Filsafat Seni dari iringan dari Tari Legong Raja Cina

Berbicara tentang musical atau iringan dari Tari Legong Raja Cina ini diwujudkan dengan barungan Semara Pegulingan, dalam penyusunan Gending ini, I Gst. Ngr. Serama Semadi mengaransmen Gending yang telah di berikan oleh bapak I Wayan Bratha dalam bentuk buku yang pernah di berikan oleh Agung Gria (alm) bahwa buku itu berisi Gending Gending legong dan ternyata terdapat Gending Legong tersebut namun hanya ada bagian Pengrangrang, Pengawak dan Pengecet itu saja / tidak lengkap, jadi I Gst. Ngr. Serama Semadi melanjutkan Gending tersebut agar menjadi satu Gending Legong yang utuh pada umumnya dan bliau memutuskan akan melanjutkan rekontruksi yang sudah di rencanakan. Seiring berjalannya waktu proses latihan sudah berjalan karya ini pun jadi dan di pentaskan di PKB Pada tahun 2015 yang di bawakan oleh Sanggar Seni Semara Yoana, Banjar Lebah, Desa Bedulu, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar.

Jadi filsafat yang terkandung dalam iringan Tari Legong Raja Cina ini adalah dalam pembembentukan suatu karya perlu adanya pertimbangan atau menanyakan kepada yang lebih senior dan sekecil apapun pemberian orang kita harus jaga dengan baik karena suatu saat nanti pemberian itu bias saja berguna untuk kita maupun oaring lain.