I Made Satra
I Made Satra lahir pada tanggal 17 Juli 1946 yang merupakan anak kedua dari pasangan I Made Dugdug dan Ni Ketut Kunyit. Profesi kedua orang tua beliau yaitu Bapak beliau ialah seorang petani dan Ibunya bekerja sebagai seorang ibu rumah tangga. I Made Satra sekeluarga mempunyai tempat tinggal yang sederhana yang berada di Dusun Tengah Kawan Kerambitan -Tabanan. Bli Satra adalah nama panggilan beliau dalam kehidupan sehari-hari, yang mempunyai profesi sebagai seorang petani. Bli Satra mulai mengenal gamelan sejak kelas lima SD yaitu tepatnya di Sekolah Dasar No 2 Baturiti Kerambitan-Tabanan. Beliau berpendidikan sampai tamat sekolah dasar saja, sedangkan istri beliau yang bernama Ni Wayan Mundri hanya berpendidikan sampai kelas empat SD saja, dan beliau lebih memilih untuk menjadi seorang petani. Pada saat Bli Satra menginjak kelas enam SD, beliau sudah pernah mendapat pengalaman untuk mengajar menabuh yaitu melatih Gong Kebyar di daerah Sanggulan-Tabanan. Sempat pula pada usia yang ke-30an, beliau juga pernah mengajar Gong Lelambatan di Banjar Samsam Kerambitan-Tabanan, dan juga mengajar Gong Kebyar di Banjar Pekandelan, Desa Kerambitan-Tabanan.
Pada tahun 1958, Bli Satra ikut dalam sekeha yang bernama Sekeha Gong Taruna Patria yang bertempat di Banjar Tengah Kerambitan. Bli satra adalah seorang seniman yang rajin dan memiliki sikap disiplin yang tinggi. Dari masa anak-anak pada tahun 1946, yang bisa dikatakan masa-masa yang memiliki sikap ingin tahu yang tinggi, Bli Satra tidak menyia-nyiakan waktunya dalam belajar menabuh yang benar maupun pelajaran lainnya. Sekitar tahun 1968-an, yaitu pada masa jayanya Sekeha Gong Taruna Patria, Bli satra pernah mengikuti sebuah event/pagelaran kesenian, yaitu ke Istana Negara Presiden Republik Indonesia yang bertempat di Jakarta. Bliau mengikuti pagelaran ini sebanyak tiga kali dalam tiga tahun berturut-turut. Pada saat itu, Presiden Republik Indonesia dipimpin oleh Presiden Soekarno. Adapun beberapa gending yang dibawakan oleh Sekeha Gong Taruna Patria adalah sebagai berikut:
- Tari truna Jaya
- Tari Oleg Tamulilingan
- Tari Wiranata
- Tari Kebyar duduk
- Tari Tani
Selain itu, pada sekitar tahun 1970, Sekeha Gong Taruna Patria juga mendapat panggilan dari Presiden Republik Indonesia untuk mengikuti pagelaran di Istana Tampak Siring sebanyak lima kali, dan pada sekitar tahun 80-an, Bli Satra juga pernah mengikuti festival Topeng di Kota Singaraja, festival Gong Kebyar Dewasa pada tahun 1992 dan pada tahun 1993 bersama Sekeha Gong Taruna Patria. Dari masa anak-anak, masa jayanya Sekeha Gong Taruna Patria, sampai masa tua beliau yang pada saat itu berusia 65 tahun, yaitu pada tahun 2011 yang lalu, akhirnya Bli Satra sudah tidak bisa melanjutkan lagi dalam kegiatan organisasi di Sekeha Gong Taruna Patria, karena sudah lanjut usia dan tidak mampu lagi untuk menangkap sebuah lagu –lagu yang baru seperti pada masa-masa sekarang. Bliau juga mendapat penghargaan yaitu seniman tua oleh PEMKAB Tabanan.