Blog

Archive for the ‘Lainnya’


review 5 buku

Judul : Hasil Pendokumentasian Notasi Gending-Gending Lelambatan Klasik Pegongan Daerah Bali.

Penulis   : I Nyoman Rembang

Penerbit : DEPDIKBUD DIRJEN Kebudayaan proyek Pengembangan Kesenian Bali.

Tahun : 1984/1985

Pada tulisan yang telah tersebut diatas, dalam hal ini penyampaiannya lebih ditekankan pada gending-gending pegongan klasik yang telah didokumentasikan dalam bentuk notasi bali, dalam buku tersebut telah dicatat gending-gending  seperti: Tabuh Pisan, tabuh Telu, tabuh Pat, tabuh Nem, dan Tabuh Kutus.

Selain itu disampaikan pula berbagai bentuk komposisi lagu, beserta tehnik-tehnik menotasi atau mencatat lagu dengan notasi bali, berupa simbol-simbol dari suara-suara yang dikeluarkan masing-masing instrument dalam karawitan bali.

Kata Kunci : Gending, komposisi, dan Simbul.


Judul : Mengenal Jenis Pukulan dalam Barungan Gong Kebyar

Penulis : Pande Gede Mustika , SS Kar

: I Nyoman Sudiana, SS Kar

: I Ketut Parta, SS Kar

Penerbit : Bagian Proyek Oprasi dan Perawatan Fasilitas STSI. Denpasar

Tahun : 1996

Pada tulisan tersebut disampaikan tentang berbagai jenis-jenis “motif” pukulan yang terdapat dalam barungan Gong Kebyar itu sendiri, yang hingga kini masih dapat kita temui dalam setiap praktiknya, seperti pada instrument terompong memiliki motif : pukulan nyilih asih, ngembat, ngempyung, ngeluluk, netdet, ngandet, niltil, mekaad, nyintud, ngoret, nguluin, ngumad, dan nerumpuk. bila ditelaah secara lebih mendalam, pada masing-masing instrumen memiliki istilah motif -motif sendiri.

Di samping itu  pula disampaikan mengenai sejarah gamelan Gong kebyar, pengertian Gong Kebyar dan pengaruh gong kebyar terhadap barungan gamelan-gabelan bali lainnya.

Kata kunci : Umbit-umbitan, sejarah spectrum.


Judul : Ensiklopedi Mini Karawitan Bali

Penulis : Pande Made Sukerta

Penerbit : Sastrataya (MSPI) dengan The Ford Foundation

Tahun : 1998

Dalam buku ensiklopedi tersebut diatas diterangkan secara teliti dan jelas dalam melakukan komplikasi dari berbagai macam istilah-istilah yang ada dan masih dipergunakan masyarakat bali dalam keterlibatan mereka pada Karawitan Bali, dan sekaligus dengan penjelasan-penjelasan melalui visual, melalui foto-foto, diagram, notsasi-notasi, dan lainnya.

Pada buku tersebut pula disampaikan mengenai tehnik-tehnik dalam memainkan (memukul/menabuh) gambelan bali, seperti: tata cara memainkan instrument kendang, posisi kaki bersila dan posisi punggung dalam posisi tegak, guna melancarkan peredaran darah ke otak sehingga dapat membantu konsentrasi dalam bermain gambelan.

Kata kunci : Istilah dan Tehnik.


Judul : Prakempa, Latar Gamelan Bali.

Penulis : Dr. I Made Bandem.

Penerbit : Akademi Seni Tari Indonesia Denpasar.

Tahun : 1986.

Terdapat beberapa hal yang menjadi aspek dari buku prakempa tersebut adalah sebagai berikut: filsafat atau logika, etika dan estetika. filsafat adalah merupakan suatu dasar filosofis tentang gamelan Bali dan keseimbangan hidup manusia. Etika adalah merupakan suatu aspek ritual dan hirarki dalam gamelan. dan Estetika adalah merupakan struktur dan hukum-hukum lagu dan tehnik.

dalam buku ter5sebut disampaikan pula tentang orkestrasi dan cara-cara menabuh gamelan Bali. pada bagian akhir dari tulisan tersebut dilampirkan pula tentag terjemahan isi dari lontar yang berbahasa kawi kedalam bahasa indonesia. kalau dilihat dari isi dari lontar tersebut, prakempa memberikan gambaran yang lebih menyeluruh tentang gambelan bali ( teknik, gegebug, dan hukum lagu gambelan bali.

Kata kunci : lontar, filsafat, etika dan estetika.

Judul : Sekelumit Car-Cara Pembuatan Gamelan Bali.

Penulis : I Nyoman Rembang dkk.

Penerbit : DEPDIKBUD DIRJEN KEBUDAYAAN (Proyek Pengembangan Kesenian Bali).

Tahun : 1984/1985

Adapun materi-materi yang disampaikan dalam buku tersebut adalah tentang bagimana tehnik atau cara-cara dari pembuatan gamelan Bali. adapun bahan – bahan yang dipergunakan oleh pande gambelan atau pembuat gambelan  adalah seperti : gambelan yang  berbahan karawang atau perunggu, bamboo dan dari besi.

Selain itu disertakan pula lampiran berbagai alat-alat pande gamelan dalam proses pembuatan gambelan bali, serta dilampirkan pula ilustrasi berupa foto-foto didalam dapur atau parapen.

Kata kunci: gamelan, bahan dan parapen.

sekelumit cara-cara pembuatan gambelan bali

KESIMPULAN

Dalam tulisan I Nyoman Rembang, berjudul sekelumit cara-cara pembuatan gambelan Bali, didalamnya menguraikan tentang pengertian gambelan bali hingga cara-cara pembuatan gambelan Bali.

Gambelan adalah alat seni suara daerah di Indonesia. Dimana barungan alat-alat seni suara struktur komposisinya diatur sedemikian rupa, sesuai dengan fungsinya. Gambelan dapat difungsikan menjadi tiga, yaitu: sebagai alat pendukung sarana upacara dan agama, sebagai sarana pendidikan dan sebagai barang dagangan.

Dalam membuat gambelan terdapat beberapa jenis bahan yang dipergunakan antara lain: perunggu, besi, bamboo dan kayu. Menurut Etnomusicologis terdapat jenis bahan-bahan yang dipergunakan, antara lain: waluh, tanah, kulit,plastic, kayu, bamboo, tulang, gelas, batu, dan logam.

Dalam proses pembuatan gambelan harus memiliki tempat yang cukup luas yang disebut dengan perapen dan dua puluh jenis alat, dalam memproduksi alat-alat gambelan yang kecil-kecil dan Sembilan jenis alat-alat tambahan dalam membuat instrument yang lebih besar, dan yang penting adalah tenaga kerja. Bahan pembuatan kerawang menurut I Made Gableran adalah dua jenis logam yaitu murni dan tembaga dengan perbandingan 3 timah murni dan 10 12 tembaga, dipanaskan dan dicampur menjadi dengan suatu alat “kai” (sejenis mangkok), bahan yang sudah cair kemudian dicetak dilanjutkan dengan proses nguad hingga bembangun bilah.

Tahapan-tahapan membangun bilah antara lain tahap natap, ngedonin, ngesongin, ngeracap. Yahapan membangun alat bermoncon antara lain: 1. Membuat luas ukuran terompong, membentuk cobekan, membuat usuk mua dan pajungut, nyepuh, membersihkan dan membuat lubang gerogok, dan tahap terakhir adalah pelarasan.

Membuat gambelan dari besi, diawali dengan nguad/menteng, dikarenakan bahan awal sudah berbentuk bilah hanya memotong-motong saja dan dipanaskan agar mempermudah proses penempaan di atas landasan penguadan.

Membuat gambelan dari bamboo, adapun gambelan dari bamboo adalah rindik, gerantang, guntang dan suling. Pada umumnya dalam membuat instrument yang dipukul menggunakan bamboo petung, dan pada dasarnya proses pembuatannya sama semua, yang berbeda adalah ukuran panjang-lebar bilah serta larasnya.

Membuat gambelan dari kayu, instrument yang terbuat dari kayu disini adalah gambelan gelungkang dan terompong beruk. Gambelan gelungkang terbuat dari pohon kelapa dan terompong beruk terbuat dari pohon aren (uyung). Proses pembuatannya adalah kayu atau uyung yang sudah kering di potong-potong menurut bentuk bilah, kemudian dihaluskan sambil mengatur bentuk nada-nadanya. Setelah bilah selesai dilanjutkan dengan membuat resonator dengan batok kelapabentuknya menyerupai bentuk mangkok dan dicocokkan dengan bilah, langkah terakhir adalah memasangnya pada pelawah.

Instrument kendang instrument yang terbuat dari kayu dan kulit, adapun prosesnya adalah: kayu di potong sesuai dengan keperluan, kemudian dibangun bentuk kerucut (bentuk gelas). Alat-alat yang dipergunakan adalah kapak, pisau besar (belakas), dan ketam. Membuat lubang atau perut kendang dipergunakan alat pahat, linggis dan pengot. Setelah bantang usai dilanjutkan dengan proses nukub dengan kulit sebagai langkah akhir.