Jika Bung Ikhlasulamal membahas instalasi sistem operasi pada laptopnya sebagai sajen seri lengkap parade blog 31 hari pada minggu ini. Saya akan coba membahas sesuatu yang serupa tapi tak sama, susu dan laptop, sedikit mirip, walaupun cuma pembahasan laptopnya saja.
Minggu ini adalah minggu yang melelahkan. Beberapa kali kondisi tubuh saya sempat menurun. Tetapi sakit bukanlah pilihan, saya harus tetap menjaga kondisi tubuh untuk menyelesaikan banyak tugas dan pekerjaan. Seorang teman menyarankan saya untuk mengkonsumsi susu, cukup bagus untuk kesehatan, selain saya juga mulai rutin minum teh hijau, baik teh hijau kemasan maupun teh hijau seduh. Tersebutlah sebuah nama dagang yang disarankan untuk saya konsumsi, yaitu susu cap beruang, alias dari susu Bear Brand produksi Nestle. Mungkin saking tidak pernahnya saya merasakan minuman mahal seperti ini, jadi memang tidak peka terhadap penyebutannya. Di minimarket, saya biasanya menanyakan lokasi produk yang akan saya beli terlebih dahulu kepada pramuniaga yang bertugas. Ini sangat berguna, mengurangi waktu yang terbuang saat mencari-cari barang yang saya inginkan dengan sangat drastis.
“Mbak, ada susu beruang?” Tanya saya kepada pramuniaga yang bertugas menjaga kasir, namun saya mendapati pramuniaga tadi tersenyum simpul lalu meralat pertanyaan saya. “Maaf pak, tidak ada susu beruang, mungkin yang bapak maksudkan itu susu cap beruang pak, kalau itu ada di pojok sana”, jawab petugas tadi sambil menunjuk ke satu pojok. Wah, jadi malu nih, tetapi tak apa, pe-de aja lagi. Saya beli dua kaleng, harganya lumayan mahal untuk kategori minuman sekelas susu, sampai lima digit rupiah untuk dua kaleng tadi.
Sekarang giliran cara penyajiannya, saat membaca bagian belakang kemasan susu, ternyata susu ini bisa juga disajikan saat hangat. Kebetulan hari sudah malam dan hujan turun sejak petang merapat di langit. Duh, malas juga untuk melakukan banyak persiapan hanya demi sekaleng susu hangat. Tak sengaja, saya mengambil remote televisi yang ada di sebelah laptop, aneh bin ajaib, remote yang saya ambil terasa panas. Usut punya usut, panas kipas laptop ternyata menghangatkan remote sampai panas. Tring! Bohlam menyala di atas kepala! Kenapa tidak memanaskan susu kalengan ini di sisi laptop saja ya? Ok, saya coba dulu, saya buka lubang di kaleng susu kemudian saya letakkan di depan saluran pembuangan panas kipas, tetapi sampai tulisan ini akan diterbitkan, kaleng dan susunya masih belum seberapa hangat. Tak apa, saya coba saja terus, siapa tahu setelah ada yang membaca tulisan ini, susu kalengan saya sudah jadi panas. Semoga…