Tabuh Telu Lelambatan Sekar Gendot

This post was written by suriyatanaya on Mei 3, 2021
Posted Under: Tak Berkategori

lelambatan pegongan merupakan salah satu komposisi klasik dalam seni karawitan Bali. Dari berbagai bentuk komposisi yang ada, komposisi ini memiliki spesifikasi dan ciri khas tersendiri dimana penekanan pada istilah ”lelambatan” mencerminkan sebuah identitas yang kuat. Lelambatan berasal dari kata Lambatyang berarti pelan yang mendapat awalan Le dan akhiran an kemudian menjadi lelambatan yang berarti komposisi lagu yang dimainkan dengan tempo dan irama yang lambat/pelan. Tambahan kata Pegongan pada bagian belakang kata Lelambatan sebagai penegasan pengertian bahwa gending-gending lelambatan klasik pagongan adalah merupakan repertoar dari gending-gending yang dimainkan dengan memakai barungan gamelan Gong. Gamelan Gong yang dimaksud adalah gamelan-gamelan yang tergolong dalam kelompok barungan yang memiliki Patutan Gong. Patutan adalah merupakan istilah yang dipergunakan untuk menyebutkan tangga nada (laras) gamelan Bali yang mempergunakan laras pelog 5 (lima) nada.
Rembang memberikan beberapa ulasan tentang pengertian tabuh. Pertama, tabuh bila dilihat sebagai suatu estetika teknik penampilan adalah hasil kemampuan seniman mencapai keseimbangan permainan dalam mewujudkan suatu repertoir hingga sesuai dengan jiwa, rasa dan tujuan komposisi. Kedua, pengertian tabuh sebagai suatu bentuk komposisi didifinisikan sebagai kerangka dasar gending-gending lelambatan tradisional. Misalnya tabuh pisan, tabuh telu, tabuh pat dan sebagainya (Rembang, 1984/1985:8-9). Dari kedua pengertian di atas dapat disimak bahwa tabuh dalam konteks karawitan Bali memiliki pengertian yang sangat luas adakalannya tabuh juga dipergunakan untuk menunjukkan bentuk-bentuk komposisi lainnya diluar dari gending-gending lelambatan tradisional misalnya tabuh kreasi baru disini makna yang terkandung di dalamnya adalah  suatu bentuk garapan komposisi karawitan yang di luar dari kaidah-kaidah tetabuhan klasik. Di samping itu kata tabuh juga dipergunakan untuk menyebutkan bentuk-bentuk komposisi dari berbagai jenis barungan gamelan seperti tabuh Smar Pagulingan, tabuh Gong Gede, tabuh Kekebyaran dan sebagainya.

Comments are closed.

Previose Post: