Tabuh Gender Wayang Srikandi
Posted Under: Tak Berkategori
Gender Wayang merupakan barungan alit yang merupakan gamelan Pewayangan (Wayang Kulit dan Wayang Wong) dengan instrumen pokoknya terdiri dari 4 (empat) tungguh gender berlaras selendro (lima nada) (Dibia, 1999:108).Gender Wayang ini memiliki banyak kelebihan, dari segi fungsi, ataupun maknanya yang biasanya digunakan untuk mengiringi upacara Manusa Yadnya (potong gigi) dan upacara Pitra Yadnya (ngaben). alat musik Gender Wayang sering digunakan untuk mengiringi pertunjukan Wayang Lemah, Wayang Kulit Ramayana ataupun Wayang Kulit lengkap dengan dipadukan alamat musik lain.
Srikandi telah bermetamorfosis dari kisah dalam epos MAHABARATAYUDA menjadi simbol gerakan perempuan. Jika dizaman dulu tak lebih dari salah satu diantara sekian banyak karakter dalam Epos MAHABARATAYUDA, maka sekarang perempuan hebat selalu disebut sebagai Srikandi. Dikisahkan bahwa Srikandi telah berhasil membunuh salah satu jagoan Kurawa yakni Bhisma. Hari ini, Srikandi telah menjadi simbol (bahkan mungkin mitos) pada gerakan perempuan. Sekiranya Resi Vyasa sang penulis epos tersebut hidup kembali, mungkin dia kaget melihat tokoh karangannya hadir menjelma melampaui batas imajinasinya. Dalam tradisi pewayangan, Srikandi dilukiskan sebagai perempuan cantik nan perkasa istri Arjuna. Meski dilukiskan Arjuna punya banyak istri, tapi Srikandilah istri Arjuna yang setia hingga dimedan pertempuran dalam perang besar keluarga barata, antara Pandawa dan Kurawa.
Gender Wayang saat ini tidak hanya digemari oleh kalangan dewasa, namun saat ini sudah mulai menyentuh kalangan anak-anak. Anak-anak sangat membutuhkan hal- hal yang mampu memicu perkembangan fisik dan psikisnya kearah yang lebih baik dan tentunya hal ini yang diinginkan oleh setiap orang tua. Melalui belajar Gender Wayang siswa diharapkan mampu mengoptimalkan kemampuan otak, karena dalam memainkan alat musik tradisional ini memerlukan keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.