budidanaartha

Juli 27, 2014

DATANGNYA WAYANG

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 7:20 pm

Mengenai asal-usul wayang ini, di dunia ada dua pendapat. Pertama, pendapat bahwa wayang berasal dan lahir pertama kali di Pulau Jawa, tepatnya di Jawa Timur. Pendapat ini selain dianut dan dikemukakan oleh para peneliti dan ahli-ahli bangsa Indonesia, juga merupakan hasil penelitian sarjana-sarjana Barat. Di antara para sarjana Barat yang termasuk kelompok ini, adalah Hazeau, Brandes, Kats, Alasan mereka cukup kuat. Di antaranya, bahwa seni wayang masih amat erat kaitannya dengan keadaan sosiokultural dan religi bangsa Indonesia, khususnya orang Jawa. Panakawan, tokoh terpenting dalam pewayangan, yakni Semar, Gareng, Petruk, Bagong, hanya ada dalam pewayangan Indonesia, dan tidak di negara lain. Selain itu, nama dan istilah teknis pewayangan, semuanya berasal dari bahasa Jawa (Kuna), dan bukan bahasa lain. Sementara itu, pendapat kedua menduga wayang berasal dari India, yang dibawa  bersama dengan agama Hindu ke Indonesia. Mereka antara lain adalah Pischel, Hidding, Krom, Poensen, Goslings, dan Rassers. Sebagian besar kelompok kedua ini adalah sarjana Inggris, negeri Eropa yang pernah menjajah India. Namun, sejak tahun 1950-an, buku-buku pewayangan seolah sudah sepakat  bahwa wayang memang berasal dari Pulau Jawa, dan sama sekali tidak diimpor Budaya wayang diperkirakan sudah lahir di Indonesia setidaknya pada zaman pemerintahan Prabu Airlangga, raja Kahuripan (976 -1012), yakni ketika kerajaan di Jawa Timur itu sedang makmur-makmurnya. Karya sastra yang menjadi bahan cerita wayang sudah ditulis oleh para pujangga Indonesia, sejak abad X. Antara lain, naskah sastra Kitab Ramayana Kakawin berbahasa Jawa Kuna ditulis pada masa pemerintahan raja Dyah Balitung (989-910), yang merupakan gubahan dari
Kitab Ramayana karangan pujangga India, Walmiki. Selanjutnya, para pujangga Jawa tidak lagi hanya menerjemahkan Ramayana dan Mahabarata ke bahasa Jawa Kuna, tetapi menggubahnya dan menceritakan kembali dengan memasukkan falsafah Jawa kedalamnya. Contohnya, karya Empu Kanwa Arjunawiwaha Kakawin, yang merupakan gubahan yang berinduk pada Kitab Mahabarata. Gubahan lain yang lebih nyata bedanya derigan cerita asli versi India, adalah Baratayuda Kakawin karya Empu Sedah dan Empu Panuluh. Karya agung ini dikerjakan pada masa pemerintahan Prabu Jayabaya, raja Kediri (1130 – 1160). Wayang sebagai suatu pergelaran dan tontonan pun sudah dimulai ada sejak zaman pemerintahan raja Airlangga. Beberapa prasasti yang dibuat pada masa itu antara lain sudah menyebutkan kata-kata “mawayang” dan `aringgit’ yang maksudnya adalah pertunjukan wayang. Mengenai saat kelahiran budaya wayang, Ir. Sri Mulyono dalam bukunya Simbolisme dan Mistikisme dalam Wayang (1979), memperkirakan wayang sudah ada sejak zaman neolithikum, yakni kira-kira 1.500 tahun sebelum Masehi.  Pendapatnya itu didasarkan atas tulisan Robert von Heine-Geldern Ph. D, Prehistoric Research in the Netherland Indie (1945) dan tulisan Prof. K.A.H. Hidding di Ensiklopedia Indonesia halaman 987. Kata `wayang’ diduga berasal dari kata `wewayangan’, yang artinya bayangan. Dugaan ini sesuai dengan kenyataan pada pergelaran Wayang Kulit yang menggunakan kelir, secarik kain, sebagai pembatas antara dalang yang memainkan wayang, dan penonton di balik kelir itu. Penonton hanya menyaksikan gerakan-gerakan wayang melalui bayangan yang jatuh pada kelir. Pada masa itu pergelaran wayang hanya diiringi oleh seperangkat gamelan sederhana yang terdiri atas saron, todung (sejenis seruling), dan kemanak. Jenis gamelan lain dan pesinden pada masa itu diduga belum ada. Untuk lebih menjawakan budaya wayang, sejak awal zaman Kerajaan Majapahit  diperkenalkan cerita wayang lain yang tidak berinduk pada Kitab Ramayana dan Mahabarata. Sejak saat itulah ceritacerita Panji; yakni cerita tentang leluhur raja-
raja Majapahit, mulai diperkenalkan sebagai salah satu bentuk wayang yang lain. Cerita Panji ini kemudian lebih banyak digunakan untuk pertunjukan Wayang Beber. Tradisi menjawakan cerita wayang juga diteruskan oleh beberapa ulama Islam, di antaranya oleh para Wali Sanga. Mereka mulai mewayangkan kisah para raja Majapahit, di antaranya cerita Damarwulan.Masuknya agama Islam ke Indonesia sejak abad ke-15 juga memberi pengaruh besar pada budaya wayang, terutama pada konsep religi dari falsafah wayang itu. Pada awal abad ke-15, yakni zaman Kerajaan Demak, mulai digunakan lampu minyak berbentuk khusus yang disebut blencong pada pergelaran Wayang Kulit. Sejak zaman Kartasura, penggubahan cerita wayang yang berinduk pada  Ramayana dan mahabarata makin jauh dari aslinya. Sejak zaman itulah  masyarakat penggemar wayang mengenal silsilah tokoh wayang, termasuk tokoh  dewanya, yang berawal dari Nabi Adam. Sisilah itu terus berlanjut hingga sampai pada raja-raja di Pulau Jawa. Dan selanjutnya, mulai dikenal pula adanya cerita wayang pakem. yang sesuai standar cerita, dan cerita wayang carangan yang  diluar garis standar. Selain itu masih ada lagi yang disebut lakon sempalan, yang sudah terlalu jauh keluar dari cerita pakem. Memang, karena begitu kuatnya seni wayang berakar dalam budaya bangsa Indonesia, sehingga terjadilah beberapa kerancuan antara cerita wayang, legenda, dan sejarah. Jika orang India beranggapan bahwa kisah Mahabarata serta Ramayana benar-benar terjadi di negerinya, orang Jawa pun menganggap kisah pewayangan benar-benar pernah terjadi di pulau Jawa. Dan di wilayah Kulonprogo sendiri wayang masih sangatlah diminati oleh semua  kalangan. Bukan hanya oleh orang tua saja, tapi juga anak remaja bahkan anak  kecil juga telah biasa melihat pertunjukan wayang. Disamping itu wayang juga biasa di gunakan dalam acara-acara tertentu di daerah kulonprogo ini, baik di  wilayah kota Wates ataupun di daerah pelosok di Kulonprogo.

SENI KULTURAL

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 7:17 pm

Di zaman sekarang ini seni memang sangat berpengaruh terhadap perkembangan IPTEK. Kita tidak bisa terlepas dari yang namanya seni, tanpa adanya seni hidup kita tidak akan indah, karena seni merupakan hal pendukung terbentuknya keindahan. Misalnya saja rumah, tanpa adanya rasa keindahan, maka rumah yang kita huni sekarang ini akan bermodel kuno. Begitu juga dengan tekhnologi yang sekarang ini berkembang, pasti didukung dengan adanya seni. Contohnya adalah motor, motor zaman dulu dengan yang sekarang pasti mempunyai model yang berbeda. Pastinya yang sekarang lebih bagus dari pada yang dulu. berikutu ni adalah macam macam seni yang akan
saya jelaskan secara umum :
1. Seni Rupa
Seni rupa merupakan salah satu cabang kesenian. Seni rupa memiliki wujud pasti dan tetap yakni dengan memanfaatkan unsur rupa sebagai salah satu wujud yang diklasifikasikan ke dalam bentuk gambar, lukis, patung, grafis, kerajinan tangan, kriya, dan multimedia. Kompetensi dasar yang harus dicapai bidang seni rupa adalah meliputi kemampuan memahami dan berkarya lukis,  kemampuan memahami dan membuat patung, kemampuan memahami dan berkarya grafis ,kemampuan memahami  dan membuat kerajinan tangan, serta kemampuan memahami dan berkarya atau membuat sarana multimedia.  Terminologi in pada dasarnya telah ditetapkan sebagai kecakapan seseorang yang mampu menguasai bidang kerupawanan. Seni rupa telah mengakar mulai zaman animisme dan dinamisme hingga jaman melenium. Seni Rupa menjadi salah  satu bagian cabang seni yang secara performatif mempresentasikan wujud yang kasat mata. Ilusi tentang wujud  dapat diserap dan dirasakan ke dalam klasifikasi bentuk seperti telah disebut pada bagian atas. Representasi bentuk  seni rupa dipertimbangkan secara sinergis melalui perhelatan media yang digunakan sebagai dasar perwujudan  rupa. Secara kontekstual seni rupa merupakan wujud mediasi bentuk kasat mata yang dekat ke arah perlambang  gambar, lukis, patung, kerajinan tangan kriya dan multimedia. berhubungan dengan unsur cabang kesenian.

2. Seni Musik
Unsur bunyi adalah elemen utama seni musik. Unsur lain dalam bentuk harmoni, melodi dan notasi musik merupakan wujud sarana yang diajarkan. Media seni musik adalah vokal dan instrumen. Karakter musik instrumen  dapat berbentuk alat musik Barat dan alat musik Nusantara/tradisional. Jenis alat musik tradisional antara lain terdiri  dari seruling, gambang kromong, gamelan, angklung, rebana, kecapi, dan kolintang serta arumba. Jenis alat musik Barat antara lain terdiri dari piano, gitar, flute, drum, musik elektronik, sintetiserr, seksopon, dan terompet. Kompetensi dasar yang harus dicapai dalam mempelajari seni musik meliputi kemampuan memahami dan berkarya  musik, pemahaman pengetahuan musik mencakup harmoni, melodi dan notasi musik serta kecerdasan musikal  yang memungkinkan seseorang dapat beradaptasi dengan perangkat musik secara cepat. Di sisi lain, kemampuan  memahami dan membuat notasi, kemampuan mengaransemen, serta praktik dasar maupun mahir dalam banyak  alat atau instrumen secara terampil, serta kemampuan memahami dan membuat multimedia. Seni musik yang lebih mempromosikan unsur bunyi sebagai medium dasar musik lebih memiliki proporsi pada bunyi yang teratur,  bunyi yang berirama, serta paduan bunyi yang menjurus kepada eksperimental bunyi secara harafiah tanpa ritme, melodi maupun harmoni. Seni musik banyak berkembang pada komunitas masyarakat yang memiliki aliran klasik,  ekspresionis, eksperimentalis, dan fluonsis dengan memetakan perkembangan musik melalui bunyi-bunyian yang  tidak berirama dan bernada. Seni musik tumbuh-kembang sejak zaman Renaissance hingga abad milenium. Secara  progresif aliran musik yang berkembang pada saat ini lebih ke arah musik yang memiliki tonasi, interval, dan harmoni secara varian. Seni musik lebih transparan dalam bentuk hasil karyanya. Bunyi sebagai media ungkap menjadi salah satu alat  komunikasi dalam menginternalisasikan makna bunyi ke dalam penerjemahan kuantum dari pikiran aranjer(penata  musik) ke penonton. Oleh sebab itu, dibutuhkan pemaknaan artikulasi penataan musik terhadap cara penyampaian makna musik untuk dapat dimengerti oleh penonton. Dengan demikian makna penataan musik semakin mudah  dipahami, dimengerti dan menjadi media komunikasi antara penata musik dengan penghayat musiknya.

3. Seni Teater
Kompetensi dasar bidang seni teater mencakup kemampuan memahami dan berkarya teater, kemampuan memahami dan membuat naskah, kemampuan memahami berperan di bidang casting kemampuan memahami dan membuat setting atau tata teknik pentas panggung dan penciptaan suasananya sebagai perangkat tambahan dalam membidangi seni teater.
Di sisi lain, kemampuan memahami untuk berperan di luar dirinya adalah penguasaan khusus yang harus dikuasai secara teknis dalam berkarya teater. Kemampuan memahami dan membuat sarana dan prasarana perlengkapan berbasis multimedia adalah pendekatan aktual yang harus dikuasai seorang dramawan dalam kaitannya dengan penyajian teater berbasis teknologi. Seni teater juga sebagai bagian integral kesenian memiliki media ungkap suara dalam wujud pemeranan. Cara atau teknik ini lebih mengutamakan terciptanya casting, pembawaan, diksi, intonasi,  pengaturan laring dan faring secara konsisten adalah bagian penting dari penjelmaan profesi yang harus dimiliki.

4. Seni Tari
Media ungkap tari adalah gerak. Gerak tari merupakan gerak yang diperhalus dan diberi unsur estetis. Gerak dalam tari berfungsi sebagai media untuk mengkomunikasikan maksud-maksud tertentu dari koreografer. Keindahan tari terletak pada bentuk kepuasan, kebahagiaan, baik dari koreografer, peraga dan penikmat atau penonton. Kompetensi dasar dalam mempelajari seni tari mencakup praktik dasar dan mahir dalam penguasaan gerak tari meliputi tari tradisional maupun tari garapan, kemampuan memahami arah dan tujuan koreografer dalam konsep koreografi kelompok. Kemampuan memahami an berkarya tari (koreografi) adalah keterampilan khusus berhubungan  dengan kepekaan koreografi, di sisi lain diharapkan memiliki kepekaan memahami aspek-aspek tari dan aspek  keindahan secara teknis. Sebagai penyesuaian abad modern, kemampuan memahami dan membuat perangkat  multimedia hubungannya dengan tari adalah bentuk penyesuaian sumber daya manusia dalam adaptasinya dengan teknologi. Perwujudan ekspresi budaya melalui gerak yang dijiwai serta diikat nilai-nilai budaya menjadi patokan  dasar atau standar ukur tari untuk dikaji menjadi bentuk tari-tarian daerah di Indonesia. Sebagai salah satu unsur terpenting kesenian di Indonesia dalam wujud performa gerak, dibutuhkan adanya kehidupan sosial dan spiritual  masyarakat pendukungnya. Peran dan fungsi tarian yang begitu penting hingga kini pada puncak kesenian daerah menjadi simbol dan puncak tari sebagai budaya di daerah yang bersangkutan. Jenis tari yang telah menjadi puncak budaya daerah sangat erat untuk dijadikan sebagai tarian yang diunggulkan daerah.di mana tarian tersebut berasal. Beraneka ragam tari-tarian yang diwarisi masyarakat daerah di Indonesia baik yang sakral maupun yang sekuler,  tradisional maupun nontradisional. Bentuk tarian dari zaman prasejarah hingga zaman modern, produk dari zaman  tertentu membantu sejarah kehidupan tarian untuk dapat tumbuh-kembang hingga akhir zaman.Seni tari memerlukan media gerak. Gerak murni atau wantah tidak memiliki maksud-maksud tertentu. Gerak maknawi memiliki makna  maksud-maksud tertentu dan apabila dibangun dengan unsur keindahan, maka gerakan tari semakin halus, estetis, dan geraknya memiliki bangunan ekspresi bentuk yang diungkapkan manusia untuk dinikmati.Seni tari banyak dipengaruhi oleh kepercayaan dinamisme dan animisme. Oleh sebab itu, sejak zaman dulu tarian sudah memiliki peran fungsi yang sentral dalam kehidupan beragama. Peran tari dalam upacara terkait dengan cara dan tujuan yang terkait dalam prosesi suatu upacara keagamanaan atau ritual. Seni tari mewariskan bentuk-bentuk tradisi maupun nontradisi. Sifat—fungsi magis-ritual yang dipengaruhi kepercayaan animisme dinamisme mampu menjadi kekuatan sentral dalam setiap upacara keagamaan. Dalam perkembangannya, seni tari tradisional pada akhirnya
mewariskan seni pertunjukan baru dan inovatif melalui dramatari prembun, hingga sendratari jenis kesenian yang  lahir pada zaman modern. Pada masyarakat modern yang dinamis ini, kehadiran seni tari memerlukan hadirnya penari yang baik, guru-guru tari yang profesional, dan pemikir-pemikir yang mampu merumuskan masa depan tari  secara proporsional. Oleh sebab itu, beberapa hal harus diperhatikan menyangkut penguasaan teknik tari agar dapat memenuhi syarat sebagai penari yang profesional.

5. Kerajinan Tangan
Cabang kesenian ini pada dasarnya memprioritaskan kepada keterampilan tangan dalam bentuk benda hasil  kerajinan. Hal kerajinan tangan mencakup unsur-unsur bordir, renda, seni lipat,seni dekoratif, serta seni yang menekankan keterampilan tangan. Seni dan pengetahuan lain dapat dipahami dan diketahui oleh pembaca dalam upaya pengembangan kepribadian dan keanekaragaman. Dalam suatu kehidupan akan terasa hambar dan gersang  apabila kita tidak memiliki kesenian. Kesenian dapat menyempitkan aspek budaya dan memperluas cakrawala serta keanekaragaman pengetahuan seseorang. Secara aktual kesenian yang ada berwujud musik, rupa, teater, dan tari secara multilingual, multikultural, dan multidimensional. Pada akhir ulasan ini dapat diakumulasi, mana cabang seni yang paling kalian senangi. Coba berilah contoh salah  satu cabang seni yang paling kamu senangi dalam bentuk karya seni yang pernah kalian buat atau kalian kenali.

6. Seni Berwawasan Teknologi
Pertumbuhan perkembangan ilmu pengetahuan secara signifikan mampu mengadopsi berbagai penerapan pengetahuan ke dalam munculnya cabang pengetahuan baru.Salah satu reformasi di bidang pengetahuan yang  berhubungan dengan seni adalah munculnya cabang seni berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih. Cabang pengetahuan seni yang berhubungan dengan pemanfaatan teknologi adalah munculnya cabang seni, seperti seni peran (khususnys sinetron), pendokumentasian (sinema), audio-visual (keproduseran) dan lain-lain. Wahana  penjajagan pengetahuan di bidang yang berhubungan dengan pemanfaatan alat-alat canggih tersebut memunculkan  garapan pengetahuan di bidang seni peran dan adaptasinya. Munculnya cabang seni berwawasan teknologi menjadi  pertanda bahwa wahana pengembangan seni dan pengetahuan kesenian dalam kaitannya dengan wawasan teknologi mampu mengadaptasikan pengetahuan baru sebagai wadah penuangan bakat-bakat seni berhubungan  dengan penggunaan alat-alat canggih. Kesenian sebagai sebuah metodologi memperkenalkan seseorang memahami obyek ke dalam permasalahan-permasalahan yang dikaitkan dengan pekerjaan seni dan bersosialisasi. Dengan imajinasi, seseorang yang  mempelajari seni dapat berangan-angan terutama dalam menemukan hal baru, menciptakan hal baru, serta memodivikasi berbagai temuan yang sudah ada ke bentuk baru sebagai representasi sesuatu yang telah lama ada.Cabang-cabang kesenian seperti telah disebut di atas merupakan kekuatan dasar yang sangat efektif untuk  mendatangkan inspirasi bagi banyak orang. Imajinasi seseorang yang belajar kesenian dapat dikembangkan secara  lebih luas dengan meningkatkan dan mengembangkan bahasa gerak, rupa, bunyi, dan suara untuk tetap tumbuh dan berkembang menurut tingkat dan reputasi bahasa tubuh, bahasa gerak, serta bahasa bunyi dikombinasikan dengan pendekatan psikologis. Kegiatan kesenian yang terbungkus dalam pembuatan seni berupa karya seni berhubungan  dengan refleksi ide-ide, dan tindakan-tindakan yang terkait dengan proses berkesinambungan. Kegiatan seni melibatkan beberapa aspek multilingual, multikultural dan multidimensional mampu menjangkau secara luas atas beberapa hal yakni.

1. Menyiapkan pendidikan yang sejajar,
2. Mengembangkan pengetahuan berbagai budaya
3. Memberikan nilai masyarakat, Mengenalkan budaya dalam dunia pendidikan, serta,
4. Membantu pendidik dan terdidik mengembangkan perspektif multibudaya.

Dalam ranah khusus, konsep pengembangan kewirausahaan menjadi konsep dasar pengembangan penulisan buku ini. Sebagai bahan kajian, jawaban yang integral dapat menjembatani lahirnya pengembangan kewirausahaan ke dalam pendidikan model profesional. Model ini digunakan dalam pendidikan untuk mencetak profesionalisme penari yang berkualitas, memiliki kompetensi, memiliki kesanggupan untuk mempertanggungjawabkan profesionalismenya baik di depan umum maupun d lingkup pendidikan formal yang dimiliki. Model profesional sebagai alat pengemban pendidikan di dalamnya memiliki indikator yang dapat menjadi arah pelaku seni yang kompeten terhadap penciptaan seni dan seperangkat keahlian dalam gaya, teknik, dan metodologi yang dapat digunakan sebagai pendekatan keahlian yang diterapkan. Konsep profesional ini dibekali dengan ide yang dibalut kerja kreatif, jadwal terprogram, serta proses penuangan yang dilandasi oleh profesionalisme sehingga pengalaman ke depan menjadi semakin terasah. Penekanan kerja mandiri dan tindak kreatif yang terstruktur menjadi kemampuan profesional menjadi semakin bertumpu pada landasan yang kuat dan memadai. Dengan demikian proses ke depan terjadi simulasi yang mengerucut dan mampu menjadikan seseorang yang mempelajari dengan  konsep profesional dapat menciptakan kewirausahaan secara jelas. Di sini dibutuhkan penempaan yang memiliki landasan basis profesional sehingga diharapkan memenuhi kebutuhan seorang profesional menjadi tangguh dalam berwirausaha serta potensial dalam menghadapi tantangan di masa depan. Dengan demikian wahana konsep ini selayaknya digunakan untuk menempa bibit-bibit profesional menjurus ke jalur yang sudah diatur atau ketentuan yang tidak dapat ditawar lagi. Beberapa indikator profesional dalam bentuk keterampilan adalah sebagai berikut di bawah ini.

1. Menekankan kepada produk/hasil,
2. Pengetahuan profesionalisme menjadi model yang dicita-citakan,
3. Obyektivitas dan latihan menjadi pengalaman batin yang terasah,
4. Gaya penyampaian dan teknik profesional menjadi simbol konsep profesional,
5. Prosedur imitatif, latihan, demonstrasi, dan unjuk kreativitas simbol profesionalismenya,
6. Kemampuan, kemahiran, dan penampilan diri menjadi watak dan karakteristik konsep profesional mampu berkembang mandiri, dan berkelompok koloni.
7. Karakteristik berproses dalam menghasilkan produk berkualitas adalah simbol pematangan diri dan
penempaan mentalita pengalaman yang terasah dalam performa profesionalisme yang diidamkan.
8. Profesionalisme yang dibina meliputi pelaku profesional, artis dan koreografer.
Itu tadi adalah sekilas penjelasan saya tentang seni yang mudah mudahan akan bisa menambah wawasan teman teman tentang seni. “Jadilah seniman yang baik, seniman yang baik tidak membutuhkan alkohol untuk mendapatkan inspirasi”.

WAYANG DI MATA DUNIA

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 7:10 pm

Wayang adalah seni pertunjukkan asli Indonesia yang berkembang pesat di Pulau  Jawa dan Bali. UNESCO, lembaga yang membawahi kebudayaan dari PBB, pada 7 November 2003 menetapkan wayang sebagai pertunjukkan bayangan boneka tersohor dari Indonesia, sebuah warisan mahakarya dunia yang tak ternilai dalam seni bertutur (Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sebenarnya, pertunjukan  boneka tak hanya ada di Indonesia. Banyak negara memiliki pertunjukkan boneka.  Namun, pertunjukkan bayangan boneka (Wayang) di Indonesia memiliki gaya tutur dan keunikkan tersendiri, yang merupakan mahakarya asli dari Indonesia. Dan untuk itulah UNESCO memasukannya ke dalam Daftar Warisan Dunia pada tahun 2003. Tak ada bukti yang menunjukkan wayang telah ada sebelum agama Hindu menyebar  di Asia Selatan. Diperkirakan seni pertunjukkan dibawa masuk oleh pedagang India.  Namun demikian, kejeniusan local, kebudayaan yang ada sebelum masuknya Hindu  menyatu dengan perkembangan seni pertunjukkan yang masuk memberi warna  tersendiri pada seni pertunjukkan di Indonesia. Sampai saat ini, catatan awal yang bisa  didapat tentang pertunjukkan wayang berasal dari Prasasti Balitung di Abad ke 4 yang  berbunyi “si Galigi mawayang” Ketika agama Hindu masuk ke Indonesia dan menyesuaikan kebudayaan yang sudah  ada, seni pertunjukkan ini menjadi media efektif menyebarkan agama Hindu, dimana pertunjukkan wayang menggunakan cerita Ramayana dan Mahabharata.Demikian juga saat masuknya Islam, ketika pertunjukkan yang menampilkan “Tuhan”  atau “Dewa” dalam wujud manusia dilarang, munculah boneka wayang yang terbuat dari kulit sapi, dimana saat pertunjukkan yang ditonton hanyalah bayangannya saja,  yang sekarang kita kenal sebagai wayang kulit. Untuk menyebarkan Islam, berkembang  juga wayang Sadat yang memperkenalkan nilai-nilai Islam. Pun ketika misionaris  Katolik, Pastor Timotheus L. Wignyosubroto SJ pada tahun 1960 dalam misinya  menyebarkan agama Katolik mengembangkan Wayang Wahyu, yang sumber cerita  berasal dari Alkitab. Dewa-Dewi dalam dunia pewayangan merupakan dewa-dewi yang muncul dalam  mitologi agama Hindu di India, dan diadaptasi dalam budaya Jawa.

Sang Hyang Adhama
Sang Hyang Sita
Sang Hyang Nurcahya
Sang Hyang Nurrasa
Sang Hyang Wenang
Sang Hyang Widhi
Sang Hyang Tunggal
Sang Hyang Rancasan
Sang Hyang Ismaya
Sang Hyang Manikmaya
Batara Bayu
Batara Brahma
Batara Candra
Batara Guru
Batara Indra
Batara Kala
Batara Kresna
Batara Kamajaya
Batara Narada
Batara Surya
Batara Wisnu
Batara Yamadipati
Batari Durga
Batara Kuwera
Batara Cingkarabala
Batara Balaupata
Hyang Patuk
Hyang Temboro
Daftar tokoh wayang yang muncul di kisah
Wayang Purwa (RA Kosasih)
Ramayana

Tokoh-tokoh Ramayana dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan
diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

Anggada
Anjani
Dasarata
Hanoman
Indrajit (Megananda)
Jatayu
Jembawan
Kosalya
Kumbakarna
Aswanikumba
Laksmana
Parasurama
Prahasta
Rama Wijaya
Rawana
Satrugna
Subali
Sugriwa
Sumali
Sumitra
Surpanaka (Sarpakenaka)
Trikaya
Trijata
Trinetra
Trisirah
Wibisana
Wilkataksini
Dewi Windradi

Mahabharata
Tokoh-tokoh Mahabharata dalam budaya pewayangan Jawa diambil dan
diadaptasi dari mitologi Hindu di India.

Abimanyu
Resi Abyasa
Ambalika
Ambika
Antareja
Antasena
Arjuna
Aswatama
Baladewa
Banowati
Basupati
Basudewa
Bisma
Burisrawa
Citraksa
Citraksi
Citrayuda
Damayanti
Dewayani
Drona (Dorna)
Drestadyumna
Dretarastra
Dropadi
Durgandini
Durmagati
Dursala (Dursilawati)
Durasana
Duryodana (Suyodana)
Drupada
Ekalawya
Gatotkaca
Gandabayu
Gandamana
Gandawati
Janamejaya
Jayadrata
Karna
Kencakarupa
Kertawarma
Kresna
Madri
Manumanasa
Matswapati
Nakula
Niwatakawaca
Pandu
Parasara
Parikesit
Rukma
Rupakenca
Sadewa
Sakutrem
Sangkuni
Samba
Sanjaya
Santanu
Sarmista
Satyabama
Satyajit
Satyaki
Satyawati
Srikandi
Subadra
Udawa
Wesampayana
Wicitrawirya
Widura

Wirata
Wisanggeni
Wratsangka
Yayati
Yudistira
Yuyutsu

Punakawan
Punakawan adalah para pembantu dan pengasuh setia Pandawa. Dalam wayang kulit, punakawan ini paling sering muncul dalam goro-goro, yaitu babak pertujukan yang seringkali berisi lelucon maupun wejangan. Versi Jawa Tengah dan Jawa Timur : Wayang kulit atau Wayang orang

Semar
Gareng
Petruk
Bagong

Versi Banyumas (wayang kulit/wayang orang)

Semarsemorodewo
Garengnolo
Petrukkanthong
Baworcarub

Wayang Versi Jawa Barat : Wayang Golek

Semar
Cepot atau Astrajingga
Dawala
Gareng

Wayang Versi Bali

Tualen
Merdah
Sangut
Delem

Teman para Punakawan

Togog
Bilung
Limbuk
Cangik

Jenis-jenis wayang
Wayang Kulit

1. Wayang Purwa
2. Wayang Madya
3. Wayang Gedog
4. Wayang Dupara
5. Wayang Wahyu
6. Wayang Suluh
7. Wayang Kancil
8. Wayang Calonarang
9. Wayang Krucil
10. Wayang Ajen
11. Wayang Sasak
12. Wayang Sadat
13. Wayang Parwa

Wayang Kayu

1. Wayang Golek / Wayang Thengul (Bojonegoro)
2. Wayang Menak
3. Wayang Papak / Wayang Cepak
4. Wayang Klithik

Wayang Beber

Wayang Orang
Wayang Gung (Kalimantan Selatan)
Wayang Topeng (wayang orang menggunakan topeng di Kalimantan  Selatan)

Wayang Suket
Wayang Gung
Wayang Timplong
Wayang Arya
Wayang Potehi
Wayang Gambuh
Wayang Parwa
Wayang Cupak

Jenis-jenis wayang kulit menurut asal daerah atau suku
Wayang juga ada yang menggunakan bahasa Melayu Lokal seperti bahasa Betawi,

bahasa Palembang, dan bahasa Banjar.
Wayang Jawa Yogyakarta
Wayang Jawa Surakarta
Wayang Kulit Gagrag Banyumasan
Wayang Jawa Timur
Wayang Bali
Wayang Sasak (NTB)
Wayang Kulit Banjar (Kalimantan Selatan)
Wayang Palembang (Sumatera Selatan)
Wayang Betawi (Jakarta)
Wayang Cirebon (Jawa Barat)
Wayang Madura (sudah punah)
Wayang Siam (Kelantan, Malaysia

PERKEMBANGAN TRANSPORTASI

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 7:04 pm

Sepeda motor sudah sangat familier dalam kehidupan kita. perkembangan motor indonesia sangat pesat, berdasarkan data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) memprediksi tahun ini bakal terjual 6,8 juta unit. Bahkan, pada 2012 ini diperkirakan penjualan kendaraan bermotor roda dua akan menyentuh 10 juta per tahun. Namun, sedikit dari kita yang  mengetahui sejarah perkembangan motor hingga seperti sekarang ini. Berikut adalah sejarah perkembangan motor di dunia: Sepeda motor pertama di dunia Motor pertama dibuat pada tahun 1895, penemu motor ini adalah Gottlieb Daimler dan Wilhelm  Maybach, dua pakar mesin empat langkah Jerman. Motor pertama di dunia ini sudah mengusung  teknologi yang sampai saat ini masih dipakai seperti Twin-Cylinder, 4 valve, water cooler dan  bermesin 1.500 cc. walau bermesin besar, ternyata tenaga kuda yang dihasilkan hanya 2,5 hp  saja pada 240 rpm. Sepeda motor ini juga merupakan kendaran pertama di dunia memakai bahan bakar minyak bumi. Mereka menyebut kendaraan penemuannya ini dengan nama “Reitwagen”  (mobil tunggangan).  Era sepeda motor Jerman pada tahun 1892, Henry Hilderband dari Munich, Jerman Barat memperkenalkan sepeda motor  model baru. Dan disusul lagi oleh Werner Brothers pada tahun 1897. Sepeda motor pertama yang  dijual untuk umum dibuat oleh pabrik sepeda motor Hildebrand und Wolfmüller di Muenchen,  Jerman pada tahun 1893.
Era sepeda motor AS Pada tahun 1895 sepeda motor pertama kali masuk ke Amerika Serikat, tepatnya ke kota New  York. Pada tahun yang sama, seorang penemu Amerika Serikat, EJ Pennington, di Milwaukee,  mendemonstrasikan sepeda motor yang didesain sendiri. Pada akhirnya Pennington dianggap  sebagai orang pertama yang memperkenalkan istilah motorcycle (sepeda motor). Era sepeda motor Inggris Triumph, sebuah perusahaan pembuat sepeda di Inggris memutuskan untuk membuat sepeda motor. Pada tahun 1902, perusahaan itu memproduksi sepeda motornya yang pertama namun  masih menggunakan mesin dari Belgia. Kemudian pada tahun 1905, Triumph memproduksi  sepeda motor secara utuh sendiri. Era perang dunia I Pada saat perang dunia I (1914-1918), perusahaan ini menjadi pabrik sepeda motor dengan  produksi yang terbesar di dunia. Indian Motorcycle Manufacturing Company tutup pada tahun  1953 dan merek Indian diambil alih oleh Royal Enfield. Era perang dunia II Pada saat perang dunia II (1939-1945), di mana sepeda motor dibuat untuk keperluan militer.  Seusai Perang Dunia II, tahun 1946, desainer Italia, Piaggio, memperkenalkan skuter Vespa dan  langsung menarik perhatian dunia. Pasca perang dunia II hingga sekarang Tahun 1952, Honda memproduksi sepeda motor bebek yang dikenal dengan nama cub.  Kepopuleran sepeda motor jenis bebek ini membuat perusahaan sepeda motor asal Jepang  lainnya seperti Kawasaki, Yamaha, dan Suzuki meniru model sepeda motor jenis bebek ini.  Dengan mesin yang handal dan mudah dirawat, serta harga yang bersaing membuat  sepeda motor asal Jepang, yakni Honda, Suzuki, Yamaha, dan Kawasaki, sangat populer  dan sampai kini mendominasi pasar sepeda motor dunia

TEKNOLOGI DI INDONESIA

Filed under: Tak Berkategori —— budidanaartha @ 7:01 pm

Mengetahui Perkembangan Handphone di  Indonesia dari Tahun ke Tahun
Saat ini, berbagai jenis handphone bisa di temui di tanah air. Dari sebuah handphone yang  hanya berfungsi untuk menelepon dan ber-SMS hingga handphone dengan kamera yang  canggih. Namun apakah Anda tahu mengenai perkembangan handphone di Indonesia dari  awal mulanya hingga sekarang? Perkembangan handphone di Indonesia dimulai pada tahun 1984. Pada tahun ini, PT  Telkom bersama dengan PT Rajasa Hazanah Perkasa menyelenggarakan layanan  komunikasi seluler dengan menggunakna teknologi NMT-450. Teknologi ini menggunakan  pita frekuensi 450MHz yang merupakan salah satu hasil kreasi Nokia. Selanjutnya pada kurun 1985 hingga 1992, perkembangan handphone di Indonesia dilanjutkan dengan penggunaan teknologi AMPS yang menggunakan frekuensi 800 MHz.  Dengan ukuran yang besar dan bobot hampir 430 gram plus harga sekitar Rp 10 jutaan,  handphone menjadi barang yang jarang ditemui kala itu. Selanjutnya, pada tahun 1994 adalah awal mula kemunculan operator GSM pertama di  Indonesia, yakni PT Satelit Palapa Indonesia atau yang lebih dikenal sebagai Satelindo.  Dengan adanya operator ini, perkembangan handphone di Indonesia pun semakin pesat.  Beberapa handphone dari Nokia, Ericsson maupun Siemens bisa ditemui di pasaran.  Perkembangan handphone di Indonesia kian menggema pada tahun 1996 dengan  kemunculan PT Excelcomindo Pratama (Excelcom) sebagai operator GSM ketiga di Indonesia setelah Satelindo dan GSM. Dalam kurun waktu ini, beberapa handphone yang bisa ditemukan di pasaran Antara lain adalah Nokia 2110, Ericsson GH 218, Ericsson GO 118, Ericsson GS 18 dan beberapa jenis handphone lain. Jumlah handphone yang bisa didapatkan di pasaran pun semakin banyak pada saat terjadinya krisis moneter di Indonesia, yakni pada tahun 1998.
handphone seperti Siemens C25, Nokia 5110 ataupun beberapa handphone Ericsson seperti GF 768, GH 688 dan lain-lain adalah deretan handphone pada zaman ini. Betnuk handphone pada zaman ini sudah cukup kecil. Anda bisa menaruh handphone-handphone tersebut di saku. Teknologi ditawarkan oleh handphone-handphone tersebut pun tidak terlalu canggih.  Ringtonenya masih menggunakna ringtone monofonik. Selain itu layar yang disediakan pun sangat terbatas. Sebagai contoh Ericsson S 868 yang diluncurkan pada tahun 1998 hanya bisa menampilkan 12 karakter dalam layarnya. Sedang handphone Nokia 5110 memberikan tampilan layar lima baris. Dari semua jenis handphone-handphone tersebut, keberadaan sebuah antena menjadi ciri khas tersendiri. Setelah itu, pada kurun 2000 hingga 2002, muncul regulasi untuk operator CDMA. Tentu saja dengan adanya regulasi tersebut, perkembangan handphone di Indonesia pun  semakin bervariasi. Abad 21 memang menjadi langkah maju perkembangan handphone di Indonesia. Pada abad 21 ini, orang sudah bisa menggunakan berbagai jenis handphone canggih, dari sebuah communicator yang ditawarkan oleh Nokia, hingga berbagai jenis  PDA. Tak hanya itu, Abad 21 juga menjadi awal kemunculan ponsel pintar yang biasa disebut sebagai smartphone.

Powered by WordPress WPMU Theme pack by WPMU-DEV.