RESENSI BUKU KOMPOSISI KARAWITAN IV

This post was written by madesubaga on April 30, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

Judul Buku      :  Buku Ajar Komposisi Karawitan IV

Penulis             :  I Ketut Garwa, S.Sn,M.Sn

Tahun Terbit    :  2009

Jumlah hlm      :  79

Cover Desain Halaman Depan :

Kegiatan Pementasan Jurusan Seni Tari dan Jurusan Karawitan pada “ORATORIUM TARI KEBO IWA SSEBUAH EKSPERIMEN TARI” Penciptaan Tari Nusantara Program Hibah Kompetisi (PHK) B-Seni Tahun 2009. Dan Jurusan Pedalangan, Foto Pementasan Karya Unggulan I Made Sidia

Percetakan : Okabawes

Bagian akhir halaman terdapat daftar foto-foto pementasan komposisi kontemporer

 

Studi mengenai kreativitas telah mengungkapkan menge­nai orang-orang yang dianggap memiliki daya cipta termasuk kemampuan untuk: (a) berlaku menakjubkan dan ingin tahu; (b) berbuka untuk pengalaman baru; (c) melihat keakraban dari pandangann yang tidak akrab; (d) mengambil manfaat dari kejadian yang terjadi secara tiba-tiba; (e) membuat sesuatu dari benda lain dengan mengubah fungsinya; (f) merumuskan hal­hal yang khusus untuk melihat aplikasi yang lebih luas; (g) menggabungkan, mengintegrasikan, menemukan keteraturan dan ketidakteraturan; (h) berhubungan dengan ketidaksadaran, kemudian menjadi sadar secara sungguh-sungguh; (i) mampu menganalisis dan menilai; {j) mengetahui diri sendiri, memiliki dorongan untuk menjadi diri sendiri dalam menghadapi lawan; (k) berani mengambil resiko; (1) menjadi gigih, bekerja untuk masa yang lama, mungkin bertahun-tahun dalam mencapai tujuan,

Muncul dan tumbuhnya kreativitas sampai pada berkembangnya suatu kreasi yang diciptakan tergantung bagaimana seorang composer mengimajinasikan diri­nya dengan berbagai cara untuk mengungkapkan sebuah ide tentunya dengan melalui beberapa tahapan proses seperti;

  1. Tahap persiapan (preparation) meletakkan dasar, mem­pelajari latar belakang, seluk beluk dan problematiknya.
  2. Tahap konsentrasi (concentration): sepenuhnya memi­kirkan, masuk luluh, terserap dalam masalah yang diha­dapi.
  3. Tahap inkubasi (incubation): mengambil waktu untuk meninggalkan perkara, istirahat, waktu santai. Mencari kegiatan-kegiatan yang melepaskan diri dari kesibukan pikiran mengenai perkara yang sedang dihadapi.
  4. Tahap Iluminasi (illumination): adalah tahap mendapat­kan ide gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja, jawaban baru.
  5. Verifikasi fproduksi (Verificationjproduction): mengha­dapi dan memecahkan masalah-masalah praktis sehu­bungan dengan perwujudan ide, gagasan, pemecahan, penyelesaian, cara kerja dan jawaban baru.

Seni kontemporer, apapun bentuknya, adalah hasil kreativitas masyarakat masa kini dan yang bebas dari adanya ikatan­ikatan ruang, waktu dan norma-norma lama lainnya. Walau­pun sering kali berpenampilan urakan, dengan bentuk yang berubah-ubah dan mencari-cari, kesenian ini adalah kesenian serius yang menawarkan gagasan baru serta ungkapan artistic masyarakat jaman ini. Untuk menghadirkan nuansa dan na­fas-nafas baru dalam karya-karya mereka, seniman kontempo­rer Indonesia banyak meminjam dan menerapkan pendekatan serta pola garap barat yang konon terbuka bebas dan individu­al. Namun demikian materi yang digarap pada umumnya ber­asal dari lingkungan budaya mereka sendiri. Oleh karena itu, seni kontemporer Indonesia seperti yang terlihat dalam seni pertunjukan (tari, musik, teater) adalah modernisasi dan transformasi dari elemen-elemen (ide atau bentuk) seni buda­ya tradisi (nusantara).

 

 

 

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 22nd, 2022 @ 1:36 am