong disebut Amanggang jatah yaitu seperti orang memanggang sate.
Fungsinya sama dengan Pemade / Kantil.
Penyahcah
Jenis Pukulan
Neliti
Peluta
Tugas / fungsi Penyahcah ialah :
Melipatgandakan pukulan Jublag.
Menjadi pukulan lagu atau pokok yang ajeg atau tetap
Jublag
Jenis Pukulan
Neliti
Nyelah
Ngempur
Nyele
Tekanan
Tandangnya disebut Dirga ( suara panjang ).
Fungsinya adalah menentukan jatuhnya jegogan.
Jegogan
Jenis Pukulan
Nyele
Ngapus
Temu Guru : Jatuhnya pada pukulan jublag keempat, kedelapan atau pada suara yang panjang.
Fungsinya adalah memperjelas tekanan – tekanan gending.
Kempul
Jenis Pukulan
Selah Tunggul
Fungsinya :
Memegang cirri tabuh.
Pendorong jatuhnya tonika gong.
Pematok ruas – ruas gending.
Kempli
Jenis Pukulan
Papada Lingga
Fungsinya sama dengan Kempul.
Gong
Jenis Pukulan
Purwa Tangi.
Fungsi : mengakhiri lagu ( sebagai finalis lagu ) menentukan jatuhnya tekanan – tekanan lagu sesuai dengan tujuan dari lagu itu sendiri.
Cengceng
Jenis Pukulan
Ngeceh : memainkan sambil menutup.
Malpal : Permainan cengceng pada waktu perpindahan batel ke gending lain.
Ngajet : ( terdapat pada waktu membuat angsel – angsel )
Ngelumbar : memainkan dengan cara menggetarkan.
Kemong
Jenis Pukulan
Tunjang Sari artinya sebagai pembantu yang sangat berguna.
Fungsinya untuk mengimbangi pukulan jublag.
Bende
Jenis Pukulan
Kentongan artinya memukul dengan bebas asalkan tidak mengacau.
Fungsinya untuk mengisi bagian – bagian yang kosong pada lagu yang dimainkan.
Kajar
Jenis Pukulan
Ngeremuncang rerames seperti orang mebat.
Kejutan
Fungsi :
Memegang ketukan yang tetap.
Mengikuti melodi kendang.
Menentukan tingkatan tempo.
Rebab
Jenis Tutupan
Baro
Lebeng
Sundaren
Selisir
Tembung
Sikap menabuhnya dinamakan Buta Ngawa Sari ( istilah yang diambil dari tari Bali ).
Fungsinya sama dengan suling.
Suling
Jenis Tutupan
Baro
Sundaren
Tembung
Selisir
Lebeng
Sikap menabuhnya dinamakan Tunjang Arip yang artinya orang mengantuk memakai tumpuan.
Fungsi :
Melembutkan gending – gending yang lirih.
Membuat suasana sedih.
Membuat variasi – variasi.
Memperindah lagu yang diberi istilah dengan Puspita Swara.
Nama – nama Pukulan Bersama Pada Gong Kebyar.
Ngatag ialah pukulan gangsa yang berbentuk kekenyongan yang dipimpin oleh kendang.
Kekenyongan : memukul pokok – pokok lagunya saja secara bersamaan.
Malpal : Pukulan yang biasanya dijumpai pada akhir lagu atau perpindahan batel ke bentuk lain.
Mehbeh
Nitir : Pukulan satu nada secara beruntun tanpa ditutup.
Ngerangsang ( terdapat pada kekebyaran ).
Ngemaya atau biasa juga disebut batel maya.
Oleh :
Pande Gede Mustika
I Nyoman Muliana
I Ketut Rika
I Wayan Mariana
I Gusti Lanang Oka Ardika
I Nyoman Sudiana