kendang barong

This post was written by sangmade on Juli 3, 2014
Posted Under: Tak Berkategori

Kendang Barong Dalam Karawitan Bali

 images

Membicarakan kendang Bali tentunya tidak bisa dipisahkan dari seni karawitan yang dimilikinya. Yang dimaksud dengan karawitan Bali atau karawitan dalam arti yang lebih luas adalah music tradisional Indonesia. Namun secara khusus , seni karawitan Bali adalah music tradisional yang berasal dari Bali yang nilai-nilai musikalnya tidak bisa dipisahkan dengan kehidupan sosiokultural masyarakatnya. Secara umum seni karawitan Bali dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu: seni karawitan vokal (tembang), seni karawitan instrumental, dan seni karawitan vokal-instrumental. Seni karawitan vokal (tembang adalah suatu bentuk music tradisi yang mempergunakan vokal manusia sebagai media ungkap, seni karawitan instrumental adalah seni karawitan bali yang mempergunakan instrument atau gambelan sebagai media ungkap berkreativitas, sedangkan seni karaitan vokal-instrumental adalah seni karawitan yang di dalamnya menggabungkan unsure vokal dan instrumental.

Proses Pembuatan Kendang Bebarongan  Secara umum proses pembuatan kendang Bali adalah sama. Langkah pertama yang dilakukan dalam pembuatan kendang bebaronganadalah mencari dewasa ayu—waktu yang baik- agar mendapatkan keselamatan dalam bekerja dan kendang yang diciptakan nantinya memiliki kualitas yang baik. Mulai dari hari untuk menebang pohon ditentukan dengan mempertimbangkan sistem sasih – masa – dan pawukon (wewaran). Sasih yang baik adalah sasih karo, kawulu, dan kesanga yang biasanya disebut sasih berag (kurus). Dalam perhitungan wewaranyang terpenting tidak jatuh pada ingkeltaru, wewaran : was (beteng) dan menghindari pasah. Sebelum menebang pohon, biasanya akan dihaturkan canang sari dan segehan. Waktu penebangan sangat diperhitungkan agar tidak termakan rayap, tidak mudah pecah dan mempunyai ketahanan dari segi usia.

Setelah kayu di potong lalu mencari hari baik untuk memulai bekerja atau nuasen. Hari tersebut adalah hari-hari yang bertepatan dengan dewasa: karna sula, kala geger, aswajag turundan bojogturun. Setelah kendang tersebut selesai digarap lalu diupacarai yang disebut dengan istilah ngulapin atau masupati, maksud dari upacara ini adalah memohon kjepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa agar instrument tersebut menghasilkan suara sesuai dangan yang diinginkan, sekaligus dapat dipergunakan dalam konteks upacara.

Adapun jenis-jenis kayu yang dipergunakan untuk pembuatan bantang kendang bebarongan, antara lain : kayu tewel- nangka-,intaran, mahoni, waru, Kendal, poh gading, cempaka, kayu soren, belalu, nayur, taeb, sentul, tenggulun, temuli gending, waru lod, dan seseh. Kayu yang dianggap paling bagus untuk bantang kendang bebarongan adalah kayu nangka.

Selain dari pemilihan kayu, penentuan jenis kulit sebagai penukupkendang juga harus diperhatikan. Dalam nukubkendang bebarongan,  jenis kulit yang dipergunakan adalah kulit sapi yang masih muda atau godel.Jenis godelyang dipergunakan adalah godel  betina karena mempunyai jenis kulit yang lebih lemas dan lentur dari pada yang jantan.

Teknik Menabuh Kendang Bebarongan Ada satu hal yang penting yang harus diperhatikan oleh juru kendang, yaitu sikap duduk dalam bermain kendang sebab sikap duduk yang baik dan benar akan sangat menentukan kenyamanan dalam bermain kendang. Dalam memainkan kendang bebarongan, juru kendang harus duduk bersila dengan posisi kendang di atas paha. Bagian depan kendangberada di sebelah kanan. Posisi kendang sejajar dengan bahu kanan penabuh, badan harus tegak dan perut harus ‘dikunci’. Dengan posisi badan yang tegak dan pandangan kedepan akan menambah kewibawaan seorang pemain kendang, disebut dengan istilah nogdog jejerih. Untuk mendapat suara kendang sesuai dengan yang diinginkan dilakukan dengan jalan mengatur posisi sompe (pengatur suara kendang yang berbentuk cincin terbuat dari jangat). Cara mengatur tinggi rendahnya suara kendang adalah dengan jalan mengatur sompe baik kearah muwa kanan maupun muwa kiri kendang. Pengaturan suara kendang dapat juga dilakukan dengan cara memukul bagian wakis –salah satu bagian dari kendang yang terbuat dari bambo dan kawat yang berbentuk cincin dan berfungsi untuk memegang penukub dan tali, dan penukub kendang pada kedua bagian (muwa).

Pupuh kendang bebarongan adalah gabungan dari beberapa warna suara kendang sehingga menghasilkan suatu pola kekendangan khas bebarongan. Pupuh kekendangan bebarongan terdiri dari pupuh kekendangan pokok dan pupuh kekendangan yang dikembangkan. Pupuh kekendangan yang dikembangkan pada dasarnya mengacu pada pupuh kekendangan pokok. Dalam hal pengembangan ini sangat tergantung dari kemampuan atau skill dan rasa estetis dari juru kendang itu sendiri. Pupuh Kekendangan Pokok Dengan Menggunakan Panggul Yang dipakai dasar dalam pupuh kekendangan pokok adalah gending jenis gilak yang sering disebut gilak bebarongan. Gilak bebarongan terdiri dari delapan ketukan dalam satu frasenya (satu gong-an). Pada pupuh kekendangan pokok bebarongan pukulan pak atau keplak jatuh tepat pada ketukan, sedangkan cedugannya megantung atau sering disebut dengan istilah nyatotin. Dengan jatuhnya keplakan tepat pada ketukan dan cedugan megantung maka tangan kiri akan berfungsi sebagai pemegang mat sedangkan tangan kanan memalui cedugan akan bermain megantung atau off beat. Dengan demikian akan terjadi keseimbangan sebagai dasar dari pupuh kekendangan barong.

Pupuh Kekendangan Pengembangan Berdasarkan pupuh pokok di atas maka, seara bertahap pupuh pokok itu akan dikembangkan sesuai dengan kemampuan juru kendang itu sendiri. Caranya adalah sebagai berikut ini:

  1. Langkah pertama adalah membuat keplakan menjadi megantung sehingga keplakan dan cedugan akan megantung.
  2. Pengembangan kedua dilakukan dengan jalan melipatkan jatuhnya cedugan pada gong kedua
  3. Pengembangan ketiga keplakan tetap megantung, sedangkan cedugan ditambah variasinya naming tetap dipukul megantung.
  4. Pengembangan lebih lanjut adalah dengan jalan melipatkan keplakan maupun cedugan dengan teknik megantung, sehingga pupuhnya menjadi sangat rumit.

Pupuh Kekendangan Pokok Tanpa Menggunakan Panggul Pada dasarnya sama dengan pupuh kekendangan pokok yang menggunakan panggul, yaitu sama-sama nyatotin baik keplakan,ceditan, maupun suara pung.

Pupuh kekendangan Tanpa Menggunakan Panggul

Pupuh Kekendangan Pokok Tanpa Menggunakan Panggul Pada dasarnya sama dengan pupuh kekendangan pokok yang menggunakan panggul, yaitu sama-sama nyatotin baik keplakan,ceditan, maupun suara pung.

Hubungan Antara Pupuh kekendangan Dengan tari Barong

Dilihat dari hubungan antara pupuh kekendangan dengan tari barong , ternyata keduanya memiliki hubungan yang sangat erat. Dalam hal ini, tari (juru bapang) akan bertindak sebagai pemberi aba-aba dan selanjutnya direspon oleh tukang kendang dan seluruh pemain gamelan sehingga terjadilah perubahan dinamika gending yang disebut dengan istilah angsel. Ada empat jenis angsel yang didapatkan dalam hubungan ini yaitu : angsel bawak (pendek), angsel numpuk (berlipat), angsel kado (tidak sempurna) dan angsel lantang (panjang). Selain keempat angsel tersebut, apabila juru bapang memberi aba-aba berupa kipekan (menoleh kekanan atau kekiri) maka akan direspon oleh juru kendang dengan keplakan.

Sumber            : Mengenal jenis-jenis puykulan dalam barungan gambelan gong kebyar

Comments are closed.

Next Post:
Previose Post: