” asal mula terbentuknya Banjar Anyar Kaja desa adat kerobokan “
Br. Anyar Kaja Kerobokan”
Wilayah Br. Anyar Kaja berada di desa kerobokan, kec. Kuta Utara, kab. Badung. Luas wilayah balai banjar anyar kaja berkisar 800 m persegi. Sejarah dari terbentuknya banjar bermula dari perkumpulan masyarakat yang lama-lama makin banyak anggotanya dan membentuk suatu organisasi yang dinamakan banjar adat. Didalam melaksanakan kegiatan dalam organisasi tersebut dibentuklah suatu susunan kepengurusan yang terdiri dari ketua yaitu klian adat, wakil, bendahara, sekretaris, kesinoman ( juru arah ) dan masing-masing mempunyai tugas tertentu.
Kelian adat memimpin kegiatan yang ada di banjar dan wakil membantu kelian adat apabila klian adat berhalangan, bendahara bertugas dalam pendanaan ( dalam keuangan ), sekretaris bertugas dalam mendata/ mencatat segala kegiatan yang ada di banjar, dan kesinoman bertugas memberikan arahan kepada anggota banjar apabila ada kegiatan seperti rapat, gotongroyong ataupun upacara adat. Kegiatan yang dilaksanakan oleh banjar yaitu, Tri Hita Karana : Pawongan, Priyangan, Palemahan.
Pawongan : pembentukan suatu organisasi sekaa truna/truni ( muda/mudi )
Priyangan : membuat tempat suci di banjar dan melaksanakan upacara adat.
Palemahan : melaksanakan kegiatan gotong-royong.
Setelah itu ada juga yang disebut dengan banjar dinas yang terbentuk oleh dinas( pemerintah ) yang diketuai oleh klian dinas. Kegiatan dan tugasnya dikedinasan yaitu :
1. Nyensus penduduk terdiri dari penduduk masuk, pindah, lahir, meninggal.
2. Membuat KTP serta mengurus surat-surat.
3. Membentuk suatu oganisasi seperti PKK, posyandu.
4. Hansip
Dengan adanya perkembangan jaman dan penduduk maka kegiatan banjar lebih banyak dan padat dan terbagi menjadi tiga tempekan dengan tujuan untuk mempermudah dan memperlancar kegiatan-kegiatan yang ada di banjar. tempekan terbagi menjadi tiga antara lain tempekan kangin, tempekan tengah, dan tempekan kauh. Masing-masing tempekan tersebut dipimpin oleh seorang pengliman.
Didalam melaksanakan kegiatan adat ada suatu petugas keamanan yang dinamakan pecalang dan dalam dinas dinamakan Hansip. Selain itu ada pula sekaa gong, angklung, dan sekaa pesantian serta sanggar tabuh dan tari yang merupakan salah satu dari kegiatan adat.