Hubungan karawitan dengan buku Bhagavad gita

This post was written by jezka on Juni 21, 2012
Posted Under: Tak Berkategori

BHAGAVAD  GITA

Sloka 12

Sanjaya :

    Tasya sanjanayam harsham

    Kuruvriddhah pitamahah

    Simhanadam vinadyo chchaih

    Sankham dadhmau pratavapan

 

Artinya :

Sanjaya :

            Demi untuk membngkitkan semangatnya,

 pahlawan kuru, kakek Bisma,

 meniup kuat-kuat terompet kerangnya

 menderu bagaikan raung singa

Ulasan :

Setelah duryodana kepada semua perwira-perwira tinggi dalam kalangan balatentara kaurawa untuk menjaga dan membela Bisma dalam pertempuran-pertempuran yang akan mendatang. Seperti tercantum dalam sloka 3 sampai dengan 11, maka sanjaya meneruskan ceritanya kepada maharaja dritarastra, sankham adalah terompet yang terbuat dari kulit kerang, ia ditiup oleh Bisma dengan maksud untuk membangkitkan semangat Duryodana, dan sebagai suatu tanda bahwa pasukan telah siap untuk menghadapi pertempuran.

Instrument yang terdapat didalamnya :

  • Terompet

 

 

Sloka 13

( 13 )tatah – sankhas cha bheryas cha

    Panavanaka gomukhah

    Sahasai ‘va ‘bhyahananta

    Sa sabdas tumulo bhavas

Artinya :

                Terompet, genderang dan tifa

                Gong serta suling tanduk

                Di bunyikan dengan serentak

                Gemuruh, gegap gempita

Ulasan :

Berbagai alat bunyi-bunyian dipergunakan, khusus dalam lingkungan pasukan sendiri untuk membangkitkan semangat tempur para prajurit dan bagi pihak musuh bunyi gemuruh daripada terompet, genderang, gong, tambur, suling tanduk, dan sebagainya ini berarti suatu tantangan untuk segera dimulainya peperangan. Tiap pahlawan perwira tinggi mempunyai alat bunyi-bunyian ini yang spesifik baginya sendiri,mempunyai nama yang spesifik pula.

 

Instrument yang terdapat didalamnya :

  • Terompet
  • Genderang
  • Tifa
  • Tambur
  • Gong

 

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 21st, 2022 @ 1:02 am