Seni Budaya Bali, Mengenal Tari Cilinaya.

Maret 11th, 2018

Deskripsi tari cilinaya

Gambar terkaitDi dalam tradisi Bali, Cili adalah lambang kecantikan. Tarian ini melukiskan sekelompok wanita cantik dengan gerakannya yang lemah gemulai, sedang menari-nari sambil bersukaria menontonkan kecantikannya. Berbeda dengan banyak tari lainnya yang lebih menonjolkan delik mata yang tajam, tarian ini dibawakan secara riang gembira dan penuh dengan senyuman. Tarian ini juga menonjolkan sisi keanggunan gerakan dari para penarinya. Terinspirasi dari ornamen “cili” yang terdapat pada lamak Bali yang digunakan tatkala ada upacara adat atau agama. Tarian ini diciptakan oleh I Wayan Dibia untuk Sekaa Gong Putra Kencana Singapadu-Gianyar pada tahun 1986.

Sumber deskripsi :

Dibia, I Wayan. 1999. Selayang Pandang Seni Pertunjukan Bali, Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Tata busana tari cilinaya

Setiap tari Bali memiliki tata busana yang berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan maupun karakter tari tersebut. Berikut adalah tata busana pada tari cilinaya:

  1. Gelungan.
  2. Kain bawah atau rok.
  3. Angkin.
  4. Lamak.
  5. Tutup dada.
  6. Badong.
  7. Ampok-ampok.
  8. Oncer.
  9. Gelang kana.

Gamelan musik tari cilinaya

Dewasa ini suatu tari tidak dapat terlepas dari musik tari yang dapat mempertegas karakter suatu tari atau mempertegas suasana yang diinginkan oleh seorang koreografer. Seperangkat instrumen musik tari di Bali disebut gamelan. Setiap gamelan dapat memberi suasana yang berbeda-beda, dan suasana dapat dibentuk bukan hanya dari vaktor gamelan melainkan komposisi lagu tari tersebut. Cilinaya adalah tarian yang ditarikan dengan alunan suara gamelan gong kebyar. Berikut adalah instrumentasi gamelan gong kebyar yang digunakan dalam tari cilinaya.

  1. Satu pasang kendang (tidak menggunakan panggul)
  2. Satu atau dua tungguh ugal/giying (sesuai kebutuhan)
  3. Empat tungguh pemade
  4. Empat tungguh kantil
  5. Dua tungguh penyahcah
  6. Dua tungguh jublag
  7. Dua tungguh jegog
  8. Satu atau dua Gong (lanang-wadon,sesuai kebutuhan)
  9. Satu kempul
  10. Satu tungguh reyong
  11. Satu kajar
  12. Satu kecek

Comments are closed.