Hubungan karawitan dengan buku Bhagavad gita
Posted Under: Tak Berkategori
BHAGAVAD GITA
Sloka 12
Sanjaya :
Tasya sanjanayam harsham
Kuruvriddhah pitamahah
Simhanadam vinadyo chchaih
Sankham dadhmau pratavapan
Artinya :
Sanjaya :
Demi untuk membngkitkan semangatnya,
pahlawan kuru, kakek Bisma,
meniup kuat-kuat terompet kerangnya
menderu bagaikan raung singa
Ulasan :
Setelah duryodana kepada semua perwira-perwira tinggi dalam kalangan balatentara kaurawa untuk menjaga dan membela Bisma dalam pertempuran-pertempuran yang akan mendatang. Seperti tercantum dalam sloka 3 sampai dengan 11, maka sanjaya meneruskan ceritanya kepada maharaja dritarastra, sankham adalah terompet yang terbuat dari kulit kerang, ia ditiup oleh Bisma dengan maksud untuk membangkitkan semangat Duryodana, dan sebagai suatu tanda bahwa pasukan telah siap untuk menghadapi pertempuran.
Instrument yang terdapat didalamnya :
- Terompet
Sloka 13
( 13 )tatah – sankhas cha bheryas cha
Panavanaka gomukhah
Sahasai ‘va ‘bhyahananta
Sa sabdas tumulo bhavas
Artinya :
Terompet, genderang dan tifa
Gong serta suling tanduk
Di bunyikan dengan serentak
Gemuruh, gegap gempita
Ulasan :
Berbagai alat bunyi-bunyian dipergunakan, khusus dalam lingkungan pasukan sendiri untuk membangkitkan semangat tempur para prajurit dan bagi pihak musuh bunyi gemuruh daripada terompet, genderang, gong, tambur, suling tanduk, dan sebagainya ini berarti suatu tantangan untuk segera dimulainya peperangan. Tiap pahlawan perwira tinggi mempunyai alat bunyi-bunyian ini yang spesifik baginya sendiri,mempunyai nama yang spesifik pula.
Instrument yang terdapat didalamnya :
- Terompet
- Genderang
- Tifa
- Tambur
- Gong
Reader Comments