Perkembangan Gender Wayang Banjar Titih Kapal

This post was written by puturedyan on Maret 6, 2018
Posted Under: Tak Berkategori

Perkembangan Gender Wayang di Banjar Titih Kapal bisa dibilang cukup pesat karena dari dulu sampai sekarang banyak ada perkembangan dari lagu – lagu yang dibawakan saat pentas atau ngayah dan adanya generasi – generasi muda yang itu serta dan terlibat didalam sekha Gender Wayang di Banjar Titih, dari tahun 1930 sekaa Gender Wayang Banjar Titih sudah aktif mengiringi wayang kulit dan mengiringi upacara keagamaan. Sampai saat ini masih aktif untuk mengiringi upacara keagamaan seperti upacara Dewa Yadnya, Pitra Yadnya dan Manusa Yadnya, tetapi sudah tidak pernah mengiringi wayang kulit karena sekha yang dulu sudah tidak aktif dan banyak yang sudah meninggal. Gender Wayang di Banjar Titih terdiri dari sepasang tungguh pemade (suaranya lebih besar) dan sepasang tungguh kantilan (suaranya agak kecil) yang dimana sudah melakukan perbaikan pada pelawah dan pembenahan laras (pemangguran) pada tahun 1947 oleh Alm. Bapak Kerug, dan baru – baru ini dibagian pelawahnya dipolesi cat dengan kombinasi warna merah, kuning dan hitam supaya terlihat lebih bagus dan menarik. Gender Wayang ini tidak ditaruh di balai banjar atau di pura, melainkan Gender Wayang ini ditaruh di rumah warga yang bernama I Wayan Jaya. Karena Gender Wayang ini milik sekha bukan milik banjar ataupun pura. Maka dari itu, instrument Gender Wayang ini bisa dipakai latian kapan saja. Adapun jumblah gending – gending atau lagu – lagu yang diketahui sekaa Gender Wayang di Banjar Titih saat ini kurang lebih yaitu 10 gending. Nama – nama sekha yang tergabung didalam sekaa Gender Wayang ini ialah

  1. I Wayan Jaya
  2. I Ketut Sukadana
  3. I Gede Arnawa
  4. I Putu Adi Wira Dharma

Baru – baru ini sudah ada beberapa muda mudi yang ikut belajar Gender Wayang ini, karena di Banjar Titih seni tidak sangat diperhatikan.

Comments are closed.

Previose Post: