LINGLUNG
Posted Under: Tak Berkategori
Latar Belakang
Kata kontemporer berasal dari kata Contemporary (English). Sebagai kata benda kontemporer dapat berarti sezaman, sebaya, atau seumur. Sebagai kata sifat, kontemporer dapat berarti zaman sekarang. Kata gamelan menunjuk pada suatu pengertian tertentu, yaitu seperangkat alat musik Jawa (juga Sunda dan Bali)yang teridiri atas instrument-instrumen rebab, kendang, gender, bonang, gambang saron dan lain-lainnya, yang menggunakan sistem laras pentatonik (slendro dan pelog). Selain pengertian ini ada juga pengertian lain yang biasanya digunakan oleh kalangan musik dunia (Barat), yang mengartikan gamelan tidak semata-mata sebagai alat, melainkan sebagai kesatuan sistem musikal yang terwujudkan dalam berbagai karakter dan bentukgarapan yang sangat kompleks.
Pengertian gamelan dalam Gamelan Kontemporer yang digunakan dalam buku ini, sama dengan pengertian karawitan sebagai karya musikan yang digunakan oleh masyarakat karawitan Jawa dan sama pengertian gamelan yang digunakan oleh masyarakat musikologi Barat. Pengertian Gamelan Kontemporer yang secara harfiah berarti gamelan zaman sekarang, menunjuk pada karya-karya musikal (komposisi) gamelan/karawitan yang eksis pada zaman sekarang.
Kontemporer merupakan sesuatu fenomena kehidupan yang terjadi sebgai akibat dari industrialisasi (untuk negara-negara Barat) dan pembangunan (untuk negara-negara di Dunia Ketiga atau yang sedang berkembang. Berbagai gaya musik yang eksis pada abad ke-20, baik sebagai perwujudan langasung dari alam pemikiran modern abad ke-20 maupun merupakan kelanjutan dari masa lampau. Akan tetapi bila pengertian gamelan itu disejajarkan atau di samakan dengan pengertian musik, maka analoginya kurang tepat. Dalam hal ini akan meliputi juga gending-gending dolanan ‘Baru’, gending-gending ‘Dang-dut’, Campursari, gending-gending bertema identitas kota atau daerah, dsn lain-lain yang tumbuh subur pada paroh kedua abad ke-20.
Setelah memahami pembahasan tersebut, maka dari sini muncul ide gagasan dalam diri penata untuk membuat sebuah karya musik kontemporer dengan judul LINGLUNG. LINGLUNG yaitu (bingung) tidak tau yang harus di lakukan, bingung ketika di suruh menceritakan pengalaman, tidak tau arah mana barat mana timur dan tidak tau jalan dan gugup tidak karuan contoh : ketika tersiar berita bahwa musuh mulai menyerang, penduduk mulai bingung, merasa kurang jelas tentang sesuatu kurang mengerti contoh : saya bingung dan tidak mengerti dengan pengalaman saya. Bingung adalah hilang akal tidak tau yang harus di lakukan. Arti lainnya dari bingung adalah gugup tidak karuan. Bingung adalah sebuah homonym karena arti-artinya memiliki ejaan dan pelafalan yang sama tetapi maknanya berbeda. Bingung memiliki arti dalam kelas adjektiva atau kata sifat sehingga bingung dapat mengubah kata benda atau kata ganti, biasanya dengan menjelaskannya atau membuatnya lebih spesifik. Bingung adalah suatu keadaan yang kerap kita alami di dalam kehidupan yang penuh dualitas ini dari mulai kebinguangan kecil hingga besar, dari mulai bingung makan, masak, liburan, pilih jurusan, mau kerja dimana, samapi paling yang paling parah adalah bingung menentukan tetap hidup atau mati. Biasanya kita bingung karena kalkulasi rasional kita mentok. Segala sesuatunya tidak bisa lagi kita pikirkan, sementara kitaharus melangkah dan bertindak. Pada kondisi seperti ini yang kita lakukan adalah jeda sejenak kemudian berfikir ulang atau bertanya ke orang terdekat atau orang yang lebih ahli dan berpengalaman. Jika segala kemungkinannya bisa kita pikirkan biasanya kita tidak bingung.
Ide Karya
LINGLUNG adalah ketidak mampuan untuk berfikir sejernih atau secepat biasanya. Anda mungkin merasa di orientasi dan kesulitan memerhatikan, mengingat, dan mengambil keputusan. Beberapa orang yang LINGLUNG mungkin memiliki perilaku yang aneh atau tidak biasa. Tidak menutupi kemungkinan pula, orang dengan kondisi ini bertindak lebih agresif. Kondisi ini dapat muncul dengan cepat atau lambat seiring dengan berjalannya waktu, tergantung pada penyebabnya. Sering kali kebingungan berlangsung dalam waktu singkat dan hilang dengan sendirinya. Namun dalam beberapa kasus, lingkungan bisa menjadi kondisi permanen dan tidak bisa disembuhkan. Kondisi tersebut terkait dengan delirium atau demensia. LINGLUNG adalah kondisi yang dapat terjadi pada pasien dengan usia berapapun. Namun kondisi ini lebih sering terjadi pada orang tua yang sudah berumur lanjut usia dan terjadi selama menjalani perawatan di rumah sakit.
Gejala utama dari LINGLUNG adalah pikiran yang campur aduk dan tidak teratur, kalimat yang melantur atau memiliki jeda yang panjang saat berbicara, bicara yang abnormal dan kacau, kurang sadar akan lokasi dan waktu, lupa terhadap tugas saat sedang melakukannya, perubahan mendadak pada emosi, seperti kegelisahan mendadak, perilaku yang tidak lazim, agresif, kesulitan memecahkan masalah yang dulunya mudah dilakukan, tidak tahu dimana anda berada atau tidak mengenali anggota keluarga atau hal-hal yang familiar, Mempercayai sesuatu yang salah (khayalan), Melihat, mendengar, merasakan, mencium atau mengecap sesuatu yang tidak ada (halusinasi atau ilusi), Kecurigaan orang lain sedang mengejar atau membahayakan anda.
Konsep Karya
Dari ide tersebut, penata ingin memakai konsep ini karena dari sudut pandang penata sering melihat sebuah kejadian yang tidak bisa di jelaskan, apakah itu merupakan sebuah penyakit ataupun karma dari seseorang. Fenomena LINGLUNG dominan terjadi kepada seorang lanjut usia yag tidak bisa di pastikan di umur berapa akan terjadi hal seperti itu. Dari fenomena tersebutlah penata ingin mengekspresikan fenomena tersebut kedalam karya karawitan kontemporer. Media ungkap yang akan di gunakan adalah reyong semarandana. Pada permaian musik kontemporer ini, penata mengolahnya menjadi 3 bagian, bagian 1 mengekspresikan dari orang tua itu keluar dari rumah entah kemana ia berjalan. Bagian 2 keluarga mulai panik dan mencari orang tua yang berjalan keluar entah kemana. Bagian 3 orang tua ini sudah dapat ditemui oleh keluarganya, dan dengan senangnya orang tuanya lalu di ajak pulang kerumahnya. Dari fenomena tersebut penata akan mengolah dari suasana bagian-bagian tersebut kedalam instrument yang akan di pakai.