Apr
08
2018

Trompong

Trompong adalah suatu instrument berbentuk deretan gong – gong kecil yang berpencon dan sudah diatur ukurannya dari yang terbesar sampai yang terkecil . Gong – gong ini diletakkan di atas resonator kayu dan juga sudah memiliki nada – nada yang sesuai dengan ukurannya. Trompong ini biasanya dimainkan oleh seorang penabuh dengan menggunakan alat pemukul ( panggul ) trompong yang dipegang dengan kedua tangan kanan dan kiri. Trompong biasanya berfungsi sebagai pembawa melodi / lagu yang biasanya dibawakan oleh instrument ugal ( jika pada barungan tersebut tidak memakai instrument trompong ).
Ada beberapa tehnik permainan dalam memainkan instrument trompong sebagai berikut:
– Nyilih asih, yaitu suatu tehnik permainan yang memukul beberapa nada satu persatu secara bergantian dengan dua tangan atau satu tangan yang mengikuti alur melodi.
– Ngembat, adalah suatu tehnik permainan yang memukul 2 buah nada yang sama dengan jarak 4 nada. Tehnik ngembat biasanya dimainkan pada lagu yang bertempo lambat. Ada satu tehnik permainan yang hampir sama dengan ngembat, yaitu Ngempyung. Ngempyung adalah suatu tehnik permainan yang memukul 2 buah nada yang berbeda dengan jarak 2 nada sehingga terdengar menjadi 1 nada dan harmonis.
– Ngeluluk, yaitu memukul 2 buah nada yang berjarak dekat atau berjauhan dengan penekanan pada 1 nada.
– Niltil yaitu tehnik permainan yang memukul 1 buah nada secara berkesinambungan dengan jarak pukulan dari tempo lambat semakin lama semakin cepat. Pukulan niltil biasanya dimainkan saat gending bagian pengrangrang atau gegineman.
– Ngoret, yaitu tehnik permainan yang memukul tiga buah nada yang berdekatan dari nada rendah ke nada yang tinggi. Ngoret terdiri dari 3 macam, yaitu Ngoret Nyilihasih, Ngoret Ngembat, dan Ngoret Ngempyung. Ada satu tehnik permainan yang hampir sama dengan tehnik ngoret, yaitu Ngerot. Ngerot merupakan kebalikan dari tehnik ngoret, yaitu memukul 3 buah nada yang berdekatan dari nada tinggi menuju ke nada yang rendah.
– Nguluin ( mendahului ), yaitu tehnik permainan yang dilakukan oleh tangan kanan atau kiri dengan memukul mendahului pokok gendingnya yang biasanya dilakukan pada pukulan ngembat dan nyilihasih yang jatuhnya dibagian tengah – tengah dan bagian akhir lagu.
– Ngumad / Ngalad / Nebenin ( membelakangi ), adalah kebalikan dari tehnik nguluin, yaitu tehnik permainan yang dilakukan oleh tangan kanan atau kiri dengan memukul membelakangi pokok gendingnya yang biasanya dilakukan pada pukulan ngembat dan nyilihasih yang jatuhnya dibagian tengah – tengah dan bagian akhir lagu.
– Nerumpuk, yaitu tehnik permainan yang dilakukan oleh kedua tangan kanan dan kiri memukul 1 nada yang beruntun silih berganti dalam tempo yang agak cepat.

Jenis trompong sangatlah beragam. Berikut jenis – jenisnya :
– Pada barungan gamelan Gong Gede saih lima, ada 2 macam trompong yang digunakan yaitu trompong gede dan trompong barangan. Masing – masing memiliki 10 pencon. Trompong gede nada – nada nya lebih rendah 1 oktav dari nada – nada pada trompong barangan. Susunan nadanya yaitu dang, ding, dong, deng, dung, dang, ding, dong, deng, dung.
– Trompong Gong Kebyar juga hampir sama dengan trompong pada barungan Gong Gede saih lima. Tetapi trompong pada gong kebyar nada – nadanya lebih tinggi dari trompong pada gong gede. Jumlahnya pun sama 10 buah pencon, dan susunan nada – nadanya juga sama.
– Pada barungan gamelan Semara Pegulingan saih pitu dan Gong Gede saih pitu, trompongnya memiliki perbedaan dengan trompong gong kebyar dan gong gede saih lima. Perbedaannya terletak pada nada – nadanya, memiliki 5 nada pokok dan 2 nada pemero. Junlah penconnya sebanyak 14 buah dalam 2 oktav yang berbeda. Susunan nadanya yaitu ding, dong, deng, deung, dung, dang, daing, ding, dong, deng, deung, dung, dang, daing.
– Trompong Beruk, yaitu suatu instrument yang terbuat dari kayu pohon enau yang di Bali disebut “uyung” dan sebagai resonatornya adalah beruk yang berlubang di atasnya semacam beruk alat minum yang disusun sedemikian rupa masing-masing susunan sebagai berikut : deng, dung, dang, ding, deng, dung, dang, ding. Jadi dalam satu tungguh ada dua oktaf dengan sistem empat nada. Perbedaannya yaitu trompong Gong Gede itu berbentuk pecon, terbuat dari perunggu dan tanpa resonator. Karena pelawahnya rendah maka Trompong Beruk itu dipukul dalam posisi duduk bersila. Panggulnya dua belah bertangkai agak panjang dibuat dari bambu. Sedangkan ujungnya berbentuk bundar terbuat dari kayu yang tidak begitu keras seperti panggul rindik. Terompong Beruk itu merupakan instrumen tunggal yang tidak merupakan bagian dari suatu barungan gambelan. Demikian pula tidak berfungsi dalam suatu upacara tertentu, jadi semata-mata dipakai sebagai hiburan.
– Trompong Gamelan Samapada. Gamelan samapada yaitu suatu bentuk pembaharuan dari gamelan semara pegulingan yang bertangga nada diatonis. Gamelan samapada ada sejak tahun 2012 yang hanya ada di sanggar WYP Art Foundation Banjar Tatasan Kaja Tonja. Gamelan ini diprakarsai oleh I Wayan Gede Putra Wirawan, S. Sn . Instrument trompong pada barungan ini hampir mirip dengan trompong semara pegulingan saih pitu, hanya saja pada oktav rendah ditambah lagi 2 pencon, sehingga susunan nada – nadanya yaitu dang, daing, ding, dong, deng, deung, dung, dang, daing, ding, dong, deng, deung, dung, dang, daing. Jadi jumlah pencon dalam trompongnya ada 16 buah.

Written by in: Tak Berkategori |

Tidak ada komentar

Comments are closed.

RSS feed for comments on this post. TrackBack URL


Powered by WordPress | Theme: Aeros 2.0 by TheBuckmaker.com