Lainnya

Programming Hub: Learn to Code 5.0.26 B-212 Apk for android

Posted by nyomanyudiawan on Desember 09, 2019
Lainnya / Komentar Dinonaktifkan pada Programming Hub: Learn to Code 5.0.26 B-212 Apk for android
Programming Hub


Hub Pemrograman: Learn to Code adalah Game Edukasi untuk android
unduh versi terakhir dari Programming Hub: Learn to Code Apk untuk android dari revdl dengan tautan langsung

Aplikasi pengkodean dan pemrograman untuk belajar kode dengan HTML, Javascript, C, C ++, C #, Swift, Python, Pemrograman R, Java, Inteligensi Buatan, CSS, dll. Gratis dengan aplikasi satu atap – “Hub Pemrograman: Belajar untuk kode”

Aplikasi pengkodean dan pemrograman ini dibuat menggunakan penelitian dan bekerja sama dengan pakar Google dan menawarkan jalur sempurna untuk mempelajari pemrograman. Anda akan belajar kode seperti ahli, dan juga menikmatinya seperti permainan. Mudah, cepat dan menyenangkan!

❇️Pilihan Editor Google Play?

“Best of the Best” Google Play 2017! ??

“Diakui dan didukung oleh akselerator bidang peluncuran Google”

❇️Tidak Ada Iklan ?

Dengan koleksi besar 5000+ program (contoh kode), 20+ program, dan kompiler tercepat di dunia, semua kebutuhan pemrograman Anda dibundel dalam satu aplikasi untuk latihan harian Anda.

Apa semua bahasa pemrograman yang bisa Anda pelajari dengan aplikasi tutor koding ini?

EarnPelajari Java – Java adalah bahasa pemrograman tingkat tinggi yang berorientasi objek, tujuan umum. Saat ini Java sedang digunakan untuk mengembangkan berbagai perangkat lunak seperti aplikasi web, Aplikasi J2ME, Ruang Tertanam, Android, analisis Big Data, dll.

??‍?Pelajari Pemrograman C – pemrograman C adalah bahasa tujuan umum yang kuat. Jika Anda baru dalam pemrograman maka Pemrograman C adalah bahasa terbaik untuk memulai perjalanan pemrograman Anda.

EarnPelajari C ++ – C ++ digunakan hampir di mana-mana untuk segala sesuatu mulai dari pemrograman sistem, komputasi numerik dan ilmiah, pengembangan web, kompiler penulisan, game konsol, aplikasi desktop, dan sebagainya.

??‍?Pelajari HTML – HTML adalah bahasa markup standar untuk membuat halaman web dan aplikasi web. HTML paling umum digunakan sebagai format untuk dokumen online yaitu halaman web.

EarnPelajari Javascript – JavaScript adalah bahasa pemrograman web yang dijalankan oleh sebagian besar browser. Dengan Hub Pemrograman, Anda dapat menemukan tutorial Javascript untuk menjadi pakar Javascript.

??‍?Pelajari Pemrograman R: R adalah bahasa pemrograman dan lingkungan perangkat lunak untuk analisis statistik, representasi grafik, dan pelaporan.

Berikut adalah alasan lain mengapa Anda harus memilih Hub Pemrograman sebagai aplikasi tunggal untuk kebutuhan pembelajaran coding Anda. Dengan aplikasi “Hub Pemrograman: Pelajari untuk kode”, Anda dapat –

??‍?Pelajari CSS
??‍?Pelajari VB.net
??‍?Pelajari C # (C Sharp)
??‍?Pelajari Python 2.7
??‍?Pelajari Python 3
EarnPelajari Scripting Linux Shell
??‍?Pelajari Pemrograman R
??‍?Pelajari Swift
EarnPelajari SQL
EarnPelajari Jquery
??‍?Pelajari Perakitan 8086


FITUR APLIKASI


Meskipun kami menjadikan pembelajaran coding mudah dan menyenangkan, berikut adalah fitur yang akan menjadikan kami pilihan tunggal Anda untuk belajar bahasa pemrograman –

? Kursus Pemrograman: Untuk membuat pembelajaran Anda lebih menarik, para ahli kami telah membuat kursus berukuran dan interaktif yang akan membantu Anda mempelajari pemrograman tidak seperti sebelumnya. Itu adalah tempat terbaik untuk mempelajari konsep-konsep baru.

? Contoh Program & Pengodean: 5000+ program dalam 20+ bahasa pemrograman dan penghitungan, hub pemrograman memiliki salah satu koleksi terbesar dari program pra-kompilasi dengan output untuk latihan dan pembelajaran.

?Compiler: Kompiler tercepat di dunia pada Android dengan dukungan untuk mengkompilasi dan menjalankan lebih dari 20 bahasa pemrograman.

Fitur lain untuk meningkatkan pengalaman belajar pemrograman Anda termasuk

  1. Ilustrasi berbasis konsep untuk dengan mudah belajar kode dengan cara yang menyenangkan
  2. Pengalaman belajar interaktif
  3. Pembaruan Berkala dengan contoh pemrograman baru dan konten kursus

Dapatkan lebih banyak lagi dengan keanggotaan Programming Hub Pro

? Akses Tidak Terbatas di seluruh aplikasi kode belajar
ModeOffline Mode untuk mendapatkan kursus pemrograman online
? Konten Premium
?Bebas iklan
? Kompilasi Kode Tidak Terbatas

Alih-alih memberi kami peringkat yang lebih rendah, harap kirimkan pertanyaan, masalah, atau saran Anda ke feedback@prghub.com. Kami akan dengan senang hati menyelesaikannya untuk Anda ?

Sumber :

Baca Juga :

RANGDA DAN BARONG

Posted by nyomanyudiawan on Juli 11, 2014
Lainnya / Komentar Dinonaktifkan pada RANGDA DAN BARONG

 IMG_0125

Rangda dan Barong selama ini diyakini oleh masyarakat Hindu Bali adalah berupa kesenian yang bersifat sakral. Namun dari mana asal usul kesenian ini, masih banyak dikalangan kita buta tentang hal itu, bahkan diantara kita ada yang beranggapan kesenian Rangda dan Barong berasal dari pengaruh budaya asing. Sumber yang perlu dikaji seperti Tatwa Kanda Empat Buta atau Eka Aksara, Dwi aksara, Tri Aksara, Panca aksara, Dasa aksara dan Wereastra, karena ini erat hubungannya dengan Tuhan termasuk Buwana Agung dan Buwana Alit. Ada yang mengatakan pulau Bali masih kosong dan manusia yang ada seperti sekarang konon berasal dari Jawa Timur dan India. Dimana ada suatu Desa yang mayoritas penduduknya umat Hindu Bali di situ kelihatan berkembang dengan subur, pada tiap-tiap rumah tangganya terdapat bangunan suci Sanggah dan didesanya ada Pura Tri Kahyangan, Pura Dalem, Pura Puseh dan Pura Desa. Begitu pula ditiap-tiap lokasi tanah kuburan, disitu ada Mrajapati, termasuk Hari Raya Nyepi, Galungan dan Kuningan, secara semarak hanya dirayakan oleh umat Hindu khususnya.

 

Pengertian Rangda :

Rangda artinya Ruang dan Ruang ini maksudnya adalah untuk menunjukan tempat dan tempat ini artinya Bumi (Ibu). Da artinya Ida/Beliau dan hal ini maksudnya, apabila kita menyebut nama Rangda berarti kita sedang membicarakan nama Ibu. Ibu ini artinya sama dengan Api, Dewanya Bhatara Brahma, yaitu berfungsi sebagai pencipta dan pelebur. Api ini juga artinya sama dengan Surya/Matahari. Untuk mengilustrasikan sifat Api yang demikian itu agar cocok dengan sifat yang dibawanya disitu lalu para pelukis di zaman dahulu menggoreskan dan menulis dalam wujud yang serba aneh, bermuka seram dan bertaring, tubuh tinggi dan besar, sehingga membuat takut dan ngeri bagi umat manusia yang melihat. Berdasarkan pengertian itulah makanya wujud ibu dapat digelar seperti Rangda sehingga Rangda ini disebut Jero Luh berfungsi sebagai tempat.

 

Pengertian Barong :

Barong artinya Bar/Bor dan Bor inilah yang kemudian disebut sebagai poros, karena keberadaan itu selalu berada ditengah-tengah serta fungsinya suka ngebor bagian tengah. ONG artinya O dan NG yaitu O menggambarkan sebelum ada apa-apa, ketika itu suasana kosong blong, tanpa pangkal dan tanpa ujung bulat bagaikan bola. Dengan demikian arti dari ONG adalah bertujuan untuk menyebut Ida Sang Hyang Widhi Wasa dan hal ini artinya sama dengan Ibapa. Jadi bila kita menyebut nama Barong berarti kita sedang membicarakan sifat Tuhan dalam wujud Ibapa. Lalu Ibapa Dewanya disebut Bhatara Wisnu, Beliau ini berfungsi sebagai Maha Pemelihara untuk memelihara kehidupan diatas langit dan dibawah langit. Banes artinya Banyeh//Banyu dan Banyu yang dimaksud sama halnya dengan air. Jadi yang mendominasi adanya Ari-ari adalah air dan air itu Dewanya Wisnu, lalu menduduki arah utara. Lalu Pati artinya Mati. Raja artinya kepala dan kedudukannya berada diatas segala-galanya.

 

 

 

Pengertian Rangda dan Barong :

     Menurut Tatwa Kanda Empat Buta yaitu ketika sebelum ada apa-apa, disitu hanya ada kehidupan, yang memiliki fifat super prima dan Maha dari segala-galanya. Kejadian yang demikian itu, lalu diberi nama Sanghyang Eka Premana, artinya disitu hanya baru Satu ada kehidupan, yang bersifat Trasedental. Didalam lokasi Pura Dalem, pelinggih yang perlu dibangun adalah :

  1. Gegedongan sebagai tempat Bhatara Dalem ( Hyang Ibu)
  2. Padmasari sebagai tempat  I Ratu Nyoman Sakti Pengadangan (Hyang Ibapa)
  3. Padmasana sebagai tempat Sang Hyang Tiga Sakti
  4. Taksu Agung sebagai tempat I Ratu Sang Hyang Gilimaya
  5. Piasan sebagai tempat berias Ida Bhatara

 

Dibali sering disebut dengan nama Bayu Sabda Idep dan Taksu Agung. Adapun ketiga nama itu diartikan sebagai berikut :

  1. Bayu artinya bekerja dan berusaha sebaik-baiknya
  2. Sabda artinya berbicara dan berkatalah sebaik-baiknya
  3. Idep artinya berpikirlah sebaik-baiknya
  4. Taksu Agung adalah Sifat Tuhan yang berbeda-beda

 

Perwujudan Rangda Sebagai berikut :

  1. Diatas kepala Rangda nampak keluar Api
  2. Rangda itu matanya melotot dan mukanya seram menakutkan
  3. Rangda itu mulutnya lebar, giginya nampak dan bertaring, lidah panjang mengeluarkan Api
  4. Rambut Rangda itu terurai panjang
  5. Buah dada Rangda itu keluar
  6. Kuku tangan Rangda itu panjang
  7. Rangda berpakaian diatas lutut
  8. Rangda menari kesana kemari
  9. Rangda menari-nari dan bersandar kesana kemari terus sambil mencari kutu
  10. Rangda itu memanggil Ibanas Pati Raja
  11. Rangda ngeregepang japa mantra dan mukanya ditutupi kudung

 

 

Perwujudan Barong Sebagai berikut :

  1. Kepala Barong itu memakai ketu, menyerupai topi seorang pendeta
  2. Barong itu berkuping lebar
  3. Barong itu matanya melotot dan tidak berkedip
  4. Barong itu bermuka merah
  5. Mulut Barong itu tersenyum lebar
  6. Barong itu ekornya kitir-kitir
  7. Barong itu menari-nari dan bulunya terungkap-ungkap
  8. Barong itu menari-nari sambil melihat kiri kanan
  9. Barong itu menyerupai macan/sings
  10. Barong itu kadang dibentuk menyerupai babi

Jadi Rangda dan Barong yang selama ini berkembang dilingkungan umat Hindu Bali pda dasarnya adalah merupakan filsafat untuk menceritakan tentang Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam pengejewantahannya disebut sebagai Maha Ibu dan Maha Ibapa. Adapun kaitannya dengan aksara Bali yaitu Rangda disebut ONGKARA NGADEG dan Barong disebut ONGKARA SUMUNGSANG, serta Rangda juga disebut berbunyi ANG dan Barong disebut berbunyi AH.

Rangda dan Barong yang berkembang, dilingkungan umat Hindu Bali khususnya, adalah sebagai akar budaya spiritual Bangsa Indonesia pada umumnya dan Bali khususnya. Tari Rangda dan Barong pada dasarnya adalah untuk menceritakan sifat Tuhan Yang Maha Esa, yang dalam hal ini disebut sebagai unsure Dualistik, berperan sebagai cikal bakal yang Maha mampu, akan menciptakan kehidupan apa saja termasuk umat manusia. Sehingga akhirnya kehidupan apapun yang tumbuh berkembang diatas Bumi dan dibawah langit semua itu berasal dari unsure yang dimaksud.

Ogoh-ogoh

Posted by nyomanyudiawan on Juli 11, 2014
Lainnya / Komentar Dinonaktifkan pada Ogoh-ogoh

            Ogoh-ogoh adalah karya seni patung dalam kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Dalam ajaran Hindu Dharma, Bhuta Kala mempresentasikan kekuatan (Bhu) alam semesta dan waktu (Kala) yang tak terukur dan tak terbantahkan. Dalam perwujudan patung yang dimaksud, Bhuta Kala yang digambarkan sebagai sosok yang besardan menakutkan ; biasanya dalam wujud Rakshasa.

Selain bentuk Rakshasa, Ogoh-ogoh sering pula digambarkan dalam wujud makhluk-makhluk yang hidup di Mayapada, Surga dan Neraka, seperti :Naga, Gajah, Widyadari, bahkan dalam perkembangannya, ada yang dibuat menyerupai orang-orang terkenal, seperti para pemimpin Dunia, Artis atau tokoh Agama bahkan Penjahat. Terkait hal ini, ada pula yang berbau politik atau SARA walaupun sebetulnya hal ini menyimpang dari prinsip dasar Ogoh-ogoh. Contohnya Ogoh-ogoh yang menggambarkan seorang teroris.

Dalam fungsi utamanya, Ogoh-ogoh sebagai representasi Bhut Kala, dibuat menjelang hari Nyepidan diarak beramai-ramai keliling desa pada senja hari pengrupukan, sebelum Hari Raya Nyepi.

Menurut para Cendekiawan dan Praktisi Hindu Dharma, proses ini melambangkan keinsyafan manusia akan kekuatan alam semesta dan waktu yang maha dahsyat. Kekuatan tersebut meliputi kekuatan Bhuana Agung (alam raya) dan Bhuana Alit (diri manusia). Dalam pandangan Tattwa (filsafat), kekuatan ini dapat mengantarkan makhluk hidup , khususnya manusia dan seluruh dunia menuju kebahagiaan atau kehancuran. Semua ini tergantung pada niat luhur manusia, sebagai makhluk Tuhan yang paling mulia dalam menjaga dirinya sendiri dan sendiri dan seisi Dunia.

Ogoh-ogoh adalah boneka besar yang berwujud raksasa atau setan yang merupakan simbol keburukan dan keangkaramurkaan sehingga nntinya dibakar sebagai harapan agar keangkaramurkaan itu sirna.

Sejarah Ogoh-ogoh

            Nama Ogoh-ogoh itu sendiri diambil dari sebutan Ogah-ogah dari bahasa Bali. Artinya sesuatu yang digoyang-goyangkan. Dan tahun 1983 merupakan bagian penting dalam sejarah Ogoh-ogoh di Balli. Ketika itu ada keputusan Presiden yang menyatakan Nyepi sebagai hari libur Nasional. Semenjak itu masyarakat mulai membuat perwujudan onggokan yang kemudia disebut Ogoh-ogoh, di beberapa tempat di Denpasar.

Budaya baru ini semakin menyebar ketika Ogoh-ogoh diikutkan dalam Pesta Kesenian Bali ke  II. Ogoh-ogoh ini dimaksudkan mengembalikan Bhuta Kala ke tempat asalnya. Sebelumnya ada tradisi Barong Landung, Traisi Ndong Nding dan Ngaben ngwangun yang menggunakan Ogoh-ogoh Sang Kalika, bisa juga merujuk sebagai cikal bakal wujud Ogoh-ogoh,

Di dalam Babad, tradisi Barong Landung berasal dari cerita tentang seorang Putri Dalem Balingkang, Sri Baduga dan Pangeran Raden Dotanta yang menikah ke Bali. Tradisi meintar mengarak dua Ogoh-ogoh berupa Laki-laki dan Wanita mengelilingi Desa tiap sasih ke enam sampai Kesanga. Visualisasiwujud Barong Landung inilah yang dianggap sebagaicikal bakal lahirnya Ogoh-ogoh dalam ritual Nyepi.

Pengumpulan Dana Dalam Pembuatan Ogoh-ogoh.

Para pemudadi setiap banjar (organisasi setingkat di bawah desa/kelurahan) hamper pasti membuat ogoh-ogoh sekitar sebulan hari raya Nyepi. Organisasi pemuda di banjar biasanya disebut STT (Sekeha Teruna Teruni). Mereka biasanya menggunakan dana kas STT untuk membuat ogoh-ogoh, ditambah dengan dana sumbangan yang mereka pungut ke warga banjar perusahaan-perusahaan di lingkungan banjar masing-masing.

Terkadang pemungutan sumbanagan ini menjadi pemicu masalah. Biasanya ada saja oknum yang mencoba mengambil keuntungan dari pemungutan sumbangan ini, belum lagi ada yang merasa dipaksa untuk menyumbang dana ogoh-ogoh. Namun masalah seperti itu tidak sering terjadi, organisasi pemuda dan banjar biasanya sudah mengantisipasi masalah itu.

Asal tahu saja, dana pembuatan ogoh-ogoh tidaklah sedikit, umumnya sekitar 5 sampai 10 juta, bahkan ada yang lebih. Itu baru untuk pembuatan ogoh-ogoh, belum untuk konsumsi, pembuatan baju,dan biaya lain ketika pengarakan ogoh-ogoh. Maka di jaman sekarang banyak ogoh-ogoh yang tidak langsung dibakar setelah selesai di arak. Kalau jaman dulu, selesai diarak, ogoh-ogoh biasannya langsung dibakar.

Ogoh-ogoh biasanya dibuat dengan bahan dasar kayu, bamboo, kertas lalu di cat sedemikian rupa. Belakangan ini ogoh-ogoh lebih banyak dibuat dengan bahan dasar gabus. Pembuatan ogoh-ogoh umumnya didominasi oleh para pemuda, namun ada juga anak-anak dan orang tua.

Pengarakan Dan Lomba Ogoh-ogoh

Pengarakan ogoh-ogoh umunya dilakukan sehari sebelum Nyepiatau biasa disebut dengan hari Pengrupukan. Mulai sekitar pukul 18.00 ogoh-ogoh sudah muali diarak keliling desa atau kelurahan hingga kembali ke banjar masing-masing sekitar pukul22.00, di beberapa tempat bahkan hingga larut malam.

Belakangan juga semakin marak dibuat lomba untuk ogoh-ogoh. Jadi ogoh-ogoh yang dilombakan selain diiringi gamelan balaganjur juga disertai dengan para penari dan dipentaskandengan cerita dalang sedemikian rupa menjadi sangat menarik untuk ditonton. Di beberapa tempat karena banyak jumlah ogoh-ogoh, makah pengarakan ogoh-ogoh kadang sudah dimulai sejak siang. Ada juga lomba ogoh-ogoh yang digelar beberapa hari sebelum Pengrupukan, jadi di malam Pengrupukan hanya digunakan untuk mengarak ogoh-ogoh.

Nyepi memang tidak bisa dipisahkan dari ogoh-ogoh.pembuatan ogoh-ogoh merupakan ajang untuk mencurahkan rasa seni dan segala unek-unek para pembuatnya yangbiasanya masih berjiwa muda. Maka tak jarang bentuk ogoh-ogoh mencerminkan “aspirasi” mereka. Namun kadang pernah jugapembuatan ogoh-ogoh dilarang ketika menjelang Nyepi.

Biasanya itu disebabkan karena menjelang momen pesta politik. Karena pembuatan ogoh-ogoh seringkali ditunggangi oleh kepentingan politik tertentu yang ujung-ujungnya terjadi gesekan dan bentrokan ketika malam Pengrupukan. Dari sisi pemuka agama Hindu, pengarakan ogoh-ogoh juga pernah mendapat kritikan.

Karena secara logika, ogoh-ogoh merupakan wujud “Bhuta kala” / kekuatan jahat ini konon akan Somya (berubah) menjadi baik setelah dilakukan upacara mecaru (sore hari). Jadi pada saat itu semua Bhuta Kala (termasuk dalam diri) sudah sirna. Pengarakan ogoh-ogoh di malam hari ini dianggap malah kembali membangunkan Bhuta Kala tersebut.

Entahlah, kenyataanya pengarakan ogoh-ogoh tetap dilakukan di Pengrupukan yaitu malam menjelang Nyepi. Dan dapat dipastikan mulai sore hingga malam tersebut kondsi lalu lintas akan lumpuh total, apalagi di pusat-pusat kota. Besok paginya, di hari raya Nyepi suasana akan sangat hening selama sehari semalam. Namun bagi anda yang belum puas melihat ogoh-ogoh, coba saja berkeliling lagi di hari Ngembak Geni (sehari setelah Nyepi). Karena seperti yang saya jelaskan diatas, ogoh-ogoh yang menghabiskan banyak biaya tersebut tidak langsung dibakar. Bahkan biasanya ada tulisan “for sale” di depan ogoh-ogoh itu.