Jul
09
2014
0

Hak dan Kewajiban Warga Negara

index         Setiap warganegara memiliki hak dan kewajiban didalam Negara tersebut,misalkan tentang kesehatan,dimana seringkali program pemerintah dalam bentuk kesehatan tidk dapat dirasakan oleh warga Negara,khususnya rakyat kecil,misalkan warganegara yang sakit dan masuk rumah sakit dengan menggunakan program kesehatan dari pemerintah ,biasanya kalau tidak punya famili atau saudara yang bertugas diintansi tersebut biasanya pelayanannya kurang sempurna,boleh dikatakan dianaktirikan ,jika dibandingkan dengan fasien lainnya yang juga menggunakan program pemerintah tapi memiliki saudara atau famili yang bekerja diintansi tersebut,demikian pula halnya dengan hak warganegara dalam bentuk lainnya seperti pendidikan,setiap program pemerintah didalam pendidikan kadangkala tidak dinikmati oleh warganegara khususnya rakyat kecil,ini disebabkan karena program pemerintah didalam membantu rakyatnya dalam pendididkan slalu menggunakan teknologi seperti internet,sedangkan warganegara belum semua mengetahui internet,jadi yang menikmati program pemerintah dalam pendidikan biasanya kalangan menengah keatas,makanya banyak rakyat kecil yang tidak tahu program ini jadi tidak lanjut sekolah.Disamping hak,warganegara juga punya kewajiban yang harus dipenuhi setiap warganegara,misalkan dalam bentuk pembayaran pajak bumi dan bangunan,kadangkala rakyat malas melakukan pembayaran pajak ini disebabkan karena kurangnya imformasi kepada masyarakat tentang waktu dan tempat pembayaran pajak,disamping itu surat pemberitahuan tentang pembayaran pajak sering terlambat sampai kepada masyarakat,hal ini perlu ditindak lanjuti oleh pemerintah untuk menumbuh kembangkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya membayar pajak untuk kemajuan Negara.

 Cara pengamalan program pemerintahan.

Setiap program pemerintah baik dalam bentuk kesehatan maupun dalam bentuk pendidikan selama ini kurang bisa dirasakan optimal oleh warganegara,ini disebabkan kurang adanya pengawasan pemerintah terhadap program-programnya,karena biasanya tanpa pengawasan dari pemerintah program-program pemerintah tersebut disalahgunakan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab terkait intansi tersebut,untuk itu pemerintah perlu melakukan pengawasan ketat terhadap program tersebut,bila perlu melakukan survey terhadap warganegara yang memerlukan program tersebut,ini untuk menekan adanya penyalahgunaan program pemerintah tersebut,disamping itu,para DPR selaku wakil rakyat juga perlu mengawasi program pemerintah untuk rakyatnya,berani bertanggung jawab terhadap program pemerintah tersebut sampai kepada warganegara yang membutuhkan,atau setiap program tepat sasaran supaya tidak terjadi penyelewengan,yang semestinya program tersebut dinikmati oleh rakyat kecil justru dimanfaatkan oleh orang-orang elite atau menengah keatas.jadi intinya perlu ada pengawasan dari semua pihak terkait untuk memastikan program pemerintah tersebut smpai kepada rakyat yang membutuhkan.

Peran pemerintah di dalam meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap pembayaran pajak.

Pada dasarnya masyarakat sangat tertib didalam melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak bumi dan bangunan,tetapi terkadang yang sering tidak relevan adalah pelayanan pemerintah terhadap masyarakat tentang membayar pajak,misaalkan suatu contoh,sering terlambatnya surat pajak dan bangunan yang dibayarkan oleh masyarakat terlambat sampai ketangan rakyat,disamping itu cara pembayarnnya pun sering tidak praktis hingga terkesan menyulitkan masyarakat didalam membayar pajak,misalkan tempat membayar pajak sangat jauh dari tempat tinggal masyarakat,inilah yang seringkali membuat rakyat terkesan malas membayar pajak,untuk itu pemerintah perlu mengadakan pendekatan atau melakukan hal-hal tertentu yang membuat rakyat lebih gampang membayar pajak dan penyamapian surat membayar pajak lebih awal dari waktu yang ditentukan,supaya rakyat kecil bisa menyiapkan dana untuk membayar pajaknya,disamping itu penyuluhan dari intansi pajak juga perlu turun kemasyarakat untuk memberikan pengertian tentang pentingnya membayar pajak dan penggunaan pajak yang dibayarkan oleh rakyat,hal ini juga bisa menunjang kesadaran rakyat untuk memenuhi kewajibannya khususnya didalam membayar pajak.

 

 

 

 

 

 

Written by in: Tak Berkategori |
Jul
09
2014
0

Desa Nyambu

imagesDesa saya bernama desa Nyambu ,desa nyambu memiliki beberapa banjar yaitu; Banjar carik padang. Banjar nyambu,Banjar tohjiwa,Banjar mundeh,Banjar kebayan,dan Banjar dukuh,masing-masing banjar dikepalai oleh seorang kelihan banjar suka duka.Desa saya letaknya sangat strategis antara kota denpasar dan kota tabanan .Desa saya seperti desa umumnya dikepalai oleh seorang kepala desa,saya tinggal tepatnya di banjar nyambu,banjar nyambu memiliki beberapa sekehe antaralain:sekegong,seke angklung,seke santi, dan seka teruni

Banjar saya memiliki beberapa peraturan adat diantaranya,mengatur tentang kematian,tentang perkawinan,tentang upacara agama,dan tentang kepemangkuan.setiap bulan sekali tetapnya saniscara keliwon atau sering disebut tumpek,banjar kami rutin melakukan rapat anggaran ,dan juga setiap bulan sekali banjar kami reutin melakukan gotong royong membersihkan lingkungan.Dibanjar kami ada beberapa tempat suci yang disebut pura yaitu: Pura puseh,pura desa ,pura dalem,pura agung,pura jumpayah,pura pellet,pura taman,pura sanglandu,pura kroya,pura taman agung,puura pancoran,pura ujung, pura kawitan, pura pengenter jagat ,pura pancasona,pura,dalemaket,pura dalem maJapahit ,dan pura anyar.Masing-masing pura memliki seorang pemangku,dan beberapa penyade atau sering disebut selir .Setiap enam bulan sekali masing-masing pura melakukan upacara yang disebut odalan ,disamping ada aturan,ada pura,ada seka dikampung kami juga dekat dengan sebuah hutan ,yang disebut hutan griye,disebut hutan griya konon jaman dulu hutan itu merupakan tempat bertapa seorang brahmana bernama IDA PERANDA SAKTI WAWU RAUH,karena cerita inilah maka hutan itu disebut hutan griye,didalam hutan tersebut dihuni oleh ratusan ekor kera,bisa dibayangkan kampung kami hanya 20 meter jaraknya dari hutan tersebut .Mungkin pembaca ingin mengetahui apakah kera-kera itu menggangu kampung kami? Jawabnya pasti iya,karena jarak hutan dengan kampung kami sangat dekat disamping itu hutan gruye juga tidak terlalu luas dan dihuni ratusan ekor kera sehingga sumber makanan dari kera-kera penghuni hutan tersebut sangat minim,itulah sebabnya kampung kami diganggu oleh kera-kera tersebut .Bahkan sangat sering kera-kera tersebut mencuri makanan dirumah-rumah penduduk desa kami,warga kami tidak berani menangkap atau membunuh kera-kera tersebut,karena konon kera tersebut merupakn abdi dari pandita yang bertapa dulu,pernah terbukti sekitar tahun 2000,an ada seorang keturunan cina menembaki dan membunuh kera-kera tersebut untuk dipakai obat ,tapi baru 2 hari orang cina itu meninggal kecelakaan ketika hendak berburu kera lagi dihutan tersebut,dari situlah keyakinan warga kami akan cerita tentang kera-kera dihutan gruye tersebut adalah benar abdi dari pertapa zaman dulu sangat kuat dan sangat kental melekat dihati warga kampung kami.Walaupun dari segi pisik kera-kera tersebut benar-benar menggangu ketenangan kampung kami,apalagi saat hariraya besar seperti galungan ,kuningan dan nyepi dapat dibayangkan kera-kera tersebut bagaikan kampanye mendatangi setiap rumah warga dikampung kami untuk mencuri makanan sepertyi sesajen pada setipap pelinggih yang ada dikampung kami,disamping itu ada sedikit keunikan ddesa kami yaitu ketika melakukan upacara besar seperti mekarya ngenteg linggih ,yang menggunakan upacara sangat besar seperi bebangkit ,palagembal yang smestinya upacara sebesar itu harus dipuput oleh seorang pandita atau sulinggih yang sudah di dwi jati,tapi dikampung kami tidak melakukan hal itu cukup seorang pemangku,konon secara niskala pertapa dihutan grye tersebut sudah muput semua upacara tersebut cukup hanya melakukan pekeling dihutan tersebut.Terlpas dari cerita tentang hutan griye dengan penghuninya serta etika upacara dikampung kami,kembali saya ceritakan tentang kehidupan dikampung saya dari segi lainnya.Tentang ekonomi atau penghasilan warga desa kami,warga desa nyambu mayoritas berpenghasilan atau bermatapencaharian sebagai petani,buruh bangunan,seniman ukiran,dan hanya beberapa orang saja yang menjadi pegawai atau kerja kantoran swasta .rata-rata mereka adalah petani dan buruh bangunan,perekonomian dikampung kami boleh dibilang menengah,walau hanya sebagai petani dan buruh tapi perekonomian warga kami cukup lumayan,ini disebabkan karena warga kami cukup rajin bekerja dan menjaga sistim gotong royong,warga banjar saya yaitu banjar nyambu juga memiliki sebuah perusahaan penyosohan beras yang diberi nama KARYA SARI,dan didirikan tahun 1990 penghasilan dari perusahhan tersebut mencapai sekitar antara 20 sampai 30 juta perbulan,tapi itu masih dalam perhitungan penghasiln kotor,adapun penghasilan perusahaan penyososhan beras rersebut adalah,10% dari penghasilan kotor untuk gaji pengurus,25% dari penghasilan kotor untuk gaji karyawan,20% dari penghasilan kotor untuk perbaikan mesin dan upacaara keagamaan,dari hasil itulah warga banjar nyambu memanfaatkanya untuk kemajuan pembangunan banjar dan juga untuk kesejahteraan warga banjar nyambu,dari segi pembangunan hasil perusahaan penyosohan beras tersebut untuk perbaikan bale banjar,siskamling,lampu penerangan jalan yang ada banjar nyambu,perbaikan tempat suci seperi pura pengenter jagat ,pancoran desa,menompang kegiatan-kegiatan lainnya yang memerlukan dana semua bersumber dari penghasilan penyosohan beras tersebut,dari segi kesejahteraan masyarakat hasil penyosohan beras tersebut boleh dipinjam oleh waga banjar dengan bungan hanya 1% dan pengembaliannya sampai 5 tahun,itulah keuntungan dari adanya penyosohan beras dikampung kami,selain itu dilihat dari segi prospek kedepan penyososhan beras dikampung kami cukup punya prosfek cerah,ini disebabkan semua warga desa nyambu memiliki sawah dan berpenghasilan sebagai petani disamping itu pabrik penyososhan beras dikampung sebelah yang diklola oleh pemerintah sudah tidak aktif alyas fasif,didesa kami terdapat sawah yang luasnya mencapai lebih dari 3000 hektar,tapi dibanjar saya hanya terdapat sekitar 370 hektar( tiga ratus tujuh puluh hektar) yang dibagi beberapa subak antaralain subak yeh tlabah 10 hektar(sepuluh hektar) yang dimiliki oleh 12 kepala keluarga,subak dangin carik sekitar 120 hektar,subak carik padang sekitar 90 hektar,subak tungkub layahan sekitar 150 hektar,banjar nyambu tempat saya dikelilingi oleh persawahan yang membentang luas sejauh mata memandang,sehingga kalau musim padi saat berumur 5 minngu terasa banjar kami sangat sejuk dan udara begitu terasa segar,disamping membentang sawah banjar kami juga dikelilingi beberapa sungai diantaranya disebelah timur terdapat sungai yeh ulam,dan beberapa kali kecil yang airnya boleh dibilang bersih dan tidak tercemar lingkungan,disebelah barat ada sungai disebut yeh sungi yg cukup dalam luas dan panjang,,juga ada beberapa kali kecl,disamping itu juga ada beberapa sumber air bersih atau pancoran dari mata air dalam batu,yang airnya sangat bersih dan sering langsung diminim warga tanpa dimasak,ada sekitar 50 buah sumber pancoran atau mata air dikampung kami,,,demikianlah dari segi strategis desa nyambu cukup subur dan saya mensyukurinya sebagai rahmat TUHAN YANG MAHA ESA ,,demikian yang bisa saya sampaikan tentang kondisi dan keadaan desa saya serta keadaan pendududk desa saya ;akhir kata saya ucapkan banyak-banyak terima kasih,

Written by in: Tak Berkategori |
Jul
09
2014
0

TATA CARA NGEWAYANG

images

Sebelum berangkat atau pergi ngewayang terlebih dahulu memohon restu pada taksu,dengan mantra sebagai berikut:

Om aditya sya paranjyotir rakhta teja nama stute sweta pangkaja madhyasta bhaskara ya nama stute

Om hrang rhing syah paramasiwa ditya ya nama swaha.

Om nama dewa adhi stanaya sarwa wyapi waisiwa ya padmasana ekapratista ardhanareswari ye nama swaha.

Pakulun sanghyang ringgit,sanghyang taksu,sanghyang tiga sakti,mrage yun,mrage angin ,mrage bayu pawayangan,tumurun pakulun saking swarga loka suralaya ,saksinin ingsun angaturaken penguleman pejati alit,pras penyeneng ,soda rayunan angda kenak paduka bhatara ngayab saji,lugraha taksu ring ingsun mangku dalang,muang pengidep ati lan kesidian,menawi hana kirang luputang wangi katur mangda sampunan paduka bangga rupaka ,ingsun meminta sih paduka mangda sida labda karya sidhi ngucap ,om sriyem bhawantu,sukham bhawantu,purnam bhawantu,om sidhi rastu tat astu ya nama swaha.

Lalu melakukan pembersihan atau ngeresik dengan sarana upacara tadi,setelah itu baru menyiratkan tirta,yaitu tirta:

Tirta bhatara guru

Tirta taksu

Tirta tri kayangan(puseh,desa dalem)

Tirta bhatara surya,

Setelah itu ngayab upacara dengan mantra sebagai berikut:

Om hyang angadaken sari,om hyang atingalaken sari,om hyang amuktiaken sari,om pawitram,boktram,laksnam ya nama swaha.

Selanjutnya sembahyang dan ngeresik diri atau membersihkan diri,pertama usap dada 3x mantra:

Om sarwi tatabahu ya nama swaha.

Selanjutnya rasakan nafas di kedua hidung,mantra:

Ong ,ang,ung,mang suksme yogi parayojanam ya nama swaha.

Kalau nafas terasa keras dikanan kaki kanan terlebih dahulu melangkah,kalau deras dikiri,kaki kiri duluan melangkah,kalau keduanya deras maka melangkahlah dengan melompat,lanjut mengucapkan mantra:

Om sang kamajaya tatkalaning lumaku ajayam sidhi ya nama swaha.

Baru setelah itu pergilah ngewayang pada tempat yang dituju,setelah sampai ditempat ngwayang ,pada gapura tmpat ngewayang berhenti sejenak kembali rasakan nafas dalam hidung,jika deras dikanan kaki kanan melangkah,jika deras dikiri,kaki kiri melangkah duluan,jika sama deras melompat lalu jalan dan mengucapkan mantra :

Ong ,ang,ung mang suksme yogi parayojanam ye nama swaha.lalu berjalan sesampai ditempat ngewyang lanjut dengan mantra sebagai berikut:

Om sang kamajaya wawu prapta ngeka kesaktian ye nama swaha.

Lalu duduk dan mengucapkan mantra sebagai berikut:

AM,UM ,MAM

Setelah itu dilanjutkan dengan melakukan upacara mesegeh,( sejenis upacara kecil untuk para bhuta) mantra:

Om indahte kita sang bhuta prakosa nihan sajinira alapun soang-soang om mreta bhuta ya nama swaha.

Setelah itu lanjutkan dengan mengunyah sirih 3 buah daunya usahakan yang bertemu uat,lanjut mengucapkan mantra:

Om sanghyang kumaragana sanghyang kumara sandi temurun saking dedukun sandi bayu,sabda,idep tutur manon sarwa mantra dewa sarwa dewa suka manitan,sih 3x

Setelah selesai mengunyah sirih minumlah air putih pikirkan ada dalang 4 yaitu dalang :

Dalang sampurna,samirana,jaruman,anteban,kemudian minum air tersebut sebanyak 4x tegukan,lanjut mantra sebagai berikut:

Om pratama sudha,dwitya sudha,tryty sudha,caturty sudha ya nama swaha.

Dilanjutkan dengan makan nasi mantra sebagai berikut:om mahamerta ye nama swaha ingsun amukti sari sucinirmala wi ya wa ya swaha urip langgeng wisya punah3x

Lalu makan nasi satu kepalan mantra:

Om saraswati kamulilingan ring manah ning jem3x.

Setelah semuanya selesai barulah kita bersiap-siap ngewayang pertama-tama duduk didepan kelir lihat keatas bayangkan langit menyatu dengan kita,kemudian lihat kebawah bayangkan tanah menyatu dengan kita lanjut mantra:

Om sanghyang ibu pertiwi sanghyang bapa akasa rumaga bayu rumaga urip sarwa tumuwuh ingsun meminta sih kertawara nugraha paduka sida sidhi ngucap om astu tat astu ya nama swaha.( ucapkan matra ini sambil ambil ujung kain kita pakai menyapu tempat duduk sebanyak 3x)

Jika kita ngewayang usahakan konsentrasikan pada utara dan timur,jangan menghadap selatan atau barat,karena jika ngewyang keselatan maka taksu anda akan hilang,jika menghadap ke barat berbahaya mengundang kekuatan negatif,jika menghadap timur atau utara sangat baik dan akan menemukan kebahagiaan.

Setelah semuanya siap mulailah melakukan upacara penyucian tempat dengan sarana upacara sesuai dengan upacara orang yang menguntap kita,ada banyak versi upacara yang dilakukan setiap umat dibali berkaitan dengan wayang karena itu sudah jelas upacanyapun sangat berbeda-beda.Disamping itu setiap daerah memiliki tatanan upacara atau tetandingan banten yang berbeda-beda,hal ini disebabkan karena masing-masing daerah itu punya cerita atau yang disebut kuna dresta yang berlaku idaerah tersebut.yang meliputi 4 bagian yaitu: sastra dresta,kuna dresta,desa dresta dan dresta.walaupun demikian pada intinya semua upacara itu sama yaitu dilandasi tiga dasar ,utpeti,stiti,prelina,atau ada juga yang disebut tatwa,susila dan upacara.Dimanapun daerahnya ada tiga jenis banten atau upacara dalam ngewyang yang tidak boleh di lupakan yaitu:

Biukaonan

Parayascitha

Pengulapan

Biukaonan adalah sejenis upacara membersihkan alam bawah yang bentuk bantennya semua bersal dari slepan,yaitu janur yang sudah agak tua,dan beralaskan sidhi (sejenis ulatan dari bambu yang bentuknya melingkar ).

Parayascitha adalah jenis upacara untuk membersihkan alam atas atau pikiran bentuk bantennya biasanya menggunakan daun janur kelapa gading,lengkap dengan bungkaknya .

Pengulapan jenis upacara untuk menghadirkan sifat-sifat tuhan untuk menyaksikan upacara tersebut,jenis bantennya sama dengan prascita dan biokaonan Cuma ada kelebihan menggunakan ulam ayam panggang.

Setelah semua banten dihaturkan dan dipercikan tirta barulah kita mulai membuka wayang denagmantra:

Om atangi sanghyang samirana angringgit amolah cara,om dewa mungguh urip jeng3x.

Baru mulai ambil wayang pemurtian kiri dan kanan ucapkan mantra:

Om dewa mungguh urip jeng3x

Baru mulailah ngewayang sampai akhir cerita dan selesai,demikian bisa saya jelaskan sedikit tentang tatacara ngewayang ,sudah pasti banyak kekurangannya mohon saran dan kritik para pembaca,sekian terima kasih.

 

 

 

DAFTAR PUSTAKA

Dharma Pewayangan, Gedung Kertia, 1978,Ssingaraja,Jalan Pahlawan.

Wawancara, Ida Bhgawan Nararya Segening, Griya Munggu Pemaron Mengwi, Pada Tanggal, 10 Febuari 2007.

Written by in: Tak Berkategori |
Jul
08
2014
0

Identitas Diri

734463_315492311904938_98265405_n

Saya terterlahir ditengah keluarga sederhana,bapak dan ibuku adalah seorang petani biasa,sejak kecil aku memang menggemari pertunjukan wayang,bahkan aku pernah sakit gara-gara tidak diajak nonton wayang. Sejak saat itu setiap ada pertunjukan wayang dikampungku,pasti orang tuaku mengajak menonton. Kegemaranku pada pertunjukan wayang semakin menjadi-jadi,hingga aku duduk dibangku sekolah,disekolah dalam kelas aku sering mendalang ditonton teman-teman sekelasku.Bahkan saya pernah dihukum djemur oleh guru karena sering ngwayang dalam kelas yang menganggu kelas lain.Bahkan semua buku pelajaran saya rusak saya pakai ngewayang.Saya masih ingat sekitar tahun 90,an saya belajar membuat wayang dari karton,sejak saya punya wayang dari karton sayapun sering disuruh ngewayang dari rumah kerumah,sampai tahun 1993 saya pun dicemoh oleh teman-teman memainkan wayang,karena ngewayang itu dianggap permainan anak-anak,sedangkan saya waktu itun sudah tamat SMP dan menginjak dewasa.Saya pun sedikit mengurangi kegemaran ngewayang dan mengikuti permainan teman-teman sebaya saya,sampai akhirnya tahun 2002 saya pun menikah dengan seorang gadis dari nusa penida lembongan bernama Ni Kadek Sudiasih,,tahun 2004 sayapun punya anak pertama yang saya beri nama Ni Luh Mila Purnamasari, setelah kelahiran anak saya itu,saya kembali memperdalam mempelajari ilmu pawayangan,pertama saya knal dewa kakyang dari bringkit mengwi badung,bliau adal;ah seorang pembuat wayang kulit.Disinilah saya belajar pertama membuat wayang kulit,sampai saya memiliki wayang sekitar 30 buah,oleh dewa kakyang saya disarankan untuk mencari nabe[guru ngewayang] ,saya pun keliling mencari nabe seorang dalang untuk menuntun saya belajar ngewayang,tapi mencari nabe dalang tak semudah mencari guru disekolah formal.Saya sempat mendatangi beberapa sepuh dalang dari berbagai desa untuk mengajari saya ngewayang tapi tak satupun ada yang mau mengajari saya ngwayang dengan banyak alasan mereka menolak mengajari saya.saya tidak bias sebutkan nama –nama sepuh dalang yang menolak mengajari saya ,tapi seingat saya ada 8 orang sepuh dalang yang menolak mengajari saya,hingga saya sempat putus asa dan bertekad belajar sendiri dengan banyak menonton dan mendengarkan kaset wayang.Hingga akhirnya saya menemui seorang nabe yang berasal dari griye pemaron munggu mengwi,beliau adalah seorang sulinggih dari golongan kesatria.saya bertemu nabe saya secara tidak sengaja yaitu waktu Dewa kakyang sakit dan saya disuruh mengantar berobat pada seorang dukun di munggu,pulang dari berobat saya diajak tangkil{mampir} ketempat nabe saya,disanalah saya melihat ada kropak wayang ,tanpa banyak berfikir saya pun menanyakan siapa dalang yang sering memntaskan wayang tersebut.Nabe sayapun menceritakan bahwa beliaulah dalang dari wayang itu,karena beliau sudah melinggih atau di dwi jati maka beliau berhenti ngewayang.Sayapun memohon kepada sang sulinggih untuk menuntun saya belajar ngwayang.Awalnya sang sulinggih mrasa tidak yakin saya mau serius belajar ngwayang,bliau banyak menututrkan saya tidak gampang menjadi dalang ,karena harus menguasai banyak kesenian,diantaranya seni tabuh,seni suara,seni tari,seni karakter,dan lain-lainnya,disamping itu seorang dalang juga harus menguasai ilmu spiritual demikian pemaparan sang bhagawan,tapi saya berusaha meyakinkan untuk serius belajar ngewayang,selang beberapa minggu karena saya sering tangkil kegriye memelas utuk diangkat dijadikan murid akhirnya saya diterima sebagai murid oleh Sang Bhagawan,tepatnya bulan September 2005,pertama sebelum diajarkan ngewayang saya disuruh melakukan puasa mutih,yaitu tidaka makan lauk ,hanya nasi putih dan air putih selama 3 hari,setelah itu saya pun dispritualkan dimrajan beliau yang disebut pawintenan sari dan pawintenan saraswati.

Barulah saya mulai belajar mengenali musik wayang,yaitu gender.Kemudian belajar vocal pedalangan,seperti: Alas arum,bebaturan,angkat-angkatan dan vocal lainnya,kemudian dilanjutkandengan gerak wayang ,setelah itu menyelaraskan gerak wayang dengan gambelan,dan menyelaraskan vocal pedalangan dengan gambelan,menyelaraskan bayangan wayang dikelir,setelah itu baru belajar menyuarakan setiap tokoh wayang,terutama panakawan yaitu :twalen,mrdah,sangut dan delem.Disela-sela belajar ngewayang saya juga diajarkan oleh nabe saya beberapa puja,mantra untuk ngwayang,perlu para pembaca ketahui bahwa setiap mantra yang saya pelajari pasti diawali dengan puasa,ada beberapa brata atau puasa yang harus dilakukan seorang dalang yaitu;

-Puasa mutih ,tidak makan lauk hanya nasi putih dan air putih selam 3 hari.

– Puasa gni,tidak makan yang dimasak atau dimatangkan oleh api selama 7 hari.

-puasa pala gantung dan pala buah,tidak makan ubi atau buah,puasa ini tidak dibatasi waktunya.

-Puasa penuh,tidak makan dan minuim seharian,dianjurkan sehari kalau kuat boleh lebih.

Itulah beberapa brata dalang yang disarankan oleh nabe saya kepada saya,disamping belajar ngwayang,belajar bermantra ,puasa dan lain sebagainya ,saya juga disarankan nyeraya,yitu mengunjungi tempat-tempat angker seperti,kuburan,sungai,hutan pura-pura yang angker untuk nunas pengidep ati pada malam hari diatas pukul 12 malam,dan harus dilakukan sendiri,walau begitu berat tapi karena tekad saya sudah bulat untuk menjadi dalang,semua itu tidak jadi halangan,dan saya dinyatakan lulus oleh nabe saya dan siap untuk mengabdi kemasyarakat sebagai dalang.Akhirnya pada 24 maret 2006 saya kembali diritualkan oleh nabe saya menjadi seorang mangku dalang,dengan beberapa persepsi upacara meliputi; pawintenan,plaspas pasupati ,pawintenan dalang harus 3 x yaitu pertama pewintenan saraswati,pawintenan catur sanak dan terakhir pawinten panca resi atau mangku dalang,didalam mewinten menjadi dalang harus ada 3 guru yaitu;

-Guru nabe,adalah guru yang menurunkan ilmu pawayangan.

-Guru waktra,adalah guru yang mengajarkan kita olah vocal atau cara mengucapkan mantra.

-Guru saksi ,adalah guru yang telah menyaksikan kita dalam pewintenan menjadi dalang.

Waktu saya menjadi dalang guru nabe saya adalah.Ida rsi bhagawan nararya segeningmring griye munggu pemaron.

Guru waktra adalah jro dalang nyoman sedana dari banjar dangin sema tumbak bayuh mengwi.

Guru saksi saya adalah ratu dalang ida bagus manuaba dari griye gede sembung mengwi badung.

Setelah selesai dan resmi menjadi mangku dalang sejak tanggal 24 maret 2006 saya mulai mengabdikan diri di masyarakat menjadi dalang,dan sering dimintai ngewayang sebagai wali oleh masyrakat kampong saya seperti,upacara pawiwahan,karya ngenteg linggih,mecaru,memukur,dan upacara lainnya,setelah sekian lama akhirnya saya disarankan oleh kepala desa saya waktu itu bernama Iwayan suarsha SH,untuk belajar menperdalam ilmu pedalangan d institute seni Indonesia denpasar,akhirnya pada agustus 20013 saya mendaftar dan belajar di isi denpasar.

Demikian pemaparan tentang diri saya trima kasih,

 

Written by in: Tak Berkategori |
Jul
08
2014
0

SEPUTARAN WAYANG SAPUH LEGER

images        Sapuleger adalah satu upacara pengelukatan atau bayuhan oton pada manusia yang lahir pada wuku Wayang. Di hitung mulai dari raditya wage sampai saniscara kliwon wuku Wayang adanya upacara ini disebabkan oleh sradha atau keyakinan masyarakat hindu khususnya dibali apabila anak yang lahir pada wuku wayang akan ditadah oleh bhatara kala,karena wuku wayang disebut wuku leteh atau ala,karena itu maka penglukatan sapu leger harus dilakukan pada anak yang lahir pada wuku tersebut.Dengan mementaskan wayang kulit sapuh leger dengan lakon kala tatwa,yaitu menceritakan tentang pelarian rare kumara ketika akan ditadah oleh bhatara kala,karena kelahirannya tetap pada wuku wayang.Dari pemaparan cerita kala tatwa tersebut bhatara kala bertanya kepada ayahnya yaitu bhatara siwa tentang apasaja yang boleh ditadah oleh bhatara kala,bhatara siwa kemudian memberikan anugrah bahwa yang boleh ditadah oleh bhatara kala adalah anak yang lahir pada wuku wayang bertepatan dengan kelahiran bhatara kala pada wuku wayang.pada suatu saat lahirlah adik bhatara kala yaitu rare kumara tepat pada wuku wayang.maka sesuai anugrah ayahnya maka batara kala ingin menadahnya,tapi dilarang oleh bhatara siwa karena masih bayi bhatara kala disuruh menunggu hingga rare kumara dewasa mencapai usia 7 tahun.Bhatara kala menuruti menunggu 7 tahun,kemudian rare kumara dipastu oleh bhatara siwa biar tidak tumbuh dewasa dan tetap menjadi bayi agar tidak ditadah betara kala.setelah 7 tahun batara kala datang ingin menadah rare kumara tapi saat itu rare kumara masih kelihatan bayi ,oleh bhatara siwa batara kala disuruh menunggu 3 hari lagi,disaat itulah batara siwa menyuruh rare kumara berlari dan bersembunyi dijagat kertanegara dengan rajanya bernama mayasura.setelah 3 hari menunggu bhatara kala datang lagi kesiwa loka untuk menadah rare kumara .Tetapi batara kala tidak menemukan rare kumara disana,murkalah bhatara kala kemudian menciumi tanah bekas pijakan rare kumara dan mengejarnya sampai dijagat kertanegara.Prabu kertanegara yaitu sang maya sura dibunuh oleh bhatara kala,tetapi rare kumara berhasil meloloskan diri dan berlari tanpa tujuan.Bhatara kala terus mengejarnya hingga sampai pada pertunjukan wayang kulit ,Rare kumara kemudian minta perlindungan pada mangku dalang.Mangku dalang kemudian menyembunyikan Rare kumara pada plawah gender,tak berapa lama datanglah Batara kala ketempat pertunjukan wayang tersebut ,dilihat oleh Batara kala didepan kelir ada sesajen upacara wayang,tanpa piker panjang Batara kala menadah sesajen tersebut,hal ini diketahui oleh Mangku dalang kemudian terjadi dialog antara Dalang dan Batara kala,Mangku dalang meminta Batara kala mengganti sesajen yang dimakannya,Batara kala tidak bias mengembalikan sasjen yang ditadahnya kemudian menanyakan dalang apakah tahu sastra darma pawayangan,semua pertanyaan Batara kala bias dijawab oleh Mangku dalang,kemudian Batara kala memberikan penugrahan kepada Mangku dalang yaitu wenang menglukat oorang yang lahir pada wuku wayang dan Batara kala tidak akan menganggunya lagi.Karena cerita Kala tatwa inilah menjadi keyakinan masyarakat maka setiap anak yang lahir pada wuku wayang pasti dilukat dengan wayang sapuh leger.

Wayang Sapuh leger

Dengan adanya kepercayaan masyarakat terhadap penglukatan sapuh leger,maka setiap anak yang lahir pada wuku wayang pasti dilukat dengan wayang sapuh leger,biasanya oleh masyarakat umum persiapan prosesi penglukatan tersebut memakan waktu sampai sebulan dengan sistim gotong royong.Biasanya anak yang dilukat sapuh leger baru berumur 3 bulan atau bertepatan dengan upacara metelubulanan anak tersebut,memang dari segi materi banyak memerlukan biaya.Tapi,bukankah ini ritual? Yang harus dilakukan dengan tulus ikhlas sesuai kemampuan,sebab dalam ritual ada istilah nista,madya,utama yang artinya ritual bias dilakukan seirit mungkin sesuai kemampuan.Tapi yang berkembang dimasyarakat istilah nista ,madya ,utama itu tidak dilaksanakan hanya karena rasa egoisme atau rasa malu[jengah] dikatakan tidak mampu hingga untuk sebuah ritual masyarakat rela berhutang hingga jadi beban dalam hidupnya.lama-kelamaan hal ini menyebabkan keluhan masyarakat soal biaya upacara sapuh leger,hingga ada gagasan untuk melakukan ritual masal dengan tujuan menekan biaya.tetapi masalahnya ritual tersebut sering tidak tepat dengan kelahiran anak yang ikut ritual masal,misalkan anak yang lahir pada redite wage wuku wayang,tapi dilukat pada saniscara kliwon wuku wayang,hal ini disebabkan karena ritual penglukatan ditentukan waktunya oleh panitia bukan oleh kelahiran anak yang melukat.masyarakat kadang tidak mau tahu masalah waktu kelahiran anaknya berbeda dengan waktu melukat anaknya,mereka hanya tahu ikut ritual masal biayanya lebih murah.Hal inilah yang harus diketahui dan dijelaskan oleh panitia agar masyarakat yang ikut ritual masal tidak salah pengertian,seperti kata pepatah bali,{ yan pada mengawag kadi kutang rin margi} artinya jika ritual itu dilakukan asal-asalan maka tidak ada gunanya bagai sampah dijalan.

Makna dan waktu penglukatan sapuh leger

Kurang mengertinya masyarakat tentang waktu atau usia anak yang boleh dilukat dengan penglukatan sapuh leger,dimana anak yang lahir untuk dilukat sapuh leger minimal harus berusia 7 tahun,ini sesuai dengan kaedah kala tatwa.Tetapi masyarakat sering melakukan penglukatan sapuh leger saat anaknya berumur 3 bulan.Padahal menurut filosipi kala tatwa anak berumur dibawah 6 bulan tidak kena upadrawuh hanya boleh dilukat dengan sudhamala,setelah 7 tahun baru mulai terkena dampak duniawi baru boleh dilukat dengan penglukatan sapuh leger,tujuanya agar anak tersebut menemukan kebahgiaan terhindar dari segala bahaya tidak sengsara dan susah karena ketadah kala.makna dari penglukatan sapuh leger adalah bayuh wuku dan oton,yang artinya bayuh wuku adalah menetralisir kekuatan negative pada alam yang berpengaruh buruk pada kelhiran anak yang lahir pada wuku wayang,bayuh oton artinya membersihkan pengaruh negative pada diri anak yang lahir pada wuku wayang supaya pengaruh negative tersebut tidak menganggu kehidupan anak tersebut.

 

Written by in: Tak Berkategori |

Powered by WordPress | Theme: Aeros 2.0 by TheBuckmaker.com