resensi buku gong kebyar

This post was written by ptheriawan on Mei 21, 2013
Posted Under: Kajian Seni

Prakempa, Sebuah Lontar  Gambelan  Bali yang didalamnya terdapat “ Nasehat Catur Muni – Muni” gambelan Bali di golongkan menjadi beberapa golongan, masing – masing mempunyai instrument orkestrasi , tekhnik permainan dan fungsi  yang berbeda – beda , yaitu Gambelan Semar Pegulingan, Semar Patangian, Semar Palinggihan , Semar Pandirian , Maladprana, Angklung, Bebonangan, Genggong, Slonding dan sebuah gambelan sacral yang terbuat dari logam Taru Wuku yang belum diketahui wujudnya. Namun pada kesempatan ini saya hanya akan membahas gambelan yang termasuk dalam golongan Baru Yaitu Gong Kebyar khususnya Gong Kebyar Buleleng.

Proses terbentuknya gambelan Gong Kebyar di Buleleng di sebabkan oleh pengaruh external dan internal, pengaruh internal yaitu lahir dari kreatifitas dan keberanian seniman – seniman Buleleng. Sedangkan pengaruh external secara tidak langsung didapat dari masyarakat  yang menempuh pendidikan di luar Bali. Ada juga sumber yang berasal dari tulisan yang di tulis oleh Balyson dari Belgia yang mengungkapkan bahwa terbentuknya Barungan Gong Kebyar di awali dengan mengubah jenis – jenis tungguhan Gangsa dari gambelan tertentu.

 

            Bentuk Gong Kebyar Buleleng

Bentuk Gong Kebyar Buleleng dapat di kelompokan dari bentuknya yaitu Bentuk Bunderan (Pencon) dan Wilahan (Bilah).  Secara garis besar fungsi jenis – jenis tungguhan dalam Gong Kebyar di bagi menjadi enam yaitu Bantang Gending (Istilah tabuhan Polos) Penandan (jenis tungguhan Gangsa yang ukurannya relative paling besar). Pepayasan (variasi ),  Pesu Mulih ( Kalimat Lagu dengan tekanan ringan dan berat ), Pemanis ( suara gambelan yang larasnya relatife tinggi ) dan Pengramen ( Rasa gending atau kesan rame ).

Instrument yang terdapat dalam Gong Kebyar :

Bantang Gending :

–          2  buah Kenyur ( Tungguhan Bilah dengan tujuh nada )

–          2 buah Penyacah ( Tungguhan Bilah Kalor dengan lima sampai delapan bilah nada)

Penandan :

–          1 buah Terompong ( Jenis tungguhan berpencon dengan sepuluh nada )

–          2 buah Kendang ( Penentu tempo dan jalannya gending)

–          2 buah Gangsa Guru ( Tungguhan bilah belahan penjalin dengan sepuluh nada)

–          1 buah Ketuk ( Tungguhan pencon  untuk meneruskan tempo )

–          1 buah Bebende ( Tungguhan Pencon yang berbentuk pesek )

Pepayasan :

–          1 buah Barangan ( Tungguhan pencon yang menggunakan dua belas pencon nada )

–          4 buah Pemade ( Tungguhan  bilah belahan penjalin dengan sepuluh bilah nada)

–          4 buah Kantil  ( Tungguhan  bilah belahan penjalin yang ukurannya lebih kecil dari pemade dengan sepuluh nada bilah ).

Pesu Mulih :

–          2 Buah Jegogan ( Tungguhan bilah kalor yang jumlah bilahnya lima sampai tujuh nada bilah).

–          1 Buah Kempul ( Tungguhan pencon yang nadanya tidak sama dengan barungan lainnya).

–          1 Buah Kenong ( Tungguhan pencon endep yang nadanya tidak sama dengan barungan lainnya).

–          1 Buah Kempli ( Tungguhan pencon yang di gunakan untuk menyajikan gending pepanggulan).

–          1 Buah Gong ( Tungguhan pencon endep yang di gantung dan berfungsi sebagai finalis).

Pemanis :

–          Suling ( Tungguhan dari bambu yang dimainkan dengan di tiup dan mempunyai enam lubang nada ).

–          Rebab ( Tungguhan yang di mainkan dengan di gesek dan mempunyai fungsi sama dengan suling).

Pengramen :

–          1 Buah Ceng- ceng kecek ( Tungguhan pencon yang dibagi menjadi dua bagian pencon dengna pemasangan secara terbalik dan ceng – ceng penekep sebagai pemukul.

–          Ceng – ceng kopyak ( Tungguhan pencon yang lebih besar dari ceng – ceng kecek ).

FUNGSI GONG KEBYAR BULELENG

Fungsi gambelan gong kebyar sangat luwes, secara umum dalam bermasyarakat ada dua fungsi  yaitu hiburan dan upacara. HIburan contohnya : Drama Gong, Arja, Primbon dan lain – lain. Ada lima jenis upacara Agama yang bisa diiringi dengan Gong Kebyar: Dewa Yadnya, Pitra Yadnya, Rsi Yadnya, Manusia Yadnya, dan Bhuta Yadnya.     

Dalam berkesenian Gong Kebyarpun dapat mengambil alih fungsi gambelan lain seperti Arja yang di iringi Geguntangan bisa di ganti dengan Gong Kebyar.

KEHIDUPAN GONG KEBYAR BULELENG .

Buleleng mempunyai Gaya Gong kebyar yang paling menonjol diantara gaya – gaya yang ada di Bali. Di Buleleng terdapat dua Sub Gaya Gong Kebyar yaitu Gaya Buleleng Dauh Enjung dan Gaya Buleleng Dangin Enjung. Kedua gaya tersebut mempunyai daerah dan seniman masing – masing, hingga akhirnya tahun 1940an hamper seluruh desa memiliki gambelan gong kebyar dan semenjak itu terus diadakan kegiatan gong kebyar mebarung.

Suatu hal yang menarik dalam kegiatan mebarung Gong Kebyar di Buleleng yaitu keikutsertaannya balian ( orang “pintar”) agar dapat menjatuhkan lawan dengan cara gaib pada saat berlangsungnya bebarungan tersebut.

PERKEMBANGAN GONG KEBYAR BULELENG

Bila diperiodekan terdapat tiga periode dalam perkembangan gong kebyar Buleleng.  Pada periode I Seniman dan karya Gong Kebyar yang muncul berasal dari daerah Buleleng Tabanan, dan Badung. Pada periode ini banyak melahirkan seniman dan karya – karya baru.  Periode II gambelan Gong Kebyar Buleleng mengalami perubahan yang bentuknya penambahan, pengurangan dan memperkecil ukuran Tungguhan tertentu. Pada periode ini juga Terdapat penyebaran gaya Gong Kebyar Buleleng ke daerah lain seperti ke Karangasem dan Bangli.  Gaya Gong Kebyar Buleleng sangat menonjol di banding gong kebyar lainnya, karena gendingnya relatife cepat  dan keras. Periode III Gong Kebyar Buleleng cenderung menggunakan Gong Kebyar Bali Selatan sehingga memudarnya Gong Kebyar Gaya Buleleng. Ciri Gong Kebyar Buleleng dapat dilihat dari segi barungan musikal, fisik atau bentuk pelawah, bentuk bilah tata letak Tungguhan, ukuran, wilayah nada dan pelarasan.

Perubahan Gong Kebyar Buleleng yang paling menghawatirkan adalah sikap masyarakat yang mulai melebur barungan yang telah di miliki menjadi gambelan gong kebyar baru atau tidak asli gambelan Buleleng.

Reader Comments

Trackbacks

  1. A片  on Agustus 20th, 2022 @ 11:35 pm
Previose Post: