gedeyudana

Blog

NGELAWANG

Filed under: Tak Berkategori — gedeyudana at 6:22 pm on Selasa, Maret 27, 2018

DEFINISI

Ngelawang Berasal dari kata “lawang” yang artinya pintu, mereka akan berkeliling banjar / desa, menarikan barong bangkung tersebut dari rumah ke rumah dengan tujuan penolak bala, mengusir roh-roh jahat agar kembali ke tempatnya, mengusir wabah penyakit dan hal-hal lainnya berbau negatif , serta agar warga desa diberikan keselamatan dan kerahayuan.

Pada setiap desa pakraman di Bali, tradisi Ngelawang mungkin tata cara pelaksanannya berbeda, namun memiliki tujuan sama. Semuanya sebagai simbol menghadirkan kekuatan suci Hyang Iswara untuk menghilangkan penyakit yang menyengsarakan umat. Barong itu sendiri merupakan lambang perwujudan Sang Banas Pati Raja, yang memotivasi manusia untuk melindungi hutan, karena hutan sebagai penyangga air, jika hutan rusak, banjir terjadi dan ini akan menimbulkan musibah dan wabah. Begitu mulai konsep-konsep dan makna setiap tradisi tersebut, sehigga jika ini kita bisa terapkan dalam berkehidupan sehari-hari, kita akan merasa damai dan sejahtera.

2.      LATAR BELAKANG PELAKSANAAN

Bagi masyarakat awam keberadaan Barong dan Rangda kerap kali dilatarbelakangi mitologi (mitos-mitos) atau kejadian atau sejarahnya yang bersifat supranatural yang terjadi di masa lampau dan diyakini masih memiliki daya magis kekuatan hingga kini. Bila dalam masyarakat Cina dikenal mitos Yin dan Yang sebagai perlambang Kebaikan dan Kejahatan, dua kubu yang senantiasa bertentangan namun tak terpisahkan di dalam dunia. Demikian halnya Barong dan Rangda. Barong diyakini perlambang kebaikan (dharma) sedangkan Rangda sebaliknya (kejahatan). Namun bila keduanya disatukan, diyakini mampu menjadi penangkal hal-hal negatif.

Sementara bagi masyarakat Bali dengan agama Hindu yang masih kuat, Barong dan Rangda diyakini sebagian besar orang sebagai aplikasi perwujudan Tuhan yang dibuat oleh tangan manusia sebagai salah satu bakti. Mereka meyakini Tuhan yang turun ke dunia bersama dengan kekuatannya berkenan menganugerahkan kesejahteraan dan menarik segala kekuatan negatif yang ada dengan membasmi mara penyakit, wabah, termasuk hal-hal negatif dalam diri manusia seperti amarah, iri, dengki, stress, dll. 

3.      WAKTU PELAKSANAAN

Upacara Ngelawang biasanya dilaksanakan pada sasih kanem oleh Krama Desa Surabrata. Kenapa pada sasih kanem? Secara faktual, Sasih Kanem merupakan musim pancaroba, peralihan dari musim kemarau ke musim hujan. Hujan yang turun pada Sasih Kanem lebih lebat dari pada hujan saat Sasih Kalima. Musim pancaroba tentu saja berdampak pada kondisi alam dan merebaknya aneka penyakit atau pun hama. Sehingga dengan adanya Upacara Ngelawang inilah diharapkan dapat memberikan keselamatan lahir dan batin.

Semua itu ada dalam sastra Lontar Purwaka Bumi. Di samping itu tujuan ritual tersebut juga untuk memohon berkah kesuburan. Terlebih lagi, dalam pergantian sasih ini harus dimaknai dengan baik, dilaksanakan dengan lascarya, ngaturan bakti dan banten, memohon keselamatan agar terjadi penetralan kesimbangan sesuai dengan ajaran dan Lontar Cuda Mani.

4.      TATANAN PELAKSANAAN

Pada Sasih Kaenem biasanya diawali terlebih dahulu matuk pakeling di Kahyangan Tiga dan di Gedong Tapakan Desa Adat Surabrata. Seluruh krama desa mengikuti persembahyangan terlebih dahulu dan nunas tirta penyapsap, karena akan ikut ngiring Ida Bhatara macecingak keliling Desa. Setelah itu gedong dibuka dan seluruh atribut Beliau dikeluarkan. Para Juru Pundut juga telah mempersiapkan diri dengan berpakaian sesuai amongannya masing-masing. Setelah semuanya siap, maka seluruh petapakan Barong, Rangda beserta Peranakan-Peranakan kemudian berjalan mengitari desa.

Adapun arah dari pelaksanaan ngelawang ini adalah berlawanan arah jarum jam. Berawal dari Pura Dalem dengan rute ke Balai Banjar Surabrata, Balai Banjar Desa Anyar, Balai Banjar Daren, Balai Banjar Kutuh, Balai Banjar Pengasahan, kemudian berakhir lagi di Pura Dalem. Pada setiap Banjar, seluruh krama Banjar wajib menghaturkan beras dan Raka saka sidan serta Prani.

 

 

 

SUMBER-SUMBER

http://inputbali.com

http://mediaindi.blogspot.co.id

http://www.google.co.id



Tidak ada komentar

No comments yet.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URI

Sorry, the comment form is closed at this time.