Tentang saya

Nama saya Ika Yana Adnyana anak ke-1 dari 4 bersaudara, saya lahir di Denpasar pada tanggal 26 februari 1991 dab sekarang sudah berumur 22 tahun. Dalam 1 (satu) rumah saya tinggal dengan 8 orang yang menjadi satu keluarga yaitu kakek saya yang bernama I Wayan Laba yang bekerja sebagai petani, nenek saya yang bernama Ni Made Timtim yang bekerja sebagai kuli bangunan, ayah saya yang bernama I Wayan M. Dana Adnyana yang pekerjaannya wiraswasta, ibu saya yang bernama Ni Nyoman Swari yang bekerja di bidang wiraswasta, saya sendiri masih belajar di institut seni indonesia denpasar, adik saya yang pertama bernama Dwi Ayu Manik Astarina yang masih menginjak bangku SMA kelas 3 di sekolah Dharma Praja lumintang, adik saya yang kedua bernama Diah Tri Droyanti Dewi yang masih menginjak bangku SMA kelas 1 di sekolah SMA Dharma Praja lumintang, dan adik saya yang terakhir yang bernama Catur Bagus Bimantara yang masih menginjak bangku sekolah dasar (SD) kelas 5. Saya merupakan anak pertama dari 4 saudara, saya mempunyai 4 adik seperti yang sudah saya terakan namanya di atas.

Saya sekeluarga tinggal di desa Pekraman Lembeng, Desa Dinas Ketewel, Kecamatan Sukawati, Kabupaten Gianyar, Propinsi Bali. Kehidupan keluarga kami sangat sederhana yang hidup berdasarkan kasih sayang antar keluarga agar terciptanya keharmonisan. Dengan ekonomi yang tergolong menengah kebawah, ayang berusaha menyekolahkan anak-anaknya untuk bisa menggapai ilmu yang setinggi mungkin, saya sangat bangga mempunyai sosok orang tua yang gigih seperti kedua orang tua saya.

Mengenai tentang bangku sekolah yang saya pernah lalui yaitu dari taman kanak-kanak (TK), saya pernah bersekolah di TK Srikandi yang bertempat di kesiman tepatnya sebelah timur banjar Dangin Tangluk Kesiman, saya tamat di sana pada tahun 1997. Pada waktu itu keluarga saya masih merantau, dan saya sempat mempunyai rumah kontrakan dekat sekolah TK saya itu, tepatnya di belakang banjar Dangin Tangluk Kesiman. Kemudian saya melanjutkan ke tingkatan yang lebih tinggi yaitu Sekolah Dasar (SD), saya besekolah di SDN 2 Ketewel yang tepatnya di dekat rumah saya. Jarak dari rumah sampai SD tempat saya menuntut ilmu berkisar 200 meter. Saya menempuh ilmu di sekolah tersebut selama 6 tahun. Semenjak saya mulai memasuki kelas 4 SD kakek saya (ayah dari ibu saya) mulai menghimpun anak-anak yang ada di sekitar desa saya untuk mulai belajar untuk memainkan gamelan yang tempat latihannya di rumah muda ibu saya. Kakek saya memang sangat hoby memainkan musik bali, maka dari itu kakek saya membeli seperangkat barungan gamelan baleganjur yang bertujuan untuk menumbuhkan rasa berkesenian di masa anak-anak agar tidak terjerumus ke arah yang tidak baik karena pengaruh jaman di masa itu. Kakek dari ayah ibu saya itu bernama I Wayan Ribug (alm), beliau juga seseorang yang sangat gigih untuk memperjuangkan keluarga yang dari ekonomi yang dari menengah kebawah sampai akhirnya bisa menempuhh kalangan ekonomi menengah ke atas. Kakek dari ibu saya itu mempunyai usaha selip padi yang masih aktif hingga sekarang.

Usai mengemban ilmu di tingkat SD saya melanjutkan sekolah ke SMP Saraswati 1 Denpasar. Pada waktu sekolah di SMP Saraswati ini saya banyak dapat pelajaran dan mengembangkan bakat saya dalam dunia seni pada khususnya. Pada waktu kelas 1 saya memilih exstrakulikuler tabuh, kemudian exstra berjalan saya disuruh menempati posisi ugal oleh bapak guru yang mengajar exstra tersebut. Setelah pertemuan pertama kali itu exstra semakin jarang diadakan. Kemudian pada suatu hari ada surat dari kodya tentang lomba rindik antara SD, SMP, SMA se-Kota Denpasar yang sering disebut Pekan Seni Remaja (PSR). Saya ditujunjuk untuk mewakili sekolah untuk mewakili lomba rindik berpasangan, saya mewakili sekolah bertiga, yaitu saya dan dua teman saya. Hasil dari lomba itupun tidak mengecewakan, kami menyumbangkan piala sebagai juara 3 kepada sekolah saya. Selama bersekolah disana sudah 3 piala dengan juara yang sama yang kami sumbangkan kepada sekolah.

Setelah tamat SMP saya melanjutkan menuntut ilmu ke SMKN 3 Sukawati (Kokar Bali). Kokar ini merupakan sekolah seni yang pertama ada di Bali yang awalnya bertempat di jalan ratna Denpasar. Saya mengemban ilmu di sekolah tersebut selama 3 tahun. Dahulu menurut orang tua di desa saya yang pernah sekolah di sana, katanya pada waktu tersebut tidak 3 tahun waktu yang di tempuh untuk menuntut ilmu, tetapi 4 tahun. Selama 3 tahun tersebut saya banyak sekali mendapat pengalaman, ilmu dan lain sebagainya.

Menurut saya waktu 3 tahun untuk mendalami dunia seni tidaklah cukup. Seetelah tamat dari SMKN 3 Sukawati saya memperdalam ilmu saya lagi di kampus Institut Seni Indonesia Denpasar (ISI). Di area kampus ini saya mendapat pelajaran dari para dosen-dosen yang memang berkompeten pada dunia seni. Saya juga banyak mencari ilmu tentang praktek di sangar-sangar yang saya ikuti, sebab kalau di kampus sedikit mendapatkan pelajaran tentang praktek namun lebih banyak mendapat pelajaran tentang mengahasah wawasan kita tentang dunia seni karawitan pada khususnya. Saya sekarang masih menuntut ilmu di kampus ISI Denpasar yang sekarang sudah menginjak semester 8.