GENDING-GENDING IRINGAN WAYANG KULIT BALI DAN KEGUNAANYA
Posted Under: Tulisan
Gending-gending pewayangan Bali bisa di klompokan sesuai dengan kegunaannya didalam pementasan, dibawah ini merupakan susunan gending iringan wayang dari awal pementasan sampai akhir pementasan yaitu :
1) Gending Petegak,
2) Gending Pemungkah,
3) Gending Petangkilan,
4) Gending Angkat-angkatan,
5) Gending Tetangisan,
6) Gending Pasiat,
7) Gending Aras-arasan,
8) Gending Pepeson,
9) Gending Penyuwud,
10) Gending Ngastawa,
Ada pula pengertian dan kegunaannya dari gending-gending iringan wayang diatas yaitu :
- 1. Gending pategak.
Gending petegak adalah gending- gending yang termasuk dalam kelompok gending-gending pembukaan atau instumentalia dalam pementasan.
Gending-gending ini tidak di pakai untuk mengiringi tari atau gerak wayang, karena gending tersebut hanya ditabuh pada saat dalang belum hadir di panggung atau pada waktu dalang sedang mengadakan persiapan untuk mulai pementasan.
- 2. Gending pamungkah .
Gending ini hanya di mainkan hanya sekali pada tiap pementasan yang akan di tabuh pada saat dalang mulai membuka kotak wayangnya (gedog), sampe dengan pengesah kayonan, gending ini dimainkan cukup lama kira-kira memakan waktu 30 menit sampai 45 menit, tergantung dari cepat lambatnya memilih atau mengeluwarkan wayangnya dari dalam gedog tersebut.
- 3. Gending patangkilan.
Dimainkan setelah gending pemungkah yang dipakai untuk mengiringi wayang mulai dari persiapan sampai dengan berakhirnya permusyawarahan, gending ini dimainkan hanya sekali setiap pementasan wayang kulit.
- 4. Gending angkat-angkatan.
Dipakai untuk mengiringi wayang dalam keadakan berjalan atau bergerak dari satu tempat ke tempat yang lain misalnya, akan brangkat ke medan perang, dan lain-lain.
- 5. Gending tetangisan
Dipakai untuk mengiringi wayang pada saat suasana sedih atau dalam adegan menangis.
- 6. Gending pasiat
Dipakai pada waktu wayang dalam keadakan marah maupun adegan perang.
- 7. Gending aras-arasan
Pada umumnya dipai untuk adegan roman (berkasih-kasihan) dan juga untuk, mengeluwarkan wayang putri.
- 8. Gending papeson
Merupakan gending yang khusus dipakai untuk mengiringi pada waktu keluwarnya wayang-wayang tertentu misalnya, kayonan, geruda, rangda,malen,delem,dan sangut.
- 9. Gending panyuwud
Gending yang sangat pendek yang menandakan bahwa pertunjukan wayang selesai.
- 10. Gending ngastawa
Gending tersebut hanya untuk mengiringi dalang bila membuat tirta (air suci) dan meruat.
(gambelan gender wayang saat mengiringi pementasan wayang Bali)
Kesimpulan
Gending-gending pewayangan di Bali tidaklah semuanya dimainkan pada sekali pementasan karena tergantung kepada kehendak Ki Dalang, sedab gending-gending yang dimainkan harus sesuai dengan jalan lakon yang di bawakan.
Reader Comments