Posted by rudyprattama on Apr 8, 2010 in
Isi Hati
Ketika langit berselaput awan gelap
Membawa hujan ke pelukan ibu pertiwi
Bercampur amarah ku terdiam
Menatap air tersangkut dahan yang rapuh
Mengguyur jalan layaknya prajurit berseragamkan badai
Tak kunjung henti
Ku tinggalkan pergi
Melanjutkan perjalanan tuk mencari sesuap nasi
By : @joes
Posted by rudyprattama on Apr 7, 2010 in
Isi Hati
Seorang pujangga cinta belum tentu sempurna dimata wanita
Setangkai bunga cinta belum tentu selamanya indah dihati mereka
Sepasang merpati putih belum tentu akan bersama selamanya
Namun,…
Walau hanya berbekal segenggam cinta yang tulus dari dalam hati,
Tak akan aku sia – siakan tali cinta kasih yang selama ini telah menghiasi lembaran kehidupanku dengan penuh cinta dan kasih sayang…
By : @joes
Posted by rudyprattama on Apr 7, 2010 in
Isi Hati
Ada yang kurang dalam diriku
Entah itu apa…
Ku tak tau…
Mencoba tuk berpikir sejenak
Tentang apa yang telah aku lakukan
Sangat rumit dan menjengkelkan
Terasa sangat gila
Huh,, dimana jati diriku yang sebenarnya…?
Dimana harus ku cari kawan?
Apakah salah ku bertanya?
Apa aku harus lari ke hutan, atau ke pantai?
Terbisik kecil sentilan kata dalam hatiku
Menjawab tanya yang ku beri
Jati diri tak lain dari dirimu sendiri kawan.
By : @joes
Posted by rudyprattama on Apr 7, 2010 in
Isi Hati
Terdiam dalam suasana kegalauan dunia
Ingin tunjukkan diri tuk menjadi lebih baik
Namun seakan ku berteriak dan menjerit di antara banyaknya manusia
Yang ku harap hanyalah mimik sesosok wajah yang peduli akan kehadiranku disini
Tapi,… apa daya ku berteriak,..
Semua membisu seolah tak mendengar…
Ada apa dengan semua ini…???
Seraya bagaikan budak kecil yang tak berdaya dimata mereka
Tak ada yang menghiraukan diriku
Begitu menusuk dalam hati
Betapa sakitnya…
Rasa ini ingin brontak
Tuk menunjukkan bahwa aku tak seperti yang mereka kira
By : @joes
Posted by rudyprattama on Mar 10, 2010 in
Isi Hati
Pada mata kuliah tadi, seorang bertanya pada dosen. “Pak, apakah gamelan semar pegulingan itu bisa dikatakan diatonis ? itu kan tujuh nada..” Namun dosen menjawabnya “Memang tujuh nada, namun dalam karawitan Bali itu nadanya Pentatonis bukan Diatonis…”
Kenapa bisa begitu ya…? padahal kan jika digabungkan dengan nada-nada di keyboard itu sama.
(inilah yang masih mengganjal di hati para mahasiswa semester 4)
mohon komentar n penjelasannya, agar kami benar-benar mengerti.