Resensi Buku Cara Belajar Rebab Bali

This post was written by winagunawan on Mei 21, 2012
Posted Under: Tulisan
  1. 1.     Sikap Duduk bermain Rebab

Pada umumnya sikap dalam memainkan suatu alat atau tungguhan di Bali selalu dilakukan dengan cara duduk bersila. Demikian juga sikap duduk pemain rebab dilakukan dengan cara duduk bersila dan bersikap tegak. Sikap duduk pengrebab akan berpengaruh pada letak permainan jari-jari yang dapat menentukan hasil suara rebab maupun nada yang ditimbulkan.

Di Bali terdapat beberapa bentuk sikap duduk bersila dalam memainkan tungguhan rebab. Perbedaannya terletak pada posisi kaki antara lain kaki kanan ditekuk kemudian diletakkan dileyakkan diatas paha kaki kiri, dan posisi kaki kiri terletak di bawah kaki kanan, demikian juga sebaliknya kaki kiri yang ditekuk kemdian diletakkan diatas paha kaki kanan, dan kaki kanan berada di bawah kaki kiri.

  1. 2.     Posisi Tungguhan Rebab

Dalam memainkan rebab, pengrebab dalam posisi bersila, tungguhan rebab diletakkan atau berada di depan kaki pengrebab dengan posisi rebeb berdiri. Pada saat meletakkan rebab, bagian rebab yang paling bawah tidak dijepit dengan kedua kaki.

  1. 3.     Cara memegang Tungguhan Rebab

Pada saat penyajian suatu gending, tungguhan rebab selalu dipegang baik pada saat menggarap atau tidak menggarap suatu gending. Dengan demikian posisi tungguhan rebab selalu dipegang dan disamping itu juga demi keamanan tungguhan rebab tersebut. Salah satu alterntif cara memegang tungguhan rebab pada saat tidak dimainkan adalah tangan kiri memegang pada bagian batang rebab, dan tangan kanan memegang pengadaran ( pengesek ) serta sikap duduk selalu tegak.

  1. 4.     Cara Memegang Pengadaran

Langkah ini sangat perlu diketahui oleh calon pemain rebab, karena kalau salah memegang pengesek rebab, rebab tersebut tidak akan berbunyi karena plastiknya tidak kencang. Adapun cara memegang pengadaran adalah jari tengah dan jari manis dimasukkan diantara kayu dan plastik yang ada pada pengesekan tersebut. Jari telunjuk diletakkan pada baawah pengesek rebab dengan mengikuti bentuk pengesek tersebut. Ibu jari terletak diatas pengesek rebab, jari kelingking diletakkan di atas pelastik ( pengesek rebab ).

  1. 5.     Cara Menyetel Rebab

Seorang pengrebab harus bisa menyetel rebabnya dengan perangkat gamelan yang akan diikutinya, karena setelan rebab yang akan dapat menentukan tutupan atau posisi jari yang akan digunakan. Tungguhan rebab menggunakan dua kawat, kawat satu dengan kawat yang lainnya mempunyai nada yang berbeda-bedasesuai dengan tutupan yang akan digunakan. Cara menyetelnya adalah permukaan rebab berhadapan dengan pengrebab, kemudian bagian kuping rebab yang letaknya disebelah kanan diputar kedepan dan kebelakang, apabila menginginkan kawat lebih kencang, kuping rebab diputar kearah belakang, sedangkan apabila menginginkan kawat rebab lebih kendor, maka bagian kuping rebab diputar kedepan. Jumlah memutar kuping rebab tergantung dari kebutuhan si pengrebab. Hal ini sangat perlu diketahui oleh pengrebab karena sebagai sarana untuk menentukan nada, dan juga kalau salah memutar kuping rebab, akibatnya kawat rebab akan gampang putus.

  1. 6.     Cara Menekan Kawat Rebab

Untuk menimbulkan nada, disamping kawat tersebut digesek juga ditekan kawatnya menggunakan jari-jari sesuai dengan posisinya. Cara menekan kawat rebab ada 2 cara yaitu menekan kawat dengan ujung jari dan menggunakan bagian belakang jari. Kalau kita cermati kedua cara tersebut dapat menimbulkan suara rebab yang berbeda.

  1. 7.     Cara Mengesek Rebab

Menggesek kawat rebab merupakan suatu faktor penting dalam menentukan kualitas suara rebab. Kawat digesek sambil menekan “ secukupnya “ pengesek rebab. Artinya apabila kawat digesek dengan tekanan terlalu keras maka akan menimbulkan kualitas suara yang kurang baik. Apabila saat menggesek kawat rebab sedikit ditekan juga kualitas suara rebabnya kurang baik, untuk mengukur tekanan dari penggesek rebab tersebut apabila rebab dapat menimbulkan kualitas suara yang baik atau jernih.

  1. 8.      Cara memelihara Rebab

Sebagai seorang seniman akan selalu menghormati tungguhan atau gamelan yang sering digunakan. Penghormatan seniman terhaap tungguhan atau Gamelan antara lain dalam bentuk pemeliharaan sehingga siap untuk dipakai. Khusus pemeliharaan yang dilakukan dalam tungguhan Rebab antara lain bisa memasang kawat Rebab, bisa mmasang penyanteng, bisa membuat dan memasang jejebug, menggesek plastik dengan gondo rukem ( karpus ) dan menyimpan tungguhan Rebab di tempat yang aman.

  1. 9.      Cara Memasang Kawat

Ada dua jenis kawat yang digunakan pada tungguhan Rebab yaitu jenis kawat gitar dan kawat kuningan. Kalau menggunakan kawat Rebab dari senar gitar biasanya menggunakan ukuran nomer 2. Kualitas suara yang ditimbulkan dari kawat gitar kurang baik.

Comments are closed.

Previose Post: