Subscribe via RSS

I WAYAN SOPHA (PENGLINGSIR GAMBANG PITURUN KELACI)

By agussastrawan

BIODATA :
Nama: I Wayan Sopha
TTL : Denpasar, 31 Desember 1942
Alamat : Jalan. Narakusuma Gg. Kelaci No: 2 Br. Sebudi Desa Adat Tanjung Bungkak
Istri : Ni Ketut Bulung
Anak : 1. Ni Wayan Latri
2. I Made Mustika
3. Ni Nyoman Koneari
4. I Ketut Suwitra
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Wiraswasta

Dalam kehidupan sehari-hari beliau bapak I Wayan Sopha sebagai pemangku Pura Kawitan Kelaci yang berada di Br. Sebudi Desa Adat Tanjung Bungkak. Pura kawitan Kelaci ini merupakan pura kawitan bagi keturunan I Gusti Ngurah Sentong. Keluarga bapak I Wayan Sopha merupakan pengemong pura Kawitan Kelaci. Disana terdiri dari 9 keluarga inti ( yang berhak memlihara/ merawat atau juga yang di sebut sebagai pengempon pura Kawitan Kelaci. Yang melaksanakan pujawali ( piodalan ) terdiri dari 2 keluarga yaitu Keluarga bapak I wayan Sopha dan Keluarga bapak I wayan Mukti. Keluarga ini mewarisi turun-temurun pura Kawitan Kelaci dimana disana ada gamelan gambang piturun . Gamelan itu merupakan warisan turun-temurun dari keluarga I gusti NgurahSentong yang sekarang di warisi oleh keluarga bapak I Wayan Sopha. Setiap anggota keluarga beserta 7 keluarga penampih (penyibeh) harus mempelajari gending gambang dan bagaimana cara memainkan gending gambang tersebut. Pujawali Pura Kawitan Kelaci tersebut jatuh pada Saniscara Umanis Wuku Watugunung dimana semua umat Hindu merayakan hari raya Saraswati yaitu hari turunnya ilmu pengetahuan. Pada saat pujawali inilah Gamelan Gambang tedun (dikeluarkan) dan bisa dimainkan selama 3 hari. Pada saat itulah bapak I Wayan Sopha mengajarkan Gending Gambang kepada semua anggota keluarga mulai dari anak-anak sampai dewasa. Keseharian kegiatan bapak I Wayan Sopha sekarang merawat pura Kawitan Kelaci, melaksanakan Pujawali, dan meneruskan pendidikan keluarga agar bisa mempelajari Gamelan Gambang agar tidak punah, karena gamelan Gambang ini merupakan gamelan yang sangat sakral. Gamelan tersebut tidak bisa dimainkan sembarang, sebelum dimainkan harus ada sesajen/ upacara yang harus dilaksanakan.

1. Kapan anda mulai belajar memainkan Gamelan Gambang ?

Bapak I Wayan Sopha belajar memainkan Gambang mulai dari sekolah dasar, dimana pada waktu itu ada pujawali hari raya Saraswati yang bertepatan bersamaan pujawali di pura Kawitan Kelaci. Disitulah bapak I wayan Sopha dapat belajar memainkan Gambang selama tiga hari, karena pujawali di pura Kawitan Kelaci (nyejer) hanya tiga hari saja. Karena itu merupakan keharusan turun-temurun mau tidak mau bapak I Wayan Sopha harus bisa memainkan gending Gambang sacral tersebut

2. Kapan anda memulai memainkan/mementaskan Gambang ?
Setelah dewasa baru bapak I Wayan Sopha boleh memainkan gambang tersebut sekitar tahun 1959 pada waktu pujawali di pura Kawitan Kelaci. Pada tahun 1962 Bapak I Wayan Sopha sudah berani memainkan Gambang tersebut apabila ada yang menyewa ( khususnya dalam upacara ngaben) karena kepercayaaan masyarakat di Bali gending/lagu Gambang dapat menghantarkan roh manusia menuju surga bila diiringi dengan Gambang.

3. Sejauh mana Keterlibatan anda dalam gambang ?
Di pura Kawitan Kelaci tersebut ada sebuah wadah berupa sekha Gambang dimana bapak I Wayan Sopha selaku Pembina untuk melanjutkan gambang tersebut ke generasi penerus agar tidak punah.

4. Bagaiman perawatan Gambang di pura Kawitan Kelaci ini ?
Dilakukan sebelum kegiatan pujawali ada pemeliharaan dengan melihat kondisi dari gambang tersebut, apabila ada kerusakan langsung di perbaiki. Kemudian setelah selesai pujawali gambang tersebut lalu disimpanlah dengan rapi di Gedong Pererepan karena ini merupakan gambang sakral yang tidak boleh di taruh sembarangan.

5. Adakah kendala dalam perawatan Gambang sakral ini ?
Selama ini masih belum pernah ada perbaikan/ pergantian gamelan Gambang tersebut kecuali perbaikan dalam panggul. Kendala yang terjadi dalam perawatan Gambang tersebut tidak pernah ada pergantian daun pada gamelan Gambang. Apabila di ganti daun yang dig anti tesebut akan tidak bersuara.

Comments are closed.