SEJARAH BANJAR PONDOK

This post was written by Indra on April 16, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

Nama saya I Putu Indra Pradita, saya tinggal di Banjar Pondok Peguyangan Kaja Denpasar Utara. Nama suatu daerah atau wilayah sejarah di Banjar Pondok zaman dahulu umumnya memiliki makna dan maksud tertentu untuk mengenang kejadian atau hal – hal yang dianggap penting dalam suatu kejadian yang pernah terjadi. Di Bali khususnya nama desa atau wilayah berkaitan erat dengan sejarah raja di zaman dahulu. di Banjar Pondok di ceritakan awalnya tidak ada sesuhunan namun sesuhunan tersebut awalnya mlinggih di Pura Catur Kanda Pat Sari pura ini terletak di tepi jalan raya yang ramai, di Jalan Antasura menuju instalasi penjernihan air PDAM di Belusung, Denpasar Utara. Sayang sekali keadaannya tidak cukup terawat. Dibandingkan dengan aura kesakralan pura yang kental, cobaan hidup yang sedang dialami oleh keluarga Jro Mangku Istri Desak Nyoman Rai dan Jro Mangku Dewa Made Agung Suci sekeluarga sangatlah memilukan. Cerita diawali dengan adanya sesuhunan rangda tersebut karena dahulu sesuhunan rangda tersebut melinggih atau di taruh di Pura Kanda Pat Sari yang berada di sebelah Banjar Pondok Jalan Antasura Peguyangan Kaja Denpasar Utara, sesuhunan rangda tersebut dahulunya melinggih atau bertempat di pura itu. Namun Pura Kanda Pat Sari yang di kelilingi oleh kolam atau telaga seiring berjalannya waktu air kolam tersebut semakin menyurut keadaan pura tersebut menjadi kacau dan desa peguyangan terkena wabah penyakit, yang memimpin pura itu atau pemangkunya bernama Dewa Aji. Pemimpin pura tersebut mempunyai anak atau oka yang bernama Ida Bagus Nyoman. Karena surutnya air telaga yang ada di pura itu, anak dari pemimpin pura itu menjadi tidak waras kemungkinan besar terkena pengaruh dari pura tersebut. Suatu hari anak pemimpin Pura Catur Kanda Pat Sari karena ketidak warasannya Ida Bagus Nyoman membakar pelinggih ibu kangin yang bertempat di pura tersebut. Kemudian pemimpin pura atau pemangkunya mencari kelihan atau pemimpin banjar pondok untuk mencari solusi menyelamatkan sesuhunan yang berada di pura tersebut , kelihan banjar merapatkan warga banjar pondok untuk mencari solusi bagaimana  sebaiknya untuk memindahkan sesuhunan tersebut ke banjar agar lebih aman dan dapat di jaga oleh warga banjar pondok. Pemindahan sesuhunan tersebut pada tahun 1872 warga langsung membuatkan pelinggih atau tempat untuk menaruh sesuhunan tersebut di banjar. Warga banjar pondok tersebut langsung melakukan hal yang terbaik untuk keselamatan sesuhunan tersebut dan agar lingkungan Desa Peguyangan kembali menjadi lebih baik keadaannya dengan cara membuat pelinggih baru hingga mekarya. Pada hari pertama karya di banjar muncullah gambelan gong kebyar di Banjar Pondok gambelan gong kebyar mengiringi upacara tersebut ,hari kedua untuk melasti ke segara gambelan beleganjur untuk mengiringi upacara melasti ke segara. Hari ketiga upacara sudah selesai dan ada hiburan pementasan wayang kulit dan hari ke empat pementasan calonarang dari sekaa Banjar Pondok , hari ke terakhir selesailah upacara dan warga banjar pondok melanjutkan untuk membersihkan atau ngelungsur banjar. Di Banjar Pondok ini terdapat beberapa jenis gambelan gambelan bali seperti gong kebyar,beleganjur,gender wayang,dan geguntangan. Gambelan gong kebyar biasanya di pakai untuk mengiringi upacara piodalan di banjar, mengiringi tarian tarian seperti tarian tarian berpasangan, tunggal, berkelompok , dan penyalonarangan. Untuk baleganjur biasanya di pakai untuk mengiringi upacara butha yadnya maupun pitra yadnya. Untuk gender wayang biasanya di pakai untuk mengiringi piodalan di sanggah pribadi dan bisa memakai gender wayang yang ada di banjar. Untuk geguntangan biasanya di pakai untuk mengiringi upacara piodalan di banjar . Sebelum adanya gambelan di banjar Pondok ini berawal dengan tradisi gambelan yang hanya terbuat dari kentongan yang didukung oleh beberapa alat lainnya seperti kendang, jirigen atau kaleng minyak tanah. Alat ini dahulunya digunakan untuk mengusir para bebuthan yang banyak bermunculan pada saat itu sehingga banyak menakuti masyarakat saat itu. Setelah berjalannya waktu berkembanglah kesenian di Banjar Pondok tersebut sehingga muncullah baleganjur, baleganjur ini pada umumnya difungsikan untuk mengiringi upacara seperti upacara mecaru gede di banjar maupun di rumah – rumah warga banjar Pondok tersebut. Sekarang gamelan ini digunakan untuk mengiringi segala jenis upacara seperti contohnya mengiringi ogoh – ogoh pada saat Pengerupukan. Baleganjur ini ditabuhkan oleh  warga Banjar Pondok maupun oleh masyarakat Desa Peguyangan kaja. Seiring berkembangnya jaman yang semakin menonjol untuk berkreasi dibidang kesenian, perlahan – lahan gambelan baleganjur ini dapat juga dijadikan sebagai ajang perlombaan. Di Desa Peguyangan Kaja ini setiap tahunnya selalu mengadakan perlombaan antar banjar yang dinamakan pordes Peguyangan kaja, salah satu macam lomba dari pordes ini adalah lomba baleganjur. Dapat dikatakan bahwa gambelan baleganjur dapat mengikuti perkembangan  yang terbukti bahwa baleganjur saat ini sudah dapat diperlombakan yang dahulunya hanya bisa digunakan sebagai pengiring dalam upacara – upacara keagamaan. Selain baleganjur di Banjar Pondok Desa Peguyangan Kaja ini juga terdapat gong kebyar, di Banjar pondok ini gong kebyar difungsikan sebagai saraana pengiring tari – tarian di kala adanya hari – hari tertentu yang bsa dikatan sebagai piodalan gede gong kebyar ini dapat di fungsikan sebagai pengirirng tarian atau sesolahan yang di tarikan oleh ida sesuhunan yang melinggih di Banjar Pondok tersebut. Gong kbyar ini juga dapat difingsikan sebagai ajang parade gong kebyar yang sering dilaksanankan di Art Centre maupun di Puputan. Pada tahun 2012 gong kebyar di banjar Pondok ini sempat mengikuti acara Parade gong kebyar yang dilakssanakan di Puputan. Dan dalam hal ini dapat dikatakan bahwa gong kebyar maupun baleganjur yang terdapat di Banjar Pondok ini dapat di fungsikan dengan baik hingga sekarang. Keberadaan gong di Banjar pondok ini diwujudkan dalam bentuk organisasi yaitu disebut dengan Sekaa Gong Pondok Rahayu nama ini dikaitkan dengan nama dari sekaa truna – truni yang ada di banjar Pondok ini. Keterampilan warga desa dalam bidang seni banyak terasah dari sekaa ini, keanggotaan sekaa ini berasal dari banjar pondok sendiri yang terdiri atas warga – warga banjar pondok muda maupun tua yang diartikan siapa pun boleh masuk dalam sekaa ini. Untuk menelusuri sejarah banjar pondok ini sudah saya ungkapkan lebih mendalam berawal dari internet, buku – buku, maupun orang tua namun karena keterbatasan informasi membuat saya semakin ingin mengetahui asal – usulnya. Atas informasi dari beberapa sumber yang menekuni dan aktif di Banjar dapat dikatakan bahwa munculnya gambelan di Banjar Pondok ini diawali dengan adanya spontanitas untuk mengusir para bebhutan.

Comments are closed.

Next Post: