Archive for the ‘Tulisan’ Category

Komunitas Karawitan Ngesti Laras di Denpasar

Kamis, Mei 8th, 2014

KELOMPOK KARAWITAN JAWA NGESTI LARAS

DI DENPASAR

Pertama kali ketika saya di bujuk dan ajak bapak untuk latihan gamelan di dalam komunitas karawitan Jawa Ngesti Laras yang ada di Denpasar pada awalnya saya belum begitu merasakan rasa untuk serius dan apa lagi jika berbicara tentang tradisi yang biasanya anak muda sedikit menduakan tradisi sendiri, kebanyakan sudah mengikuti tradisi negara lain. Pada awalnya kurang antusias namun ketika itu saya kuliah di solo pada tahun 2009, saya tidak pernah menyentuh gamelan tetapi di dalam jurusan Etnomusikologi saya di paksa harus belajar dan memahami gamelan Jawa dan juga gamelan dari daerah Bali, dari Sunda dan Makasar, dari sini saya belajar betapa pentingnya melestarikan tradisi kita walau sedikit tetapi bisa berguna untuk kedepannya apa lagi mampu mengenalkan tradisi kita terhadap warga asing betapa bangganya kita bisa dikenal sebagai bangsa Indonesia yang memiliki budaya yang kompleks. Disini saya menerangkan sedikit tentang awal terbentuknya kelompok karawitan Ngesti Laras merupakan bagian dari Yayasan Adi Budaya yang masih tergolong dalam keluarga besar Paguyuban Ngeksi Gondo di Denpasar. Selain karawitan yang biasa di latih, wujud dari perkembangannya yaitu adat budaya ”nganten Jawa”, seni tari, dan seni pedalangan. Maka dari itu, sungguh berat yang dipikul oleh kelompok karawitan Ngesti Laras, karena harus mendukung dari beberapa jenis seni yang sangat membutuhkan peran dari karawitan Jawa sebagai pendukung pertunjukannya. Seperti dalam upacara pernikahan yang masih ingin melestarikan adat seperti di Jawa, maka perlu juga dukungan dari karawitan Jawa sebagai pengiring upacara pernikahan tersebut. Selain itu dalam pementasan seni pertunjukan lainnya seperti, pertunjukan seni Tari dan seni Pedalangan yang masih membutuhkan iringan langsung, juga perlu dukungan dari karawitan Jawa. Dan sejarah singkat terbentuknya karawitan Jawa Ngesti Laras. Berawal dari tugas yang harus dilakukan oleh kelompok karawitan Jawa, sejak tahun 1996 oleh Paguyuban Ngeksi Gondo yang ada Di Denpasar berinisiatif untuk membentuk karawitan Jawa dengan nama Ngesti Laras yang diberikan tanggung jawab sebagai pimpinan adalah Bapak saya Tri Haryanto. Secara prosedural, karawitan Jawa Ngesti Laras dibawah naungan yayasan Adi Budaya dan dinaungi oleh Paguyuban Ngeksi Gondo di Denpasar. Dalam proses latihan meminjam gamelan kampus STSI Denpasar hingga tahun 2006. Gamelan diberi dari pemerintah daerah tingkat I daerah istimewa Yogyakarta pada bulan juni 2006, meskipun masih berwujud gamelan kuningan, namun dari pihak pemda tingkat I DIY ada keinginan untuk menyamakan secara kualitas dengan gamelan Bali pada umumnya, meskipun hingga kini belum dapat terealisasi.

Dengan potensi yang dimiliki di dalam komunitas ini dan adanya dukungan dari masyarakat pendukung (Paguyuban Ngeksi Gondo), kelompok karawitan Ngesti Laras selalu ingin mengembangkan diri dengan berbagai hal yang ada kaitannya dengan adat budaya dan seni pertunjukan. Tidak menutup kemungkinan juga akan bisa menembus dalam ranah kepariwisataan di Pulau Dewata, melihat peluang yang ada dan tidak menutup kemungkinan hal itu mudah untuk dijangkau. Untuk mengejar impian itu maka kelompok karawitan ngesti laras selalu ingin berbenah diri untuk menambah materi latihan untuk konser, untuk iringan adat budaya, iringan tari, dan iringan pedalangan.

SASARAN KEGIATAN

Kegiatan yang biasanya dilakukan adalah nguri – uri budaya Jawa yang ada di Denpasar, terutama dalam bidang Karawitan. Kegiatan yang pernah dilakukan adalah mengiringi upacara adat Jawa seperti upacara pernikahan, upacara khitanan, dan beberapa kegiatan sosial yang melibatkan karawitan dalam acaranya seperti pada acara ulang tahun Paguyuban, peringatan hari-hari besar nasional dan sebagainya. Bahkan dalam upacara pernikahan adat Bali pun pernah ikut partisipasi beberapa kali. Di samping kegiatan karawitan, juga sebagai pengiring seni pertunjukan yang lain sepeti iringan Tari dan iringan Pedalangan. Selain itu juga bergerak dalam bidang vokal atau sering disebut Mocopatan, kegiatan ini sering dipergunakan untuk upacara Nebus Kembar Mayang (rangkaian upacara pernikahan), tirakatan (begadang dalam menyambut hari – hari penting keagamaan: Satu Suro/muharom, malam Waisak, Maulud Nabi dan sebagainya).

 Foto kegiatan khitanan (sunatan) bertempat di rumah bapak Joko Santoso

foto

Foto kegiatan khitanan (sunatan) bertempat di rumah bapak Joko Santoso

TEMPAT LATIHAN

                Dari tahun 2006 semenjak memiliki gamelan sendiri, latihan karawitan dipusatkan di Sanggar Kanjeng Purwa Jl. Danau Buyan, Sanur Denpasar. Pada tahun 2012 pindah di rumah Bapak H. Tony Astiti Dama Jl. Padma no 48 Penatih Denpasar Utara hingga sekarang. Kemudahan dan kesulitan saat berlatih adalah kemudahan karena sudah ada seperangkat gamelan dan dibimbing langsung oleh bapak saya dan bapak Saptono, kesulitannya saat latihan berbenturan dengan kegiatan kampus dan lain sebagainya. Dari beberapa latihan kita di undang dalam acara pernikahan di Hotel Aston Denpasar, saya berkesempatan langsung memegang instrument saron bersama adik saya Gading Nova Dwi Aryanto, walau kurang lancar dalam menghafal gendingnya kami mengakalinya dengan membaca buku gendingnya sehingga dapat mengikuti alur gending yang dimainkan, dari beberapa gending yang di mainkan, saya sangat hafal dengan gending Kebo Giro dan Kodok Ngorek yang dimana di mainkan pada saat kedua mempelai memasuki ruangan hingga duduk di singgasananya. Gending – gending yang lain lebih sulit mungkin dikarenakan lebih jarang saya dengar ketimbang gending – gending tadi. Dan dalam waktu dekat ini kelompok ngesti laras akan di panggil lagi untuk mengisi sebuah acara sebelum PKB tahun ini, para penabuh sudah mulai melatih kembali bahan gending – gending yang sudah di pelajari agar lebih membiasakan atau supaya lebih kurangnya bisa hafal gending – gending tersebut.

Disini saya menjelaskan sedikit struktur kepengurusan di dalam kelompok karawitan Ngesti Laras, tim Pembina, keanggotaanya, dan sumber data yang saya dapatkan.

 

STRUKTUR PENGURUS

KELOMPOK KARAWITAN NGESTI LARAS

Pelindung  : Ketua Paguyuban Ngeksi Gondo.

 

Sesepuh  : H. Oentoeng Utomo.

: H. Tony Astiti Dama.

: Drs. Yuwono Indarjo, SH., M.Si.

: Supriyono, SH.

: Drs. Sudiyarto.

 

Ketua : Tri Haryanto, S.Kar., M.Si.

 

Sekretaris : Drs. Rinto Widyarto, M.Si.

 

Bendahara : H. Subandi Edris.

 

Koordinator : Ary S.

 

TIM  PEMBINA

KELOMPOK KARAWITAN NGESTI LARAS

Pembina Karawitan  : Tri Haryanto, S.Kar., M.Si.

: Saptono, S.Sen., M.Si.

 

Pembina Tari : Drs. Rinto Widyarto, M.Si.

: Sulistiyani, S.Kar., M.Si.

: Dra. Antonio Indrawati, M.Si.

: Dra. Dyah Kustiyanti, M.Hum.

 

Pembina Pedalangan : Dru Hendro, S.Sen., M.Si.

 

Pembina Vokal : Tri Haryanto, S.Kar., M.Si.

: Suminto, S.Ag., M.Si.

 

ANGGOTA KELOMPOK KARAWITAN NGESTI LARAS

  1. Drs. Yuwono Indarjo, SH., M.Si.
  2. H. Subandi Edris.
  3. Supriyono, SH.
  4. Ary S.
  5. Drs. Sudiyarto.
  6. Supardi, B.A.
  7. Triyanto.
  8. Letkol Sutomo.
  9. Suhadi.
  10. Ponijan.
  11. Susanto.
  12. Sri Mustari.
  13. Surati.
  14. Galih Febri Hastiyanto.
  15. Gading Nova Dwi Aryanto.
  16. Indra.
  17. Sunandar.

SUMBER

Tri Haryanto.

Drs. Rinto Widyarto, M.Si

BIODATA/RIWAYAT HIDUP

Minggu, Maret 30th, 2014

Biodata

Nama     : Galih Febri Hastiyanto

Prodi       : Seni Musik

Nim        : 201312019

TTL        : Klaten, 25 februari 1991

Domisili: Badung

Agama   : Islam

Status     : Berpacaran

No HP    : 085738231179

Email     : [email protected]

 

Pendidikan

Taman kanak-kanak (TK) Dharma Putra 1995-1997, Kedaton, Denpasar

Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Sumerta 1997-1998, Nusa Indah, Denpasar

Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Panjer 1998-2003, Waturenggong, Denpasar Selatan

Sekolah Menengah Pertama (SMP) Nasional Panjer 2003-2006, Waturenggong, Denpasar Selatan

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sukawati 2006-2009, Batubulan, Gianyar

Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta, 2009-2012, Kentingan, Jebres, Surakarta (berhenti)

Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, 2013, Nusa Indah, Denpasar

 

Pengalaman di luar seni musik

Piagam Penghargaan sebagai Harapan II Lomba Lukis Anak (B), dalam rangka pelaksanaan Dies Natalis XXXVI & Wisuda XV Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Denpasar. 26 Januari 2003.

Piagam Penghargaan sebagai kategori kursus Tari Bali pada Sanggar Seni Sidik Jari, Tari Wirayuda. 2003.

Menulis Artikel Di Puskom ISI Denpasar, SK. Rektor No. 756/I5.11.1/LL/2010, dengan judul Proses Terbentuknya dan Proses Garapan Karya Group Maliq Godhong di Surakarta. 2010.

 

 

Pengalaman dalam seni musik

Piagam Penghargaan sebagai lulus dalam ujian kompetensi dan diakui memiliki kompetensi/sub kompetensi pada: program studi keahlian seni pertunjukan, kompetensi keahlian seni musik, judul garapan Over The Rain Bow, prestasi 8,75 di SMKN 3 Sukawati. 13 Juni 2009.

Piagam Penghargaan sebagai Etnomusikologi (Maliq Godhong Ensamble) dalam Peserta Seminar Nasional dengan tema: “Peran dan Realisasi Seni Budaya Dalam Kehidupan Masyarakat di Era Global”, di ISI Surakarta. 2010.

Piagam Penghargaan sebagai Personil ETNO’06 Ensamble musisi & partisipan dalam kegiatan pentas seni bertajuk “RUAS” (Ruang Seni Sukoharjo), aplikasi Program Fasilitasi Masyarakat dalam Pengelolaan Budaya Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Sukoharjo, pada 19 Maret 2011 di alun-alun Satya Negara Sukoharjo.

Piagam Penghargaan sebagai Paduan Suara dalam Seminar II Pendirian ISBI Tanah Papua dengan tema “Mengembangkan Keunggulan Lokal Melalui Pendirian Institut Seni dan Budaya Indonesia (ISBI) Tanah Papua”, pada hari Sabtu tanggal 1 Desember 2012, bertempat di Gedung Natya Mandala Kampus Institut Seni Indonesia Denpasar.

Piagam Penghargaan sebagai Musisi & partisipan dalam International Studio for Arts and Culture FSRD-ALVA (ISACFA) in collaboration between Faculty of Fine Arts and Design (FSRD) ISI Denpasar and Faculty of Architecture, Landscape, and Visual Arts (ALVA) University of Western Australia (UWA), 12 Juli 2013 at Faculty of Fine Arts and Design (FSRD), Indonesian Institute of The Arts (ISI) Denpasar Bali, Indonesia.

 

Pengalaman Awal Bermain Musik

 

Pengalaman selama bermain musik di awali pada umur 15 tahun, awal mula kelas 3 SMP demam musik di kalangan anak-anak muda. Awal belajar instrument musik adalah instrument gitar yang hanya berbekal belajar dari melihat teman yang sudah mahir dan meminta untuk di ajarkan bermain gitar. Setelah memiliki bekal sedikit dalam bermain gitar, mencoba mendaftar di SMK musik dengan kemampuan seadanya, salah satu guru musik di SMK musik memberi saran untuk mendalami instrument Saxophone alto, sejak dari itu banyak perubahan yang terjadi yang dari awal bukan siapa-siapa, lulus dari SMK banyak di cari pemain instrument Saxophone di indrustri musik. Cita-cita awal ingin menjadi pemain musik professional tetapi berubah seiring pendewasaan diri beralih menjadi tenaga kerja pengajar musik lebih mulia mengaplikasikan ilmu yang dimiliki untuk orang lain. Maka dari itu setelah gagal dari ISI Surakarta, masuk ke ISI Denpasar mencari prodi seni musik dan memilih di bidang pengkajian seni musik agar memahami dalam hal mengkaji sebuah musik. Di ISI Surakarta memiliki kesempatan bergabung dengan komunitas LARDJIMAN (Laskar Djimbe Mania), sungguh sesuatu hal yang berbeda pertama kalinya bermain djimbe, lalu bergabung dalam kelompok kolaborasi Etno 06 yang menggarap musik barat dengan musik gamelan Bali. Kelompok Maliq Godhong memberi kesempatan juga untuk bergabung, dengan menggarap musik fusion yang berisikan berbagai gaya bermain musik blues, bossa, swing, dan jazz.

Di ISI Denpasar juga berkesempatan bermain musik bersama teman-teman prodi Sendratasik dalam acara drama PKB tahun 2013, dalam acara wedding juga di undang untuk mengisi hiburan musik instrumental untuk mengisi waktu santap malam. Di ISI Denpasar instrument yang dipilih adalah Biola dimana tidak ada satupun keahlian dalam memainkannya, namun dengan tekad ingin berhasil tentunya pasti akan tercapai semua yang di inginkan dengan giat berlatih. Dan terbukti ujian konser Biola di Gedung Natya Mandala mampu memberi sajian yang cukup bagus, namun masih ada yang perlu di latih lagi dan perlu belajar dan belajar lagi.