gedeyudana

Blog

Ulasan Buku Etnomusikologi BAB I Karya Rahayu Supanggah

Filed under: Tak Berkategori — gedeyudana at 11:10 am on Sabtu, Maret 24, 2018

Pada bab pertama buku ini terbagi menjadi 3 (tiga) sub bab. Tetapi yang saya bahas disini adalah hanya 2 (dua) sub bab pertama yang terdiri atas Terminologi dan Definisi, serta Sejarahnya hingga Perang Dunia II. Pada sub bab pertama, disini dijelaskan definisi menurut beberapa ahli yang telah mengemukakan pendapat mereka dalam tulisan-tulisan yang dimuat dalam buku. Selanjutnya ada pula istilah-istilah lain dari etnomusikologi yang terdapat di beberapa negara dengan bahasa dari masing-masing negara itu sendiri. Disamping itu pula pada sub bab ini terdapat sasaran dan kategori dari mempelajari etnomusikologi itu sendiri. Para penelitinya juga terdiri dari mereka yang ahli pada bidang keilmuan tertentu. Seperti misalnya mereka yang ahli pada ilmu musik, antropologi, bahkan yang ahli pada kedua bidang ilmu tersebut. Kemudian pada sub bab yang kedua dapat diamati sejarah dari etnomusikologi itu sendiri. Dimana yang dimaksud disini mulai ditulis buku-buku musik seperti di Jerman, Inggris dan lain-lain pada tahun 1700-an hingga tahun 1800-an. Seperti misalnya dibuatnya outline tentang studi musik ilmiah, serta analisis notasi yang dibuat pada tahun 1885. Meskipun demikian, ada juga hasil karya orang-orang pada awal abad ke-19 yang dianggap tidak lebih baik dari karya sebelumnya, dan terkesan mengada-ada. Ada pula beberapa diantaranya hasilnya sangat jelek. Selain itu, pada sub bab ini dijelaskan pula adanya penemuan baru seperti penemuan gramofon dan sistem penemuan interval nada. Beberapa ilmuwan dari cabang ilmu lain seperti ahli filsuf, ahli kimia, antropolog, fisika dan geografi, ikut pula ambil andil dalam problema analisis musikal. Selanjutnya pada awal abad ke-19 mulai diadakan rekaman-rekaman menggunakan fonograf hasil temuan Edison yang dipergunakan di beberapa Negara di Dunia yang kemudian dikoleksi di beberapa arkaif rekaman.

Hal menarik yang terdapat dalam bahasan ini adalah adanya pemahaman baru tentang etnomusikologi. Seperti definisi etnomusikologi yang menitikberatkan pada musik yang masih hidup, berkaitan dengan tradisi lisan, serta bersifat kedaerahan yang didominasi kebudayaan yang tinggi. Kemudian sejarah etnomusikologi sebelum adanya Perang Dunia II, penemuan-penemuan baru, serta inovasi dalam memunculkan teknik-teknik baru yang diciptakan dan diwarisi hingga saat ini, dapat lebih membuka wawasan saya terhadap etnomusikologi ini. Selanjutnya buku ini memuat sejarah tentang etnomusikologi yang kemudian dapat membantu saya dalam mengetahui asal usul, perjalanan, penemuan, penotasian, dan rekaman-rekaman yang kemudian dikoleksi dan dipublikasikan di berbagai Negara di Dunia. Hal ini membuat saya lebih tertarik untuk mempelajari lebih banyak lagi tentang adanya etnomusikologi ini. Akan tetapi kekurangan dari buku ini yaitu harus membacanya secara keseluruhan secara berulang-ulang dan berkelanjutan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya istilah-istilah dan pengertian-pengertian yang perlu untuk dibaca dengan berulang-ulang. Selain itu kurangnya terdapat gambar pendukung yang menunjang isi bacaan, yang dapat mengarahkan saya untuk lebih mengenal secara visual bentuk-bentuk alat, koleksi, dan lain sebagainya.

Dari bacaan ini dapat saya simpulkan bahwa istilah etnomusikologi berarti musik yang masih hidup pada masyarakat non literasi, berkaitan dengan tradisi lisan serta selalu mengalami perubahan, yang didominasi oleh kebudayaan yang tinggi. Etnomusikologi memiliki spesialisasi di bidang musikologi. Etnomusikologi dapat diteliti oleh orang yang ahli di bidang musik dan antropologi. Etnomusikologi erat kaitannya dengan etnologi. Kemudian sejarah etnomusikologi tercatat mulai abad ke-18 yang dimulai adanya penotasian musik, penulisan beberapa karya buku. Selain itu ditemukan pula alat-alat seperti gramofon dan pengukur interval nada-nada yang masih berguna hingga saat ini. Adanya rekaman-rekaman yang dihasilkan oleh perekam silinder dan fonograf Edison, lalu kemudian ditemukan tape recorder mulai digunakan untuk merekam serta mengoleksi di beberapa arkaif-arkaif dan museum rekaman. Selain itu dibuka pula perguruan tinggi dan organisasi yang bergerak di bidang musik. Dan pada masa Perang Dunia II pusat rekaman di Polandia kemudian dihancurkan secara sengaja.



Tidak ada komentar

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Sorry, the comment form is closed at this time.