ASPEK – ASPEK PENGGARAPAN KARAWITAN BALI DI ASTI DENPASAR
1. Konsep Garapan
Konsep garapan adalah suatu konsepsi atau ide dalam rangka mewujudkan suatu bentuk garapan atau karya seni. Berbicara masalah konsep dalam hubungannya dengan penggarapan karawitan, kita tidak lepas akan membicarakan unsur-unsur/elemen-elemen yang membentuk musik atau karawitan itu. Adapun unsur-unsur/elemen-elemen yang dimaksud dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Nada
Nada dapat diartikan sebagai suatu bunyi teratur, ditangkap oleh telinga yang berasal dari suatu sumber bunyi. Dalam hal ini sumber bunyi yang dimaksud adalah instrumen-instrumen yang ada pada setiap jenis barungan. Setiap nada mempunyai empat sifat tertentu yaitu , tinggi rendah (picth), panjang pendek (duration), keras lirih (intensity), warna nada (tone colour).
b. Melodi
Melodi pada hakekatnya hasil dari pada terjalinnya pernyataan nada yang kita susun sedemikian rupa hingga membetuk suatu lagu. Melodi tersebut mempunyai sifat-sifat tertentu yakni : sistem “pacapriring” (syllabic) dan sistem “ngewilet”.
c. Irama
Irama lazim pula disebut ritme. Oleh karena itu pengertian irama dapat dibedakan menjadi : Irama matris, irama melodis, dan irama ritmis,
d. Tempo
Tempo adalah cepat lambatnya suatu lagu dimainkan. Secara garis besarnya tempo itu dapat dibagi menjadi tiga : cepat, sedang dan lambat. Dalam gamelan Bali bisa saja terjadi tempo cepat pukulannya pun keras atau sebaliknya tempo cepat pukulannya lirih dan bisa juga tempo lambat pukulannya keras atau sebaliknya tempo lambat pukulannya lirih.
e. Harmoni
Perkataan harmoni mengandung pengertian, persesuaian, keselarasan, kecocokan dari perpaduan beberapa unsur. Dalam garapan karawitan harmoni adalah keserasian keseimbangan dari beberapa elemen yang membentuk gending itu sendiri.
f. Modes
Pengertian modes dalam music meliputi hal-hal seperti : patet, pengunaan nada-nada didalam suatu lagu yang dapat menimbulkan kesan atau suasana tertentu, hiasan atau ornamentasi.
g. Dinamika
Didalam buku Pengetahuan Dasar Musik jilid I menyebutkan bahwa salah satu cara untuk memberikan expresi dalam lagu ialah dinamika, yaitu memberikan tekanan suara kepada bagian lagu tidak sama kuat (Depdikbud, hal 34, tahun 1982). Dalam hal ini selalu diusahakan untuk mempergunakan dinamika secara berganti-ganti atau berpariasi dari yang berdinamika keras kelembutan begitu pula sebaliknya.
2. Sarana Penunjang
a. Faktor Manusia
Dalam berkarya seni karawitan, factor manusia merupakan sumber dari segala yang terjadi dalam proses penggarapan karawitan, karena sebagai langkah pertama didalam proses penggarapan, manusia sudah dituntut untuk memikirkan bagaimana menuangkan ide tersebut kedalam bentuk konsep, termasuk juga dalam pemilihan materi atau alat sebagai penunjang ide.
b. Faktor Alat
Didalam menentukan faktor alat yang akan disajikan dalam komposisi musik hendaknya kita pandai-pandai memilih alat tersebut sesuai dengan ide garapan karena dalam menciptakan sebuah karya karawitan yang baru dituntut adanya warna atau napas baru.
3. Proses Garapan
Proses merupakan suatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu atau urutan dari suatu kejadian atau peristiwa. Untuk menyusun sebuah proses dalam penggarapan karawitan, dapat ditinjau dari 2 aspek yang menyangkut permasalahan dan pelaksanaannya atau tahapan-tahapan.
Ringkasan dari penelitian : I Nyoman Windha, BA, I Ketut Gede Asnawa, BA, Pande Gede Mustika, BA. 1985