budidanaartha

Juli 17, 2014

PENYAKIT WANITA

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 2:09 pm

Kanker payudara sudah tidak asing lagi di telinga kita, hampir setiap orang mengenal penyakitini. Mendengar nama kanker yang terdapat dalam pikiran tentu saja sebuah nama penyakit yangsangat berbahaya dan mengerikan serta momok yang sangat menakutkan. Kanker payudara adalah kanker yang terjadi pada jaringan payudara, dimana biasanya terbentuk di dalam saluran yang membawa susu ke punting susu atau kelenjar yang menghasilkan susu pada wanita. Kanker jenis ini umumnya terjadi pada kaum hawa. Kanker payudara atau istilah medisnya kanker mamae merupakan jenis kanker kedua terbanyak yang menyerang wanita Indonesia. Utamanya menyerang wanita yang telah berumur 40 tahun ke atas. Wanita yang belum pernah melahirkan, mengalami kehamilkan pertama di atas usia 35 tahun, tidak pernah menyusui anak, mengalami siklus menstruasi yang panjang (mendapat haid pertamka kurang dari 12 tahun dan menopause lebih dari 50 tahun), pernah mendapat radiasi pada payudara, mengalami trauma pada payudara, mempunyai keluarga yang menderita penyakit ini, memiliki risiko tinggi untuk menderita kanker payudara.

JENIS PEMERIKSAAN KANKER PAYUDARA

PARAMETER FUNGSI PEMERIKSAAN

Ca.15.3 Monitoring terapi kanker payudara

CEA Screening tumor marker, follow up therapy

USG Mammae Melihat adanya kelainan pada jaringan mammae

PA Jaringan Mammae Menentukan keganasan jaringan mammae

Mammografi Test Melihat adanya kelainan pada jaringan mammae

Beberapa ciri fisik dan tanda awal dari penyakit kanker payudara yaitu adanya benjolan kecil pada jaringan di sekeliling payudara, terasa keras, tampak kerutan-kerutan pada kulit payudara, keluarnya darah atau nanah pada punting susu, perubahan pada puting susu seperti gatal, terasa terbakar dan tertarik ke dalam, dapat menjadi tanda-tanda kemungkinan terjadinya kanker payudara. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, tetapi factor yang memegang peranan terjadinya kanker ini adalah hormone estrogen. Memeriksakan perubahan yang terjadi pada payudara secara rutin perlu dilakukan, sehingga jika terdeteksi ada kelainan dapat segera diantisipasi. Untuk mendeteksi dini kanker payudara dapat melakukan pemeriksaan sendiri pada payudara (SADARI) setiap bulan (5-7 hari setelah haid). Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah ditemukan kelainan atau tidak pada payudara. Sejumlah tanda tersebut di atas memang merupakan ciri-ciri kanker payudara. Walaupun demikian, jika mengalami satu atau lebih hal tersebut, belum tentu menderita kanker payudara. Cobalah periksakan diri ke dokter dan lalukan tes mammografi. Mencegah lebih baik daripada mengobati. Untuk itu harus secara rutin melakukan pemeriksaan terhadap payudara sendiri. Semakin sering memeriksakan payudara, maka semakin lebih “mengenal” kanker payudara serta akan lebih mudah untuk menyadari jika terdapat hal yang tidak normal. Pemeriksaan payudara merupakan langkah penting untuk deteksi dini kanker payudara.

Komentar ditutup.

Powered by WordPress WPMU Theme pack by WPMU-DEV.