Mengenal Beberapa Jenis Sikap dan Pukulan Dalam Gong Kebyar

This post was written by wayanprimawan on April 28, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

Trompong

Tugasnya :

Memulai gending.

Mengendalikan melodi gending.

Membuat variasi dan memperjelas gending.

 

Jenis Pukulan :

Ngeluluk : ( dalam perangrang ).

Neliti : Memukul pokok gendingnya saja.

Nyele : Pukulan yang menjelaskan lagu yang dimainkan.

Ngembat atau ngangkep : Memukul dua buah nada besar dan kecil secara bersama – sama dengan jarak empat nada.

Ngempyung atau ngero : memukul dua buah nada secara bersamaan yaitu nada ndang dan ndeng sehingga kedengarannya adalah nada ndang

Nyintud : memukul dua buah nada secara bersamaan yaitu nada nding kecil dan ndung kecil sehingga nantinya kedengaran nada nding.

Nyilih Asih : pukulan berganti – ganti antara tangan kanan dan tangan kiri

Nyekati : Pukulan yang banyak melepas dari pukulan pokoknya dan bertemu pada bagian akhir satu pada. Sama dengan memukul dan ditutup dengan panggul yang biasa terdapat pada perangrang.

Ngumad : Memukul dengan membelakangi pukulan pokok gending.

Nguluin : Memukul dengan mendahului pukulan pokok gending.

Nerumpuk : memukul satu nada secara beruntun.

Ngoret : Memukul tiga buah nada yang ditarik dari besar ke kecil.

Ninggarpada Asana : sikap duduk penabuh.

Amanggang Jatah : Sikap memegang panggul pada penabuh.

Kendang :

 

Kendang Tunggal

Jenis Pukulan :

Gupekan Bapang.

Gupekan Ngecet, yang terbagi atas dua jenis, yaitu :

Gandrangan untuk ngipuk monyer.

Sepek untuk ngipuk kalem.

Sifat tandang dari kendang tunggal ini disebut Jagrawiraga yang berarti bertanggung jawab sambil membuat variasi – variasi.

Kendang Matimpal

Jenis Pukulan :

Gupekan pada atau sama dan seimbang.

Milpil : Jalinan antara pukulan tangan kiri wadon dan lanang.

Bebaturan

Batu – batu : Pukulan pada kendang wadon dan kendang lanang, hanya nyandet pukulan tangan kiri wadon.

Gegulet : Pukulan ini terdapat pada gending gegilak.

Tuntun Marga : Ini terdapat pada muka kendang lanang bagian kiri, sedangkan pada muka kanan kendang lanang disebut tibacara artinya jatuh pukulannya teratur.

Cadang Runtuh : Yaitu pukulan yang terdapat pada muka kendang wadon sebelah kanan yang artinya mengimbangi pukulan dari kendang lanang.

Ngulun : Pukulan yang beruntun yang terdapat pada kendang lanang.

Tugas atau fungsi kendang yaitu :

Sebagai pemurba ( penguasa ) irama.

Penghubung bagian – bagian ( ruas – ruas ) gending.

Membuat angsel – angsel.

Mengendalikan irama gending.

 

Giying

Jenis Pukulan

Ngoret : Memukul tiga buah nada yang ditarik dari nada besar ke kecil.

Ngerot : Kebalikan ngoret.

Netdet : Memukul dan menutup satu nada secara beruntun.

Ngecek : Memukul dan menutup satu nada saja.

Neliti : Memukul pokok – pokok gendingnya saja.

Sikap menabuhnya disebut Wiraga

Fungsi Giying :

Memulai gending.

Menyambung / menghubungkan ruas – ruas gending.

 

Pemade / Kantil

Jenis Pukulan

Ngubit

Norot

Nyekati

Gegulet : Terjalin tiga atau empat nada.

Beburu : Terjalin kejar – kejaran.

Nelutur

Oncang – oncangan ( seperti pukulan Gambang ).

Ngoret

Ngerot

Asu Anuntun Saji yaitu pukulan yang terjalin dan mendahului pukulan pokok lagu.

Kekenyongan

Ngantung

Milpil

Netdet

Nyogcag yaitu memukul nada antara satu nada dengan nada yang lainnya.

Cara memegang panggulnya disebut Nawa Natya yang artinya ( orang ) mempersilahkan,

Fungsi Pemade / Kantil sama dengan Riyong yaitu :

Memberi angsel – angsel.

Membuat jalinan motif – motif  tertentu.

Mengisi rongga – rongga – rongga antara pukulan penyahcah dengan pukulan jublag,

 

Riyong

Jenis Pukulan

Norot

Oncang – oncangan

Ngubit

Gegulet

Beburu

Nelutur

Asu Anuntun Saji

Mamanjing : Memukul tepi riyong atau pukulan pada waktu membuat angsel – angsel.

Cara memegang panggul riyong disebut Amanggang jatah yaitu seperti orang memanggang sate.

Fungsinya sama dengan Pemade / Kantil.

 

Penyahcah

Jenis Pukulan

Neliti

Peluta

Tugas / fungsi Penyahcah ialah :

Melipatgandakan pukulan Jublag.

Menjadi pukulan lagu atau pokok yang ajeg atau tetap

Jublag

Jenis Pukulan

Neliti

Nyelah

Ngempur

Nyele

Tekanan

Tandangnya disebut Dirga ( suara panjang ).

Fungsinya adalah menentukan jatuhnya jegogan.

 

Jegogan

Jenis Pukulan

Nyele

Ngapus

Temu Guru : Jatuhnya pada pukulan jublag keempat, kedelapan atau pada suara yang panjang.

Fungsinya adalah memperjelas tekanan – tekanan gending.

 

Kempul

Jenis Pukulan

Selah Tunggul

Fungsinya :

Memegang cirri tabuh.

Pendorong jatuhnya tonika gong.

Pematok ruas – ruas gending.

Kempli

Jenis Pukulan

Papada Lingga

Fungsinya sama dengan Kempul.

 

Gong

Jenis Pukulan

Purwa Tangi.

Fungsi : mengakhiri lagu ( sebagai finalis lagu ) menentukan jatuhnya tekanan – tekanan lagu sesuai dengan tujuan dari lagu itu sendiri.

 

Cengceng

Jenis Pukulan

Ngeceh : memainkan sambil menutup.

Malpal : Permainan cengceng pada waktu perpindahan batel ke gending lain.

Ngajet : ( terdapat pada waktu membuat angsel – angsel )

Ngelumbar : memainkan dengan cara menggetarkan.

 

Kemong

Jenis Pukulan

Tunjang Sari artinya sebagai pembantu yang sangat berguna.

Fungsinya untuk mengimbangi pukulan jublag.

 

Bende

Jenis Pukulan

Kentongan artinya memukul dengan bebas asalkan tidak mengacau.

Fungsinya untuk mengisi bagian – bagian yang kosong pada lagu yang dimainkan.

 

Kajar

Jenis Pukulan

Ngeremuncang rerames seperti orang mebat.

Kejutan

Fungsi :

Memegang ketukan yang tetap.

Mengikuti melodi kendang.

Menentukan tingkatan tempo.

 

Rebab

Jenis Tutupan

Baro

Lebeng

Sundaren

Selisir

Tembung

Sikap menabuhnya dinamakan Buta Ngawa Sari ( istilah yang diambil dari tari Bali ).

Fungsinya sama dengan suling.

 

Suling

Jenis Tutupan

Baro

Sundaren

Tembung

Selisir

Lebeng

Sikap menabuhnya dinamakan Tunjang Arip yang artinya orang mengantuk memakai tumpuan.

Fungsi :

Melembutkan gending – gending yang  lirih.

Membuat suasana sedih.

Membuat variasi – variasi.

Memperindah lagu yang diberi istilah dengan Puspita Swara.

 

Nama – nama Pukulan Bersama Pada Gong Kebyar.

Ngatag ialah pukulan gangsa yang berbentuk kekenyongan yang dipimpin oleh kendang.

Kekenyongan : memukul pokok – pokok lagunya saja secara bersamaan.

Malpal : Pukulan yang biasanya dijumpai pada akhir lagu atau perpindahan batel ke bentuk lain.

Mehbeh

Nitir : Pukulan satu nada secara beruntun tanpa ditutup.

Ngerangsang ( terdapat pada kekebyaran ).

Ngemaya atau biasa juga disebut batel maya.

Oleh :

Pande Gede Mustika

I Nyoman Muliana

I Ketut Rika

I Wayan Mariana

I Gusti Lanang Oka Ardika

I Nyoman Sudiana

Comments are closed.