profil adi merdana

This post was written by adimerdana on Mei 16, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

Sekilas tentang I ketut adi merdana

C360_2014-05-11-20-48-54-357 - Copy

 

Nama saya I ketut adi merdana saya lahir di bangli kubu, tepatnya saya lahir pada 10 nopember 1995, saya adalah anak ke 4 dari pasangan ni wayan sindri dan I nyoman sueden (alm). Saya mempunyai saudara 4 (empat) yang pertama ni wayan piliani dia sudah berkelurga dan sudah mempunyai 1 anak laki-laki, yang ke dua I nengah wartini dia juga sudah berkeluarga dan mempunyai 2 anak, laki dan perempuan. dan yang ketiga I komang candra yasa, dia belum menikah karena dia pegen sukses sebelum dia berkeluarga. dan yang ke 4 saya sendiri, dulu nama saya bukanlah I ktut adi merdana melainkan I ketut dirga, nama saya diganti karena nama dirga menyebabkan saya di berontak di rumah bahkan dimana-mana sampai dibilang kalu saya orang yang paling bandel di lingkungan rumah saya, lalu nama saya di ganti oleh orang tua saya menjadi I ketut adi merdana.

Mengenai pendidikan saya, saya pertama mengenyam pendidikan di SD, SD N 3 KUBU yang tidak jauh dari rumah saya, biasanya saya waktu sekolah saya paling senang berjalan kaki, dan kadang-kadang saya di boceng sama kakak saya.kemudian saya melanjutkan ke SMP, SMP N 2 BANGLI yang juga tidak jauh dari rumah saya,selanjutnya saya melanjutkan ke SMK, SMK N 4 BANGLI kebetulan smk ini dekat juga dengan rumah saya, dan saya meneruskan pendidikan di ISI (institut seni Indonesia).Dulu waktu ibu mengandung saya, ibu saya mengidamkan saya mendengarkan gambelan bali, maupun gambelan klasik dan modern. Kalau ibu saya saat mendengarkan gambelan di ganggu,kata ibu dia akan marah, mendengarkan gambelan terasa membuat ibu saya akan tertidur karena gambelan yang di dengarkan akan membuat nyaman ibu saya.Saat saya lahir, saya terlahir menjadi seniman karawitan(gambelan), dari umur 3 tahun Saya sudah belajar bermain gambelan, yang pertama kali mengajarkan saya bermain gambelan yaitu ayah saya, waktu itu ada odalan di pure dadya, bapak saya saat itu sedang megambel bebonangan, saya duduk di sampingya dan bapak saya menyuruh memegang panggul bende, dan bapak saya mengajarkan tehnik pemukulan bende sampai saya bisa memainkan instrument bende itu, ayah saya adalah seorang penabuh gender wayang yang di cukup handal waktu dia hidup.Bapak saya meninggal pada tahun 2000 karena penyakit yang diderita sudah terlalu parah, dan di abenkan (di bakar) pada tahun 2002.

Pada tahun 2002 saat saya berumbur7 tahun, saya ikut serta dalam sebuah perkumpulan yang di sebut sanggar, yang bernama sanggar premanandini, kebetulan sanggar ini tidak jauh dari rumah saya, sanggar ini didirikan oleh pak tut saya, agar sanggar ini mempunyai bibit-bibit yang bagus dalam memgambel, maka di carikanlah pelatih (pembina) yang akan mengajarkan bermain gambelan, dari sanggarinilah saya belajar banyak tentang bermain gambelan, dari cara memegang panggul, cara memukul gambelan, rasa dalam bermain gambelan, gending-gendingnyapun masih sederhana yang di ajarkan waktu itu, dari gending yang sangat mudah sampai yang sangat sulit di ajarkan oleh pelatih saya, pada tahun 2007 sanggar ini di percayai untuk mewakili kabupaten bangli untuk lomba gong kebyar anak-anak. waktu itu saya berumbur 11 tahun saya ikut serta dalam gong kebyar anak-anak yang di wakili oleh sanggar premanandini, saya di percayai menjadi pemegang komando dalam suatu barungan gong kebyar yang disebut tukang giying (ugal depan). saya sangat takut waktu itu saat saya di kasi menjadi tukang ugal karena peran ugal itu sangatlah rawan, sulit dan ditaklah gampang, karena peran ugal menjadi komando dari instrumen lainnya, jika tukang ugal salah mengomandokan maka gending akan hancur, pernah saya sampai nangis karena saya selalu salah dalam mengomandokan ugal, tapi pelatih saya dengan sabar mengajari saya sampai bisa, ketakutan itu membuat saya bangkit dari kesalahan yang say, pelatih saya melihat bahwa saya sangatlah bagus memaikan peran ugal, sampai-sampai saya menjadi tukang ugal yang di bilang hebat. pada tahun 2008 saya di pilih lagi menjadi tukang ugal dalam barungan joged klasik. hal yang paling mengesankan dan menakutkan dalam bermain gambelan yaitu pada tahun 2009, pada tahun 2009 saya di tunjuk untuk mewakili bali dalam acara DSP duta seni pelajar. latihannya di sebuah wantilan dan mengambil ide dari cerita hubungan raja bali dengan seorang putri dari cina yang di sebut, KAN CHING WI , seiring latihan berjalan gending dan tarian sudah siap di pentaskan, pada suatu hari kalau di bali dikatakan rahinan kajeng kliwon,pada hari ini pelatih mengatakan akan diadakan latihan yang panjang karena lagi 3 harinya akan berangkat ke bandung untuk mementaskan garapan KAN CING WI, tiba-tiba saat latihan tepatnya jam 6 sore salah satu teman saya kerasukan, saya sangalah takut waktu itu karena menurut orang pintar akan semunya kerasukan karena mahluk halus yang ada di sana sangatlah marah, tetapi orang pintar itu mencegahnya terlebih dahulu, kata orang pintar bahwa di rahinan kajeng kliwon itu adalah dunianya mahluk halus di wantilan itu, kemudian orang pitar itu menyadarkan teman saya sampai larut malam.

Waktu itu barungan yang di paka untuk dipertunjukan yaitu GONG GEDE, baru pertama kalinya saya memainkan barungan gong gede ini, pada biasanya barungan ini permaainannya sangatlah pelan karena dari nama barungannya saja GONG GEDE, GONG yaitu suatu barungan/instrumen sedangkan GEDE kalau diartikan dalam bahasa yaitu orang yang dewasa. biasanya gong gede di mainkan oleh banyak orang namun dari garapan ini akan di pakai GONG GEDE mini, karena pemainnya hanya 10 orang saja, Nah maka dari itu saya sangatlah penasaran untuk memakainya barungn ini karena motif pukulannya seperti gong kebyar, panggulnya pun sangatlah gede dan bilah-bilahnya sangatlah besar, saat berangkat ke bandung saya naik pesawat terbang, saya sungguh takut karena saya tidak pernah menaiki pesawat kapal terbang, pengalaman yang luar biasa menurut saya, pengen rasanya saya mengulang pengalaman itu kembali. di tahun 2010 saya di tujuk kembali dalam PKB pesta kesenian bali oleh sebuah sanggar untuk menjadi tukang ugal, pada tahun 2010 saya bermain gambelan dengan penabuh dewasa. di tahun 2011 saya kembali ikut di PKB (pesta kesenian bali), saya ikut di gong kebyar anak-anak, baleganjur, lagu pop, dan mewakili SMK untuk pembukaan PKB (pesta kesenian bali), di tahun 2011 ini saya sanagatlah banyak ikut PKB dari pagi sampai jam11 malam saya bergiliran latihannya, dari pagi saya latihan di smk sampai jam 1, dan selanjutntya saya latihan baleganjur jm 2 di SMA 2, kemudian saya jam 6 latihan gong kebyar anak-anak sampai jam 9, dan langsung saya berangkat dari kabupaten bangle ke kabupaten klungkung, di klungkung saya latihan dari jam 10 sampai jam 11 malam. Terahir saya ikut PKB pada tahun 2012 saya ikut PKB (pesta kesenian bal)i,dalam pementasan gong kebyar dewasa disinilah saya terahkir ikut gong kebyar. sekilas dari diri saya jika ada kesalahan kata maupun persamaan tempat, kata, saya minta maaf yang sebesar-besarnya, karena saya hanyalah manusai yang tak selalu benar, sekian dari saya terimakih.

hormat saya,

(                                               )

Comments are closed.

Previose Post: