Gamelan Gambang Desa Adat Kapal

Menurut narasumber yang penulis tanyakan mengenai gamelan Gambang ini, gamelan ini sudah ada sebelum Belanda menjajah bali. Gamelan ini dibuat oleh kak Agi. Narasumber mengatakan bahwa tidak tau pasti siapa nama asli beliau, beliau dipanggil kak Agi Karena beliau seorang pemahat kayu. Penulis dalam hal ini adalah genersi ke 5 yang mewarisi gamelan Gambang ini. Dulunya penulis tidak tahu ada peninggalan kuno gamelan Gambang ini, penulis bermimpi dan didalam mimpi itu, penulis disuruh untuk membangkitkan kembali gamelan tersebut. Akhirnya dengan kesepakatan keluarga besar, penulis mengecek keadaan gamelan Gambang tersebut. Penulis berfikir gamelan itu kondisinya sudah rusak dan lapuk, tetapi penulis terkejut melihat kondisi gamelan Gambang ini, gamelan ini kondisinya masih utuh dan tidak ada rusak sedikitpun. Gamelan ini disimpan di lumbung padi ( jineng ) dengan kondisi tertutup padi. Gamelan tersebut akhirnya diupacarai untuk dibersihkan dan diturunkan serta dipindahkan dari jineng tersebut.Kondisi gamelan gambang setelah dibersihkan masih utuh, tetapi ada beberapa instrument yang tidak lengkap seperti panggul Gambang dan pelawah gangsa jongkok kantilan, panggul gambang hanya hilang satu. Narasumber tidak mengetauhi kemana hilangnya panggul tersebut. Dan pelawah gangsa jongkok kantilan Gambang yang hilang, narasumber juga tidak tau kemana hilangnya pelawah gangsa jongkok kantilan tersebut, yang tersisa hanyalah daun gangsa jongkok kantilannya saja, menurut beliau dahulu pada saat gamelan itu dimainkan, hanya memakai satu buah gangsa jongkok yang besar atau pemade. Sangat jarang sekali gangsa jongkok kantilan tersebut ikut dimainkan.

Bentuk pelawah gamelan Gambang ini hampir sama seperti gamelan Gambang pada umumnya, tetapi yang berbeda hanyalah pada motif gambar yang ada di pelawah gambang ini. Motif pelawahnya membentuk jajar genjang warna hitam dan putih. Menurut narasumber bahan baku yang digunakan untuk membuat motif tersebut adalah arang dan kapur sirih ( pamor) yang direkatkan menggunakan lem dari bahan gula bali, serta bahan dasar untuk membuat pelawahnya adalah dari bahan kayu dagdag se. menurut narasumber, bahan baku kayu dadag se dipilih karena kayunya bagus dan tahan lapuk. Bahan dasar untuk membuat bilah gamelan Gambang adalah dari bahan bambu petung, dahulu pada saat ingin menebang bambu petung tersebut, orang tua jaman dahulu harus mencari hari baik supaya bambu tersebut awet, tahan lama serta tidak cepat lapuk, dan dilarang keras supaya tidak menebang bambu pada hari minggu. Mereka percaya kalau kita menebang bambu pada hari minggu, bambu tersebut tidak tahan lama dan cepat lapuk. Oleh Karena itu, walaupun usia gambang ini sangat tua tetapi bambu untuk bahan bilah gamelan Gambang ini masih utuh dan tidak lapuk dimakan rayap. Saat ini, gamelan Gambang masih dalam proses perbaikan dan perakitan. Penulis berharap gamelan ini bisa cepat slesai diperbaiki dan bisa untuk dibangkitkan kembali supaya gamelan Gambang yang satu-satunya ada di Desa Adat Kapal ini tetap ajeg dan lestari.

Comments are closed.